Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Latifa 1551161
1
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL .................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3. Tujuan Penelitian.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Harga Pokok Standar ............................................................. 3
2.2 Manfaat Harga pokok Standar ............................................................................. 3
2.3 Kelemahan Biaya Standar ..................................................................................... 4
2.4 Penentuan Biaya Standar ...................................................................................... 4
2.5 Selisih Biaya Standar ............................................................................................. 5
2.5.1 Selisih Biaya Bahan Baku ............................................................................ 6
2.5.2 Selisih Biaya Upah Langsung ...................................................................... 6
2.5.3 Selisih Biaya Overhead pabrik .................................................................... 6
Contoh Kasus ......................................................................................................... 8
2.6 2.6 Penyebab Timbulnya Varians Dalam Penetapan Harga Standar…………….. 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 15
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini berjudul “Standard Costing”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Bandung, 2018
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Apakah ada selisih antara Harga Pokok Standar dengan Biaya
Sesungguhnya?
4. Apakah penyebab timbulnya varians dalam penetapan harga standar?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem harga pokok standar merupakan sistem Harga Pokok yang ditentukan di
muka untuk mengolah prdouk atau jasa dengan cara menentukan besarnya biaya
standar dari Biaya Bahan Baku,Biaya Tenaga Kerja Langsung,Biaya Overhead
Pabrik, dengan asumsi kondisi ekonomi efisien dan faktor-faktor lain tetap.
1. Sebagai dasar perbandingan untuk melihat selisih antara aktual dan standar.
Biaya standar dapat di jadikan acuan, dan jika terdapat selisih antaran aktual
dan standar akan menunjukkan adanya ketidakefisienan terjadi. Berdasarkan
nilai selisih tersebut, kemudia dapat dilakukan perbaikan agar tingkat
efesiensi yang di harapkan dapat tercapai.
3
2. Sebagai dasar untuk menilai kinerja suatu bagia berdasarkan kemampuan
bagian tersebut mencapai standar yang di tetapkan.
3. Dapat memotifasi pekerja untuk bekerja lebih baik, khususnya jika standar
yang ditetapkan dapat dicapai.
4. Prosedur untuk menentukan biaya standart perunit prodak dikenal sebagai
metode perhitungan biaya standar dan selanjutnya berguna untuk penyusunan
anggaran.
1. Proses penetapan standar tidak mudah dan membutuhkan analis yang tidak
sederhana dari segi waktu maupun biaya.
2. Standar yang ditetapkan tidak dapat berlaku selamanya, akan selalu berubah
dan dievaluasi mengikuti perubahan yang terjadi di dalam perusahaan.
Menurut Nafarin (2003) yang dikutip oleh Winda ( 2011 ), penentuan biaya
standar dibagi dalam tiga bagian, yaitu biaya bahan baku langsung standar, biaya
tenaga kerja langsung standar, dan biaya overhead pabrik standar.
Biaya bahan baku langsung standar terdiri atas harga bahan baku langsung
standar dan kuantitas bahan baku langsung standar. Harga bahan baku standar
adalah taksiran harga bahan baku per unit. Harga bahan baku langsung standar
biasanya ditentukan dari daftar harga pemasok (supplier), katalog, atau informasi
lain yang berhubungan dengan kemungkinan perubahan harga di masa
akan datang .
Kuantitas bahan baku langsung standar adalah taksiran sejumlah unit bahan baku
yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk tertentu. Kuantitas bahan
baku langsung standar dapat ditentukan dengan menggunakan penyelidikan
4
teknis dan analisis catatan masa lalu. Penyelidikan teknis misalnya dengan
mengadakan taksiran yang wajar terhadap bahan baku yang diperlukan untuk
satu unit produk atau membuat percobaan operasi produksi. Analisis catatan
masa lalu misalnya dengan menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk
produk (pekerjaan) yang sama dalam periode tertentu pada masa lalu.
Biaya tenaga kerja langsung standar terdiri atas tarif upah tenaga kerja langsung
standar dan jam tenaga kerja langsung standar.
Tarif upah tenaga kerja langsung standar adalah taksiran tarif upah tenaga
kerja langsung per jam. Tarif upah tenaga kerja langsung standar dapat
ditentukan atas dasar perjanjian dengan karyawan dan data upah masa lalu yang
dihitung secara rata-rata.
Jam tenaga kerja langsung standar adalah taksiran sejumlah satuan waktu
yang diperlukan untuk membuat satu unit produk tertentu.
Biaya overhead pabrik standar dapat ditaksir atas dasar kapasitas normal.
Misalnya dengan menghitung kapasitas normal dalam satu tahun x unit atau y
jam kerja langsung dan biaya overhead pabrik satu tahun yang terdiri atas biaya
overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Jam kerja normal atau
kapasitas normal adalah jam kerja yang digunakan untuk menentukan standar
tarif pembebanan biaya overhead pabrik. Kapasitas normal merupakan suatu
tingkat kapasitas operasi yang dapat dicapai dengan pemanfaatan secara
maksimal semua input atas fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
perusahaan. Sehingga pada akhirnya tercapai biaya per unit produk yang
serendah mungkin.
5
2.5 SELISIH BIAYA PRODUKSI
2.5.1 Selisih Biaya Bahan Baku ( Material Cost Variance)
Rumus: SBBB = BBB Satndar – BBB sesungguhnya
Terdiri dari:
a) Selisih Harga Bahan Baku ( Material Cost Variance)
Terdiri dari:
Terdiri dari:
6
standart yang diperbolehkan. Varians terkendali ini merupakan tanggung jawab
manager departmen sampai batas dimana mreka mengendalikan biaya overhead
pabrik yang terjadi.
