Vous êtes sur la page 1sur 14

RESUME BUKU KEAGAMAAN

Judul Buku : Jika Anda Mau Berubah

Penulis : Amru Khalid

Penerbit : PT RajaGrafindo Persada

Tahun : 2005.

OLEH

Desi
A1B2014012

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Program Studi Bahasa Inggris
Ada banyak cobaan dan rintangan yang dihadapi, kemiskinan, penderitaan. Apakah
gerangan yang dapat kita lakukan dan perbuat untuk menghadapinya, namun
selama kita mau berubah tentu selalu ada jalan. Berikut dijelaskan kiatnya.

 Tadharru' Kepada Allah


Tadharru' merupakanpuncak ibadah kala sedang menghadapi bencana dan
musibah serta rasa bingung,bentuk pendekatan diri kepada Allah dengan
menangis hina di depan Yang MahaKuasa dan Maha Perkasa, mengangkat tangan
tinggi-tinggi memohon penuhkekhusukan hanya KepadaAllah.

FirmanAllah, "Dan sesungguhnya kami telahmengutus (rasul-rasul)


kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian kami siksamereka dengan
menimpakan kesengsaraan dan kemelaratan supaya mereka bermohon(kepada
Allah) dengan tunduk merendahkan diri. Maka mengapa mereka tidakmemohon
kepada Allah dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan kamipada
mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun
menampakankepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan (QS Al-
An'am [6] :42-43).
Ayat di atas merupakan sangsi sebagai akibat enggan ber-Tadharru',
mengadukanmasalahnya karena kadang kita kerap lupa menghamba pada Allah
sebaga tempatkembali dan mengadu karena Allah ialah yang menggenggam seisi
semesta, YangKuasa mengubah dengan kun fayakun.

Manusiayang mendapat cobaan paling berat ialah para nabi, kemudian


generasi penerusmereka, seseorang mendapat cobbn sesuai tingkat keimanannya.
Tidak hanya kitayang ditimpa cobaan, dahulu nabi-nabi mendapat ujian yang jauh
lebih beratnamun mereka tetap tegar dan senantiasa mengadukan segala sesuatu
pada Allah.Maka renungilah kembali bahwa 'seseorang mendapat cobaan sesuai
tingkatkeimanannya' maka anda akan menerima kehendak Allah dengan lapang
dada danbersegera mengadu pada-Nya.

Allahgembira mendengar hamba-hambanya yang menangis dan menjerit pada-


Nya, ketikakita dengan kerendahan hati dan wajah tertunduk khusuk memohon
kepada Allah,niscahya Allah akan menyelamatkan kita.

 Umat yang Menyatu


Dewasa ini kondisi umat manusia sungguh memprihatinkan,bencana-bencana
yang menimpa moral berujung pada timbulnya penyakit sosialseperti kehilangan
semangat, keputus asaan juga gelisah berkepanjangan. Kitatentu ingin
mengembalikan umat seperti sediakala, umat terbaik mengulangsejarah
keberhasilan Islam memerintah dunia selama lebih dari 1300 tahun.Kembali
menjadi terhormat dengan melakukan perubahan oleh seluruh umat dengan
kesadarandan keyakinan penuh. Persatuan dan kesatuan harus menjadi agenda
prioritasumat. Setidaknya ada 4 wadah pemersatu umat, yang pertama ialah
kesatuanSebagaimana firman Allah : "Sesungguhnya(agama tahuid) ini, adalah
agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalahTuhanmu, Maka sembahlah
Aku (QS Al- Anbiya' [21] : 92 ).

Wadah kedua ialah tanah air, rasa cinta tanah air termasukhal yang penting demi
kesatuan, wadah selanjutnya adalah keluarga dan yangterakhir tetangga. Inilah
empat komponen pewujud persatuan yang menghindarkankita dari pengkotak-
kotakan umat, menjauhkan dari sifat mengurusi egomasing-masing karena simbol-
simbol Islam jelas menentang ego. Umat Islambertujuan mempersembahkan
seluruh hidup kepada umat sehingga usia kita terusbertambah seiring
bertambahnya usia umat.

