Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
(Tabel 19-1) Akun yang Umumnya Berkaitan dengan Transaksi Siklus Akuisisi dan
Pembayaran
Aset Beban Kewajiban
Kas Harga Pokok Penjualan Utang Usaha
Persediaan Beban Sewa Utang Sewa
Perlengkapan Pajak Properti Biaya Profesional Akrual
Properti, pabrik, dan peralatan Beban Pajak Penghasilan Pajak Properti Akrual
Paten, merk dagang, dan hak Beban asuransi Beban Akrual Lainnya
cipta
Sewa dibayar dimuka Biaya Profesional Utang Pajak Penghasilan
Pajak dibayar dimuka Tunjangan Pensiun
Asuransi dibayar dimuka Utilitas
Jenis aset, beban, dan kewajiban bagi banyak perusahaan akan berbeda, terutama bagi yang
berkecimpung dalam industri selain ritel, grosir, dan manufaktur.
Didalam bab ini, masalah yang berkaitan dengan beberapa akun kunci lainnya dalam siklus ini
akan dibahas, terutama audit atas:
Properti, pabrik, dan peralatan
Beban dibayar dimuka
Kewajiban lainnya
Akun laba dan beban
Terakhir, perlatan dapat dijual atau dibuang, yamng akan menimbulkan ayat jurnal
keuntungan atau kerugian yang mungkin perlu diverifikasi oleh auditor.
Ada beberapa akun aset lainnya yang diverifikasi dengan cara yang sama seperti paten,
hak cipta, biaya catalog, serta semua akun property, pabrik, dan peralatan.Dalam audit atas
peralatan dan akun-akun terkait, auditor harus memisahkan pengujian ke dalam kategori berikut:
Melaksanakan prosedur analitis
Memverifikasi akuisisi tahun berjalan
Memverifikasi pelepasan atau pembuangan tahun berjalan
Memverifikasi saldo akhir akun aset
Memverifikasi beban penyusutan
Memverifikasi saldo akhir akumulasi penyusutan
1. Melaksanakan Prosedur Analitis
Prosedur analitis tergantung pada sifat operasi klien.Tabel dibawah ini mengilustrasikan
prosedur analitis yang sering dilakukan untuk peralatan.Sebagian besar prosedur analitis yang
tipikal menilai kemungkinan salah saji yang material dalam beban penyusutan dan akumulasi
penyusutan.
Prosedur Analitis untuk Peralatan
Prosedur Analitis Salah saji yang mungkin
Membandingkan beban penyusutan yang Salah saji beban penyusutan dan akumulasi
dibagi dengan biaya peralatan kotor dengan penyusutan
tahun sebemlumnya
Membandingkan akumulasi penyusutan yang Salah saji akumulasi penyusutan
dibagi dengan biaya peralatan kotor dengan
tahun sebelumnya
Membandingkan reparasi dan pemeliharaan Membebankan jumlah yang harus
bulanan atau tahunan, beban perlengkapan, dikapitalisasi
beban peralatan kecil, dan akun-akun serupa
dengan tahun sebelumnya
Membandingan biaya manufaktur kotor yang Peralatan yang menganggur atau peralatan
dibagi dengan beberapa akuran produksi yang disingkirkan tetapi belum dihapus
dengan tahun sebelumnya
Akuisisi tahun berjalan pada Mereview transaksi yang Biasanya dilakukan sebagai
periode yang benar (pisah mendekati tanggal neraca pada bagian dari pengujian pisah
batas) periode yang benar. batas utang usaha.
Klien memiliki hak atas Memeriksa faktur vendor. Biasanya masalah utamanya
aukisisi tahun berjalan (hak) adalah apakah perelatan
dimiliki atau dilease.
Kontrak pembelian atau lease
diperiksa untuk peralatan dan
properti berwujud, abstrak,
dan tagihan pajak sering kali
diperiksa untuk tanah dan
bangunan utama.
