Vous êtes sur la page 1sur 9

SMART TROLLEY SHOPPING 27

Agung Setia Budi[1], Ahmat Abi Sarwan[2], Bonnie Guntur Saputro[3], Carry
Aditya Nugroho[4]

Studi kelayakan usaha

Universitas Singaperbangsa Karawang

BAB I

ANALISA ASPEK PENGELOLAAN USAHA

1.1 Ringkasan Usaha

Usaha ini memproduksi trolley canggih yang bernama Smart trolley shopping.
Smart trolley shopping ini mempunyai banyak kegunaan yaitu dapat mengikuti
pengguna tanpa harus mendorong, dapat memantau harga dan total pembelian,
dan dapat menstransfer total pembelanjaan ke kasir tanpa harus menscan barang
belanjaan satu per satu, sehingga dapat meminimalisisr adanya antrian.

1.2 Pernyataan misi

Misi dari usaha pembuatan Smart trolley shopping ini adalah untuk para
konsumen sehingga dapat memudahkan mereka dalam berbelanja disupermarket.

1.3 Lingkungan usaha


1.3.1 Lingkungan internal

Usaha Pembuatan Smart Trolley Shopping memiliki 4 tenaga kerja untuk


memproduksi trolley pada setiap harinya. Total modal yang harus dikeluarkan
adalah sebanyak Rp 1.699.770.00. Adapun bahan baku dari pembuatan Smart
Trolley Shopping ini adalah Kerangka trolley yang telah didesain khusus, Arduino
Uno, sensor ultrasonik, GPS modul, motor dc, baterai, sensor barcode, LCD, dan
Driver Motor. Peralatan untuk pembuatan Smart Trolley Shopping ini adalah
mesin las listrik, bor listrik, pemotong besi, gerinda tangan, kompressor, dan
computer.

1.3.2 Lingkungan eksternal

Adapun sasaran konsumen dari usaha ini adalah perusahaan ritel di


supermarket
BAB II

ANALISA ASPEK PEMASARAN

2.1 Segmentasi, Targeting, Positioning


2.1.1 Segmentasi
Yang menjadi segmentasi dari usaha Smart Trolley Shopping adalah
segmen menengah keatas.
2.1.2 Targeting
Yang menjadi target market adalah Perusahaan Ritel di Supermarket.
2.1.3 Positioning
Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan dibenak konsumen
sebagai perusahaan Smart Trolley, yang fleksibel, efesien dan berkualitas dengan
harga yang pas.

2.2 Permintaan
2.2.1 Perkembangan Permintaan Saat Ini
Belanja sudah menjadi kegiatan yang dilakukan sehari-hari oleh
masyarakat. Peralatan yang digunakan akan berbeda sesuai dengan tempat dimana
masyarakat berbelanja untuk memenuhi kebutuhaan sehari-hari. Ketika
masyarakat berbelanja di pasar tradisional maka peralatan yang digunakan
sederhana, seperti keranjang belanja yang dijinjing atau kantong plastik. Berbeda
dengan masyarakat yang berbelanja di supermarket, Trolley Shopping (keranjang
belanja) adalah peralatan yang sering digunakan.
Sering timbul permasalahan ketika masyarakat harus mengantri untuk dapat
membayar dikasir dan uang yang dibawa tidak sesuai dengan akumulasi harga
dari semua barang yang dibeli. Untuk mengatasi hal ini, konsumen membutuhkan
alat yang dapat dengan efektif dan efisien membantu mereka dalam berbelanja.
Sehingga mereka dapat mengontrol anggaran belanja dan tidak perlu lama-lama
mengantri di kasir untuk mengakumulasi jumlah harga dari berbagai barang yang
dibeli dan juga Smart Trolley ini dapat berjalan otomatis mengikuti konsumen
tanpa harus mendorongnya lagi.

2.2.2 Prospek Permintaan Dimasa Yang Akan Datang


Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan diakhir triwulan 2013, sebesar
57,5 % masyarakat Indonesia berbelanja di supermarket. Diperkirakan angka ini
akan terus meningkat mengingat pasar global yang sebentar lagi dicanangkan.
Oleh karena itu, konsumen tentunya menginginkan sebuah kenyamanan dalam
berbelanja, tidak hanya tempat tetapi juga keranjang belanja yang disediakan di
supermarket haruslah mendukung.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka munculah gagasan tentang keranjang


belanja yang dapat memudahkan konsumen dalam mengontrol anggaran belanja
dan dapat mempercepat transaksi pembayaran saat berbelanja di supermarket.

Oleh karena itu penulis menggagas Smart Trolley Shopping (STS) yang
merupakan inovasi baru dari kernjang belanja yang sudah ada. STS ini dirancang
untuk para konsumen sehingga dapat memudahkan mereka dalam berbelanja
disupermarket tanpa harus mengantri lama untuk membayar juga tidak perlu
bingung lagi dalam mengontrol anggaran belanja yang harus dikeluarkan.

2.3 Penawaran
2.3.1 Perkembangan Penawaran Saat Ini.
Perkembangan penawaran disektor usaha Smart Trolley Shopping pada
saat ini memang relatif masih biasa-biasa saja. Hal tersebut disebabkan karena
sektor usaha ini belum dibidik dan dikelola secara serius. Oleh karena itu, agar
usaha Smart Trolley Shopping menjadi lebih baik maka perlu pengingkatan
penawaran yang memberikan nilai lebih bagi konsumen.