7
c) Analisa Empat Selisih
Selisih Pengeluaran (Spending Variance)
Selisih Varians Volume ( Volume Variance)
Selih Efisiensi Tetap (Fixed Eficiency Variance)
Rumus: SET = (Kapasitas Standar – Kapasitas Sesungguhnya) x Tarif Tetap
Selisih Efisiensi Variabel ( Variable Efficiency Variance)
Rumus: SEV = (kapasitas Standar – Kapasitas Sesungguhnya) x Tarif Variabel
CONTOH KASUS:
= = Rp.400/jam mesin
Selama 1 periode telah dihasilkan produk sebanyak 1024 unit dengan biaya
sebagai berikut:
8
Jam kerja langsung 5100 jam dengan tarif upah Rp.825
BOP sesungguhnya Rp.3.565.000
Jawab:
= Rp 12.800.000 – Rp 13.005.100
= Rp 205.100 (UF)
Terdiri dari:
9
SHBB = (harga standar – harga sesungguhnya) x Kuantitas
Sesungguhnya
= (500-510) x 10260
= 102.600 (UF)
b. Selisih kuantitas bahan baku
SKBB = (kualitas standar – kualitas sesungguhnya) x harga standar
= (1024 x 10 – 10260) x 500
= 10.000 (UF)
2. Selisih biaya upah langsung -> Rp 111.500 (UF/ Unfavorable Variance/
Selisih tidak menguntungkan)
a. Selisih Tarif upah
STU = ( TU standar – TU sesungguhnya ) x jam kerja sesungguhnya
= (800 – 825 )x 5100
= 127.500 (UF)
b. Selisih efisiensi upah/ selisih jam kerja
SEU/ SJK = (jam kerja standar – jam kerja sesungguhnya) x tarif upah
standar
= (1024 x 5 – 5100 ) x 800
= 16.000 (F/ Favorabel Variance)
3. Selisih biaya overhead pabrik
a. Analisa dua selisih -> Rp 19.000 (F)
Selisih terkendali
ST = BOP sesungguhnya – {(kapasitas normal x tarif tetap) +
(Kapasitas standar x tarif variabel)}
= 3.565.000 – {( 5.000 x 300 ) + (5120 x 400 )}
= 17.000 (UF)
Selisih volume
SV = ( kapasitas normal – kapasitas standar ) x tarif tetap
= (5.000 – 5120 ) x 300
= 36.000 (F)
10
b. Analisa tiga selisih
Selisih pengeluaran
SP = BOP sesungguhnya – {( kapasitas normal x tarif tetap ) +
( kapasitas sesungguhnya x tarif variabel )}
= 3.565.000 – {(5000 x 300) + (5100 x 400)}
= 25.000 (UF)
Selisih efisiensi
SE = ( kapasitas standar – kapasitas sesungguhnya ) x tarif
BOP total
= ( 5120 – 5100 ) x 700
= 14.000 (F)
Selisih kapasitas
SK = (kapasitas normal – kapasitas sesungguhnya ) x tarif tetap
= (5000-5100) x 300
= 30.000 (F)
c. Analisa empat selisih
Selisih pengeluaran = 25000 (UF)
Selisih kapasitas = 30.000 (F)
Selisih efisiensi variabel
SEV = (kapasitas standar – kapasitas sesungguhnya) x tarif
variabel
= (5120 – 5100 ) x 400
= 8000 (F)
Selisih efisiensi tetap
SET = (kapsitas standar – kapasitas sesungguhnya) x tarif tetap
= (5120 -5100) x 300
= 6000 (F)
11
2.7 PENYEBAB TIMBULNYA VARIANS DALAM PENETAPAN HARGA
STANDAR
Menurut Carter dan Usry (2005) varians yang besar, baik menguntungkan
maupun tidak menguntungkan, sebaiknya diinvestigasi dan dianalisis. Suatu
varians dapat disebabkan oleh kejadian acak yang tidak diharapkan akan terulang
kembali, atau oleh masalaha sistematis yang dapat diperbaiki. Mungkin juga
standar yang digunakan salah atau sudah ketinggalan zaman. Misalnya, jika
proses manufaktur berubah, maka standar fisik juga mungkin berubah. Selain itu,
perubahan harga yang tidak diperkirakan juga dapat menyebabkan standar
menjadi ketinggalan zaman.
12
BAB III
PENUTUP
2.5 Kesimpulan
Sistem harga pokok standar terhadap analisis variance merupakan sistem
Harga Pokok yang ditentukan di muka untuk mengolah prdouk atau jasa
dengan cara menentukan besarnya biaya standar dari Biaya Bahan Baku,Biaya
Tenaga Kerja Langsung,Biaya Overhead Pabrik, dengan asumsi kondisi
ekonomi efisien dan faktor-faktor lain tetap.
Dalam selisih biaya bahan baku terdapat selisih harga bahan baku dan
selisih kuantitas bahan baku. Selisih biaya upah langsung terdiri atas selisih
tarif upah dan selisih efisiensi upah/selisih jam kerja. Selisih biaya overhead
pabrik terdii atas analisis dua selisih, analisis tiga selisih dan analisis empat
selisih.
13
2.6 Saran
Jika selisih biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung semakin
besar maka dibutuhkan pertimbangan atau penyesuaian standar pada harga
bahan baku dan tariff tenaga kerja langsung.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya Tingkat Lanjut.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Carter, Wiliam K dan Usry, Milton F. 2005. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba
Empat.
Dunia, Firdaus Ahmad dan Wasilah Abdullah. 2012. Akuntansi Biaya. Jakarta:
Salemba Empat.
http://sintaalastast.blogspot.co.id/2013/12/standar-costing.html
15