Vous êtes sur la page 1sur 12

TUGAS ILMU GIZI DAN TERAPI DIET

DIET TERAPI UNTUK SEMUA PENYAKIT TIDAK MENULAR

Oleh
Nama : Anita Rahayu Anastasia
Kelas : A
Stambuk : 142 2012 0111

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2013
A.Diet terapi kanker :
 Makanan Yang Dianjurkan:
1. Salad Buah
2. Makanan Sehat
3. Selain menghindari berbagai makanan dan minuman yang menjadi pantangan, yang
tidak kalah pentingnya adalah mengkonsumsi makanan dan minuman yang menjadi
anjuran. Jenis makanan ini dianjurkan karena mengandung zat-zat yang secara
langsung maupun tidak langsung membantu menghancurkan kanker, mencegah
kanker menyebar, mencegah terbentuknya sel kanker, mencegah sel sehat berubah
menjadi sel kanker, atau mengembalikan sel kanker menjadi sel sehat kembali.
 Jenis makanan dan minuman yang dianjurkan untuk dikonsumsi tersebut di
antaranya:
1. Sayuran berwarna hijau tua: bayam, brokoli, sawi hijau, kailan, katuk, kenikir,
pegagan, daun dewa, sambungnyawa, dll. Sayuran berwarna hijau muda: selada,
selada air, daun bawang. Sayuran berwarna terang: kubis, bunga kol, lobak, wortel,
kentang, rebung, ubi, dll. Sayuran buah: tomat, terong, gambas, mentimun, pepaya,
labu siam, kacang-kacangan, jagung, dll.
2. Buah-buahan: apel Malang/hijau, pepaya, tomat, jeruk, jambu biji, mangga,anggur
dan Buah Zaitun.
3. Aneka jamur. Beras, sayuran, dan buah sebisa mungkin yang organik.
4. Lauk-pauk: kacang-kacangan, tempe, tahu, ikan, telur ayam kampung, ayam
kampung.
5. Air: gunakan air suling atau air yang dijernihkan dengan penjernih air berkualitas
untuk segala keperluan masak-memasak.

B.Diet Terapi Stroke

 Diperlukan pemenuhan syarat dalam melakukan diet stroke, adalah :


1. Protein cukup yaitu 0,8-1 g/kg BB. Apabila pasein berada dalam keadaan gizi kurang,
protein diberikan 1,2-1,5 g/kg BB. Apabila penyakit disertai komplikasi gagal ginjal
kronik protein diberikan rendah yaitu 0,6 g/kg BB.

2. Energi yang cukup yaitu 25-45 kkal/kg BB. Pada fase akut nergi diberikan 1100-1500
kkal/ hari.

3. Lemak cukup yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Utamakan sumber lemak tidak
jenuh ganda, batasi sumber lemak jenuh yaitu 10 % dari kebutuhan energi total.
Kolesterol dibatsi 300 mg.

4. Karbohidrat cukup yaitu 60-70% dari kebutuahn energi total. Untuk pasien dengan
diabetes mellitus diutamalan karbohidrat kompleks.

5. Vitamin cukup, terutama vitamin A, riboflavin B6, asam folat, B12, C dan vitamin E.

6. Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium dan kalium. Penggunaan natrium dibatasi
dengan memberikan garam dapur maksimal 1 ½ sendok teh/ hari (setara dengan kira-kira
5 gram garam dapur atau 2 gram natrium).

7. Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah
konstipasi.

8. Cairan cukup yaitu 6-8 gelas/hari, kecuali pada keadaan edema dan aistes, cairan dibatasi.
Minuman hendaknya diberikan setelah selesai makan agar porsi makanan dapat
dihabiskan. Untuk pasien dengan disfagia, cairan diberikan secara hati-hati. Cairan dapat
dikentalkan dengan gel atau guarcol.

9. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien.

10. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering

 Bahan makanan yang dianjurkan untuk penyakit stroke :


1. Sumber Karbohidrat : Beras, kentang, ubi, singkong, hunkwe, tapioka, sagu, biskuit,
bihun.

2. Sumber protein hewani : Daging sapi dan ayam tanpa kulit, ikan, telur ayam, susu skim.

3. Sumber protein nabati : Semua kacang-kacangan dan produk olahan (Tahu, tempe)

4. Sayuran : Bayam, wortel, kangkung, kacang panjang, labu siam, tomat, taoge.

5. Buah-buahan : Buah segar, di jus ataupun di olah dengan cara di setup. Seperti pisang,
papaya, mangga, jambu biji, melon, semangka.

6. Sember lemak : minyak jagung dan minyak kedelai; margarine dan mentega dikonsumsi
dalam jumlah terbatas, Santan encer.

 Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita stroke :

1. Sumber Karbohidrat : Mie, soda (Baking powder), kue-kue yang terlalu manis.

2. Sumber protein hewani : Daging sapi dan ayam yang berlemak, jeroan, keju, protein
hewani yang diawetkan.

3. Sumber protein nabati : Pindakas, Produk kacang-kacangan olahan yang diawetkan.

4. Sayuran : Sayur-sayuran yang mengandung gas seperti kol, sawi, kembang kol, lobak.

5. Buah-buahan : Buah-buahan yang mengandung gas seperti durian, nangka, dan buah-
buah yang diawetkan (Buah kaleng).

6. Sember lemak : santan kental dan produk goreng-gorengan

C.Diet Terapi Epilepsi

Diet ketogenik adalah pola makan tinggi lemak dan rendah karbohidrat. Pola
makan ini membuat tubuh menghasilkan energi dengan membakar lemak, dan bukan
membakar glukosa. Contohnya dengan mengonsumsi makanan kadar loemak tinggi
seperti cokelat, mentega, daging dan mayonaise, serta menghindari konsumsi nasi dan
kentang.

Diet kategonik memastikan proses pembakaran lemak ini terus berlangsung. Diet
ini memaksa tubuh anak membakar lemak seoanjang waktu dengan konsumsi kalori yang
rendah dan lemak yang tinggu. Sekitar 80% sumber kalori akan berasal dari lemak.
Sedangkan sisanya dari karbohidrat dan protein.