 Meninggalkan Praktik Kemaksiatan

"Bencana kerap disebabkan oleh kemaksiatan. Hanya taubat yang dapat


memalingkannya." ( Ali bin Abi Thalib ) Umat terdahuludibinasakan oleh Allah
disebabkan kemaksiatan yang diperbuat sebagaimana iblisdilaknat Allah, umat
nabi Nuh yang ditenggelamkan oleh bencana air bah dariAllah ( QS Al-Qamar
[54] : 11-12), atau Fir'aun dan bala tentaranya yangzalim kemudian
ditenggelamkan di laut merah sebab kemaksiatannya ( QSAl-Qashash [28] :40).
Sadarkah kita, bagaimana aturan Allah berlaku dimuka bumi ini. Bahwa
maksiatmenyebabkan kebinasaan umat.

Dan jangan pernah meremehkan dosa-dosa kecil. Sebab, ia akan membesar


danmenyengsarakan pelakunya. Tanamkan dalam pikiran bahwa tidak ada dosa
yangtanpa sangsi, tiap-tiap perbuatantentunya akan mendapat balasan dari Allah.
Adapun efek yang ditimbulkan dari maksiat, yakni :

1. Murka Allah
2. Kebencian Muslimin
3. Kesulitan ekonomi
4. Kesulitan menyerap ilmu pengetahuan
5. Bencana yang dahsyat
6. Menjauhkan diri dari Allah
7. Adanya jarak dengan lingkungan sekitar
8. Muka dan hati yang tampak suram
9. Berat dalam melakukan ibadah
10. Mendatangkan maksiat lain
11. Hina di hadapan Allah
12. Memiliki hati yang kerdil
13. Maksiat menyebabkan pelaku menjadi idiot
14. Nasib buruk
15. Pengkhianatan lidah ketika kita begitu menghajatkannya.
Itulah mengapa kita harus bertekad meninggalkan maksiat, cara yang tepat
ialahbergaul dengan mereka yang saleh, berkomitmen menjalankan perintah
agama, danmenyibukan diri dengan kegiatan keislamian

 Optimis

Optimisme adalah melakukan perubahandengan bijak dan rasionalitas yang


berimbang. Mengubah hal buruk menjadi baik,dan yang baik menjadi lebih baik.
Untuk membangun sikap optimis, kebersamaan dan ego merupakan tema yang
niscahyaanda usung. Dengan tidak hanya itikaf di masjid seumur hidup
melainkandibarengi dengan melakukan penyeruan kepada Allah dengan ramah
dan menyeru umatuntuk meninggalkan kemaksiatan.

Dari mana memulai? Mulailah dari memperbaiki diri sendiri,buang sifat


pesimis dengan harapan Allah mengubah kondisi sulit
Renungkan optimisme yang dijelaskan Rasulullah dalam hadisnya :
"Perumpamaan siapa yang melaksanakanhukum Allah dan membelakanginya
semisal komunitas yang menumpangi sebuah kapal.Sebagian mereka mendapat
tempat diatas dan sebagian lainnya di bawah. Merekayang mendapat tempat di
bawah mendapat pasokan air dari mereka yang beradadiatas."

Jika anda memasrahkan seluruh permasalahan yang sedangdihadapi kepada


Allah. Tentunya setelah melakukan usaha maksimal denganmelakukan perubahan
internal dalam diri, kemudian menyerahkan segala sesuatukepada Allah.

PERCAYA DENGAN ALLAH

Keyakinan tulus yang tidak dimuati oleh muatan-muatankepentinga. Percaya


pada karunia Allah dengan kekuasaan-Nya.
Firman Allah: Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan
yangbersekutu itu, mereka berkata: "Inilahyang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya
kepada kita." Dan benarlah Allah danRasul-Nya (QS Al-Ahzab [33]:22)
contoh yang dapat menambah keyakinan terhadah ke-Maha-an Allah dan Nabi
Musayang terlahir dilingkungan kafir, bagaimana kebesaran Allah yang
mengeluarkanair dari batu karang. Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk
kaum nya,lalu Kami berfirman : "pukullah batuitu dengan tongkatmu," lalu
memancarlah air daripadanya dua belas mataair. Sungguh tiap-tiap suku telah
mengetahui tempat minumnya masing-masing(QS Al-Baqarah [2]:60).
Keyakinan kita kepada kebesaran Allah tidak seharusnya goyah, percaya
padaAllah merupakan permasalahan prinsip yang menentukan maju mundurnya
umat.

