Vous êtes sur la page 1sur 18

KELOMPOK 4

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

PENETAPAN SISTEM HARGA POKOK STANDAR


TERHADAP ANALISIS VARIANCE

Yuni Riska Gultom 1451214

Lenawati Silaban 1551100

Grace Martha 1551146

Latifa 1551161

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA


BANDUNG
TAHUN AJARAN 2017/2018

1
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL .................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3. Tujuan Penelitian.................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Harga Pokok Standar ............................................................. 3
2.2 Manfaat Harga pokok Standar ............................................................................. 3
2.3 Kelemahan Biaya Standar ..................................................................................... 4
2.4 Penentuan Biaya Standar ...................................................................................... 4
2.5 Selisih Biaya Standar ............................................................................................. 5
2.5.1 Selisih Biaya Bahan Baku ............................................................................ 6
2.5.2 Selisih Biaya Upah Langsung ...................................................................... 6
2.5.3 Selisih Biaya Overhead pabrik .................................................................... 6
Contoh Kasus ......................................................................................................... 8
2.6 2.6 Penyebab Timbulnya Varians Dalam Penetapan Harga Standar…………….. 12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 13
3.2 Saran ........................................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 15

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat

serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini berjudul “Standard Costing”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan

demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan

yang lebih luas kepada pembaca.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Bandung, 2018

Penulis

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengendalian biaya yang memadai memerlukan perbandingan biaya aktual


dengan target atau jumlah yang ditentukan terlebih dahulu. Karena data
historis tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk menentukan kinerja yang
diterima,para akuntan mengembangkan kalkulasi biaya standar. Biaya standar
menyatakan beberapa biaya yang seharusnya dicapai,dan dapat diterima,tetapi
dengan kinerja yang kurang sempurna. Biaya standar ditentukan secara
ilmiah,dengan menggunakan studi waktu dan estimasi rancangan teknik.
Apabila operasi aktual melebihi standar,manajer harus menyelidiki varians
yang terjadi. Kebanyakan perusahaan secara tradisional telah menggunakan
sistem biaya standar sebagai pengendalian biaya utamanya. Walaupun biaya
standar ini tidak sesempurna yang diharapkan.

Penetapan standar yang tepat untuk biaya pabrikasi adalah penting


karena akurasi standar biasanya menentukan keberhasilan sistem biaya
standar. Para manajer dan karyawan bertanggung jawab untuk memenuhi
standar dengan mengambil kesempatan berpartisipasi dalam proses penetapan
standar. Mereka harus yakin bahwa standar tersebut akurat dan dinyatakan
dalam istilah yang mudah dipahami.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat


disimpulkan bahwa rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Apakah yang di maksud dengan Sistem Harga Pokok Standar terhadap


analisis variance?
2. Apakah manfaat dari Harga Pokok Standar terhadap analisis variance?

1
3. Apakah ada selisih antara Harga Pokok Standar dengan Biaya
Sesungguhnya?
4. Apakah penyebab timbulnya varians dalam penetapan harga standar?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Sistem Harga Pokok Standar terhadap
analisis variance.
2. Untuk mengetahui manfaat dari harga pokok standar terhadap analisis
variance.
3. Untuk mengetahui adakah selisih harga pokok standar dengan biaya
sesungguhnya.
4. Untuk mengetahui penyebab timbulnya varians dalam penetapan harga
standar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SISTEM HARGA POKOK STANDAR

Sistem harga pokok standar merupakan sistem Harga Pokok yang ditentukan di
muka untuk mengolah prdouk atau jasa dengan cara menentukan besarnya biaya
standar dari Biaya Bahan Baku,Biaya Tenaga Kerja Langsung,Biaya Overhead
Pabrik, dengan asumsi kondisi ekonomi efisien dan faktor-faktor lain tetap.

Menurut Dunia dan Abdullah (2012) biaya standart yaitu : „A carefully


datermined cost used as a benchmark for judging performance‟ defenisi tersebut
menyatakan bahwa biaya standart merupakan suatu tingkat pengukur yang dipilih
secara hati-hati untuk melakuka penilain atas suatu kinerja. Artinya bahwa untuk
menentukan besaran biaya standar bukanlah seuatu yang dengan mudah yang
ditentukan oleh magangement, management harus menentukan biaya standar
tersebut dengan mempertimbangkan tingkat efesiensi operasional yang dapat
dicapai, kondisi internal dan eksternal perusahaan, maupun faktor lainnya.

