Vous êtes sur la page 1sur 36

SISTEM

ENDOKRIN
Tujuan Pembelajaran Khusus :
Setelah mengikuti pokok bahasan ini, mahasiswa
dapat menjelaskan :

1) Pengertian sistem endokrin dan fungsinya


2) Perbedaan jenis-jenis hormon berdasarkan
klasifikasi bahan (molekul) pembentuknya
3) Nama organ dan kelenjar tempat sistesis
hormon dan hormon produknya
4) Mekanisme Sintesis Hormon
5) Mekanisme kerja hormon berdasarkan
klasifikasi pada point (2)
PENDAHULUAN

Sistem endokrin merupakan system kelenjar yang


menghasilkan hormon
Kata Hormon artinya senyawa yang merangsang
Diperkenalkan pertama kali oleh : William Bay

Didalam pokok bahasan protein diinformasikan


bahwa salah satu fungsi biologik dari protein
adalah sebagai protein pengatur & koordinator.
Hormon termasuk senyawa organik/biomolekul
protein, bisa merupakan protein primer,
sekunder, tersier maupun kuartner. Beberapa
diantaranya merupakan senyawa lipid.
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang sangat
luas ditinjau dari asalnya, strukturnya dan
lokasinya dalam tubuh.

Kaya akan pembuluh darah yang mempunyai dinding


tipis dan produknya yang disebut hormon langsung
masuk darah atau ke dalam limfe

Mengatur dan mengendalikan kerja organ tubuh


melalui hormon sebagai produk kelenjar endokrin,
sehingga dapat bekerja sesuai fungsinya
Letaknya tersebar dalam tubuh dan sangat berbeda
dengan organ lain dalam perkembangannya sewaktu
embrio.

Kelenjar endokrin yang asalnya dari mesodermal


menghasilkan hormone steroid

Yang berkembang dari ectodermal dan endodermal


menghasilkan hormone berasal dari protein, peptide
atau modifikasi asam amino.
KARAKTERISTIK HORMON:

1. Mampu menimbulkan efek yang signifikan dalam kadar


yang sangat rendah (10-6 – 10-12 M)

2. Sukar diisolasi, diidentifikasi, dan diukur secara akurat

3. Umurnya sangat pendek, disekresi setelah ada stimulasi


dan segera diinaktifkan oleh enzim yang khas

AKSI HORMON:

1. Secara langsung, dalam hitungan detik


contoh: epinefrin/adrenalin

2. Bekerja lambat, dalam hitungan jam – hari


contoh : estrogen
EFEK YANG DITIMBULKAN HORMON:

1. Efek kinetik
Migrasi pigmen, kontraksi otot, sekresi kelenjar

2. Efek metabolik
Nutrisi, pertumbuhan, perkembangan, reproduksi

3. Efek perilaku
Suatu hormon dapat menimbulkan efek lebih dari satu
Contoh: estrogen
Efek: 1. memunculkan ciri kelamin sekunder
2. perubahan tingkah laku
3. kontraksi otot uterus
(bekerja sama dengan oksitosin)
KLASIFIKASI HORMON
Berdasarkan struktur kimia dan sifat kelarutannya:

A. Hormon Lipid – larut dalam pelarut lemak

Hormon asam lemak:


Prostaglandin
Tromboksan
Prostasiklin
Leukotrin

Hormon steroid
Hormon seks (Estrogen, Progesteron,
Androgen, Testosteron)
Hormon korteks adrenal (Aldosteron)
HORMON STEROID

Berasal dari bahan dasar kolesterol, suatu molekul


kompleks yang terdiri dari 4 cincin
siklopentanaperhidrofenantren

Fungsi: memacu perkembangan ciri kelamin sekunder

ANABOLIC STEROID

- Senyawa sintetis menyerupai androgen (testosteron)