Dua tujuan auditor ketika mengaudit saldo akhir akun peralatan termasuk menentukan
bahwa:
Semua peralatan yang tercatat ada secara fisik pada tunggal neraca (eksistensi)
Semua peralatan yang dimiliki telah dicatat (kelengkapan)
Ketika merancang pengujian audit untuk memenuhi tujuan tersebut , pertama auditor
mempertimbangkan sifat pengendalian internal terhadap perlatan. Auditor mampu
menyimpulkan bahwa pengendalian cukup efektif untuk memungkinkan bergantung pada saldo
yang di catat dari tahun sebelumnya. Pengendalian yan penting meliputi penggunaan file induk
untuk setiap aset tetap, pengendalian fisik yang memadai terhadap aset yang mudah dipindahkan
(seperti computer,perkakas,dan kendaraan),penulisan nomor identifikasi pada setiap aset tetap,
perhitungan fisik periodic atas aset tetap dan rekonsiliasi oleh personil akuntansi . metode formal
untuk memberi tahu departemen akuntansi tentang semua pelepasan aset tetap juga merupakan
pengendalian yang penting terhadap saldo aset yang dicatat ke tahun berjalan. Setelah menilai
risiko pengendalian untuk tujuan eksistensi auditor memutuskan apakah perlu memverifikasi
eksistensi setiap item peralatan tercantum dalam file induk. Berdasarkan peniliaan auditor atas
risiko pengendalian untuk tujuan kelengkapan auditor dapat memeriksa secara fisik sampel item
perlatan utama dan menelusurinya ke file induk .biasanya auditor tidak perlu menguji keakuratan
atau klasfikasi aset tetap yang dicatat pada periode sebelumnya karena sudah diverifikasi dalam
audit sebelumnya ketika diperoleh. Akan tetapi, auditor harus menyadari bahwa perusahaan
kadang mungkin memiliki peralatan di tangan yang tidak lagi digunakan dalam operasi. Selain
melakukan prosedur untuk memperoleh bukti yang terkait dengan tujuan audir yang berkaitan
dengan saldo aset tetap , auditor juga melaksanakan prosedur audit yang terkait dengan empat
tujuan penyajian dan pengungkapan aset tetap. Auditor dapat menggunakan beberapa metode
untuk menentukan apakah perlatan terbebani,termasuk :
Penyajian dan pengungkapan yang tepat atas peralatan dalam laporan keuangan harus
dievaluasi secara hati-hati untuk memastikan bahwa standart akuntansu diikuti.auditor harus
melaksanakan pengujian yang mencakupi untuk memverfikasi bahwa keempat tujuan penyajian
dan pengungkapan dipenuhi.
Beban penyusutan merupakan salah satu dari beberapa akun beban yang tidak diverifikasi
sebagai bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi. Jika beban
penyusutan berjumlah material diperlukan lebih banya pengujian yag terinci atas beban
penyusutan ketimbang untuk akun yang telah diverifikasi melalui pengujian pengendalian dan
pengujian substantive atas transaksi. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo paling penting
untuk beban penyusutan adalah keakuratan. Auditor berfokus pada penentuan apakah klien
mengikuti kebijakan penyusutan yang konsisten dari periode ke periode ,dan apakah perhitungan
klien sudah benar. Dalam menentukan hal yang pertama auditor harus mempertimbangkan empat
aspek:
Kebijakan klien dapat ditentukan melalui diskusi dengan personil yang berwenang dan
membandingkan responnya dengan informasi yang ada dalam file permanen auditor.
