Vous êtes sur la page 1sur 4

1.1.

Atraumatic Restorative Treatment (ART)


Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 1995
Atraumatic Restorative Treatment adalah suatu teknik penanganan
kerusakan gigi/ excavasi lubang hanya dengan hand instrument. Merupakan
prosedur pembuangan jaringan gigi yang terkena karies dan penumpatan
dengan bahan adhesif. Bahan penumpat yang biasa digunakan dalam ART
adalah glass ionomer.
1.1.1. Keunggulan ART
a. ART cocok untuk semua kelompok populasi
b. Menggunakan pendekatan biologis, yangmana membutuhkan
preparasi kavitas minimal
c. Menggunakan instrumen genggam lebih murah daripada dengan
instrumen putar/bur
d. Nyeri yang terbatas karena trauma yang dihasilkan hampir kecil
e. Kontrol infeksinya cukup sederhana karena instrumen genggam
mudah dibersihkan dan disterilisasi
f. Dapat dilakukan di daerah yang belum ada listrik ataupun di
daerah yang sudah ada listrik tetapi belum mempunyai fasilitas
pelayanan kesehatan gigi
g. Biaya relative murah
h. Perlengkapan mudah dibawa-bawa
i. Tidak menimbulkan rasa takut, karena tidak ada suara mesin bur
(terutama pada anak-anak)
1.1.2. Indikasi dan Kontraindikasi
a. Indikasi
 Kavitas dapat dicapai dengan instrument tangan
 Kavitas meliputi sampai dengan dentin yang meliputi:
i. Pada pit dan fitsure dipermukaan oklusal premolar dan
molar
ii. Pada pit dipermukaan lingual insisivus atas
iii. Pada grove bukal dan lingual dari premolar dan molar
iv. Pada permukaan bukal dan lingual tepat diatas gingiva
semua gigi.
v. Pada permukaan proksimal dan oklusal dari premolar
dan molar
vi. Pada permukaan bukal, lingual, dan oklusal dari
premolar dan molar
vii. Pada incisal edge dan permukaan proksimal
b. Kontraindikasi
 Jika terjadi pembengkakan (abses) atau fistel di dekat gigi
yang tersangkut.
 Pulpa gigi terbuka
 Gigi mengalami nyeri dalam waktu yang lama dan
kemungkinan terdapat inflasi kronis dari pulpa
 Kavitas tidak dapat dicapai dengan instrument tangan
 Terdapat tanda-tanda kavitas yang jelas, misalnya pada
permukaan proksimal, tapi kavitas tersebut diatas dapat
dijangkau dari arah proksimal maupun arah oklusal
 Gigi dengan karies yang dalam
 Gigi yang gangrene
1.1.3. Prosedur ART
a. Alat dan Bahan
 Oral Diagnostik
 Dental Hatchet hoe dan pahat email ( untuk melebarkan
kavitas dan mengangkat email yang tidak sehat)
 Stopper cement
 Mixing pad dan spatula,
 Cotton roll
 Cotton pellet
 Petroleum jelly
 Wedges kayu
 Matriks band
 Plastic strip
 Glass Ionomer sebagai bahan tumpat
c. Prosedur ART
 Gigi diisolasi dengan mempergunakan cotton roll. Daerah
kerja harus bebas dari saliva.
 Hilangkan plak dan sisa makanan dengan menggunakan sonde
dari bagian terdalam pit dan fissure gigi.
 Basahi pit dan fissure dengan menggunakan cotton pellet
basah.
 Aplikasi kondisioner email pada pit dan fissure sesuai dengan
petunjuk pabrik dalam waktu tertentu.
 Basahi pit dan fissure dengan cotton pellet basah untuk
membersihkan kondisioner. Basahi 2-3 kali.
 Keringkan pit dan fissure dengan cotton pellet. Jangan
gunakan semprotan angin. Permukaan email tidak boleh terlalu
kering.
 Campur glass ionomer dan aplikasikan pada seluruh pit dan
fissure menggunakan ujung membulat instrument
applier/carver.
 Oleskan petroleum jelly pada ujung jari telunjuk.
 Tekan glass ionomer di permukaan pit dan fissure (press-
finger technique) dan setelah 10-15 detik angkat jari kearah
samping.
 Buang kelebihan GIC menggunakan excavator ukuran besar.
 Cek gigitan dengan kertas artikulasi sampai pasien merasa
nyaman dengan gigitannya.
 Bersihkan petroleum jelly dari permukaan pit dan fissure
menggunakan excavator besar pada saat GIC mengeras
sebagian.
 Aplikasikan petroleum jelly tipis-tipis.
 Buang cotton roll.
 Instruksikan pasien untuk tidak makan selama 1 jam

Vous aimerez peut-être aussi