- Dulu biasa digunakan oleh atlet untuk memperindah dan
memperbesar otot serta menambah kekuatan fisik
- Efek samping: kerusakan hepar, penyakit jantung,
gangguan psikologis, menyebabkan kanker
B. Hormon protein – larut dalam air
Hormon derivat asam amino (atau Amin)
Epinefrin, norepinefrin
Dopamin
Hormon tiroid (T4, T3)
Melatonin
Hormon polipeptida
Hormon hipotalamus (RH, IH)
Hormon hipofise posterior
Hormon hipofise intermedia
Kalsitonin
Glukagon, ACTH
Endorfin
Timosin
Lipotropin
Somatostatin
Hormon protein
GH, PRL, insulin
Hormon glikoprotein
TSH, Gn (LH/ICSH, FSH)
HORMON PROTEIN
Mengandung satu atau lebih gugus asam amino, satu
atau lebih rantai peptida

Hormon glikoprotein  hormon protein yang


mengandung gugus karbohidrat (contoh: hormon
hipofise anterior)

Fungsi: bermacam-macam, mulai dari yang spesifik


hanya untuk satu jaringan target saja hingga yang
mempengaruhi seluruh tubuh secara umum (target
sangat luas).
ORGAN TEMPAT SINTESIS HORMON
DAN HORMON PRODUKNYA

HIPOTALAMUS

Hormone Releasing Factors


TRH GnRH CRF PRF-PIF

TSH GH ACTH PRL ADH OXYTOSIN

 Target organ
– Thyroid
– Adrenal → menghasilkan hormon → mempengaruhi sel tubuh
– Gonad
1) Organ dan kelenjar tempat sistesis hormon
SINTESIS HORMON

 Hormon Protein : Umumnya


disentesis melalui mekanisme sinyal
transduksi hingga menstimulan
pemanjangan DNA, Transkripsi, hingga
translasi di ribosom
 Hormon Lipid : melalui mekanisme
kerja enzim dengan merombak
prekursor awal
SEKRESI HORMON:
Pengaturan sekresi hormon dapat
dilakukan oleh:
1. Komponen nonhormonal
2. Sistem syaraf
3. Hormon

REGULASI HORMON:
Mekanisme umpan balik positif dan
umpan balik negatif
yang melibatkan:
- sistem syaraf
- aksis hipotalamo-hipofiseos
- kelenjar endokrin
- produk sel-sel target
homeostasis
1. Pengaturan sekresi nonhormonal 2. Pengaturan sekresi hormon oleh sistem
syaraf
3. Pengaturan sekresi hormon
oleh hormon
Sistesis Hormon Protein

Nukleus

Ekspresi Gen-
Signal Awal mRNA
Sinyal transduksi

Ribosom :Translasi
Reseptor Protein Baru

Hormon
Sitoplasma
Sistesis Hormon Lipid
MEKANISME KERJA HORMON

Melibatkan reseptor:

1. Hormon steroid : reseptor di sitosol dan nukleus

2. Hormon protein : reseptor di membran sel


Jalur respon hormon steroid (lipid)
Jalur respon hormon Protein
How peptide
hormones work
(1) The peptide
hormone binds with its
membran receptor.
(2) The hormone-
receptor combination
triggers a series of
biochemical
reactions that produces
the second
messenger.
(3) The second
messenger triggers a
series of reactions that
lead to
altered cell functions.
Beberapa kelenjar, Hormon dan
fungsinya
HORMON TIROID
 Fx : mengkatalisasi reaksi oksidasi dan kec
metabolisme
 Dihasilkan oleh kelenjar tiroid
 Sintesa tergantung intake iodium dan receptor tyrosin
pada tiroglobulin
 Plasma dalam bentuk T3 dan T4
 Terikat dalam Thyroxin binding globulin, thyroxin
binding prealbumin, albumin
 Hormon aktif : Free T4 dan Free T3
HORMON TIROID
 Sekresi T4 dan T3 oleh kelenjar tiroid
Hipotalamus Tyrotropin releasing hormon
(TRH) merangsang hipofisis TSH
Thyroid stimulating hormon T4 dan T3
 Kontrol feedback dilakukan oleh
- Hormon thyroid (T3 & T4) terhadap kel thyroid,
pituitary anterior, & hipothalamus
- TSH terhadap hipotalamus
Hormon Paratiroid
 Fx mempertahankan konsentrasi ion Ca dalam
plasma dan mengontrol ekskresi calsium dan
fosfat
 Peningkatan PTH menyebabkan
- Me Ca serum dan me fosfat serum.
- Me ekskresi dari P tetapi me ekskresi Ca
- Merangsang pelepasan Ca dari tulang
- Me alkali fosfatase serum bila tjd prbh tlg
- Mengaktivkan vit D dalam ginjal (25-hydroxycalciferol
menjadi 1,25 – dihydroxycholecalciferol)
Hormon Paratiroid
 Kalsium dalam darah dalam bentuk: ion Ca2+ (50%);
Ca terikat protein (40%); senyawa Ca dg sitrat, fosfat
(10%)
 Hormon lain yg memp homeostasis Ca:
kalsitonin dan vit D3
Insulin
Fungsi:
 Meningkatkan metabolisme karbohidrat
 Meningkatkan timbunan glikogen
 Meningkatkan sintesa asam lemak
 Meningkatkan intake asam amino
 Meningkatkan sintesa protein
Fisiologi kimiawi
Pulau-pulau langerhans pancreas:
- Sel beta mengeluarkan insulin
- Sel alfa mengeluarkan glukagon
- Sel delta mengeluarkan somatostatin
Sekresi insulin dipengaruhi glukosa darah juga
dirangsang: as amino, as lemak bebas, benda
keton, glukagon, sekretin, dan tolbutamid
Sekresi insulin dihambat epinefrin dan
norepinefrin
Kelainan insulin
 Hiperinsulinisme: hiperplasia/tumor pancres
 Hipoinsulinisme: kekurangan insulin
Diabetes mellitus
Causa:
- Kekurangan insulin absolut
- Kekurangan insulin relatif thd kebut tubuh
- Reseptor inadekuat, insulin cukup
- Reseptor berkurang, insulin cukup
Epinephrin (adrenalin) dan norepinephrin
(noradrenalin)
 = katekolamin
 Dibentuk dalam medulla kel adrenal
 Efek utama:
- Inotropic dan chronotropic kontraksi jtg
- Konstriksi dan dilatasi dari pem darah
- Dilatasi dan kontriksi bronkus
- Konstriksi dan dilatasi otot polos rahim
- Neurotransmisi dalam SSP
- Mempengaruhi metabolisme (sekresi insulin)
Korteks adrenal
 Lapisan luar (zona glomerulosa)
membentuk hormon aldosteron
 Lapisan dalam (zona fasciculata dan zona retikularis)
membentuk kortisol dan androgen
 Semua hormonnya merupakan turunan steroid
diantaranya (mineralokortikoid, glukokortikoid,
progesteron, estrogen dan androgen)
Glukokortikoid
 Homon dari kortek adrenal dibentuk dizona
fasciculata
Fungsi:
 Mempengaruhi met KH, lemak & protein
 Anti inflamasi
 Immunosupresive
 Sekresi kelenjar ekdokrin
 Osteoporosis pada tulang
Mineralokortikoid
 Homon dari kortek adrenal dibentuk dizona
glomerolusa
Fungsi
 Meningkatkan reabsorbsi Na & Cl pada tubuli ginjal
 Menurunkan ekskresi Na & Cl pada kelenjar keringat,
ludah dan GIT
Take Home
Lengkapi Tabel Berikut
NO Nama Organ/kelenjar Klasifikasi Nama Hormon Fungsi
Endokrin Hormon
1
2
3
4
DST

Vous aimerez peut-être aussi