Metode yang berguna untuk mengaudit penyusutan adalah pengujian prosedur analitis
atas kelayakan yang dilakukan dengan mengalikan aset tetap yang belum disusutkan dengan
tingkat penyusutan tahun tersebut.Dalam melakukan tersebut auditor harus melakukan
penyesuaian terhadap penambahan dan pelepasan tahun berjalan, aset dengan umur yang berbeda
dan aset dengan metode penyusutan berbeda. Jika pengujian kelayakan secara keseluruhan tidak
dapat dicapai biasanya diperlukan pengujian yang lebih terinci .untuk melakukan hal tersebut
auditor akan menghitung kembali beban penyusutan atas aset tertentu untuk menentukukan
apakah klien mengikuti kebijakan penyusutaan yang benar dan konsisten. Karena standar
akuntansi mengharukan pengungkapan catatan kaki yang berhubungan dengan penyusutan aset
tetap, termasuk pengungkapan metode penyusutan dengan umur manfaat terkait berdasakann
kelas aset, auditor akan menjalankan prosedur guna memperoleh bukti bahwa empat tujuan audit
yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan untuk penyusutan telah dipenuhi. Sebagai
contoh auditor membandingkan informasi yang diperoleh melalui pegujian audit atas akun
beban penyusutn dengan ifnormasi yang disajikan konsisten dengan metode aktual dan asumsi
yang idgunakan untuk menghitung serta mencatat penyusutan.
Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam audit atas saldo akhir akumulasi penyusutan
yaitu :
Akumulasi penyusutan yang dinytakan pada file induk property sama dengan buku besar
umum. Yujuan ini dapat dipenuhi dengan menguji footing akumulasi penyusutan dalam
file induk property dan menelusuri totalnya ke buku besar umum.
Akumulasi penyusutan dalam file induk sudah akurat.
C. AUDIT BEBAN DIBAYAR DIMUKA
Beban dibayar dimuka ,beban yang ditangguhkan,dan aset tidak berwujud adalah aset
yang umurnya bervariasi dari beberapa bulan hingga beberapa tahun.hal tersebut termasuk :
Dalam bagian ini , kita akan membahas beberapa pengendalian internal khusus dan
pengujian audit terkait yang biasanya berkaitan dengan dibayar dimuka.dalam pembahasan
berikut,contoh audit atas asuransi dibayar di muka akan digunakan sebagai representatif akun
kelompok ini karena :
Asuransi dibayar dimuka ditemukan pada sebagian besar audit-hampir semua perusahaan
memilki beberapa jenis asuransi .
Masalah yang umumnya dihadapi dalam audit asuransi dibayar di muka merupakan hal
yang umum bagi kelas akun ini.
Tanggung jawab auditor untuk mereview cakupan asuransi merupakan pertimbangan
tambahan yang tidak ditemukan pada akun lainnya dalam kategori ini .
2. Pengendalian Internal
Pengendalian internal untuk asuransi dibayar dimuka dan beban asuransi dapat dengan
mudah dibagi ke dalam tiga kategori : pengendalian terhadap akuisisi dan pencatatan asuransi
,pengendalian terhadap register asuransi,dan pengendalian terhadap penghapusan beban
asuransi.pengendalian terhadap akuisisi dan pencatatan asuransi merupakan bagian dari siklus
akuisisi dan pembayaran .sejalan dengan prosedur yang dibahas dalam siklus tersebut , otorisasi
yang tepat atas polis asuransi yang baru dan pembayaran premi asuransi merupakan
pengendalian yang penting .
Register asuransi (insurance register) adalah catatan polis asuransi yang berlaku dan
tanggal jatuh tempo setiap polis.auditor menggunakan register asuransi untuk mengidentifikasi
polis yang berlaku terkait dengan akun asuransi dibayar dimuka.
3. Pengujian Audit
Dalam audit atas asuransi dibayar dimuka , auditor memperoleh skedul dari klien yang
mencantumkan setiap polis yang berlaku :
Biasanya auditor melakukan prosedur analitis berikut untuk asuransi dibayar di muka dan
beban asuransi :
Polis asuransi dalam skedul asuransi dibayar dimuka memang ada dan polis yang ada
telah dicantumkan (eksistensi dan kelengkapan ) .
Pengujian atas eksistensi dan pengabaian polis asuransi yang berlaku dapat dilakukan
pada skedul asuransi dibayar di muka klien dengan salah satu dari dua cara berikut :
Memeriksa sampel faktur asuransi dan polis yang berlaku untuk dibandingkan
dengan skedul.
