Vous êtes sur la page 1sur 4

Nilai perolehan aset tak berwujud

Aset tak berwujud dapat diperoleh dengan cara membeli dari pihak luar
dan dihasilkan secara internal.menurut SAK-ETAP(2009:77),nilai aset
tak bewujud dicatat sesuai dengan biaya perolehannya.

Biaya perolehan aset tak berwujud terdiri atas:

a.harga beli,termasuk bea impor dan pajak yang sifatnya tidak dapat
dikreditkan setelah diskon dan potongan dagang;dan

b.biaya biaya yang dapat didistribusikan saecara langsung dengan


mempersiapkan aset hingga siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Apabila aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal,maka entitas


harus mengakui pengeluaran internal yang terjadi atas aset
tersebut,termasuk semua pengeluaran untuk aktivitas riset dan
pengembangan sebagai beban pada saat terjadinya

Umur manfaat dan metode amortisas

Untuk tujuan SAK-ETAP,semua aset tak berwujud dianggap mempunyai


umur manfaat yang terbatas.tetapi,apabila entitas tidak mampu
mengestimasi umur manfaat aset tak berwujud ,maka umur
manfaatnya dianggap 10 tahun.amortisasi dimulai ketika aset siap
digunakan ,yaitu aset tersebut berada dilokasi dan kondisi yang
dibutuhkan untuk mampu beroperasi sesuai dengan keinginan pihak
manajemen.amortisasi dihentikan ketika aset dihentikan
pengakuannya.entitas harus memilih metode amortisasi yang
mencerminkan pola pemanfaatan aset di masa mendatang,tetapi
apabila entitas tidak dapat menetapkan pola yang andal maka entitas
harus menggunakan metode garis lurus.

Nilai residu suatu aset tak berwujud seharusnya diasumsikan sama


dengan 0, kecuali:

a. Ada komitmen dari pihak ketiga untuk membeli aset tak berwujud
tersebut pada akhir masa manfaatnya
b. Ada pasar aktif untuk aset tak berwujud, dan;
I. Terdapat kemungkinan bahwa pasar yang aktif tersebut
akan tetap ada pada akhir umur manfaat aset tak berwujud.

Penelaah ulang atas periode dan metode amortisasi dipengaruhi oleh


faktor-faktor seperti perubahan pemakaian aset, perkembangan
teknologi, dan perubahan harga pasar dapat mengindikasikan bahwa
umur manfaat aset tak berwujud telah berubah sejak tanggal periode
tahunan paling kini.

Contoh-contoh aset tak berwujud dan aset lainnya

1. Goodwill
Goodwill adalah hak-hak istimewa yang dimiliki oleh suatu
perusahaan, misalnya keistimewaan dalam lokasi, produksi,
distribusi, nama dan pengalaman yang membuatnya lebih unggul
daripada perusahaan lain. Namun, perusahaan tersebut tidak
dapat secara otomatis mencantumkan goodwill dalam neraca.
Goodwill hanya dapat dicatat dalam pembukuan apabila suatu
perusahaan membeli perusahaan lain dengan harga di atas yang
berlau. Nilai goodwill yang dicantumkan adalah nilai seluruh aset
setelah dikurangi biaya-biaya. Untuk keperluan perpajakan,
goodwill hanya dapat dicatat sebagai harta yang dapat
diamortisasi apabila goodwill tersebut diperoleh melalui
pembelian perusahaan.
2. Baiaya Pra-operasi
biaya sebelum operasi adalah pengeluaran yang dilakukan
sebelum operasi komersial dan yang mempunyai manfaat lebih
dari satu tahun. Contoh biaya praoperasional ini adalah biaya
notaris, pengurusan izin-izin, kontribusi kepada negara, biaya
studi kelayakan dan biaya produksi percobaan, tetapi tidak
termasuk biaya operasional yang sifatnya rutin, seperti gaji
karyawan, beban telepon atau listrik dan beban kantor lainnya.
Pengeluaran rutin tersebut harus dibebankan pada saat tahun
terjadinya. Oleh karena itu, pengeluaran sebelum operasi harus
dikapitalisasi (sebagai biaya pra-operasi) dan kemudian
amortisasi.

PT Hercules pada tanggal 1 Januari 2012 mengeluarkan uang sebesar Rp200.000.000


(belumtermasuk PPN dan PPh 26) untuk memperoleh waralaba dari McDoLPhin
selama 4 tahun.Penghitungan amortisasi untuk setiap metode yang
diperbolehkan dipilih sebagai berikut
Tahun Metode Garis Lurus Metode Saldo Menurun

Amortisasi Nilai Sisa Buku Amortisasi Nilai Sisa Buku


2012 25% x 200.000.000 150.000.000 50% x 200.000.000 100.000.000
=50.000.000 =100.000.000

2013 25% x 200.000.000 100.000.000 50% x 100.000.000 50.000.000


=50.000.000 =50.000.000

2014 25% x 200.000.000 50.000.000 50% x 50.000.000 25.000.000


=50.000.000 =25.000.000

2015 25% x 200.000.000 0 25.000.000 0


=50.000.000
Jurnal untuk transaksi tersebut(apabila PT.Hercules menggunakan metode garis lurus) adalah
Tanggal Keterangan Debit Kredit

1-jan-12 Waralaba 200.000.000 -

Pajak masukan 20.000.000 -

Utang PPh 26 - 40.000.000

Kas/Bank - 180.000.000

31-Dec-12 Beban amortisasi 50.000.000 -

Waralaba - 50.000.00

31-Dec-13 Beban amortisasi 50.000.000

Warabala -

31-Dec-14 Beban amortisasi

Warabala

31-Dec-15 Beban amortisasi

Warabala

Vous aimerez peut-être aussi