Vous êtes sur la page 1sur 1

Asam Kuat :

1. Asam klorida (HCl)

2. Asam nitrat (HNO3)


3. Asam sulfat (H2SO4) 4.
4. Asam bromida (HBr)
5. Asam iodida (HI) 5. pOH = -log [OH-]
6. Asam klorat (HClO3)
7. Asam perklorat (HClO4) 6. pH = 14 – pOH

Basa kuat :

1. Litium hidroksida (LiOH) 2. Hidrolisis Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
2. Natrium hidroksida (NaOH)
3. Kalium hidroksida (KOH)  Garam dari asam kuat dan basa lemah jika
4. Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dilarutkan dalam air juga akan mengalami
5. Rubidium hidroksida (RbOH) hidrolisis sebagian. Hal ini disebabkan karena
6. Stronsium hidroksida (Sr(OH)2) kation dari basa lemah dapat terhidrolisis,
7. Sesium hidroksida (CsOH) sedangkan anion dari asam kuat tidak
8. Barium hidroksida (Ba(OH)2) mengalami hidtrolisis.
9. Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
10. Berilium hidroksida Be(OH)2)  Contoh:

NH4Cl ⎯⎯→ NH4+ + Cl–


A. Pengertian
NH4+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ NH4OH + H+
Cl– + H2O tidak terjadi reaksi
 Sebagaimana kita ketahui bahwa jika larutan
asam direaksikan dengan larutan basa akan
 pH larutan garam ini dapat ditentukan melalui
membentuk senyawa garam.
persamaan:
 Jika kita melarutkan suatu garam ke dalam air, M+ + H2O ←⎯⎯⎯⎯→ MOH + H+
maka akan ada dua kemungkinan yang terjadi,
yaitu:

1. Ion-ion yang berasal dari asam lemah (misalnya


CH3COO–, CN–, dan S2–) atau ion-ion yang
berasal dari basa lemah (misalnya NH4 +,
Fe2+, dan Al3+) akan bereaksi dengan air.
Reaksi suatu ion dengan air inilah yang
disebut hidrolisis.

 Berlangsungnya hidrolisis disebabkan adanya


kecenderungan ion-ion tersebut untuk
membentuk asam atau basa asalnya.

2. Ion-ion yang berasal dari asam kuat (misalnya Cl–,


NO3–, dan SO42–) atau ion-ion yang berasal dari
basa kuat (misalnya Na+, K+, dan Ca2+) tidak
pH = -log [H+]
bereaksi dengan air atau tidak terjadi hidrolisis.

1. Hidrolisis Garam dari Asam lemah dan Basa


Kuat

3.

Vous aimerez peut-être aussi