Vous êtes sur la page 1sur 14

1

PERSEPSI WISATAWAN PERANCIS TERHADAP


“THE ISLAND OF PARADISE”

IRA RESMAYASARI

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine the perception or opinion of French


tourist about Bali, whether on its nature, environment, community, or about tourism in
Bali. In addition, this research aims to verify the assumption that Bali is truly “The
Island of Paradise”. In fact, based on the result of the survey, French tourists have a
good perception on Bali. They perceived Bali as a place that has so many natural
beauties, a unique island, and different from any other place so that tourists can feel the
comfortable, safe, peaceful and tranquil atmosphere. They were also impressed with the
hospitality of local communities.The research is obtained through the procedures of
data collection through observation, interviews, and documents from the empirical
world. The method used in this research is a design of a survey that was conducted
through a questionnaire distributed to French tourists who have visited Bali. The result
of the survey is then included in the statistics analysis, which is described
descriptively.This research was also conducted through the literature of tourism studies
as a supporting research. Data collection is done by collecting and analyzing the data
through the literature relating to issues to be investigated; such as the textbooks,
scientific journals, and other sources, such as the utilization of Internet.
Key Word: Bali, , French tourists, Perception, .

I. PENDAHULUAN Kebudayaan tradisional juga


Bali adalah salah satu pulau dan menjadi sumber utama pariwisata di
provinsi di Indonesia yang terletak Bali. Tarian, lukisan, patung merupakan
diantara pulau Jawa dan Lombok. kebudayaan Bali yang terkenal. Karya
Keindahan alam dan keunikan budaya seni ini menjadi bagian dari kehidupan
Bali telah menjadikan Bali sebagai tradisional dan agama di Bali.
salah satu destinasi utama di Indonesia, Masyarakat Bali hidup selaras dengan
bahkan di dunia. Keindahan alam Bali alam. Budaya dan alam memiliki
didominasi oleh pantai, sunrise dan hubungan yang kuat dengan agama
sunset, sawah, (pohon) kelapa dan hutan masyarakat Bali, yaitu Hindu.
hujan; sebagaimana mayoritas Kehidupan mereka berhubungan erat
penduduk Bali bermatapencaharian dan dipengaruhi oleh agama mereka.
sebagai petani.
2

Masyarakat Bali dikenal dengan Pada tahun 1920-an, wisatawan


keramahtamahannya. Keramahan Eropa, termasuk wisatawan Perancis,
tersebut menjadi salah satu unsur daya mulai mengunjungi Bali. Kapal dagang
tarik bagi wisatawan. Senyum ramah Belanda merupakan sarana transportasi
masyarakat Bali menyambut para Belanda yang membawa orang-orang
wisatawan mancanegara maupun Eropa tersebut ke Indonesia sehingga
domestik ketika tiba di Pulau Dewata Bali diperkenalkan ke Eropa. Para
ini. Masyarakat itu sendiri menjadi wisatawan Eropa tersebut saling berbagi
salah satu faktor dalam industri pengalamannya selama mengunjungi
pariwisata di Bali. Bagi beberapa Bali. Penyebaran informasi pariwisata
wisatawan mancanegara, Bali juga Bali diawali dari cerita mulut ke mulut
terkenal sebagai tempat berbelanja yang lalu berkembang menjadi cerita
menarik karena harganya yang relatif berbentuk tulisan sehingga Bali dikenal
murah. di seluruh dunia. Hingga saat ini
Daya tarik yang dimiliki Bali banyak orang yang mengenal Bali, tapi
tersebut menyebabkan munculnya sayangnya beberapa dari mereka tidak
persepsi bagi wisatawan. Ada tahu dimana tepatnya Bali berada.
kebanggaan tersendiri bagi wisatawan Penyebaran cerita/informasi antar
domestik yang pernah mengunjungi wisatawan Eropa mengenai keindahan
Bali karena Bali adalah destinasi utama dan keunikan Bali semakin membuat
di Indonesia bahkan di dunia. Namun, Bali menjadi lebih popular lagi.
ada beberapa faktor yang menjadi Berbagai julukan yang ditujukan bagi
kendala bagi wisatawan untuk Bali pun kemudian bermunculan. Salah
mengunjungi Bali, yaitu jarak tempuh satunya adalah “The Paradise Island”.
Bali yang jauh dari daerah lain di Berdasarkan uraian di atas,
Indonesia, dan dari negara lain terdapat permasalahan yang akan diteliti
khususnya Eropa. pada penelitian ini, yaitu: Apakah
Pulau Bali tidak pernah berhenti persepsi orang-orang tentang Bali?.
dikunjungi oleh wisatawan, baik Secara lebih spesifik tujuan yang ingin
wisatawan internasional (Australia, dicapai melalui penelitian ini adalah
Jepang, Cina, Belanda dan Perancis) mengetahui persepsi atau opini
maupun wisatawan domestik. Bulan Juli wisatawan Eropa (Perancis) terhadap
dan Agustus merupakan puncak Bali, baik tentang alamnya, lingkungan,
kedatangan wisatawan karena masyarakat, atau tentang pariwisata
merupakan masa libur panjang bagi Bali. Selain itu, penelitian ini bertujuan
murid-murid di seluruh Indonesia dan untuk mengetahui apakah Bali sesuai
merupakan libur musim panas bagi dengan julukan yang disandangnya,
wisatawan Eropa; dan Bali merupakan “The Island of Paradise”, bagi
salah satu tujuan wisata mereka. wisatawan Perancis
3

