Vous êtes sur la page 1sur 17

ASUHAN KEPERAWATAN

KOMUNITASDENGANPOSTNATAL

D
I
S
U
S
U
N
Oleh Kelompok 4
1. Nicodemus Sitepu
2. Nina Wahyuni Barus
3. Nurul Azizah
4. Rahman Putra Daulay
5. Rahmina
6. Ramadhan Hendra Bungsu
7. Rosalia Purba
8. Sima Fransiska Haloho
9. Yusnita Marbun
10. Zuwanda Riyanto Harahap

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES


KEMENKES MEDAN
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dankarunia-Nyalah, kami dapat meyelesaikan Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Ibu
Postnatal
Tak lupa terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman satu kelompok dalam
pembuatan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi
para pembaca.Tentu saja makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik
dansaran yang membangun sangat kami harapkan guna untuk menjadikan lebih baik
kedepannya nanti.

Medan, Januari 2014

Kelompok 4
BAB I
TINJAUAN TEORI

1.1 KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS


Menurut Kontjaraningrat (1990) Komunitas adalah, sekumpulan manusia yang saling
bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi. Betty Neuman (1989) berpendapat
bahwa, komunitas juga dipandang sebagai klien “ Client is an interacting open system in total
interface with both internal and external forces or stressors “. Sedangkan Logan dan Dawkin
(1987) menuliskan bahwa pengertian keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan kepeawatan.
Pernyataan lain menurut Soerjono Soekanto (1982) komunitas adalah menunjuk pada
bagian masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografi) dengan
batas-batas tertentu, dimana yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari
anggota-anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayahnya. Adapun
menurut WHO (1974) komunitas adalah kelompok sosial yang di tentukan oleh batas-batas
wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan
interaksi antar anggota masyarakat.
Keperawatan komunitas sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan utama yang
ditujukan pada masyarakat pada prakteknya memerlukan acuan atau landasan teoritis untuk
menyelesaikan penyimpangan dalam kebutuhan dasar komunitas.Salah satunya adalah
konsep menurut (Christine Ibrahim, 1986) keperawatan dikarakteristikkan oleh 4 (empat)
konsep pokok, yang meliputi konsep manusia, kesehatan, masyarakat dan keperawatan.
Paradigma keperawatan ini menggambarkan hubungan teori-teori yang membentuk susunan
yang mengatur teori-teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan hal-
hal yang perlu di selidiki (Christine Ibrahim, !986).
Model teori Neuman menggambarkan bahwa komunitas adalah sistem terbuka yang
mempunyai sumber energi (infra struktur) dan mempunyai 5 variabel yang saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya dalam komunitas yaitu; Biologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian
Masa nifas adalah masa pemulihan alat reproduksi setelah proses persalinan (2 jam setelah
kala IV sampai 6-8 minggu kemudian). Kunjungan rumah diberikan 2 minggu postpartum
dan silanjutkan minggu ke-4 sampai ke-6.

Suatu bentuk manajemen kesehatan yang dilakukan pada ibu nifas dimasyarakat.
Pemberian asuhan secara menyeluruh, tidak hanya kepada ibu nifas, akan tetapi pemberian
asuhan melibatkan seluruh keluarga dan anggota masyarakat disekitaranya

B. Klasifikasi
Masa nifas dibagi dalam 3 periode yaitu :
a. Post partum dini yaitu keputihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri, berjalan-jalan.
Dalam agama Isalam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
b. Post partum intermedial yaitu keputihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8
minggu.
c. Post partum terlambat yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi untuk sehat sempurna bisa
berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.

C. Adaptasi Fisiologi
1. Perubahan fisik
a. Involusi
1. Uterus

Involusi TFU Berat uterus


Bayi lahir Setengah pusat 1000 gr
Uri lahir 2 jari bawah pusat 750
1 minggu Pertengahan pusat sym 500
2 minggu Tidak teraba diatas sym 350
6 minggu Bertambah kecil 50
8 minggu Sebesar normal 30