D.Diet Terapi Diabetes Militus


 maka diet yang diberikan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Jumlah energi diberikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan umur, jenis kelamin,
tinggi badan, aktivitas fisik, proses pertumbuhan, dan kelainan metabolik.
b. Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya,
yaitu berkisar 60 – 70% dari total konsumsi. Makanan/minuman yang mengandung gula
dibatasi, dan digunakan jenis karbohidrat kompleks/makanan yang berserat.
c. Protein berkisar 12 – 20%, dan digunakan protein yang bernilai biologi tinggi (nilai
cernanya tinggi).
d. Lemak berkisar antara 20 – 25%, dan lemak jenuh serta kolestrol tidak dikonsumsi.
e. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan kebutuhannya.
 Makanan-makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita Diabetes
Mellitus adalah:
a. Sumber Karbohidrat kompleks :Seperti beras/nasi, kentang, singkong, terigu,
tapioka, gula, hunkue, makaroni, mie, bihun, roti, dan biskuit.
b. Protein Hewani : Ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak, ikan, dan telur maksimal
2x/minggu.
c. Sayuran : Semua sayuran dianjurkan terutama yang berserat tinggi atau berwarna
hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, dll.
d. Buah : Semua buah dianjurkan terutama yang berserat tinggi menurut jumlah yang
sudah ditentukan.
 Makanan-makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita Diabetes
Mellitus adalah:
a. Makanan dan minuman yang mengandung gula murni seperti gula pasir/gula merah,
susu kental manis, dodol, cake, selai, sirup, kue tart, jelly, dll.
b. Makanan yang digoreng dan menggunakan santan kental (mengandung lemak jenuh)
c. Makanan yang mengandung banyak garam seperti ikan asin, telur asin, makanan
yang diawetkan seperti saus, kecap, abon, sarden kaleng, buah kalengan, dll.
 PENGATURAN DIET PADA DIABETISI SECARA UMUM
Komposisi makanan yang dianjurkan meliputi:
1) Karbohidrat
Anjuran konsumsi karbohidrat untuk diabetesi di Indonesia:
a) 45-65% total asupan energi.
b) Pembatasan karbohidrat tidak dianjurkan < 130 g/hari.
c) Makanan harus mengandung lebih banyak karbohidrat terutama berserat tinggi.
d) Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% sehari ( 3-4 sdm).
e) Makan 3 kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat dalam sehari.
f) Penggunaan pemanis alternatif pada diabetesi, aman digunakan asal tidak
melebihi batas aman (Accepted Dialy Intake).
g) Fruktosa < 50 gr/hr, jika berlebih menyebabkan diare
h) Sorbitol < 30 gr, jika berlebih menyebabkan kembung, diare
i) Manitol < 20 gr/hr
j) Aspartam 0 mg/ kg BB/hr
k) Sakarin 1 gr/hr
l) Acesulfame K 15 mg/kg BB/hr
m) Siklamat 11 mg/kg BB/hr
2) Serat
Rekomendasi asupan serat untuk orang dengan diabetes sama dengan untuk orang
yang tidak diabetes yaitu dianjurkan mengkonsumsi 20-35 gr serat makanan dari
berbagai sumber bahan makanan. Di Indonesia anjurannya adalah kira-kira 25
gr/1000 kalori/ hari dengan mengutamakan serat larut air.
3) Protein
Menurut konsensus pengelolaan diabetes di Indonesia tahun 2006 kebutuhan
protein untuk diabetisi 15%-20% energi. Perlu penurunan asupan protein menjadi 0,8
g/kg berat badan perhari atau 10% dari kebutuhan energi dengan timbulnya nefropati
pada orang dewasa dan 65% hendaknya bernilai biologic tinggi.
Sumber protein yang baik adalah ikan, seafood, daging tanpa lemak, ayam tanpa
kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan dan tahu-tempe.
4) Total lemak
Anjuran asupan lemak di Indonesia adalah 20-25% energi. lemak jenuh < 7%
kebutuhan energi dan lemak tidak jenuh ganda <10 300="" asupan="" dari=""
dibatasi="" energi="" hendaknya="" jenuh="" kebutuhan="" kolesterol="" lebih=""
lemak="" makanan="" mg="" perhari.="" sedangkan="" selebihnya="" span=""
tidak="" tunggal.="">
Apabila peningkatan LDL merupakan masalah utama, dapat diikuti anjuran diet
disiplin diet dislipidemia. Tujuan utama pengurangan konsumsi lemak jenuh dan
kolesterol adalah untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
5) Garam
Anjuran asupan untuk orang dengan diabetes sama dengan penduduk biasa yaitu
tidak lebih dari 3000 mgr atau sama dengan 6-7 g (1 sdt) garam dapur, sedangkan
bagi yang menderita hipertensi ringan sampai sedang, dianjurkan 2400 mgr natrium
perhari atau sama dengan 6 gr/hari garam dapur. Sumber natrium antara lain adalah
garam dapur, vetsin dan soda.
6) Alkohol
Anjuran penggunaan alkohol untuk orang dengan diabetes sama dengan
masyarakat umum. Dalam keadaan normal, kadar glukosa darah tidak terpengaruh
oleh penggunaan alkohol dalam jumlah sedang apabila diabetes terkendali dengan
baik. Alkohol dapat meningkatkan resiko hipoglikemia pada mereka yang
menggunakan insulin atau sulfonylurea. Karena itu sebaiknya hanya diminum pada
saat makan. Bagi orang dengan diabetes yang mempunyai masalah kesehatan lain
seperti pancreatitis, dislipidemia, atau neuropati mungkin perlu anjuran untuk
mengurangi atau menghindari alkohol. Asupan kalori dari alkohol diperhitungkan
sebagai bagian dari asupan kalori total dan sebagai penukar lemak (1 minuman
alcohol sama dengan 2 penukar lemak).

