Vous êtes sur la page 1sur 6

a.

Definisi

Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari seperti kehilangan komponen
darah, elemen tak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel
darah, yang mengakibatkan penurunan Kapasitas pengangkut oksigen darah (
Doenges, 2000 ).

Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan
kadar hemoglobin dan hemotokrit dibawah normal. (Smeltzer, 2001, 935)

Anemia mengacu pada suatu kondisi dimana terdapat penurunan konsentrasi


hemoglobin, jumlah sel darah merah sirkulasi atau volume sel darah tanpa plasma (
hemotokrit ) dibandingkan dengan nilai – nilai normal ( tambayong, 2000. 77 )

Anemia adalah reduksi dalam sel darah merah ( eritrosit ) dimana terjadi
perubahan menurunnya kapasitas pengangkutan oksigen dalam darah ( luckman,
1999, 1335 )

Tabel 1 Batas normal kadar hemoglobin

Kelompok Umur Hemoglobin

Anak 6 bln s/d 6 thn 11

Dewasa 6 thn s/d 14 thn 12

Laki-laki 13

Wanita 12

Wanita hamil 11

B. Klasifikasi Anemia menurut Soeparman,1994 Sebagai berikut :

a. Anemia Aplastik
Terjadi karena ketidak sanggupan sum – sum tulang untuk membentuk sel – sel darah
Etiologi dari anemia aplastik adalah :

- Faktor genetik

- Obat – obatan dan bahan kimia

- Infeksi

- Radiasi

b. Anemia defisiensi besi


Cadangan besi didalam plasma dan hemoglobin kurang normal
Etiologi

- Absorbsi yang menurun

- Perdarahan kronik

- Kebutuhan yang meningkat

- Diet yang tidak mencukupi

c. Anemia megaloblastik
Sekelompok anemia yang ditandai oleh adanya eritoblas yang besar yang terjadi
akibat gangguan maturasi inti sel tersebut
Etiologi :

- Defisiensi vitamin B12

- Defisiensi asam folat

- Gangguan metabolisme

- Vitamin B12 dan asam folat

d. Anemia defisiensi asam folat


Asam folat terdapat dalam daging, susu, dan daun – daunan, penurunan absorbsi
asam folat jarang ditemukan karena absorbsi terjadi diseluruh saluran cerna dan
berhubungan dengan serosis hepatis karena terdapat penurunan cadangan asam folat
e. Anemia hemolitik
Suatu penyakit anemia yang disebabkan oleh hemolosis erittrosit. Eritrosit
berdasarkan reaksi antigen antibodi.
Etiologi

- Cidera mekanik

- Reaksi antigen antibodi SDM

- Ikatan komplemen

- Reaksi kimia

f. Anemia karena pendarahan


Etiologi :
Hilangnya darah akibat hemodelusi dan cairan

g. Anemia sel sabit


Jenis anemia kongenital dimana sebanyak sel darah merah berbentuk menyerupai
sabit.