Sedangkan metode perhitungan biaya standar adalah suatu metode


perhitungan biaya yang menggunakan biaya standar dengan tujuan mengendalikan
biaya. Metode ini di desain untuk mengetahui berapa besar biaya produksi untuk
produk atau jasa dengan tingkat pengukur yang di tetapkan sebelumnnya.

2.2 MANFAAT HARGA POKOK STANDAR

Manfaat menggunakan harga pokok standar adalah sebagai berikut :

1. Sebagai dasar perbandingan untuk melihat selisih antara aktual dan standar.
Biaya standar dapat di jadikan acuan, dan jika terdapat selisih antaran aktual
dan standar akan menunjukkan adanya ketidakefisienan terjadi. Berdasarkan
nilai selisih tersebut, kemudia dapat dilakukan perbaikan agar tingkat
efesiensi yang di harapkan dapat tercapai.

3
2. Sebagai dasar untuk menilai kinerja suatu bagia berdasarkan kemampuan
bagian tersebut mencapai standar yang di tetapkan.
3. Dapat memotifasi pekerja untuk bekerja lebih baik, khususnya jika standar
yang ditetapkan dapat dicapai.
4. Prosedur untuk menentukan biaya standart perunit prodak dikenal sebagai
metode perhitungan biaya standar dan selanjutnya berguna untuk penyusunan
anggaran.

2.3 KELEMAHAN METODE BIAYA STANDAR

Kelemahan menggunakan metode biaya standar adalah sebagi berikut :

1. Proses penetapan standar tidak mudah dan membutuhkan analis yang tidak
sederhana dari segi waktu maupun biaya.
2. Standar yang ditetapkan tidak dapat berlaku selamanya, akan selalu berubah
dan dievaluasi mengikuti perubahan yang terjadi di dalam perusahaan.

2.4 PENENTUAN BIAYA STANDAR

Menurut Nafarin (2003) yang dikutip oleh Winda ( 2011 ), penentuan biaya
standar dibagi dalam tiga bagian, yaitu biaya bahan baku langsung standar, biaya
tenaga kerja langsung standar, dan biaya overhead pabrik standar.

Biaya bahan baku langsung standar terdiri atas harga bahan baku langsung
standar dan kuantitas bahan baku langsung standar. Harga bahan baku standar
adalah taksiran harga bahan baku per unit. Harga bahan baku langsung standar
biasanya ditentukan dari daftar harga pemasok (supplier), katalog, atau informasi
lain yang berhubungan dengan kemungkinan perubahan harga di masa
akan datang .

2.4.1 Kuantitas Bahan Baku Langsung Standar

Kuantitas bahan baku langsung standar adalah taksiran sejumlah unit bahan baku
yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk tertentu. Kuantitas bahan
baku langsung standar dapat ditentukan dengan menggunakan penyelidikan

4
teknis dan analisis catatan masa lalu. Penyelidikan teknis misalnya dengan
mengadakan taksiran yang wajar terhadap bahan baku yang diperlukan untuk
satu unit produk atau membuat percobaan operasi produksi. Analisis catatan
masa lalu misalnya dengan menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk
produk (pekerjaan) yang sama dalam periode tertentu pada masa lalu.

2.4.2 Biaya Tenaga kerja Langsung Standar

Biaya tenaga kerja langsung standar terdiri atas tarif upah tenaga kerja langsung
standar dan jam tenaga kerja langsung standar.

Tarif upah tenaga kerja langsung standar adalah taksiran tarif upah tenaga
kerja langsung per jam. Tarif upah tenaga kerja langsung standar dapat
ditentukan atas dasar perjanjian dengan karyawan dan data upah masa lalu yang
dihitung secara rata-rata.

Jam tenaga kerja langsung standar adalah taksiran sejumlah satuan waktu
yang diperlukan untuk membuat satu unit produk tertentu.

Biaya overhead pabrik standar dapat ditaksir atas dasar kapasitas normal.
Misalnya dengan menghitung kapasitas normal dalam satu tahun x unit atau y
jam kerja langsung dan biaya overhead pabrik satu tahun yang terdiri atas biaya
overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Jam kerja normal atau
kapasitas normal adalah jam kerja yang digunakan untuk menentukan standar
tarif pembebanan biaya overhead pabrik. Kapasitas normal merupakan suatu
tingkat kapasitas operasi yang dapat dicapai dengan pemanfaatan secara
maksimal semua input atas fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
perusahaan. Sehingga pada akhirnya tercapai biaya per unit produk yang
serendah mungkin.