E.Diet Terapi Penyakit Jantung Koroner


1. Diet Menurut American heart association (AHA) dan National Cholesterol Education
Program (NCEP)
Syarat-syarat Diet Penyakit Jantung Koroner adalah:
a. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
b. Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB.
c. Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak
jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh.
d. Kolesterol rendah.
e. Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalium, kalsium, dan
magnesium jika tidak dibutuhkan.
f. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi dan edema.
g. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
h. Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
i. Cairan cukup, ±2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.
j. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi kecil.
k. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan
berupa makanan enteral, parenteral, atau suplemen gizi.

2. Diet Reversal
Diet Reversal yaitu diet untuk mereka yang sudah mempunyai tanda-tanda
penyumbatan pada arteri dan ingin mendapatkan reversal yaitu memperkecil ukuran plak
yang telah terlanjur mengendap pada arteri. Menurut Dr. Ornish komposisi diet reversal
yaitu :
a. 10% kalori lemak. Sebagian besar lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh
majemuk.
b. 70-75% kalori karbohidrat.
c. 10-15% kalori protein.
d. 5 mg kolesterol per hari.
e. Tidak termasuk makanan yang mengandung lemak jenuh yang tinggi seperti durian.
f. Mengandung kadar serat yang tinggi. Tidak mengandung semua macam minyak dan
semua macam produk peternakan kecuali susu non-fat dan yoghurt. Putih telur
diperbolehkan.
g. Tidak mengandung kafein, MSG, dan stimulan yang lain.
h. Menggunakan garam dan gula secara moderat.
 Bahan makanan yang dianjurkan :
a. Sumber Karbohidrat : Beras di tim atau disaring; roti, mie, kentang, makaroni,
biskuit, tepung beras/terigu/sagu aren/sagu ambon, gula pasir, gula merah, madu, dan
sirup.
b. Sumber Protein Hewani : Daging sapi, ayam dengan lemak rendah, ikan, telur, susu
rendah lemak dalam jumlah yang telah ditentukan.
c. Sumber Protein Nabati : Kacang-kacangan kering, seperti : kacang kedelai dan hasil
olahnya, seperti tahu dan tempe.
d. Sayuran : Sayuran yang tidak mengandung gas, seperti: bayam, kangkung, kacang
buncis, kacang panjang, wortel, tomat, labu siam, dan tauge.
e. Buah : Semua buah-buahan segar, seperti : pisang, pepaya, jeruk, apel, melon,
semangka, dan sawo.
f. Lemak : Minyak jagung, minyak kedelai, margarin, mentega dalam jumlah terbatas
dan tidak untuk menggoreng tetapi untuk menumis, kelapa atau santan encer dalam
jumlah terbatas.
g. Minuman : Teh encer, coklat, sirup.
h. Bumbu : Semua bumbu selain bumbu tajam dalam jumlah terbatas.
 Makanan yang tidak dianjurkan
a. Sumber Karbohidrat : Makanan yang mengandung gas atau alkohol, seperti : ubi,
singkong, tape singkong, dan tape ketan.
b. Sumber Protein Hewani : Daging sapi dan ayam yang berlemak, gajih, sosis, hati,
limpa, babat, otak, kepiting dan kerang-kerangan, keju, dan susu penuh.
c. Sumber Protein Nabati : Kacang-kacangan kering yang mengandung lemak cukup
tinggi seperti kacang tanah, kacang mete, dan kacang bogor.
d. Sayuran : Semua sayuran yang mengandung gas, seperti kol, kembang kol, lobak,
sawi, dan nangka muda.
e. Buah : Buah-buahan segar yang mengandung alkohol atau gas, seperti : durian dan
nangka matang.
f. Lemak : Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit; santan kental.
g. Minuman : Teh/kopi kental, minuman yang mengandung soda dan alkohol seperti bir
dan wiski.
h. Bumbu : Lombok, cabe rawit, dan bumbu-bumbu lain yang tajam.

