Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Dengan semakin pesatnya dunia keuangan, serta semakin maraknya lembaga keuangan.
Maka ssemakin besar juga potensi uang akan berputar dan akan semaikin banyak cara
bertransaksi menggunakan uang. Salah satunya yaitu dalam pasar modal.
Pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangaan
efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan nya serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek.[1]Kebanyakan masyarakat ingin bergelut dalam dunia pasar
modal yaitu masyarakat yang kelebihan pendapatan yang dialokasikan untuk konsumsi.
Sehingga kelebihan tersebut akan digunakan untuk menabung atau investasi pada pasar modal.
Salah satu instrument pasar modal yaitu obligasi. Seiring dengan berkembangnya zaman,
maka obligasi saat ini ada yang berprinsip Islam. Atau yang dinamakan dengan Obligasi Syariah.
Obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang
dikeluarkan emiteen kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk
membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil/margin/fee pada saat
jatuh tempo. Alasan obligasi sangat dibutuhkan yaitu dilihat dalam perspektif pasar modal, maka
dengan adanya obligasi syariah sehingga: perkembangan pasar modal syariah secra lebih luas
sebagai implikasi dari masterplan pasar modal yang dicanangkan Bapepam LK. Sedangkan
dilihat dari perspektif emiten, adanya obligasi syariah maka akan memperoleh sumber pendanaan
yang kompetitif, dan memberikan alternatif investasi kepada masyarakaat pasar modal.[2]
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian obligasi syariah?
2. Bagaimanakah Jenis dan peringkat obligasi?
3. Bagaimanakah Perbedaan obligasi Syariah dan konvensional?
4. Bagaimanakah Struktur obligasi Syariah?
5. Bagaimanakah Emisi obligasi Syariah?
6. Bagaimanakah Perhitungan bagi hasil obligasi Syariah?
7. Bagaimanakah Mekanisme obligasi Syariah?
8. Bagaimanakah Pengembangan obligasi Syariah?
C. Tujuan Makalah
Untuk mengetahui perihal obligasi syariah dan berbagai hal-hal terkait lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Peringkat obligasi bukan suatu saran untuk membeli atau menjual obligasi. Meskipun
begitu, lembaga pemeringkat efek dapat menjembatani kesenjangan informasi antara emiten atau
perusahaan penerbit dan investor melalui penyediaan informasi standar atas tingat risiko kredit
suatu perusahaan. Investor umunya memanfaatkan peringkat suatu obligasi untuk mengukur
risiko yang dihadapi dalam pembelian obligasi tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 32/DSN-MUI/IX/2002, “Obligasi
syariah (sukuk) adalah sebagai suatu surat berharga jangka panjang yang berdasarkan prinsip
syariah, yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten
untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa hasil/margin/fee, serta
membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu dilihat dari beberapa sisi,
diantaranya:
1. Dilihat dari sisi penerbit
2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga
3. Dilihat dari hak penukaran/opsi
4. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya
5. Dilihat dari segi nilai nominal
6. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil
Obligasi syariah dibagi menjadi 2 yaitu obligasi syariah mudharabah dan obligasi syariah
ijarah. Dimana keuntungan antara nasabah dengan emiten akan ditentukan sesuai dengan akad
yang digunakan. Beberapa potensi peluan pengembangan obligasi syariah di Indonesia antara
lain: 1) Obligasi syariah sebagai potensi penyaluran likuiditas yang aman; 2) Peluang
populasi penduduk muslim Indonesia yang besar dan 3)Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
menjanjikan
http://kumpulanmakalahkuliahkuliah.blogspot.com/2017/11/obligasi-syariah.html