 Merajut Persaudaraan dan Menepikan Kebencian


Kita sering dilupakan oleh lalu lintas kehidupan bahwa kitaadalah bersaudara.
Kita adalah umat yang satu tidak selayaknya saling membencidan harus saling
mencintai. Kita hendaknya menanamkan prinsip dalam hatimasing-masing dan
melakukan perubahan.
Cinta dan persaudaraan atas nama Allah, tidak hanya diganjar dengan
ganjaranukhrawi, namun juga merupakan sebab peningkatan kualitas iman. Ada
banyakkebaikan yang dihasilkan persaudaraan sebagaimana hadis
berikut,"Barangsiapa yang melonggarkan kesusahan seorang muslim di dunia,
Allahakan melonggarkan kesusahannya di akhirat. Barangsiapa yang menutup
aibseseorang, Allah akan menutup aibnya didunia dan akhirat" (HR Turmudzi)

 Al- Ihsan ( Profesionalisme )


Profesionalisme adalah moral yang begitu di apresiasi olehbarat, dan
diacuhkan oleh kita. Al-ihsan adalah profesionalisme yang merupakanajaran
prinsip islam. Semakin hari umat semakin banyak dengan angkapengangguran
yang tinggi. Ini disebabkan keacuhan dan ketidakprofesionalan.Bila anda mencita-
citakan kebangkitan bangsa, harus dimulai denagnprofesionalitas. Ihsan
merupakan salah satu di antara sekian sifatkesempurnaan. Kesempurnaan setelah
Allah adalah obsesi seluruh kita. Bukanhanya kesempurnaan dalam tataran
teoretis dan praktik yang keliru. Namun,terdapat kesamaan antara teori dan
praktik, ungkapan dan aksi. Barat menjadikan profesionalitas sebagai konsep
hidup mereka, tidak mengherankan jika mereka tampil memimpin dunia dan
menjadi negara yang maju, sebab kepemimpinan erat kaitannya dengan sistem dan
aturan yang baku. Perubahan bukanlah sesuatu yang mustahil. Terbukti dengan
umat yang sebelumnya adalah pengembala kemudian setelah hanya dalam dua
puluh tiga tahun mampu memimpin dunia. Menjadi yang terbaik juga merupakan
bentuk ibadah kepada Allah. Kita harus unggul agar menjadi contoh bagi umat
lain, sebab kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia (QS
Ali-Imran [3]:110)

“Iman itu boleh bertambah dan berkurang,.Iman akan bertambah dengan


melakukan ketaatan kepada Allah, dan akan berkurang kerana melakukan maksiat
kepadanya” (al-Lajnah al-Daemah, [3]:187)

Kesimpulannya, Ihsan menunjukkan keadaan atau ciri-ciri orang yang sentiasa


melakukan ibadat secara khusyuk kerana merasakan Allah itu sentiasa melihat
perbuatannya. Ia bukanlah menunjukkan sesuatu maqam atau kedudukan yang
ampuh, akan tetapi ia menunjukkan ciri-ciri kebaikkan seseorang yang sentiasa
memperbaiki ibadatnya agar menjadi lengkap dan sempurna, dan bukan sekadar
‘melepaskan batuk ditangga sahaja’

 Kehormatan Muslimin

Seorang mukmin secara fitrah telah terhormat disisiTuhan. Terhormat sebab


diri, agama, dan Alquran dan tanah airnya. Ia tidak akanpernah mau menerima
kehinaan dan penginjakan terhadap harga diri. Berbedadengan yang fasik dan jauh
dari Tuhan. Ia jelas-jelas menghinakan diri denganmelakukan tindakan maksiat,
acuh dan pasif dengan kondisi muslimin. Demimengisi perutnya, ia rela
menghancurkan kehormatannya.

Kita harus menghormati harga diri orang lain,hingga mereka dapat hidup
terhormat.
Merupakan keharusan setiap individu muslim menjadi yang terhormat agar
kelaktercipta sebuah umat yang terhormat. Dimana gerangan sumber kehormatan
itu?Satu-satunya sumber adalah Allah,"Barangsiapa yang menghendaki
kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itusemuanya (QS Fathir [35]:10).

