Vous êtes sur la page 1sur 7

METODOLOGI PENELITIAN

“LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI”


EKA 400 A7 GI 1.1
22 NOVEMBER 2018

OLEH:
KELOMPOK 9

1. NI KOMANG ITA MONIKA (1607531045)/13


2. IDA AYU YUNI PRAMITHA (1607531046)/14
3. NI KOMANG RISMA DWINDA PUTRI (1607531130)/30

AKUNTANSI REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2018
1. Tujuan Penyusunan Laporan
Langkah terakhir dari suatu kegiatan penelitian adalah menyusun laporan. Hasil
kegiatan harus ditulis dan dilaporkan, karena laporan merupakan media komunikasi antara
penyusun/lembaga pelaksanaan kegiatan dengan badan-badan atau pihak lain yang
berkepentingan dengan laporan tersebut. Lebih-lebih laporan tersebut merupakan hasil
evaluasi, baik terhadap input, proses, output, atau dampak dari suatu kegiatan, sehingga akan
sangat bermanfaat bagi pihak yang berwenangan untuk dijadikan dasar pengambilan
kebijakan.
Tanpa ada laporan penelitian akan sulit untuk diketahui apakah suatu kegiatan
penelitian telah sesuai dengan apa yang ingin dituju. Apabila telah sesuai, faktor-faktor
kekuatan apa yang mendukung keberhasilan kegiatan tersebut, apabila tidak sesuai di bagian
mana/faktor-faktor apa yang menyebabkan kegiatan tersebut tidak mencapai sasaran. Bentuk
laporan penelitian sangat tergantung pada siapa pembaca yang ditargetkan, apakah
masyarakat luas, akademisi, atasan sendiri atau lainnya, bahasa yang digunakan, gaya bahasa
yang dipakai serta istilah-istilah yang dipilih dimaksudkan supaya pembaca dapat mencerna
isi laporan tersebut dan dapat memahami penemuan-penemuan yang disepakati.
Penulis laporan harus menyadari bahwa laporan yang dibuatnya mengemban fungsi
komunikasi. Laporan penelitian yang dibuat bukan hanya bagi dirinya sendiri, tetapi sebagai
alat komunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu pembaca yang dituju sangat menentukan
corak laporan penelitian yang dibuat. Laporan juga akan berbeda dalam bentuk dan cara
pengungkapannya jika laporan tersebut ditujukan kepada masyrakat awam.
2. Format Laporan
Dalam penyusuanan laporan, Sugiyono (1999) menyarankan sebaiknya peneliti
berperan sebagai pembaca, sehingga laporan yang disajikan dapat dinilai apakah sudah baik
atau belum. Laporan penelitian sebaiknya dibuat bertahap, tahap pertama berupa laporan
pendahuluan, dan tahap kedua berupa laporan akhir.
Laporan pendahuluan sifatnya adalah draft yang masih perlu disempurnakan.
Penyempurnaan dapat dilakukan dengan cara menyeminarkan hasil penelitian, atau
mengkonsultasikannya dengan dosen pembimbing. Melalui seminar dan konsultasi
kekurangan-kekurangan akan dapat diperbaiki. Titik tolak dalam penyusunan laporan
penelitian adalah rancangan penelitian yang telah dibuat. Laporan umumnya terdiri dari tiga
(3) bagian besar yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.
3. Jenis-Jenis Laporan
Ada beberapa jenis laporan penelitian diantaranya adalah sebagai berikut:
1
1) Laporan Ringkas (Summary Report)
Laporan ringkas diarahkan pada temuan-temuan utama saja, tanpa memasukkan desain
dan metode yang dipakai dalam melakukan penelitian. Laporan penelitian ringkas dibuat
sekitar lima halaman. Pada bagian awal harus terdapat pernyataan singkat tentang pentingnya
penelitian, masalah yang dipelajari, dan luas serta kedalaman pembahasan. Kemudian ditulis
kesimpulan dan rekomendasi yang diusul oleh temuan yang mendukungnya.
2) Laporan Lengkap (Monograf) atau Laporan Panjang
Laporan dalam bentuk monograf perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1)) Laporan harus berisi proses kegiatan secara menyeluruh dengan mengutarakan semua