F. Diet Terapi Anemia


 ANEMIA DEFISIENSI BESI

1. Dikarakterisasi dengan rasa tidak enak pada lidah, penurunan aliran saliva,
pagophagia ( COMPULSIVE EATING OF ICE)

2. Terapi besi secara oral dengan garam besi ferrous yang larut, bukan salut dan
bukan lepas lambat atau bertahap, direkomendasikan pada dosis harian 200
mg elemen besi dalam dua atau tiga dosis terbagi.

3. Makanan memiliki peran signifikan, besi diabsorbsin dengan baik dari daging,
ikan, dan unggas.

4. Besi parenteral dapat diperlukan untuk pasien dengan malabsorbsi besi,


intoleransi terhadap terapi besi secara oral, atau tidak patuh terhadap terapi.

5. Produk besi oral

a. Ferro sulfat

b. Ferro glukonat

c. Ferro fumarat

d. Kompleks besi polisakarida

e. Besi karbonat

f. Besi dekstran

g. Besi sukrosa

h. Epoetin alfa
6. Besi terutama diabsorbsi dari duodenum dan jejunum. Garam ferro diabsorbsi
3 kali lebih cepat disbanding bentuk ferri.

7. Makanan dapat menurunkan absorbs besi setidaknya sebesar 50%

8. Besi ditransportasikan melalui darah darah dan terikat padtransferrin

9. Pada pria sehat kehilangan besi dari urin, keringat, dan sel mukosa intestinal
sekitar 0,5 – 1 mg.

10. Pada wanita menstruasi kehilangan normal harian sekitar 1 – 2 mg

 Anemia defisiensi vitamin B12 dan folat

dikarakterisasi dengan kulit pucat, ikterus, dan atropi mukosa gastric.Anemia


vitamin B12 dibedakan dari abnormalitas neuropsychiatric ( mis. Mati rasa dan
parestesia), yang tidak terdapat pada pasien dengan enemia defisiensi folat.

 ANEMIA DEFISIENSI VITAMIN B12

1. Suplemen vitamin B12 oral sama efektifnya dengan parenteral meskipun pada
beberapa pasien dengan anemia pernisiosa karena jalur absorbs vitamin B12
alternatif tidak dipengaruhi factor intrinsic.

2. Sianokobalamin oral diawali dengan 1 hingga 2 mg setiap hari selama 1


hingga 2 minggu, dilanjutkan dengan 1 mg setiap hari

3. Vitamin B12 penting untuk pertumbuhan, reproduksi sel, hematopoiesis, dan


sintesis nucleoprotein dan myelin

4. Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah melalui aktivasi
koenzim asam folat

5. Absorbs vitamin B12 tergantung pada adanya factor intrinsic dan kalsium yang
cukup

 ANEMIA DEFISIENSI FOLAT

1. Folat oral 1 mg setiap hari selama 4 bulan biasanya mencukupi, kecuali


etiologinya tidak dapat diperbaiki.

2. Jika terdapat malabsorbsi dosis harian harus ditingkatkan menjadi 5 mg

3. Asam folat terdapat di plasma sekitar 15 – 30 menit setelah pemberian secara oral,
kadar puncaknya dicapai dalam 1 jam.
4. Setelah pemberian secara IV asam folat secara cepat dibersihkan dari plasma.

5. Sebagian besar produk metabolitnya muncul di urin setelah 6 jam, ekskresi


lengkap dicapai dalam 24 jam.

Vous aimerez peut-être aussi