Allah telah memperkenankan hamba-Nya menghinakandiri kecuali kepada-


Nya. Hanya dalam dua tempat Allah menyebutkan al-Dzul.Pertama, dalam
konteks bakti kepada kedua orang tua, dan kedua, ketikamemprediksikan
komunitas muslimin mendatang. "Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka
berdua dengan penuhkesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah
mereka keduanya,sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil
(QS Al-Isra' [17]: 24).

 Kapan kita menjadi hina?:


1. Menghamba kepada setan.
2. Mengangguki hawa nafsu dalam seluruh aspek kehidupan
3. Tidak lagi peka kepada Allah, agama, pedoman hidup dan umat.
4. Kehilangan kepercayaan dengan Allah.
Beberapa ayat-ayat tentang kehormatan yang didapati dalam Alquran
kerapdibarengi dengan hikmah dan cinta kasih, "Barangsiapayang mendapati
muslim yang terhina kemudian tidak menolongnya, padahal iamampu, Allah
akan menghinakannya pada hari kiamat di hadapan umum" (HRAhmad).

 Taubat Kepada Allah


Kepada mereka yang acuh dan masih berbuat dosa bukan sekarang waktunya
bertobat dankembali kepada Allah? Sesungguhnya kita membutuhkan taubat dan
rujuk ke hadiratAllah.
Tahukah kita, ketika bertaubat, saudara kita yang entah menghuni belahan
duniamana, tidak akan mati terzalimi. Baca dan renungi firman Allah :
"Sesungguhnya Allah menyukaiorang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri
(QS Al-Baqarah [2] : 222).

 Terdapat sekurangnya tiga syarat yang harus dipenuhi dalahbertaubat yaitu:


1. Menyesali dosa
2. Berhenti melakukan perbuatan dosa
3. Bertekad untuk tidak mengulanginya.
Hari terbaik kita adalah ketika bertaubat dengan serius dan Allah
menerimanya.

 Apresiasi Terhadap Waktu


Sewaktu membaca Alquran, anda akan mendapati bahwa Allah kerap
bersumpah dengan waktu. Allahbersumpah dengan setiap putaran waktu,

"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siangapabila terang


benderang (QSAl-Lail [92] : 1-2).
Demi waktu matahari sepenggalahan naik,dan malam apabila telah sunyi(gelap)
(QS Al-Dhuha [93] : 1-2)
Demi masa (QS Al-Ashr [103 ]:1)

Seluruh ritual islam berhubungan dengan waktu, contohnya shalat. Ketika


ditanya tentangamal yang utama, "Ya Rasulullah,amal apa yang sangat disukai
Allah" nabi menjawab, "Shalat tepat padawaktunya" ( HR Muslim). Demikian
pula puasa yg juga ditentukanwaktunya "Berpuasalah dan akhirilahpuasa dengan
melihatnya (hilal)," sabda nabi. Bencana yang menimpaumat kini adalah akibat
yang lazim dari sebuah umat yang tidak menghargaiwaktu. Bangkit dan bergegas
tantang dunia. Waktu yang terlewat tak dapatkembali, jika kita menyia-nyiakan
waktu sama artinya dengan menyia-nyiakanhidup

 Memegang Teguh Kebenaran


Apa yang harus dipertahankan? Ada tiga hal yang menjadi tuntutan, yaitu:
1. Memperjuangkan kebenaran secara umum. Kebenaran yang memang jelas
benar
2. Membela Islam
3. Menetapi taat kepada Allah.

Kesemuanya merupakan karakter muslim yang benar. Adalah pedoman hidup


nabi dan sahabatsesudahnya.
Benar memang bahwa dunia yang bergerak cepat kadang menyulitkan untuk
tegar,sabda Rasulullah: "Akan datang suatuzaman, ketika mereka yang sabar
mempertahankan agamanya tidak ubahnya merekayang memegang bara". Namun
hal ini tidak mustahil, buktinya nabiberhasil mengubah mental sahabatnya yang
sebelumnya jahiliyah dan fanatis.

 Tegar Memperjuangkan Islam


Agamamu adalah jiwa dan darah yang mengalir dalam tubuhmu.
Tegar dalam mempertahankan agama berarti berani berkomitmen dengan agama
yangdiyakini apapun yg terjadi.