METODE PENELITIAN Bali adalah daerah wisata


Metode yang digunakan dalam andalan bagi sektor pariwisata
penelitian ini adalah rancangan survei Indonesia. Bali mampu mengkondisikan
yang melibatkan wisatawan Perancis volume kedatangan wisatawan yang
yang pernah mengunjungi Bali melalui konstan sepanjang tahun, dan seringkali
penyebaran angket. Survei ini memenuhi tingkat yang diharapkan.
melibatkan wisatawan Perancis yang Bisa dikatakan bahwa tren kedatangan
pernah mengunjungi Bali. wisatawan masih musiman. Menurut
Hasil penelitian diperoleh Biro Pusat Statistik Provinsi Bali,
melalui prosedur pengumpulan data: jumlah wisatawan mancanegara yang
pengamatan, wawancara, dan dokumen berkunjung ke Bali pada Desember
dari dunia empiris. Bertujuan untuk 2010 mencapai 227.551 orang. Angka
melukiskan secara sistematis fakta atau ini meningkat 2,11% dibandingkan
karakteristik populasi atau bidang bulan yang sama tahun sebelumnya.
tertentu secara faktual dan cermat. Hasil Masih pada bulan Desember 2010,
data survei yang diperoleh dari sebagian besar wisatawan mancanegara
wisatawan tersebut dimasukkan ke datang ke Bali melalui Bandara
dalam analisis statistik yang diuraikan Internasional Ngurah Rai, sementara
secara deskriptif. Penelitian deskriptif sebagian kecil dari mereka datang
adalah penelitian yang melukiskan melalui pelabuhan., wisatawan
secara tepat sifat-sifat suatu individu, mancanegara yang datang ke Bali
kejadian, gejala dan sebagainya yang sebagian besar datang dari Australia,
merupakan objek penelitian. Penelitian Jepang, Republik Cina, Malaysia dan
deskriptif dimaksudkan sebagai upaya Korea Selatan pada Januari hingga
eksplorasi dan klarifikasi mengenai Desember 2010. Sementara itu,
suatu fenomena sosial atau kenyataan wisatawan Eropa didominasi oleh
sosial. Perancis, diikuti oleh wisatawan
Penelitian ini dilakukan pula Jerman.1
melalui studi literatur tentang pariwisata Bali dianggap sesuai dengan
sebagai penunjang hasil penelitian. karakter wisatawan Perancis yang
Pengumpulan data dilakukan dengan umumnya menyukai destinasi yang
menghimpun dan menganalisis data menawarkan atraksi kebudayaan yang
melalui literatur yang berhubungan unik seperti yang dimiliki Bali. Berikut
dengan masalah yang akan diteliti, adalah karakteristik wisatawan
seperti dari text-book, jurnal ilmiah, Perancis: (1) Sangat tertarik dengan
serta sumber-sumber informasi lainnya kebudayaan, termasuk kebudayaan
seperti pemanfaatan fasilitas dan jasa tradisional, cara hidup masyarakat,
internet. tarian, drama, musik dan seni, upacara

II. PEMBAHASAN 1
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?
tabel=1&daftar=1&id_subyek=16&notab=14
4

keagamaan dan desa-desa tradisional Sebelum sampai kepada fokus


yang masih murni, (2) Sangat tertarik penelitian ini, yakni persepsi wisatawan
untuk mempelajari dan mengunjungi Perancis terhadap Bali, akan
atraksi wisata yang spesifik, khususnya diungkapkan terlebih dahulu latar
tempat-tempat arkeologi, candi-candi belakang responden dari penelitian
kuno, dan tempat-tempat yang tidak dimaksud. Sample wisatawan
dikomersilkan, (3) Suka mencoba mancanegara yang digunakan dalam
pengalaman dan aktivitas baru serta penelitian ini adalah 25 orang
cenderung berpetualang, (4) Dalam wisatawan Perancis yang terdiri dari
berbelanja, lebih menyukai kerajinan 36% laki-laki dan 64% perempuan.
tangan dan barang-barang antik. (5) Wisatawan Perancis yang menjadi
Biasanya lambat memilih restoran dan responden dalam penelitian ini yaitu
barang yang akan dibeli. (6) Bersahabat, warga negara Perancis yang tersebar
disiplin, memiliki tingkah laku yang dari berbagai kota di Perancis, yaitu
baik dan mematuhi regulasi daerah 16% wisatawan yang beraktivitas di
tetapi mudah kecewa apabila tidak Paris 4% wisatawan di Lyon, 4%
menyukai sesuatu. (7) Suka berbicara wisatawan di Laval, 12% wisatawan di
dengan bahasa mereka dan mempunyai Angers, 8% wisatawan di Bordeaux,
pemandu wisata yang berbicara dengan 12% wisatawan di Rennes, 4%
bahasa Perancis walaupun mereka dapat wisatawan di Vannes, 4% wisatawan di
bahasa Inggris, (8) Cenderung Saumur, 4% wisatawan di Marseille,
berpakaian dengan sangat individualis 4% wisatawan di Bretagne, 4%
dan pakaian yang sangat tidak biasa. (9) wisatawan di Centre, 4% wisatawan di
Karena mereka sangat mementingkan Cote d’Azur, 4% wisatawan di Pays
dan mempunyai minat yang spesifik, Basque, 4% wisatawan di Normandie,
kadang-kadang mereka sulit untuk 4 % wisatawan di Lorient dan 4%
ditangani.2 wisatawan di Nantes. Namun terdapat 1
Kegiatan pariwisata di Bali wisatawan Perancis yang beraktivitas di
memiliki peranan yang sangat luar Perancis. yaitu di Bali sebanyak 1
signifikan dalam berbagai aspek orang (4%).
kehidupan di negara dan masyarakat Rentang usia responden Perancis
pada umumnya: perluasan kesempatan ini antara 20 sampai 54 tahun. 19 %
kerja, dan mendorong kegiatan-kegiatan wisatawan berstatus single, 12%
industri penunjang dan industri-industri wisatawan berstatus menikah dan 12%
lainnya. Pariwisata Bali terdiri dari wisatawan berstatus pasangan.
Pariwisata Spiritual, pura, pantai, Responden memiliki pekerjaan yang
danau, ekowisata, seni dan budaya, bervariasi. Sebagian besar wisatawan
bangunan bersejarah, berbelanja, Perancis adalah mahasiswa, yaitu
museum, dan lain-lain. sebanyak 48%, 4% sebagai ibu rumah
2
Marpaung, Happy. (ed) 2002. Pengetahuan
tangga, 4% bekerja sebagai karyawan
Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta.
5

penerbangan, 4% wisatawan bekerja melihat/berpartisipasi dalam seni dan


sebagai konselor, 4% wisatawan adalah budaya Bali. Melihat
supir bus, 4% wisatawan sebagai pemandangan/jalan-jalan dan olah raga
asisten, 8% berprofesi sebagai guru, 4% air menjadi aktivitas yang banyak
wisatawan sebagai insinyur, 8% dilakukan oleh mereka. Wisatawan
wisatawan sebagai pekerja pariwisata, Perancis juga tertarik untuk
4% berprofesi sebagai karyawan menyaksikan kehidupan masyarakat
restoran, 4% wisatawan bekerja di lokal Bali karena dianggap sebagai
bidang pemasaran, dan 4% wisatawan suatu hal yang berbeda dari kehidupan
bekerja sebagai pegawai keuangan. mereka.
Terdapat tiga cara yang
dilakukan wisatawan Perancis dalam
2.1 Aktivitas Pariwisata di Bali mengatur perjalanan mereka ke Bali,
Berdasarkan tempat-tempat yaitu 52% wisatawan mengatur
wisata yang dikunjungi oleh wisatawan perjalanan mereka ke Bali dengan
Perancis, hasil survei menunjukkan bantuan agen perjalanan; 36%
bahwa terdapat 46 destinasi yang wisatawan mengatur secara
dikunjungi oleh mereka, yaitu Alas individual/perorangan; dan 12%
kedaton, Amed, Bangli, Bedugul, wisatawan melakukan perjalanan ke
Benoa, Besakih, Buleleng, Candidasa, Bali melalui koordinasi universitas
Danau Batur, Danau Bratan, Denpasar, mereka.
Dreamland, Gawi Geger beach, Bali memiliki banyak daya tarik
Gianyar, Gunung batur, GWK, sehingga wisatawan memiliki banyak
Jatiluwih, Jimbaran, Joger, Karang pilihan untuk mengunjunginya.
asem, Kintamami, Kuta, Legian, Wisatawan dapat menentukan suatu
Lembongan, Lempuyang, Lovina, destinasi secara terencana maupun
Menjangan, Museum Bali, Nusa dua , secara spontan. 56% wisatawan telah
Nusa penida, Pemuteran, Sangeh, merencanakan sebelumnya destinasi
Sanur,, Seminyak, Serangan, Singaraja, mana yang akan mereka kunjungi; 36%
Tabanan, Taman Ayun, Tampak siring, wisatawan menentukan destinasi secara
Tanah lot, Tirta Gangga, Pasar spontan; dan 8% wisatawan menyatakan
tradisional (Sukowati), Trunyan, Ubud bahwa mereka menentukan destinasi
dan Uluwatu. Pantai Kuta, Sanur, Ubud secara terencana dan spontan ketika
dan Tanah Lot merupakan destinasi berada di lapangan.
yang paling banyak dikunjungi oleh Pemilihan suatu destinasi juga
wisatawan Perancis. dilakukan melalui beberapa cara oleh
Aktivitas yang dilakukan para wisatawan ketika mengunjungi
wisatawan tersebut yaitu melihat Bali. Hasil survei menunjukkan bahwa
pemandangan/jalan-jalan, berbelanja, 56% wisatawan Perancis memilih
olah raga air, bekerja/perjalanan bisnis, destinasi berdasarkan informasi melalui
gastronomi, berlibur, fotografi,
6

internet; 32% wisatawan menggunakan motivasi ini acapkali tidak disadari


jasa pemandu wisata/agen perjalanan; secara penuh oleh wisatawan itu sendiri.
8% wisatawan menggunakan buku Adanya motivasi tersebut mendorong
panduan pariwisata sebagai sarana orang untuk melakukan perjalanan
informasi destinasi; dan 8%wisatawan wisata4.
menentukan destinasi berdasarkan Ada beberapa faktor pendorong
informasi mulut ke mulut. dan penarik orang melakukan wisata.
yaitu: 1. Escape: Keinginan melepaskan
Persepsi diri dari lingkungan yang dirasakan
Salah satu kebutuhan manusia menjemukan, atau kejenuhan dari
adalah kebutuhan rekreatif. Seiring pekerjaan sehari-hari. 2. Relaxation:
dengan semakin meningkatnya Keinginan untuk penyegaran, yang juga
kesadaran manusia akan kualitas hidup, berhubungan dengan motivasi untuk
perkembangan rekresasi ini telah factor escape di atas. 3. Play: Ingin
banyak mengalami perubahan orientasi. menikmati kegembiraan melalui
E.Guyer Freuler dalam Integrated berbagai permainan yang merupakan
Socio-economic Development for kemunculan kembali sifat kekanak-
Accelerating the Regional Role of Port- kanakan, dan melepaskan diri sejenak
Said in Tourism Development of Egypt, dari berbagai urusan yang serius. 4.
mendefinisikan pariwisata sebagai a Strengthening family bond: Ingin
natural phenomenon of the modern age. mempererat hubungan kekerabatan,
including its bases of increasing need to khususnya dalam konteks mengunjungi
relax. cultural comprehension of tasting teman/kerabat. Biasanya wisata ini
prettiness of sights and enjoyment of dilakukan bersama-sama (kelompok) 5.
beauty of nature3. Fenomena tingkat Prestige: Ingin menunjukkan gengsi
kejenuhan masyarakat terhadap rutinitas dengan mengunjungi destinasi yang
menyebabkan kebutuhan masyarakat menunjukkan kelas dan gaya hidup,
akan wisata menjadi meningkat. Selain yang juga merupakan dorongan untuk
itu. setiap orang memiliki tingkat meningkatkan status sosial mereka. 6.
kesukaan yang berbeda terhadap Social interaction: Untuk dapat
destinasi pariwisata pun dapat melakukan interaksi sosial dengan
meningkatkan kebutuhan pariwisata. teman sejawat, atau dengan masyarakat
Motivasi merupakan hal yang lokal yang dikunjungi. 7. Romance:
sangat mendasar dalam studi tentang Keinginan untuk bertemu dengan
wisatawan dan pariwisata. Menurut orang-orang yang bisa memberikan
Pitana, motivasi merupakan “pemicu” suasana romantis atau untuk memenuhi
dari proses perjalanan wisata, walau kebutuhan seksual. 8. Educational
opportunity: Keinginan melihat sesuatu
3
El-Bastawisy MM., Helmy AAW., Ali RH. 2006.
4
Integrated Socio-economic Development for Accelerating Pitana, I Gede. 2005. Sosiologi Pariwisata, Kajian
the Regional Role of Port-Said in Tourism Development Sosiologis terhadap Struktur, Sistem, dan Dampak-
of Egypt. dampak Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset
7

yang baru, mempelajari orang lain dari mulut ke mulut; 16% wisatawan
dan/atau daerah lain, atau mengetahui melalui agen perjalanan; 12%
kebudayaan etnis lain. Ini merupakan wisatawan melalui internet; 8%
pendorong dominan dalam pariwisata. wisatawan melalui televisi; dan 4%
9. Self-fulfilment: Keinginan untuk wisatawan melalui buku.
menemukan diri sendiri, karena diri Informasi mulut ke mulut
sendiri biasanya bisa ditemukan pada memberikan pengaruh yang kuat
saat kita menemukan daerah atau orang terhadap pengetahuan wisatawan
yang baru. 10. Wish-fulfilment: tentang Bali. Informasi dari mulut ke
Keinginan untuk merealisasikan mimpi- mulut merupakan salah satu bentuk
mimpi yang sudah lama dicita-citakan, promosi pulau Bali, seperti yang telah
sampai mengorbankan diri dalam dilakukan sejak jaman dahulu. Menurut
bentuk penghematan agar bisa Joseph D. Fridgen, Word of Mouth
melakukan perjalanan. Hal ini juga promotion describes peoples talking to
sangat jelas dalam perjalanan wisata each other about their experiences as
religius, sebagai bagian dari keinginan consumers6.
atau dorongan yang kuat dari dalam Motivasi yang terbentuk akibat
diri5. adanya pengetahuan yang diperoleh
Pengetahuan merupakan salah dapat menumbuhkan minat seseorang
satu faktor terbentuknya motivasi. untuk berpariwisata. Minat untuk
Seseorang memiliki keinginan untuk berpariwisata merupakan proses
melakukan pariwisata ke suatu destinasi psikologis karena didasarkan untuk
karena adanya pengetahuan yang memenuhi psikologi seseorang. Salah
diperoleh tentang destinasi tersebut. satu pemenuhan kebutuhan psikologi
Pengetahuan wisawatan terhadap suatu dapat disalurkan melalui aktivitas
destinasi diperoleh dengan berbagai pariwisata.
cara. Perkembangan jaman dan Hasil survei menunjukkan
teknologi turut membantu dalam bahwa 88% wisatawan Perancis
penyebaran ilmu pengetahuan sehingga memilih Bali sebagai destinasi utama di
motivasi akan lebih cepat dan mudah Indonesia; sedangkan 12% wisatawan
terbentuk. lainnya menyatakan bahwa Pulau Bali
Berkaitan dengan pengetahuan bukanlah destinasi utama mereka saat
wisatawan tentang Bali, motivasi berkunjung ke Indonesia. Mereka lebih
wisatawan Perancis untuk berpariwisata memilih Pulau Jawa dan Jakarta sebagai
ke Bali diawali dengan adanya destinasi utama mereka.
pengetahuan mereka mengenai Bali. Pulau Bali sebagai destinasi
60% wisatawan Perancis menyatakan utama di Indonesia bagi wisatawan
bahwa mereka memperoleh mancanegara ditunjukkan pula oleh
pengetahuan tentang Bali melalui cerita
6
Fridgen Joseph D. (1996,270). Dimension of Tourism.
5
Op.cit The Education of The American Hotel Association. USA
8

jumlah wisatawan mancanegara yang wisatawan yang tidak ingin kembali ke


datang ke Indonesia menurut pintu Bali.
masuk. Berdasarkan data Badan Pusat Para wisatawan Perancis
Statistik Republik Indonesia 2010-2011, mengemukakan beberapa alasan mereka
Bandara Internasional Ngurah Rai yang yang ingin datang kembali ke Bali. 32%
terletak di Denpasar merupakan pintu wisatawan membenarkan bahwa mereka
masuk yang paling banyak dilalui oleh masih ingin menjelajahi tempat-tempat
wisatawan mancanegara. lain di Bali; 28% wisatawan ingin
76% wisatawan Perancis kembali ke Bali karena keunikan
menyatakan bahwa mereka baru satu budaya Bali; 20% wisatawan masih
kali datang ke Bali; 12% wisatawan ingin menikmati keindahan alam Bali;
sebanyak dua kali; 8% wisatawan 12% wisatawan ingin bertemu teman-
sebanyak tiga kali; serta 4% wisatawan teman dan kerabat mereka di Bali; 4%
sudah lebih dari tiga kali berkunjung ke wisatawan ingin datang kembali karena
Bali. cuaca Bali; dan 4% wisatawan karena
Kedatangan para wisatawan mungkin akan bekerja lagi di Bali.
tersebut terbagi dalam beberapa waktu, Industri pariwisata juga
yaitu terhitung dari tahun 1994 hingga memiliki sifat seperti industri pelayanan
2011. 4% wisatawan berkunjung ke Bali lainnya, yaitu intangibility,
pada tahun 1994; 4% wisatawan pada inseparability, heterogeneity, dan
tahun 1995; 4% wisatawan pada tahun perishability. Sifat-sifat tersebut
1996; 8% wisatawan pada tahun 1999; menyebabkan kesulitan bagi wisatawan
8% wisatawan pada tahun 2000; 4% untuk mengevaluasi bagus atau
wisatawan pada tahun 2003; 4% tidaknya suatu destinasi. Akan tetapi,
wisatawan pada tahun 2004; 8% citra yang ada dalam benak wisatawan
wisatawan pada tahun 2005; 12% tidak selamanya selaras dengan kondisi
wisatawan pada tahun 2006; 12% riil destinasi itu sendiri. Wisatawan
wisatawan pada tahun 2007; 16% menggunakan citra suatu destinasi
wisatawan pada tahun 2008; 12% sebagai alat untuk melakukan evaluasi.
wisatawan pada tahun 2009; 28% Image can defined as being: the
wisatawan pada tahun 2010; dan 52% impression gained according to the
wisatawan pada tahun 2011. level of knowledge and understanding
Keinginan untuk berkunjung of facts (about people, product,
kembali ke suatu destinasi merupakan situastion).7
gambaran kepuasan seseorang terhadap Citra yang dimiliki wisatawan
destinasi tersebut. Berkaitan dengan terhadap suatu destinasi akan
keinginan mereka untuk berkunjung menimbulkan suatu persepsi terhadap
kembali ke Bali dikemudian hari, destinasi tersebut. Perception is the
terdapat 96% wisatawan Perancis yang 7
Henslowe, Philip. (2000, P.2). The art and science of
menyatakan demikian; dan terdapat 4% public realtion – The Basic of Public Relation. New
Delhi: Crest Publishing House
9

process through which people select, arti. Oleh karena itu, citra suatu
receive, organize, and interpret destinasi harus selalu dijaga dan
information from their environment.8 dipelihara. 99% wisatawan Perancis
Citra yang terbentuk akibat adanya menyatakan bahwa mereka secara
rangsangan pada individu mendorong umum menyukai Bali. Pengetahuan
individu tersebut untuk melakukan yang dimiliki wisatawan mengenai Bali
langkah-langkah yang dianggap sesuai dapat membentuk suatu pendapat dan
dengan apa yang dia pikirkan. persepsi tentang Bali. Terbentuknya
Menurut Horovitz persepsi persepsi itu sendiri menyebabkan Bali
dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: 1. memiliki citra khusus di mata
Faktor Psikologis, faktor ini akan wisatawan.
membuat perubahan dalam persepsi Berdasarkan survei mengenai
konsumen (wisatawan). Perubahan yang pendapat wisatawan tentang Bali, 40%
dimaksud mencakup memori, wisatawan Perancis berpendapat bahwa
pengetahuan, dan kepercayaan dalam Bali adalah suatu tempat yang banyak
nilai-nilai yang dianggap penting dan memiliki keindahan alam; 32%
berguna oleh konsumen. 2. Faktor wisatawan berpendapat bahwa Bali
Fisik, faktor ini akan mengubah adalah pulau spiritual yang kaya akan
persepsi konsumen melalui apa yang budaya dan seni; 24% wisatawan
konsumen lihat dan rasakan. Faktor berpendapat bahwa Bali memiliki
fisik dapat memperkuat atau atmosfir yang menyenangkan, nyaman
menghancurkan persepsi konsumen dan memorable; dan 4% wisatawan
terhadap kualitas layanan yang berpendapat bahwa Bali adalah mass
diberikan oleh penyedia layanan tourism. Sejumlah pendapat yang
(destinasi). 3. Citra yang terbentuk, dilontarkan wisatawan Perancis,
citra yang dimaksud adalah citra masing-masing wisatawan memiliki
konsumen (wisatawan) terhadap suatu sesuatu hal yang paling disukai dari
produk (destinasi). Persaingan suatu Bali, yaitu sebagai berikut: hal yang
produk dapat dilihat dari citra suatu paling disukai dari Bali oleh 76%
perusahaan atau merk produk tersebut9. wisatawan Perancis adalah keramahan
Wisatawan memiliki persepsi penduduknya; bagi 68% wisawatan
tersebut untuk memilih, adalah kekayaan seninya; bagi 60%
mengorganisasikan dan wisatawan adalah keindahan pantainya;
mengintreprestasikan masukan- bagi wisatawan adalah alamnya yang
masukan informasi guna menciptakan terjaga; bagi 44% wisatawan adalah
gambaran suatu destinasi yang memiliki keunikan budaya dan agamanya; dan
bagi 8% wisatawan adalah ragam
8
Schermerhorn, Jhon R., James G.Hunt, & Richard N. belanjaannya yang ditawarkan dengan
Osborn, 1987, Managing Organizational Behavior, New
York : John Wiley & Sons Inc
harga yang relatif murah.
9
Horovitz, J. (2000, p.3-7) . Seven Secret of Service
Strategy. Great Britain : Prentice Hill.
10

Sebagian besar wisatawan wisatawan tidak menyukai mahalnya


Perancis berpendapat bahwa lansekap harga jual dan tingginya biaya hidup di
alam di Bali sangat indah, namun dari Bali; 4% wisatawan menyatakan
sekian banyak keindahan alam yang ada ketidaksukaannya kepada Bali karena
di Bali, ada beberapa pemandangan pemandangan yang tak sedap dipandang
yang paling representatif dari Bali bagi di sekitar Seminyak. Bahaya dari sepeda
25 wisatawan Perancis , yaitu sawah, motor di Bali juga telah dikeluhkan oleh
hutan, gunung dan pantai. 44% 4% wisatawan.
wisatawan berpendapat bahwa Pariwisata merupakan industri
pemandangan yang paling representatif yang sangat sensitif terhadap isu-isu
di Bali adalah sawah; bagi 40% eksternal maupun internal. Bali pun
wisatawan adalah pantai; bagi 12% tidak terlepas dari adanya isu-isu
wisatawan adalah hutan; sedangkan tesebut. Bali pernah mengalami
bagi 4% wisatawan adalah pegunungan. anggapan sebagai sarang teroris serta
Para wisatawan pun menyatakan dianggap tidak aman untuk dijadikan
hal-hal yang tidak mereka sukai dari tujuan wisata akibat adanya serangkaian
Bali. 56% wisatawan Perancis tindakan terorisme (peledakan bom
menyatakan bahwa memang ada hal-hal terjadi beberapa kali di Bali). Tidak
yang tidak mereka sukai dari Bali; dan dapat dihindari, bahwa saat itu citra
44% wisatawan menyatakan bahwa Indonesia buruk di mata dunia.
tidak ada hal yang tidak mereka sukai 12 Oktober 2002, bom meledak
dari bali. tepat di jantung pariwisata Bali, dan
Ketidaksukaan wisatawan menghancurkan citra Pulau Dewata
Perancis terhadap Bali terbagi menjadi sebagai surga wisata dunia. Bali
beberapa kelompok. Alasan tertinggi kembali mendapatkan pukulan telak
adalah karena kurangnya kebersihan ketika serangan bom kembali
dan sanitasi di Bali, seperti banyaknya mengguncang pada 1 Oktober 2005.
sampah dan anjing liar di jalanan. Industri pariwisata yang baru mulai
Terdapat 16% wisatawan yang bangkit setelah serangan bom yang
menyatakan alasan demikian. 8% pertama, kembali terpuruk, dan mulai
wisatawan menyatakan bahwa dari nol untuk kembali membangun
agresivitas pedagang dan sopir taksi kepercayaan dunia. Dunia internasional
membuat mereka merasa tidak nyaman. menganggap Indonesia tidak aman dan
Kelebihan penduduk yang terjadi di nyaman lagi untuk dijadikan sebagai
Bali juga dikeluhkan oleh 8% tempat tujuan wisata.
wisatawan. 4% wisatawan tidak Indonesia berusaha memperbaiki
menyukai masakan Bali; 4% wisatawan citranya di mata internasional.
tidak menyukai sifat kebarat-baratan Pemulihan tersebut bukan berarti bahwa
yang terjadi di Bali; 4% wisatawan saat ini Bali tidak memiliki masalah.
tidak menyukai cuaca di Bali; 4% Berdasarkan survei yang dilakukan
11

terhadap wisatawan Perancis, mereka Perancis tidak merasa terganggu oleh


menyatakan bahwa masih ada masalah- kehadiran pedagang kios tersebut.
masalah tertentu di Bali. Sejarah pariwisata Bali
Berdasarkan hasil survei, 32% menyebutkan bahwa Bali sudah dikenal
wisatawan Perancis menyatakan bahwa sebagai “surga” sejak jaman dahulu.
bencana alam adalah salah satu masalah Informasi mengenai Bali tersebar ke
dalam berpariwisata ke Bali. Mereka seluruh mancanegara melalui tulisan
mengkhawatirkan terjadinya tsunami. maupun cerita dari mulut ke mulut.
28% wisatawan menyatakan bahwa Hasil survei pun menunjukkan bahwa
kemiskinan merupakan masalah lain sebagian besar wisatawan Perancis
yang terjadi di Bali. 24% wisatawan mengenal Bali melalui cerita dari mulut
menyatakan bahwa jarak tempuh antara ke mulut. Pendapat-pendapat yang
Perancis-Bali terhitung jauh, sehingga dilontarkan wisatawan tentang Bali
hal ini merupakan suatu masalah bagi pada survei ini pun, menggambarkan
wisatawan. 8% wisatawan menyatakan bahwa Bali merupakan tempat yang
bahwa tentunya Bali memiliki indah, nyaman serta kaya akan seni,
permasalahan karena isu terrorisme. budaya dan spiritual sehingga Bali
Dari angka yang muncul (8%), memiliki citra yang baik di mata
menunjukkan bahwa terrorisme wisatawan mancanegara. Keindahan,
bukanlah suatu masalah terbesar di Bali kenyamanan dan kekayaan Bali inilah
bagi wisatawan Perancis. yang menjadikan Bali dijuluki sebagai
Kenyamanan suatu destinasi di “surga” oleh wisatawan mancanegara
Bali sering terganggu oleh kehadiran sejak dahulu. Keindahan, kenyamanan
para pedagang. Berdasarkan hasil dan kekayaan yang dimiliki Bali
survei, sebagian besar wisatawan tersebut merupakan sesuatu hal yang
Perancis merasa terganggu oleh tidak dapat dirasakan atau dimiliki oleh
kehadiran para pedagang keliling di wisatawan mancanegara di negaranya
sekitar lokasi pariwisata. Beberapa dari sendiri.
pedagang bahkan berlutut memohon- Julukan Bali sebagai “surga”
mohon agar para wisatawan mau banyak dirasakan oleh wisatawan
membeli dagangan mereka. 64% Perancis. Hal ini ditunjukkan pada hasil
wisatawan Perancis merasa terganggu survei dimana 52% wisatawan Perancis
akan kehadiran pedagang keliling di menyatakan bahwa Bali adalah “surga”,
sekitar lokasi wisata. Sementara 36% sementara 48% wisatawan menyatakan
wisatawan Perancis tidak merasa bahwa Bali bukanlah “surga”.
terganggu oleh kehadiran para pedagang 52% wisatawan Perancis
keliling tersebut. 12% wisatawan mengemukakan alasan mereka
Perancis merasa terganggu oleh menganggap Bali sebagai “surga”. 24%
pedagang kios/toko di sekitar lokasi wisatawan menyatakan bahwa Bali
wisata; sedangkan 88% wisatawan adalah “surga” karena keindahan
12

alamnya yang alami; 12% wisatawan dimana semua orang memiliki


memiliki alasan karena Bali adalah kebebasan untuk melakukan apapun.
sebuah tempat yang aman, nyaman dan
tenang; 4% wisatawan memiliki alasan III. PENUTUP
karena adanya gabungan yang indah III.1Kesimpulan
antara kenyataan dengan spiritual; dan Berdasarkan hasil-hasil analisis dan
12% wisatawan memiliki alasan karena pembahasan di atas, dapat dibuat
cuacanya (matahari). beberapa simpulan. Melalui survei yang
Berdasarkan hasil survei, dilakukan kepada wisatawan Perancis,
sebagian besar wisatawan Perancis dapat disimpulkan bahwa Bali adalah
memiliki persepsi bahwa Bali adalah salah satu destinasi terkenal di Perancis,
“surga”. Dalam konteks ini, Surga dan merupakan destinasi utama yang
berarti tempat yang ada atau diciptakan ingin mereka kunjungi untuk berlibur ke
bagi wisatawan mancanegara dan Indonesia. Meski sayangnya, beberapa
domestik untuk berwisata. Masing- warga Perancis tidak mengetahui bahwa
masing wisatawan memiliki sudut Bali adalah salah satu pulau yang
pandang tersendiri terhadap Bali, yang terletak di Indonesia. Mereka mengira
dikenal sebagai The Paradise Island, bahwa Bali dan Indonesia adalah dua
namun setiap wisatawan memiliki negara yang berbeda.
pandangan yang bebeda-beda terhadap Wisatawan Perancis adalah salah
definisi “surga”. satu wisatawan Eropa yang paling
Berdasarkan hasil survei, 52% banyak mengunjungi pulau Bali di
wisatawan Perancis mendefinisikan tahun 2010. Sebagian besar wisatawan
surga sebagai tempat yang mempunyai Perancis mengenal Bali melalui cerita
suasana yang menyenangkan, nyaman, dari mulut ke mulut, sama seperti awal
tenang dan damai serta tidak ada mula Bali mulai dikenal di Eropa.
kesedihan; 20% wisatawan Wisatawan Perancis memiliki
mendefinisikan surga sebagai segala persepsi yang baik terhadap pulau Bali.
sesuatu yang memiliki keindahan dan Meskipun mereka mempunyai definisi
bersih; 12% wisatawan mendefinisikan yang berbeda-beda tentang “surga”,
surga sebagai tempat yang abadi, tidak mereka tetap berpendapat bahwa Bali
ada kematian, karena memang tidak ada adalah memang “surga”. Wisatawan
di dunia; menurut 4% wisatawan memandang Bali sebagai suatu tempat
“surga” adalah tempat yang memiliki yang memiliki keindahan alam,
keunikan dan berbeda dari tempat keunikan dan berbeda dari tempat
manapun; 8% wisatawan menyebut manapun sehingga wisatawan dapat
surga sebagai tempat yang tidak merasakan suasana yang nyaman, aman,
terjamah; 4% wisatawan menyatakan damai dan tenang. Mereka juga terkesan
bahwa surga adalah suatu tempat dengan keramahtamahan masyarakat
lokal.
13

Wisatawan Perancis senang melihat Schermerhorn, Jhon R., James G.Hunt,


pemandangan alam dan berolah raga air & Richard N. Osborn, 1987,
selama di Bali. Destinasi yang paling Managing Organizational
banyak dikunjungi oleh wisatawan Behavior, New York : John Wiley
Perancis adalah Kuta, Sanur, Ubud dan & Sons Inc
Tanah Lot.

DAFTAR PUSTAKA
El-Bastawisy MM., Helmy AAW., Ali
RH. 2006. Integrated Socio-
economic Development for
Accelerating the Regional Role of
Port-Said in Tourism
Development of Egypt.
Fridgen Joseph D. (1996,270).
Dimension of Tourism. The
Education of the American Hotel
Association. USA.
Henslowe, Philip. (2000). The art and
science of public realtion – The
Basic of Public Relation. New
Delhi: Crest Publishing House
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?
tabel=1&daftar=1&id_subyek=16
&notab=14
Horovitz, J. (2000, p.3-7) . Seven Secret
of Service Strategy. Great Britain :
Prentice Hill.
Pitana, I Gede. 2005. Sosiologi
Pariwisata, Kajian Sosiologis
terhadap Struktur, Sistem, dan
Dampak-dampak Pariwisata
(Tourism Sociology, Sociological
Studies of Structure, Systems, and
Impacts Tourism). Yogyakarta:
Andi Offset
Marpaung, Happy. (ed) 2002.
Pengetahuan Kepariwisataan.
Bandung: Alfabeta.
14

https://www.wdfshare.com

Vous aimerez peut-être aussi