5
2.5 SELISIH BIAYA PRODUKSI
2.5.1 Selisih Biaya Bahan Baku ( Material Cost Variance)
Rumus: SBBB = BBB Satndar – BBB sesungguhnya
Terdiri dari:
a) Selisih Harga Bahan Baku ( Material Cost Variance)

Rumus: SHBB= (Harga Standar – Harga Sesungguhnya) x Kuantitas


Sesungguhnya

b) Selisih Kuantitas Bahan Baku ( Material Quantity Variance)

Rumus: SKBB = (Kuantitas Standar – Kuantitas Sesungguhnya) x Harga Standar

2.5.2 Selisih Biaya Upah Langsung ( Labor Cost Variance)

Rumus : BUL Standar – BUL Sesungguhnya

Terdiri dari:

a) Selish Tarif Upah (Labor Rate Variance)

Rumus: STU = ( TU Standar – TU Sesungguuhnya) x Jam Kerja Sesungguhnya

b) Selisih Efisiensi Upah/Selisih Jam Kerja (Labor Eficiency Variance)

Rumus: SEU/SJK = (JK Standar – JK Sesungguhnya) x TU Standar

2.5.3 Selisih Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead Cost Variance)

Rumus: BOP Standar – BOP Sesungguhnya

Terdiri dari:

a) Analisa Dua Selisih (Two Variance Method)


 Selisih Terkendali ( Controllable Variance )
Viarians terkendali atau Controllable Variance yaitu varians antara biaya
overhead pabrik aktual yang terjadi dengan total anggaran fleksible pada aktivitas

6
standart yang diperbolehkan. Varians terkendali ini merupakan tanggung jawab
manager departmen sampai batas dimana mreka mengendalikan biaya overhead
pabrik yang terjadi.

Rumus: ST = BOP Sesungguhnya – {(Kapasitas Normal x Tarif Tetap) +


(Kapasitas Standar x Tarif Variabel)}

 Selisih Volume ( Volume Variance )


Volume Varians adalah varians antara anggaran fleksible pada aktivitas standart
dari dasar alokasi yang diperbolehkan dengan standart biaya overhead pabrik yang
dibebankan ke produk. Varians ini mengindentifikasikan aktivitas yang tersedia
tidak di gunakan secara efesian.

Rumus: SV = ( Kapasitas Normal – Kapasitas Standar ) x Tarif Tetap

b) Analisa Tiga Selisih ( Three Variance Method)


 Selisih Pengeluaran (Spending Variance)
Variance pengeluaran adalah varians biaya overhead pabrik aktual dengan jumah
anggaran fleksible yang di sesuaikan dengan aktivitas aktual yang diperkanankan.

Rumus: SP = BOP Sesungguhnya – {( KN x TT) + ( Kapasitas Sesungguhnya x


Tarif Variabel)}

 Selisih Varians Volume ( Volume Variance)


Varians Volume adalah varians antara anggaran fleksibel pada aktivitas standar
dari dasar alokasi yang diperbolehkan dengan standar biaya overhead pabrik yang
dibebankan ke produk. Varians ini mengidentifikasikan aktivitas yang tersedia
tidak digunakan secara efisien.
Rumus: SK = ( KN- Kapasitas Sesungguhnya) x Tarif Tetap
 Selisih Varians Efisiensi Variable( Variable Eficiency Variance)
Varians sefisiensi variabel adalah varians biaya overhead pabrik variabel dengan
membandingkan overhead pabrik variabel menggunakan aktivitas aktual dengan
overhead pabrik menggunakan aktivitas standar. Varians ini mencerminkan
pemakaian yang efisien dan tidak efisien untuk dijadikan dasar oleh perusahaan
dalam membebankan biaya overhead pabrik.