Orang yang menyumbangkan hidupnya demi islam akan menjadi manusia


besar dalam hidupdan mati. Penuh kebahagiaan dan kemuliaan.merupakan
permasalahan hidup yang harusmenjadi masalah kita, kita menginginkan kebaikan
seluruh manusia agar merekamengimani Allah.
 Agar TetapTegar
 Berikut adalah langkah-langkah pertama yang harus dilaluagar memiliki
ketegaran.
1. Pemahaman yang benar terdapat Islam
2. Membaca sejarah orang-orang saleh, nabi-nabi, hikayat tokoh-tokoh besar
yangmemiliki kemauan.
3. Memperbanyak dzikir kepada Allah.
4. Bersabar, kita tidak harus terburu-buru meraih ketegaran
5. Meningkatkan ibadah
6. Tidak bersikap arogan.

 Langkah-langkah Praktis
1. Doa
2. Bergaul dengan komunitas yang saleh
3. Memberikan sumbangsih terhadap Islam
4. Membumikan Alquran

Mohonlah ketegaran pada Yang Maha Member. (ingatlah), ketika Tuhanmu


mewahyukan kepadapara malaikat: "Sesungguhnya akubersama kamu, maka
teguhkan (pendirian) orang-orang yang beriman." kelakakan aku jatuhkan rasa
ketakutan kedalam hati orang-orang kafir, makapenggallah kepala mereka dan
pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka (QS Al-Anfal [8] :12)

Hiduplahdengan, demi dan bersama Alquran, kelak akan memperoleh


ketegaran dalam hatidan jiwa.

 Selalu Berharap
Keputusasaan dapat membuat seseorang depresi dan kehilangan kepercayaan
diri untuk sekedarbertekan dan beraktivitas. Itulah bahaya keputusasaan, meyakini
pentingnyamembangun sikap yang selalu berharap guna mewujudkan perubahan.

Kita dituntut untuk memiliki harapan. Harapan berarti bersikap optimis,


percaya padaAllah dan diri. Sebuah kekuatan, aktivitas, produktivitas, dan
kesuksesan.Berharap berarti mengembalikan kehormatan umat. Terdapat sekitar
60 ayatAlquran yang memuat berita gembira, Islam adalah agama yang
memberikan harapandan kegembiraan.

Berikut ini sepuluh hal yang menegaskan cita-cita pasti terwujud:


1. Hukum Alam. Firman Allah, Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami
pergilirkandiantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) (QS Ali-Imran
[3]:140).
2. Kita adalah umat yang tidak pernah mati, kematian kita adalah ketika
kiamattiba.
3. Firman-firman Tuhan, Allah telah menetapkan: "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti
menang". Sesungguhnya AllahMaha Kuat lagi Maha Perkasa (QS Al-Mujadilah
[58]:21).
4. Sabda Nabi
5. Ketika ditanya, "antarakonstantinopel dan Roma, kota mana yang lebih dulu
ditaklukan?" nabimenjawab, "konstantinopel, kemudian roma" terbukti dengan
M.Al-Fatih yang menduduki Istambul 600 tahun kemudian
6. Kiamat tidak akan terjadi kecuali Muslimi berhasil memerangi dan
menggayangYahudi.

 Nilai IlmuPengetahuan
Penyebab keterpurukan umat dalam bidang ilmu pengetahuandisebabkan
beberapa faktor:
1. Kita tidak lagi mengapresiasi ilmu pengetahuan
2. Orientasi ilmu pengetahuan di negara-negara Islam hanya sekedar
untukmendapat gelar
3. Sangat jarang didapati orang-orang yang menggemari studi mereka
4. Misunderstanding generasi muda pada Islam
5. Kita adalah umat yang malas membaca

Seseorang yang menuntut ilmu diganjar dengan ganjaran pejuang yg berjihad


di jalan Allahhingga kembali. Islam sangan mendukung usaha-usaha kearah ilmu
pengetahuan. Ulama mengatakan bahwa akal manusia memiliki dua wilayah yang
memiliki kompetensi masing-masing untuk berpikir. Wilayah pertama memuat nilai dan
keyakinan, sementara wilayah kedua berada lebih dalam disebut wilayah kecenderungan
dan loyalitas. Hal ini merupakan wilayah yang berfungsi mengubah nilai dan keyakinan
menjadi loyalitas. Aktivitas nilai dan keyakinan kemudian menciptakan loyalitas.

Pembumian Alquran merupakan kerja terpenting dalam mengupayakan ketegaran.