2.3.1 Prospek Penawaran Dimasa Yang Akan Datang


Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha penjualan Smart
Trolley pada masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang
memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan
semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah ditunjang dengan
perangkat tekhnologi informasi yang memberikan kemudahan bagi penjual
maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh
karena itu, bagi pelaku usaha disektor ini harus mampu melakukan penawaran
yang inovatif untuk menarik pasar.

2.4 Program Pemasaran


2.4.1 Tingkat Pelayanan
Dalam memasarkan Smart Trolley kami memberikan layanan yang
memuaskan melalui layanan pemesanan, member kontrak.

2.4.2 Penetapan Harga


Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga
berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan
yang relative sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk
meningkatkan pangsa pasar.

2.4.3 Kegiatan Promosi


Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui
promosi di media online, media cetak, spanduk, serta siaran di beberapa stasiun
televisi.

2.4.4 Kegiatan Distribusi


untuk kegiatan distribusi, kami menggunakan armada distribusi sendiri.
BAB III

3.1 Kebutuhan Investasi

3.1.1 Modal Tetap (MT)

No Jenis Modal Tetap Harga Jumlah Total total peralatan


1 Tanah Rp 8,500,000.00 150 Rp 1,275,000,000.00
2 Bangunan Rp 3,000,000.00 100 Rp 300,000,000.00
3 Mesin las listrik Rp 600,000.00 3 Rp 1,800,000.00
4 Gerinda tangan Rp 400,000.00 3 Rp 1,200,000.00
5 Pemotong besi Rp 750,000.00 3 Rp 2,250,000.00 Rp
6 Bor listrik Rp 400,000.00 3 Rp 1,200,000.00 18,300,000.00
7 Kompressor Rp 1,850,000.00 1 Rp 1,850,000.00
8 Komputer Rp 2,500,000.00 4 Rp 10,000,000.00
9 Kendaraan Rp 100,000,000.00 1 Rp 100,000,000.00
Total Rp 1,693,300,000.00

3.1.2 Modal Kerja (MK)

Kapasitas Produk 4 Trolley Per Hari


Trolley Rp 750,000.00 4 Rp 3,000,000.00
Arduino Rp 70,000.00 4 Rp 280,000.00
Sensor Ultrasonik Rp 12,500.00 4 Rp 50,000.00
GPS Modul Neo 6M Rp 70,000.00 4 Rp 280,000.00
Motor DC Dan Gearbox Rp 175,000.00 4 Rp 700,000.00
Baterai Rp 145,000.00 4 Rp 580,000.00
Sensor Barcode Rp 190,000.00 4 Rp 760,000.00
Lcd Tft 3.5" Rp 175,000.00 4 Rp 700,000.00
Driver Motor L289N Rp 30,000.00 4 Rp 120,000.00
Total Modal Rp 6,470,000.00
3.2 Biaya Tetap, Biaya Tidak Tetap, dan BOP

Biaya tetap
No
1 Gaji Pimpinan Rp 4,500,000.00 2 12 Rp 108,000,000.00
2 Gaji tenaga kerja Rp 3,000,000.00 4 12 Rp 144,000,000.00
3 biaya pemeliharaan Rp 2,000,000.00 1 12 Rp 24,000,000.00
4 Rp 418,300,000.00
biaya penyusutan
Rp 41,830,000.00 1 1 Rp 41,830,000.00
5 biaya umum Rp 1,000,000.00 1 12 Rp 12,000,000.00

Total Biaya Tetap


6 Rp 329,830,000.00

Biaya Tidak Tetap


No
1 Bahan Baku Trolley Rp 6,470,000.00 300 Rp 1,941,000,000.00
2 Listrik Rp 50,000.00 360 Rp 18,000,000.00
3 Upah Kerja Rp 50,000.00 300 Rp 15,000,000.00

Total Biaya Tidak Tetap


Rp 1,974,000,000.00

BOP

Total Biaya Tetap


Rp 329,830,000.00

Total Biaya Tidak Tetap


Rp 1,974,000,000.00
BOP Rp 2,303,830,000.00
3.3 HPP ( Harga Pokok Pabrik )

Perhitungan Harga Pokok Pabrik

BOP Rp 2,303,830,000.00
Jml produksi 1200
HPP (Harga Pokok Pabrik) Rp 1,919,858.33

3.4 Harga Jual

Harga Jual

Hpp Rp 1,919,858.33
Laba yang diharapkan Rp 767,943.33
Rp 2,687,801.67

3.5 Laba Bersih

Laba Bersih

Nilai Penjualan 1200 Rp 2,687,801.67


Rp 3,225,362,000.00

BOP
Rp 2,303,830,000.00

Laba sebelum pajak


Rp 921,532,000.00

Pajak penghasilan 15%


Rp 138,229,800.00

Laba Bersih
Rp 783,302,200.00
3.6 Return of Invesment

Return of Inversment

Laba Bersih Rp 783,302,200.00

Total investasi Rp 1,699,770,000.00

3.7 Payback Periode

PP

Total investasi Rp 1,699,770,000.00


Laba bersih Rp 783,302,200.00

3.8 Titik Pulang Pokok

Rp 329,830,000.00
Rp 1,974,000,000.00
TPP Nilai
Rp 3,225,362,000.00
Rp 0.61

Rp 0.39
Rp 850,130,616.45
Rp 26.36
TPP Satuan
Rp 31,629.22

Vous aimerez peut-être aussi