Rumus: SE = ( Kapasitas Standar – Kapasitas Sesungguhnya) x Tarif BOP total

7
c) Analisa Empat Selisih
 Selisih Pengeluaran (Spending Variance)
 Selisih Varians Volume ( Volume Variance)
 Selih Efisiensi Tetap (Fixed Eficiency Variance)
Rumus: SET = (Kapasitas Standar – Kapasitas Sesungguhnya) x Tarif Tetap
 Selisih Efisiensi Variabel ( Variable Efficiency Variance)
Rumus: SEV = (kapasitas Standar – Kapasitas Sesungguhnya) x Tarif Variabel

CONTOH KASUS:

1) Sebuah perusahaan manufaktur menggunakan sistem harga pokok standar dalam


menghitung harga pokok dari produk yang dihasilkannya. Anggaran BOP
berjumlah Rp.3.500.000 diantaranya Rp.2.000.000 bersifat variabel pada
kapasitas 1000 unit produk atau 5000 jam mesin sebagai kapasitas nornal.
JAWAB:

 = = Rp. 700/ jam mesin

Atau = Rp. 3.500/ unit

 = = Rp.400/jam mesin

 = = Rp.300/ jam mesin

Harga pokok untuk menghasilkan 1 unit produk adalah sebagai berikut:

BBB : 10kg x Rp.500 Rp 5000

BTKL : 5 JKL x Rp.800 4000

BOP : 5jm x Rp. ???? 3.500

Jumlah Rp. 12.500

Selama 1 periode telah dihasilkan produk sebanyak 1024 unit dengan biaya
sebagai berikut:

 Pemakaian BBB 10.260 kg @ Rp.510

8
 Jam kerja langsung 5100 jam dengan tarif upah Rp.825
 BOP sesungguhnya Rp.3.565.000

Jawab:

Elemen Harga pokok Selisih


Biaya Harga pokok Standar sesungguhnya biaya
Produksi Per Total (1024 unit) (1024 unit) produksi
unit
BBB Rp. 1024 x Rp.5000 = 10.260 x Rp
5000 Rp.5.120.000 Rp. 510 = 112.600
Rp (UF)
5.232.600
BTKL Rp 4000 1024 x Rp 4000 = Rp 5100x Rp 825 Rp
4.096.000 = Rp 111.500
4.207.500 (UF)
BOP Rp 3500 1024 x Rp 3500 = Rp Rp 3.565.000 (Rp
3.584.000 19.000) (F)
Rp Rp 12.800.000 Rp 13.005.100 Rp
12.500 205.100
(UF)

Selisih biaya produksi:

Rumus : SBP = Biaya Produksi standar – biaya produksi sesungguhnya

= Rp 12.800.000 – Rp 13.005.100

= Rp 205.100 (UF)

Terdiri dari:

1. Selisih biaya bahan baku -> Rp 112.600 (UF/ Unfavorable Variance/


Selisih tidak menguntungkan)
a. Selisih harga bahan baku

9
SHBB = (harga standar – harga sesungguhnya) x Kuantitas
Sesungguhnya
= (500-510) x 10260
= 102.600 (UF)
b. Selisih kuantitas bahan baku
SKBB = (kualitas standar – kualitas sesungguhnya) x harga standar
= (1024 x 10 – 10260) x 500
= 10.000 (UF)
2. Selisih biaya upah langsung -> Rp 111.500 (UF/ Unfavorable Variance/
Selisih tidak menguntungkan)
a. Selisih Tarif upah
STU = ( TU standar – TU sesungguhnya ) x jam kerja sesungguhnya
= (800 – 825 )x 5100
= 127.500 (UF)
b. Selisih efisiensi upah/ selisih jam kerja
SEU/ SJK = (jam kerja standar – jam kerja sesungguhnya) x tarif upah
standar
= (1024 x 5 – 5100 ) x 800
= 16.000 (F/ Favorabel Variance)
3. Selisih biaya overhead pabrik
a. Analisa dua selisih -> Rp 19.000 (F)
 Selisih terkendali
ST = BOP sesungguhnya – {(kapasitas normal x tarif tetap) +
(Kapasitas standar x tarif variabel)}
= 3.565.000 – {( 5.000 x 300 ) + (5120 x 400 )}
= 17.000 (UF)
 Selisih volume
SV = ( kapasitas normal – kapasitas standar ) x tarif tetap
= (5.000 – 5120 ) x 300
= 36.000 (F)

10
b. Analisa tiga selisih
 Selisih pengeluaran
SP = BOP sesungguhnya – {( kapasitas normal x tarif tetap ) +
( kapasitas sesungguhnya x tarif variabel )}
= 3.565.000 – {(5000 x 300) + (5100 x 400)}
= 25.000 (UF)
 Selisih efisiensi
SE = ( kapasitas standar – kapasitas sesungguhnya ) x tarif
BOP total
= ( 5120 – 5100 ) x 700
= 14.000 (F)
 Selisih kapasitas
SK = (kapasitas normal – kapasitas sesungguhnya ) x tarif tetap
= (5000-5100) x 300
= 30.000 (F)
c. Analisa empat selisih
 Selisih pengeluaran = 25000 (UF)
 Selisih kapasitas = 30.000 (F)
 Selisih efisiensi variabel
SEV = (kapasitas standar – kapasitas sesungguhnya) x tarif
variabel
= (5120 – 5100 ) x 400
= 8000 (F)
 Selisih efisiensi tetap
SET = (kapsitas standar – kapasitas sesungguhnya) x tarif tetap
= (5120 -5100) x 300
= 6000 (F)