Memperoleh konfirmasi informasi asuransi dari agen asuransi perusahaan.
Klien memiliki hak atas semua polis asuransi dalam skedul asuransi dibayar
dimuka(hak).
Pihak yang akan menerima manfaat jika klaim asuransi diajukan adalah mereka yang
memilki hak.biasanya,penerima yang disebutkan dalam polis adalah klien,tetapi apabila ada
hipotik atau hak gadai lainnya,klaim asuransi mungkin dapat dibayarkan kepada kreditor.
Jumlah dibayar dimuka pada skedul sudah tepat dan totalnya sudah dijumlahkan dengan
benar serta sama dengan buku besar umum ( keakuratan dan detail tie-in).
Klasifikasi yang benar atau pendebetan ke akun beban asuransi yang berbeda harus
direview sebagai pengujian atas laporan laba rugi.
Transaksi asuransi telah dicatat pada periode yang benar ( pisah batas )
Pisah batas untuk akuisisi asuransi biasanya bukan merupakan masalah yang signifikan
karena jumlah polisnya kecil dan jumlahnya tidak material .
Kewajiban akrual merupakan estimasi kewajiban yang belum dibayar atas jasa dan
manfaat yang telah diterima sebelum tanggal neraca. Kewajiban akrual merupakan kewajiban di
masa depan atas jasa yang belum dibayar akibat berlalunya waktu tetapi belum dibayrakan pada
tanggal neraca. Sebagai contoh :
Verifikasi beban akrual bervariasi tergantung pada sifat akrual adan situasi yang dihadapi
klien.bagi sebagian besar audit, akrual hanya memerlukan waktu audit yang sedikit.Misalnya
akun-akun tertentu seperti pajak penghasilan akrual, biaya garansi, biaya pensiun seringkali
bersifat material dan memerlukan waktu audit yang cukup banyak. Saldo beban pajak properti
merupakan jumlah residu yang berasal dari saldo awal dan akhir pajak properti akrual serta
pembayaran pajak properti. Dua yang paling penting yakni :
1. Properti yang ada pada skedul akrual sudah tepat untuk mengakrualkan pajak. Kelalaian
untuk mencantumkan properti dimana pajak harus diakrualkan akan merendahsajikan
kewajiban pajak properti (kelengkapan).
2. Pajak properti akrual telah dicatat secara akurat. Auditor memperhatikan perlakuan yang
konsisten terhadap akrual dari tahun ke tahun (keakuratan).
Saldo awal
Saldo akhir
Auditor memulai dengan memperoleh skedul pembayaran pajak properti dari klien, dan
membandingkan setiap pembayaran dengan skedul tahun sebelumnya untuk menentukan apakah
semua pembayaran telah dicantumkan dalam skedul yang telah disiapkan oleh klien. Selanjutnya
auditor akan mengevaluasi kelayakan pajak properti atas setiap properti yang digunakan oleh
klien untuk mengestimasi akrual. Auditor dapat memverifiaksi pajak properti akrual dengan
menghitung kembali bagian dari total pajak yang dikenakan pada tahun berjalan atas setiap
bagian property
E. AUDIT AKUN LABA DAN BEBAN
1. Pendekatan untuk Mengaudit Akun laba dan beban
Prosedur Analitis
Pengujian atas kewajaran penyajian baik akun neraca maupun laba rugi. Contohnya,
membandingkan beban dan pendapatan pada tahun sebelumnya untuk melihat lebih dan kurang
saji.
Tugas auditor disini adalah melihat apakah transaksi diklasifikasikan dengan benar, dan
dicatat secara akurat. Hal ini dilakukan dengan memverifikasi pendokumentasian yang
mendasari setiap transaksi.
Alokasi harus dibuat sesuai standar akuntansi, karena sangat mempengaruhi laporan
keuangan. Pengujian atas alokasi umumnya dilakukan dengan prosedur analitis dan perhitungan
kembali hasil perhitungan klien.