 Tegar Bersama Musibah

Musiba akan dibarengi dengan musibah lain yang lebih besar apabila
seseorang tidakmemiliki kemampuan interaksi dan pemahaman terhadap konklusi
dari musibah.
Alquran menyindir kita yang sedang goyah ketika harus berhadapan
dikondisisulit. Mengingatkan dan menunjukan agar dibaca saat dilanda musibah,
bahwasegalanya berada di genggaman Allah :
Tidakkah kamu perhatikan bahwasesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada
dilangit dan bumi? (QSAl-Mujadilah [58]:7)

Dalam kondisi sulit ingatlah bahwa akan ada penghargaan setelahnya,


merupakansunatullah yang niscaya bila sekarang terzalimi ada berita gembira :
Dan kami hendak memberikan karunia kepadaorang-orang yang tertindas dibumi
(QS Al-Qash-shah [28] :5)
kokohkan dalam hati empat hal berikut:
 Semuanya berada dalam genggaman Allah
 Merupakan keniscayaan bahwa Allah memenangkan agamanya.
 Komitmen dalam melakukan penghambaan kepada Allah hingga ajal
 Persaudaraan merupakan ajaran prinsip dalam Islam

Beberapa Faidah dari Ujian dan Cobaan

Ujian dan cobaan memilki hikmah rabbaniyyah dan faidah yang sangat agung.
Hal itu dapat diketahui melalui penelitian, atau dari kenikmatan-kenikmatan yang
diperoleh akibat musibah yang menimpa seseorang. Ada pula hikmah-hikmah
yang mungkin belum tersingkap yang mana Allah SWT simpan untuk suatu
hikmah yang lain. Allah berfirman,
Di antara faidah dan hikmah dari ujian dan cobaan adalah sebagai berikut:
Membersihkan dan menghapus dosa-dosa dan kesalahan serta
menghantarkannya kepada derajat yang tinggi di surga. Tidaklah hal itu diperoleh
melainkan bagi mereka yang mampu bersabar dan meng-harap pahala dari Allah
Ta’ala Tali

Memotivasi seseorang untuk benar-benar ikhlas dalam berdo’a. Kembali


bertaubat dengan sesungguhnya, pasrah dan berserah diri kepada Allah SWT.
Allah berfirman :

“Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, Maka tidak ada
yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. dan jika Dia mendatangkan
kebaikan kepadamu, Maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.”. [(QS. al-
An`am :17).

Sebagian ulama Salaf berkata, “Merupakan sunnatullah bahwasannya Allah


Ta’ala menyeru hambanya untuk beribadah kepadaNya dengan diberikan keluasan
rizqi, kesehatan yang terus menerus agar mereka kembali kepada Allah dengan
sebab kenikmatan-kenikmatan tersebut. Jika mereka tidak mau melakukannya
juga, maka Allah SWT timpakan kepada mereka musibah sebagai peringatan
berupa kemiskinan dan kesusahan mudah-mudahan mereka kembali kepadaNya”.

Mengetahui betapa besar kenikmat-an dan kesehatan yang diberikan, bagi


mereka yang lupa akan kenikmatan tersebut. Karena kenyataan menunjukkan
bahwa apabila dibandingkan antara kenikmatan dan kesehatan akan jauh lebih
besar dan lebih banyak porsinya daripada kesengsaraan atau musibah yang
didapatkan.

Tidak peduli terhadap gemerlapnya dunia karena kefanaannya, dan semangat


dalam memotivasi diri untuk berlomba beramal dalam mempersiapkan hari
pertemuannya dengan Rabb Penguasa alam. Sesungguhnya seorang hamba
apabila berfikir dengan akal sehatnya tentang berpulangnya orang-orang yang
dicintainya, niscaya ia akan sadar diri, bahwa mereka telah mereguk air pelepas
dahaga dengan gelas yang mana ia harus melaluinya dengan gelas yang sama
yaitu kematian.

Saudaraku… menjadilah kalian orang-orang yang senantiasa bersabar


terhadap musibah yang menimpa, bersyukur ketika mendapat kenikmatan,
bersabar atas segala kesengsaraan, karena sabar adalah penghapus kesalahan dan
dosa. Allah Ta’ala berfirman :

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS.Al-Baqarah: 155)

 Agama adalah Nasihat


"Agama adalah nasihat" (HR Turmudzi dan Nasa'i) ujaran ini dimaksudkan
agar kita dapatmemberi nasihat karena Allah.
Nasihat merupakan sarana yang diciptakan Allah untuk meluruskan masyarakan.

Kalimat, “Agama adalah Nasihat” maksudnya adalah sebagai tiang dan


penopang agama, sebagaimana sabda Rasulullah, “Haji adalah arafah”,
maksudnya wukuf di arafah adalah tiang dan bagian terpenting haji.

Tentang penafsiran kata nasihat dan berbagai cabangnya, Khathabi dan ulama-
ulama lain mengatakan :

1. Nasihat untuk Allah à maksudnya beriman semata-mata kepada-Nya,


menjauhkan diri dari syirik dan sikap ingkar terhadap sifat-sifat-Nya, memberikan
kepada Allah sifat-sifat sempurna dan segala keagungan, mensucikan-Nya dari
segala sifat kekurangan, menaati-Nya, menjauhkan diri dari perbuatan dosa,
mencintai dan membenci sesuatu semata karena-Nya, berjihad menghadapi orang-
orang kafir, mengakui dan bersyukur atas segala nikmat-Nya, berlaku ikhlas
dalam segala urusan, mengajak melakukan segala kebaikan, menganjurkan orang
berbuat kebaikan, bersikap lemah lembut kepada sesama manusia. Khathabi
berkata : “Secara prinsip, sifat-sifat baik tersebut, kebaikannya kembali kepada
pelakunya sendiri, karena Allah tidak memerlukan kebaikan dari siapapun”

2. Nasihat untuk kitab-Nya à maksudnya beriman kepada firman-firman Allah


dan diturunkan-Nya firman-firman itu kepada Rasul-Nya, mengakui bahwa itu
semua tidak sama dengan perkataan manusia dan tidak pula dapat dibandingkan
dengan perkataan siapapun, kemudian menghormati firman Allah, membacanya
dengan sungguh-sungguh, melafazhkan dengan baik dengan sikap rendah hati
dalam membacanya, menjaganya dari takwilan orang-orang yang menyimpang,
membenarkan segala isinya, mengikuti hokum-hukumnya, memahami berbagai
macam ilmunya dan kalimat-kalimat perumpamaannya, mengambilnya sebagai
pelajaran, merenungkan segala keajaibannya, mengamalkan dan menerima apa
adanya tentang ayat-ayat mutasyabih, mengkaji ayat-ayat yang bersifat umum,
dan mengajak manusia pada hal-hal sebagaimana tersebut diatas dan menimani
Kitabullah

3. Nasihat untuk Rasul-Nya maksudnya membenarkan ajaran-ajarannya,


mengimani semua yang dibawanya, menaati perintah dan larangannya,
membelanya semasa hidup maupun setelah wafat, melawan para musuhnya,
membela para pengikutnya, menghormati hak-haknya, memuliakannya,
menghidupkan sunnahnya, mengikuti seruannya, menyebarluaskan tuntunannya,
tidak menuduhnya melakukan hal yang tidak baik, menyebarluaskan ilmunya dan
memahami segala arti dari ilmu-ilmunya dan mengajak manusia pada ajarannya,
berlaku santun dalam mengajarkannya, mengagungkannya dan berlaku baik ketika
membaca sunnah-sunnahnya, tidak membicarakan sesuatu yang tidak diketahui
sunnahnya, memuliakan para pengikut sunnahnya, meniru akhlak dan
kesopanannya, mencintai keluarganya, para sahabatnya, meninggalkan orang yang
melakukan perkara bid’ah dan orang yang tidak mengakui salah satu sahabatnya
dan lain sebagainya.

4. Nasihat untuk para pemimpin umat islam maksudnya menolong mereka


dalam kebenaran, menaati perintah mereka dan memperingatkan kesalahan
mereka dengan lemah lembut, memberitahu mereka jika mereka lupa,
memberitahu mereka apa yang menjadi hak kaum muslim, tidak melawan mereka
dengan senjata, mempersatukan hati umat untuk taat kepada mereka (tidak untuk
maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya), dan makmum shalat dibelakang mereka,
berjihad bersama mereka dan mendo’akan mereka agar mereka mendapatkan
kebaikan.