C. Etiologi dari Anemia menurut Smeltzer 2001,935, sebagai berikut :

1. Kurangnya sel darah merah

2. Kerusakan pada sel darah merah

3. Kurang nutrisi

4. Penyakit kronis

5. Faktor keturunan

6. Kehilangan darah yang berlebihan

D. Tanda dan gejala dari anemia menurut Smeltzer, 2001, Sebagai berikut:

a. Kelemahan

b. Pendarahan

c. Luka / ilcefation pada lidah, gusi / membran mukosa

d. Sesak

e. Nyeri

f. Demam

g. Pruritas

h. Kecemasan

E. PATOFISIOLOGI
Reflek dari tiap anemia adalah kegaggalan sumsum atau kehilangan sel darah merah
yang banyak atau kedua – duanya. Kegagalan sum – sum ( penurunan eritropares B )
mungkin terjadi akibat dari defisit nutrisi didapat racun, invasi tumor dari penyebab yang
tidak diketahui. Sel darah merah mungkin hilang melalui perdarahan atau hemolosis.
Penurunan sel darah merah terjadi terutama pada sel fagosit dari reti kulo dihasilkan
dalam proses ini bilirubin dibentuk dalam fagosit masuk dalam aliran darah, bertambah
banyaknya kerusakan dari sel darah merah ( hemolosis ) merupakan refleksi dari
bertambahnya plasma bilirubin ( H : 1 mg / dl atau lebih dari 1,5 mh / dl hasilnya
kekuningan pada sklera ) jika terjadi gangguan hemolitik, sel darah merah dirusak dalam
sirkulasi darah yang terdapat dalam HB dan plasma ( hemoglobinemia ) . Jika
konsentrasi plasma melebihi kapasitas dari plasma haptoglobin ( terjepitnya protein untuk
membebaskan Hb ). Jika jumlahnya lebih dari 100 mg / dl Hb yang tersebar melalui renal
glomenulus dan masuk ke dalam urin ( hemoglobinurea ). Anemia disebabkan oleh
kerusakan Sel Darah Merah / tidak adekuatnya produksi Sel Darah Mrah yang biasanya
dapat dicapai dalam dasar dari sistem retikuloendoteal proliferasi dalam sum – sum
tulang Belakang keadaan dari hiperbilirubenemia dan hemoglobinemia(Smeltzer, 2001)

G. TUJUAN DIIT
1. Meningkatkan asupan makanan sumber Fe sehingga tidak terjadi anemia

2. Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal

3. Mencapai dan mempertahankan BB dan setatus gizi yang optimal sehingga tidak terjadi
malnutrisi

4. Memperbaiki pola makan yang salah

5. Mengurangi/ mencegah timbulnya factor resiko lain/ penyakit baru pada saat kehamilan/ setelah
melahirkan

6. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh.

G. SYARAT DIIT ANEMIA

1. Energi sesuai kebutuhan diberikan 2515,356 kkal

2. Protein tinggi 1,5 gr/kg BB yaitu sebesar 91,5 gram

3. Lemak sedang diberikan 25 % yaitu sebesar 69,871 gram

4. Karhohidrat sesuai kebutuhan diberikan 380,13 gram

5. Vitamin dan mineral terutama pemberian Fe, asam folat, dan vit B12 serta vit C

6. Pemberian makan disesuaikan dengan kebutuhan pasien

H. DIIT pada KLIEN ANEMIA

Tabel 2 Nilai gizi diit TETP

Nilai Gizi TETP I TETP II

Energi (kkal) 2690 3040


Protein (g) 103 120

Lemak (g) 73 98

Karbohidrat (g) 420 420

Kalsium (mg) 700 1400

Besi (mg) 30,2 36

Vitamin A (RE) 2746 2965

Tiamin (mg) 1,5 1,7

Vitamin C (mg) 114 116

Tabel 3 Bahan Makanan yang Dianjurkan dan yang Tidak Dianjurkan

Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber Karbohidrat Nasi, mie, roti, macaroni, dan


hasil olah tetepung-tepungan
lain, seperti cake, tarcis,
pudding, dan pastry, dodol,
ubi, karbohidrat sederhana
seperti gula pasir.

Sumber Protein Daging sapi, ayam, ikan, telur, Dimasak dengan banyak
susu, dan hasil olah seperti minyak atau kelapa/ santan
keju dan yoghurt custard dan kental.
es krim.

Sumber Protein Nabati Semua jenis kacang-kacangan Dimasak dengan banyak


dan hasil olahanya, seperti minyak atau kelapa/ santan
tempe, tahu, dan pindakas. kental.

Sayuran Semua jenis sayuran, terutama Dimasak dengan banyak


jenis B, seperti bayam, buncis, minyak atau kelapa/ santan
daun singkong, kacang kental.
panjang, labu siam dan wortel
direbus, dikukus dan ditumis.

Buah-buahan Semua jenis buah segar, buah


kaleng, buah kering dan jus
buah.

Lemak dan minyak Minyak goring, mentega, Santan kental


margarine, santan encer, salad
dressing.
Minuman Soft drink, madu, sirup, teh Minuman rendah energy
dan kopi encer.

Bumbu Bumbu tidak tajam, seperti Bumbu yang tajam, seperti


bawang merah, bawang putih, cabe dan merica
laos, salam, dan kecap.

Tabel 4 Contoh Menu Sehari TETP II

Pagi Siang Malam

Nasi Nasi Nasi

Telur dadar Ikan Daging empal

Daging semur Ayam goring Telur balado

Ketimun + tomat iris Tempe bacam Sup sayuran

Susu Sayur asam Pisang

Papaya

Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 21.00

Bubur kacang hijau susu Telur ½ masak

susu - Formula komersial

Vous aimerez peut-être aussi