Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dengan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab manusia diakui dan
diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang
Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajibankewajiban
asasinya tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan jenis
kelamin, kedudukan social, warna kulit, dan sebagainya. Karena itu
dikembangkanlah sikap saling mencintai sesama manusiam sikap tenggang rasa
dan “tepa salira” serta sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Kemanusian
yang adil dan beradap berarti menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, gemar
melakukan kegiatan-kegiatan kemanusian dan berani membela kebenaran dan
keadilan. Sadar bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa
dirinya bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap
hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa-bangsa lain.
1. Bila di negara kita ada suatu masalah bukan berarti kita malah pindah
negara. Kita perlu berbuat sesuatu yang bisa kita lakukan agar masalah
tersebut terselesaikan.
2. Kita perlu ikut berpatisipasi berjuang apabila negara Indonesia terancam
keamanannya.
3. Hargailah produk-produk dalam negeri jangan semua produk
menggunakan buatan dari luar. Kita perlu ikut mensejahterakan
perekonomian nasional.
4. Menjaga sumber daya dan kelestarian bumi yang ada di Indonesia.
5. Bila kita belum menjaga ketertiban dunia, kita bisa mulai dari yang terkecil
seperti mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan di lingkungan kita.
6. Tidak diperkenankan membeda bedakan antara suku, ras dan agama satu
dengan lainnya.
7. Menjunjung tinggi nilai persatuan bangsa tanpa memandang suku, agama,
dan ras.
SILA KEEMPAT
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan