Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
IRA RESMAYASARI
ABSTRACT
II. PEMBAHASAN 1
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?
tabel=1&daftar=1&id_subyek=16¬ab=14
4
yang baru, mempelajari orang lain dari mulut ke mulut; 16% wisatawan
dan/atau daerah lain, atau mengetahui melalui agen perjalanan; 12%
kebudayaan etnis lain. Ini merupakan wisatawan melalui internet; 8%
pendorong dominan dalam pariwisata. wisatawan melalui televisi; dan 4%
9. Self-fulfilment: Keinginan untuk wisatawan melalui buku.
menemukan diri sendiri, karena diri Informasi mulut ke mulut
sendiri biasanya bisa ditemukan pada memberikan pengaruh yang kuat
saat kita menemukan daerah atau orang terhadap pengetahuan wisatawan
yang baru. 10. Wish-fulfilment: tentang Bali. Informasi dari mulut ke
Keinginan untuk merealisasikan mimpi- mulut merupakan salah satu bentuk
mimpi yang sudah lama dicita-citakan, promosi pulau Bali, seperti yang telah
sampai mengorbankan diri dalam dilakukan sejak jaman dahulu. Menurut
bentuk penghematan agar bisa Joseph D. Fridgen, Word of Mouth
melakukan perjalanan. Hal ini juga promotion describes peoples talking to
sangat jelas dalam perjalanan wisata each other about their experiences as
religius, sebagai bagian dari keinginan consumers6.
atau dorongan yang kuat dari dalam Motivasi yang terbentuk akibat
diri5. adanya pengetahuan yang diperoleh
Pengetahuan merupakan salah dapat menumbuhkan minat seseorang
satu faktor terbentuknya motivasi. untuk berpariwisata. Minat untuk
Seseorang memiliki keinginan untuk berpariwisata merupakan proses
melakukan pariwisata ke suatu destinasi psikologis karena didasarkan untuk
karena adanya pengetahuan yang memenuhi psikologi seseorang. Salah
diperoleh tentang destinasi tersebut. satu pemenuhan kebutuhan psikologi
Pengetahuan wisawatan terhadap suatu dapat disalurkan melalui aktivitas
destinasi diperoleh dengan berbagai pariwisata.
cara. Perkembangan jaman dan Hasil survei menunjukkan
teknologi turut membantu dalam bahwa 88% wisatawan Perancis
penyebaran ilmu pengetahuan sehingga memilih Bali sebagai destinasi utama di
motivasi akan lebih cepat dan mudah Indonesia; sedangkan 12% wisatawan
terbentuk. lainnya menyatakan bahwa Pulau Bali
Berkaitan dengan pengetahuan bukanlah destinasi utama mereka saat
wisatawan tentang Bali, motivasi berkunjung ke Indonesia. Mereka lebih
wisatawan Perancis untuk berpariwisata memilih Pulau Jawa dan Jakarta sebagai
ke Bali diawali dengan adanya destinasi utama mereka.
pengetahuan mereka mengenai Bali. Pulau Bali sebagai destinasi
60% wisatawan Perancis menyatakan utama di Indonesia bagi wisatawan
bahwa mereka memperoleh mancanegara ditunjukkan pula oleh
pengetahuan tentang Bali melalui cerita
6
Fridgen Joseph D. (1996,270). Dimension of Tourism.
5
Op.cit The Education of The American Hotel Association. USA
8
process through which people select, arti. Oleh karena itu, citra suatu
receive, organize, and interpret destinasi harus selalu dijaga dan
information from their environment.8 dipelihara. 99% wisatawan Perancis
Citra yang terbentuk akibat adanya menyatakan bahwa mereka secara
rangsangan pada individu mendorong umum menyukai Bali. Pengetahuan
individu tersebut untuk melakukan yang dimiliki wisatawan mengenai Bali
langkah-langkah yang dianggap sesuai dapat membentuk suatu pendapat dan
dengan apa yang dia pikirkan. persepsi tentang Bali. Terbentuknya
Menurut Horovitz persepsi persepsi itu sendiri menyebabkan Bali
dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: 1. memiliki citra khusus di mata
Faktor Psikologis, faktor ini akan wisatawan.
membuat perubahan dalam persepsi Berdasarkan survei mengenai
konsumen (wisatawan). Perubahan yang pendapat wisatawan tentang Bali, 40%
dimaksud mencakup memori, wisatawan Perancis berpendapat bahwa
pengetahuan, dan kepercayaan dalam Bali adalah suatu tempat yang banyak
nilai-nilai yang dianggap penting dan memiliki keindahan alam; 32%
berguna oleh konsumen. 2. Faktor wisatawan berpendapat bahwa Bali
Fisik, faktor ini akan mengubah adalah pulau spiritual yang kaya akan
persepsi konsumen melalui apa yang budaya dan seni; 24% wisatawan
konsumen lihat dan rasakan. Faktor berpendapat bahwa Bali memiliki
fisik dapat memperkuat atau atmosfir yang menyenangkan, nyaman
menghancurkan persepsi konsumen dan memorable; dan 4% wisatawan
terhadap kualitas layanan yang berpendapat bahwa Bali adalah mass
diberikan oleh penyedia layanan tourism. Sejumlah pendapat yang
(destinasi). 3. Citra yang terbentuk, dilontarkan wisatawan Perancis,
citra yang dimaksud adalah citra masing-masing wisatawan memiliki
konsumen (wisatawan) terhadap suatu sesuatu hal yang paling disukai dari
produk (destinasi). Persaingan suatu Bali, yaitu sebagai berikut: hal yang
produk dapat dilihat dari citra suatu paling disukai dari Bali oleh 76%
perusahaan atau merk produk tersebut9. wisatawan Perancis adalah keramahan
Wisatawan memiliki persepsi penduduknya; bagi 68% wisawatan
tersebut untuk memilih, adalah kekayaan seninya; bagi 60%
mengorganisasikan dan wisatawan adalah keindahan pantainya;
mengintreprestasikan masukan- bagi wisatawan adalah alamnya yang
masukan informasi guna menciptakan terjaga; bagi 44% wisatawan adalah
gambaran suatu destinasi yang memiliki keunikan budaya dan agamanya; dan
bagi 8% wisatawan adalah ragam
8
Schermerhorn, Jhon R., James G.Hunt, & Richard N. belanjaannya yang ditawarkan dengan
Osborn, 1987, Managing Organizational Behavior, New
York : John Wiley & Sons Inc
harga yang relatif murah.
9
Horovitz, J. (2000, p.3-7) . Seven Secret of Service
Strategy. Great Britain : Prentice Hill.
10
DAFTAR PUSTAKA
El-Bastawisy MM., Helmy AAW., Ali
RH. 2006. Integrated Socio-
economic Development for
Accelerating the Regional Role of
Port-Said in Tourism
Development of Egypt.
Fridgen Joseph D. (1996,270).
Dimension of Tourism. The
Education of the American Hotel
Association. USA.
Henslowe, Philip. (2000). The art and
science of public realtion – The
Basic of Public Relation. New
Delhi: Crest Publishing House
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?
tabel=1&daftar=1&id_subyek=16
¬ab=14
Horovitz, J. (2000, p.3-7) . Seven Secret
of Service Strategy. Great Britain :
Prentice Hill.
Pitana, I Gede. 2005. Sosiologi
Pariwisata, Kajian Sosiologis
terhadap Struktur, Sistem, dan
Dampak-dampak Pariwisata
(Tourism Sociology, Sociological
Studies of Structure, Systems, and
Impacts Tourism). Yogyakarta:
Andi Offset
Marpaung, Happy. (ed) 2002.
Pengetahuan Kepariwisataan.
Bandung: Alfabeta.
14
https://www.wdfshare.com