teknik dan pengalaman yang diperoleh selama melakukan penelitian.
2)) Penulisan laporan harus sesuai dengan kelompok target pembaca laporan. Materi serta
keterangan yang diberikan harus disampaikan secara integratif, dimana kesinambungan
antara satu diskusi dengan diskusi lainnya, ataupun antara satu materi dengan materi
lainnya yang tidak terputus-putus.
3)) Laporan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tingkatan analisa.
Alternatif-alternatif pemecahan yang dilakukan perlu disampaikan dengan jelas.
Janganlah dilaporkan perasaan-perasaan penulis atau hayalan-hayalan penulis tentang
apa yang akan terjadi, kecuali ramalan-ramalan tersebut didasarkan fakta-fakta.
4)) Jika diperoleh pengalaman-pengalaman atau penemuan-penemuan yang tidak ada
hubungan dengan tujuan kegiatan, janganlah temuan tersebut dibuang, sebab ada
kemungkinan hasil penemuan tersebut dapat merupakan kata kunci dalam memberi
makna kegiatan lain di kemudian hari.
5)) Dalam laporan juga harus disampaikan kegagalan-kegagalan serta keterbatasan-
keterbatasan yang dialami disamping sukses yang diperoleh.
6)) Sebelum penulisan laporan penelitian, terlebih dahulu perlu dibuat outline (kerangka)
laporan dan baru kemudian outline tersebut dikembangkan menjadi laporan yang
terperinci.
7)) Laporan penelitian harus dibagi dalam bab-bab, atau bagian-bagian, sub-sub bagian
dengan judul-judul yang padat, sehingga pembaca dapat lebih mudah memilih materi
yang relevan baginya.
3) Laporan untuk Manajemen atau Pembuat Keputusan
Laporan penelitian yang disampaikan kepada manajemen atau pengambil kebijakan
disebabkan penelitian yang disusun laporannya berkenaan dengan implikasi yang diperlukan
dalam pengambilan kebijakan. Atau dapat juga penelitian yang dilakukan disponsori oleh
2
badan-badan tertentu yang berkehendak untuk mengadakan diagnosa terhadap situasi ataupun
dalam rangka mengadakan evaluasi terhadap suatu program kegiatan.
Laporan penelitian untuk manajemen atau pengambil kebijakan biasanya terdiri atas
dua bagian yaitu:
1)) Uraian mengenai latar belakang penelitian, masalah-masalah yang timbul, tujuan
penelitian sesuai dengan usulan penelitian, serta ringkasan dari penemuan dengan
rekomendasi-rekomendasi.
2)) Rincian dari pelaksanaan penelitian, sumber-sumber keterangan, prosedur-prosedur yang
digunakan serta rekomendasi-rekomendasi. Hal-hal yang bersifat teknis dapat
dilampirkan pada bagian kedua laporan.
Sebelum laporan dibuat, penulis laporan perlu mengadakan diskusi terlebih dahulu
dengan pembuat keputusan tersebut. Dengan begitu sebelum memberikan rekomendasi
penyusun laporan telah mempunyai kesempatan untuk memperoleh penimbang terhadap
rekomendasi-rekomendasi yang akan diberikan dalam laporan.
4. Aturan Penulisan
Terkait dengan aturan penulisan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan
laporan adalah sebagai berikut:
1) Fokus Laporan
Sebuah laporan harus didasarkan pada satu/dua pertanyaan pokok, bukan serangkaian
pertanyaan, ada kecenderungan bahwa para penyusun laporan ingin melaporkan semua hasil
kegiatannya seperti juga ingin memasukkan semua tabel yang dimiliki serta data sebanyak-
banyaknya, termasuk data yang tidak dibutuhkan untuk topik yang sedang dibahas.
2) Alinea (Paragraf)
Pada dasarnya sebuah laporan penelitian merupakan kumpulan alinea.alinea berperan
penting karena alinea menunjukkan organisasi, pikiran dan gaya pelaporan seseorang. Alinea
yang baik dan efektif hanya mengandung satu tema dan harus pula memenuhi syarat kesatuan
pikiran dan kesatuan susunan. Alinea yang baik harus menenuhi tiga syarat utama yaitu
sebagai berikut:
1)) Alinea harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau suatu tema tertentu.
Maksud atau tema itu biasanya didukung oleh sebuah kalimat pokok atau kalimat topik.
2)) Hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain harus kompak (koheren).
Suatu alinea yang tidak koheren akan menghadapkan pembaca dengan loncatan-loncatan
pikiran yang membingungkan, urut-urutan waktu dan fakta-fakta yang tidak teratur, atau
perkembangan pokok-pokok tambahan tidak lagi berorientasi pada topic utama.
3
3)) Setelah meletakan inti alinea dalam kalimat topic, ide pokok itu harus dijelaskan lebih
lanjut/dikembangkan dengan mengajukan contoh-contoh dan perincian untuk
mengonkritkannya.
5. Teknik Presentasi
1) Pengertian
Presentasi dapat dipahami sebagai sebuah kegiatan penyampaian informasi kepada
public melalui sebuah orasi, baik secara langsung (face to face) ataupun melalui media.
Presentasi memiliki dua (2) tujuan yaitu:
1)) Presentasi informatif, bertujuan untuk memperkenalkan hal baru pada khalayak.
Presentasi ini lebih ditujukan pada aspek kognisi khalayak.
2)) Presentasi persuasif, ditujukan untuk mempengaruhi sikap (attitude) dan prilaku
(behavior) khalayak sebagaimana yang diinginkan presenter.
Dalam komunikasi, ada lima (5) unsur yang harus diperhatikan. Kelima unsur tersebut
adalah sebagai berikut ini:
1)) Pengirim pesan (sender)
2)) Pesan yang dikirimkan (massage)
3)) Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel medium)
4)) Penerima pesan (receiver)
5)) Umpan balik (feedback)
2) Hukum Komunikasi
Lima (5) komunikasi yang efektif yaitu REACH sebagai berikut ini:
1)) Respect, sikap hormat dan sikap menghargai terhadap khalayak atau hadirin.
2)) Empaty, yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi orang lain.
3)) Audible, dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik
4)) Clarity, kejelasan dari pesan yang akan disampaikan sehingga tidak membingungkan si
penerima pesan
5)) Huminity, yaitu untuk membangun rasa menghargai orang lain.
3) Persiapan
Hal yang terpenting dalam persiapan presentasi adalah membangun rasa percaya diri
dan mengendalikan rasa takut dan emosi kita, kualitas suara, bahasa dan kata-kata yang
digunakan, dan komunikasi non-verbal, yaitu kontak mata, ekspresi wajah, penampilan fisik,
nada suara, gerakan tubuh, pakaian dan aksesoris yang digunakan akan memberikan efek atau
pengaruh yang cukup besar terhadap penyampaian pesan.
4
Dalam komunikasi perlu dipegang beberapa prinsip khususnya dalam persiapan mental
yaitu sebagai berikut:
1)) Berbicara di depan public bukanlah hal yang sangat menegangkan.
2)) Kita tidak perlu menjadi orang yang sempurna, cerdas ataupun brilian untuk tampil di
depan publik.
3)) Siapkan 2-3 poin pembicaraan/pertanyaan, karena audien akan sulit untuk mengingat
lebih dari tiga hal dalam suatu waktu.
4)) Kita harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan terarah.
5)) Kita tak perlu menganggap diri kita adalah seorang pembicara publik.
6)) Kita tidak perlu harus dapat sepenuhnya menguasai seluruh hadirin
7)) Kita harus ingat bahwa sebagian besar hadirin menginginkan kita berhasil dalam
presentasi atau penyampaian pesan kita.
4) Penyampaian
Beberapa pertimbangan dalam penyampaian presentasi:
1)) Komunikasi verbal, terkait dengan penggunaan bahasa yang tepat, suara, dan kecepatan
dalam penyampaian presentasi dengan mempertimbangkan daya tangkap khalayak.
2)) Komunikasi non-verbal, aspek penampilan non-verbal perlu mendapat perhatian. Kontak
mata, ekpresi wajah, postur, dan gerakan tubuh sedapat mungkin menunjang proses
presentasi

5
DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA

Vous aimerez peut-être aussi