11
2.7 PENYEBAB TIMBULNYA VARIANS DALAM PENETAPAN HARGA
STANDAR

Menurut Carter dan Usry (2005) varians yang besar, baik menguntungkan
maupun tidak menguntungkan, sebaiknya diinvestigasi dan dianalisis. Suatu
varians dapat disebabkan oleh kejadian acak yang tidak diharapkan akan terulang
kembali, atau oleh masalaha sistematis yang dapat diperbaiki. Mungkin juga
standar yang digunakan salah atau sudah ketinggalan zaman. Misalnya, jika
proses manufaktur berubah, maka standar fisik juga mungkin berubah. Selain itu,
perubahan harga yang tidak diperkirakan juga dapat menyebabkan standar
menjadi ketinggalan zaman.

Di beberapa kasus, varians di departemen-departemen yang berbeda saling


terkait. Menentkan hubungan semacam itu penting ketika varians yang
menguntungkan di satu area ditiadakan oleh varians tidak menguntungkan di area
lain yang terkait. Misalnya, varians harga bahan baku menguntungkan yang
ditimbulkan oleh bahan baku yang tidak mahal mungkin lebih besar dibandingkan
dengan varians efisiensi tenaga kerja yang diakibatkan oleh peningkatan dalam
waktu tenaga kerja yang dibutuhka untuk mengerjakan bahan baku yang
berkualitas buruk.

12
BAB III

PENUTUP

2.5 Kesimpulan
Sistem harga pokok standar terhadap analisis variance merupakan sistem
Harga Pokok yang ditentukan di muka untuk mengolah prdouk atau jasa
dengan cara menentukan besarnya biaya standar dari Biaya Bahan Baku,Biaya
Tenaga Kerja Langsung,Biaya Overhead Pabrik, dengan asumsi kondisi
ekonomi efisien dan faktor-faktor lain tetap.

Manfaat dari harga pokok standar terhadap analisis variance adalah


sebagai dasar perbandingan untuk melihat selisih antara aktual dan standar,
sebagai dasar untuk menilai kinerja suatu bagia berdasarkan kemampuan
bagian tersebut mencapai standar yang di tetapkan, dapat memotifasi pekerja
untuk bekerja lebih baik, khususnya jika standar yang ditetapkan dapat
dicapai, prosedur untuk menentukan biaya standart perunit prodak dikenal
sebagai metode perhitungan biaya standar dan selanjutnya berguna untuk
penyusunan anggaran.

Dalam selisih biaya bahan baku terdapat selisih harga bahan baku dan
selisih kuantitas bahan baku. Selisih biaya upah langsung terdiri atas selisih
tarif upah dan selisih efisiensi upah/selisih jam kerja. Selisih biaya overhead
pabrik terdii atas analisis dua selisih, analisis tiga selisih dan analisis empat
selisih.

Penyebab timbulnya varians dalam penetapan harga standar adalah


kejadian acak yang tidak diharapkan akan terulang kembali, atau oleh
masalaha sistematis yang dapat diperbaiki. Mungkin juga standar yang
digunakan salah atau sudah ketinggalan zaman.

13
2.6 Saran

Dalam melakukan perhitungan biaya standar lebih baik sebuah perusahaan


melakukan analisis selisih biaya overhead pabrik dengan menggunakan salah
satu analisis selisih yang sudah dijelaskan agar hasil dari selisih tersebut lebih
luas.

Jika selisih biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung semakin
besar maka dibutuhkan pertimbangan atau penyesuaian standar pada harga
bahan baku dan tariff tenaga kerja langsung.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bustami, Bastian dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya Tingkat Lanjut.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Carter, Wiliam K dan Usry, Milton F. 2005. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba
Empat.
Dunia, Firdaus Ahmad dan Wasilah Abdullah. 2012. Akuntansi Biaya. Jakarta:
Salemba Empat.
http://sintaalastast.blogspot.co.id/2013/12/standar-costing.html

15

Vous aimerez peut-être aussi