5. Nasihat untuk seluruh kaum muslim à maksudnya memberikan bimbingan


kepada mereka apa yang dapat memberikan kebaikan bagi merela dalam urusan
dunia dan akhirat, memberikan bantuan kepada mereka, menutup aib dan cacat
mereka, menghindarkan diri dari hal-hal yang membahayakan dan mengusahakan
kebaikan bagi mereka, menyuruh mereka berbuat ma’ruf dan mencegah mereka
berbuat kemungkaran dengan sikap santun, ikhlas dan kasih sayang kepada
mereka, memuliakan yang tua dan menyayangi yang muda, memberikan nasihat
yang baik kepada mereka, menjauhi kebencian dan kedengkian, mencintai sesuatu
yang menjadi hak mereka seperti mencintai sesuatu yang menjadi hak miliknya
sendiri, tidak menyukai sesuatu yang tidak mereka sukai sebagaimana dia sendiri
tidak menyukainya, melindungi harta dan kehormatan mereka dan sebagainya
baik dengan ucapan maupun perbuatan serta menganjurkan kepada mereka
menerapkan perilaku-perilaku tersebut diatas. Wallahu a’lam

Memberi nasihat merupakan fardu kifayah, jika telah ada yang


melaksanakannya, maka yang lain terlepas dari kewajiban ini. Hal ini merupakan
keharusan yang dikerjakan sesuai kemampuan. Nasihat dalam bahasa arab artinya
membersihkan atau memurnikan seperti pada kalimat nashahtul ‘asala artinya
saya membersihkan madu hingga tersisa yang murni, namun ada juga yang
mengatakan kata nasihat memiliki makna lain. Wallahu a’lam

 Syarat Nasihat:
1. Keyakinan tentang kesahihan nasihat yang hendak diberikan
2. Niat yang tulus memberikan nasihat
3. Menyembunyikan nasihat dan tidak mempublikasikannya
4. Mengingatkan dengan ramah.

 Ada lima etika dalam mengingatkanorang lain yakni,


a. Santun,
b. Tidak terang-terang,
c. Niat yang tulus
d. Memerhatikan situasi
e. Aib yang hendak diluruskan memang benar terjadi

 Pentingnya Kerja dan Profesionalitas


Sukses umat tidak akan terwujud tanpa melakukan perubahan dalam diri.
Kebangkitan umatditentukan keikhlasan masing-masing kita dalam bekerja.
Mereka yang tidakmendapat pekerjaan sesuai, hendaknya mempelajari sesuatu
yang baru danmencobanya. Bila kita bertekan solusi pasti di dapat

Renungkanlah hadis nabi yang mengingatkan kita untuklebih mencintai


produk dalam negri. “ tidak ada seorangpun yang makan lebihbaik dari yang ia
makan dari hasil jerih payah sendiri” (HR Ahmad). Kebangkitanumat sangat
ditentukan oleh keikhlasan masing-masing kita untuk bekerja. Bilakita benar-
benar brtekad solusi pasti kita temui. Tingkatkan standar diri.Ingatlah slalu bahwa
saya tidak akan pernah dapat berubah ketika rezeki kitamasih bergantung pada
orang lain. Kita dituntut untuk shalat kemudian berusahamencari nafkah. Tidak
berpangku tangan bermalasan menunggu rezeki seperti orangyang meminta
sedekah.

 Tentukan Target
Seseorangyang memiliki tujuan hidup adalah pekerja profesional. Ia akan
menikmatihidupnya karena tujuan hidupnya jelas
kita tidak boleh dikendalikan oleh hidup tapi kitalah yang mengendalikannya

 Terdapat tiga tujuan hidup, yaitu:


1. Tujuan buruk
2. Tujuan yang baik tapi keliru
3. Tujuan yang baik dan langgeng.

Bukhari memiliki keinginan untuk mengumpulkan hadis sahih dalam


bukunya. Hingga iaterjaga lebih dari 20 kali untuk mencata hadis yang diingat.
Kita tidak akan pernah terobsesi melakukan hal besar, kecuali sibuk dengantujuan
hidup yang memang besar.

Syarat dalam mewujudkan tujuan hidup :


1. Jelas
2. Baik
3. Tidak gentar pada kesulhtan
4. Ada perencanaan
5. Usaha yang sungguh-sungguh
6. Optimis
7. Kesabaran yang tinggi
dengan 7 komponen ini tujuan kita dapat tercapai.

Vous aimerez peut-être aussi