2. Placenta Bed
- Mengecil dan menonjol
- Kearah kavum uteri
3. Jalan lahir
- Luka sembuh dalam 6-7 hari bila tanpa infeksi
4. Abdomen
- Mulas (after pain) kontraksi selama + 2-4 post partum
5. Pengeluaran
- L. Rubra (0-2 hari) warna merah (darah segar yang bercampur sisa selaput ketuban, sel
desidua, sisa vemuk, kaseosa, lanugo mekonium)
- L. Sangirdenta (3-7 hari) warna merah kuning (terdiri dari darah campur lendir)
- L. Serosa (7-14 hari) berwarna kuning
- L. Alba (14 hari – 6 minggu) hanya berupa cairan putih
6. Servik
- Agar menganga seperti corong
- Merah kehitaman seperti corong
- Konsistensi lunak, kadang terdapat luka kecil
7. Ligamen
- Ligament, fasia, diafragma pelvis menciut dan pulih kembali
8. Vagina
- Laserasi, vugae baru ada setelah tiga minggu
9. Muskulus
- Tonus otot berkurang
- Diastaks rektus abdominalis
- Sesasi ekstremitas bawah berkurang
10. Perkemihan
- Diuresisi meningkat dalam 24 jam pertama
- Hematuria
11. Sisa endokirn
- Penurunan estrogen, prgesteron setelah placenta lahir
- Polaktin meningkat laktasi
- Non laktasi, prolaktin menurun estrogen meningkat, fase folikular 3 minggu PP dan haid 12
minggu kemudian
- Laktasi, haid minggu ke-36 (anovulatory)
12. Sistem pencernaan
- Motiltias usus menurun
- Kekurangan cairan
- Tidak usaman
13. Sistem cardiovaskuler
- Bradikardi : 50-70 x.mnt
- Takikardi
- Diaporesis dan menggigil
- Pembekuan darah menigkat
b. Proses Laktasi
1. Perubahan pada kelenjar mamae
2. Poliferasi jaringan
3. Pengeluaran clolstrum
4. Hipervaskularisas
5. Hormon prlaktim ber tambah

D. Adaptasi Psikologis
Menjadi orang tua merupakan suatu krisis tersendiri dan harus melewati masa transisi. Masa
transisi pada post partum yang harus diperhatikan perawat adalah :
1. “Honeymoon” adalah fase setelah anak lahir dan terjadi kontak yang lama antara ibu, ayah,
anak. Kala ini dapat dikatakan sebagai psikis honeymoon yang memerlukan hal-hal romantis
masing-masing saling memperhatikan anaknya dan menciptakan hubungan yang baru.
2. Bonding Attachment atau ikatan kasih
Dimulai sejak dini begitu bayi dilahirkan. “Bonding” adalah suatu istilah untuk menerangkan
hubungan antara ibu dan anak. Sedangkan “attachment” adalah suatu keterikatan antara orang
tua dan anak. Peran perawat penting sekali untuk memikirkan bagaimana hal tersebut dapat
terlaksana. Partisipasi suami dalam proses persalinan merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan ikatan kasih tersebut.
Perubahan fisiologis pada klien post partum akan dikuti oleh perubahan psikologis secara
simultan sehingga klien harus beradaptasi secara menyeluruh. Menurut klasifikasi Rubin
terdapat tiga tingkat psikologis klien setelah melahirkan adalah:

E. Etiologi
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara pasti atau jelas
terdapat beberapa teori antara lain (Rustma Muchtar, 1998) :
1. Penurunan kadar progesterone
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen meninggikan
ketentraman otot rahim.
2. Penurunan kadar progesterone
Pada akhir kehamilan kadar oxytocinbertambah, oleh karena itu timbul kontraksi otot rahim.
3. Keregangan otot-otot
Dengan majunya kehamilan makin regang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan.
4. Pengaruh janin
Hypofisis dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan oleh karena itu
pada enencephalus kehamilan sering lebih lama dan biasa.
5. Teori prostaglandin
Teori prostaglandin yang dihasilkan dan decidua, disangka menjadi salah satu sebab
permulaan persalinan.
F. Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan
berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat
genetal ini dalam keseluruhannya disebut “involusi”. Disamping involusi terjadi perubahan-
perubahan penting lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena
pengaruh lactogenik hormon dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mama.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-pembuluh darah yang ada antara
nyaman otot-otot uretus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan pendarahan setelah
plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera post partum
bentuk serviks agak menganga seperticorong, bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri
terbentuk semacam cincin. Peruabahan-perubahan yang terdapat pada endometrium ialah
timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama
endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat
pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua
basalis yang memakai waktu 2 sampai 3 minggu. Ligamen-ligamen dan diafragma palvis
serta fasia yang merenggang sewaktu kehamilan dan pertu setelah janin lahir berangsur-
angsur kembali seperti sedia kala.

G. Manifestasi Klinis
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita memasuki
“bulannya atau minggunya atau harinya” yang disebut kala pendahuluan (preparatory stage of
labor) ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Lightening atau setting atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul
terutama pada primigravida pada multipara tidak begitu kentara.
2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
3. Perasaan sering atau susah kencing (potakisurla) karena kandung kemih tertekan oleh bagian
terbawa janin.
4. Perasaan sakit perut dan dipinggang oleh adanya kontraksi lemah dari uterus, kadang disebut
“false labor pains”.
5. Serviks menjadi lembek, mulai melebar dan sekresinya bertambah dan bisa bercampur darah
(bloody shoe).

I. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan post partum menurut Siswosudarmo, 2008:
- Pemerikasaan umum: tensi,nadi,keluhan dan sebagainya
- Keadaan umum: TTV, selera makan dll
- Payudara: air susu, putting
- Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
- Sekres yang keluar atau lochea
- Keadaan alat kandungan
Pemeriksaan penunjang post partum menurut Manjoer arif dkk, 2001
- Hemoglobin, hematokrit, leukosit, ureum
- Ultra sosografi untuk melihat sisa plasenta.

J. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
a. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
b. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri
c. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan perawatan
payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, pemberian informasi tentang
senam nifas.
d. Hari ke-2 : mulai latihan duduk
e. Hari ke-3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASKEP KOMUNITAS DENGAN POSTNATAL DI RT 05 KELURAHAN TANAH 600


KEC MEDAN MARELAN

2.1 Tahap Persiapan


Kegiatan praktek keperawatan komunitas diawali dengan kegiatan penerimaan
mahasiswa. Dalam acara serah terima tersebut , mahasiswa mendapatkan penjelasan dari
Bapak Camat, Pihak Pendidikan , Puskesmas dan Kelurahan, Acara tersebut dilanjutkan
dengan orientasi, selanjutnya mahasiswa merencanakan temu kenal dengan masyarakat.

2.2 Tahap Pelaksanaan


2.2.1 Pengkajian

1) Data Demografi

RT 05 termasuk dalam wilayah Kelurahan Tanah 600 yang terdiri atas 10 RT. Batas wilayah
yang dijadikan target pengkajian, sebelah utara dibatasi oleh RT 04, dan sebelah selatan
dibatasi oleh RT 06.

2) Data Lingkungan Fisik

RT 05 memiliki berbagai fasilitas umum yang terdiri dari sebuah Masjid, sebuah gereja,
sebuah Taman sekolah Kanak-Kanak, sebuah balai RT serta lokasi pemakaman umum.
Fasilitas pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh RT 05 sementara masih memiliki satu
puskesmas.
Kegiatan rutin yan dilakukan oleh warga di RT 05 meliputi kegiatan PKK yang diadakan
setiap hari selasa, selain itu pengajian Ibu-Ibu yang dilaksanakan pada hari kamis dan
kegiatan remaja. Sepeti kegiatan olahraga sepak bola oleh remaja mesjid dan gereja serta
bapak-bapak di RT 05.Selain itu Puskesmas biasanya mengadakan penyuluhan 2 x setahun.

3) Kondisi Kesehatan Umum

RT 05 terdiri ats 100 KK dengan 350 jiwa yang terdiri dari 50 anak Usia Balita, 60 Usia
sekolah , 80 orang remaja, 110 orang Usia Produktif, dan 50 orang lanjut usia. Berdasarkan
pengkajian, selama 6 bulan terakhir riwayat post natal di RT 05 adalah dengn keluhan nyeri.
Hasil pengkajian dengan Questioner disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

a. Tabel 1, Persentasi Jumlah Penduduk RT 05 kelurahan Tanah 600 berdasarkan Usia


No Usia Frekuensi Persentasi
1 0-5 tahun 50 14,28%
2 6-12 tahun 60 17, 14%
3 13-20 tahun 80 22,85 %
4 21-35 80 22,85%
5 35-45 30 8,57 %
6 >45 50 14,28%
Total 350 100%
Berdasarkan tabel di atas, jumlah penduduk RT 05 berdasarkan usia yaitu 0-5 tahun sebanyak
14,28 %, 6-12 tahun sebanyak 17,14 %, 13-20 tahun sebanyak 22,85 %, 21-35 tahun
sebanyak 22,85 % , 35-45 tahun sebanyak 8,57 % serta >45 sebanyak 14,28 %

b. Tabel 1 : Distribusi Frekuensi ibu berdasarkan maternitas


No Keadaan Frekwensi Persentasi
1 Antenatal 40 50%
2 Partus 15 18,75%
3 Post natal 25 31.25%
Total 80 100%
Berdasarkan tabel diatas, jumlah ibu post natal yang berdominan adalah antenatal sebanyak
50 %

c. Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Penduduk (usia 13-20 tahun) Berdasarkan Pendidikan


No Pendidikan Frekwensi Persentasi
1 SMP 30 37,5 %
2 SMU 28 35 %
3 Mahasiswa 12 15 %
4 Tidak Sekolah 5 62,5 %
5 Petani 5 62,5%
Total 80 100%
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar penduduk yang berusia 13-18 tahun pekerjaan
adalahsebagai SMP sebesar 37,5 %
d. Tabel 1 : Distribusi Frekuensi Perkemihan dan pemenuhan bowel ibu post natal
No Sistem Pembuangan Frekwensi Persentasi
1 Normal 35 43.75%
2 Sering 15 18,75%
3. Jarang 30 37,5%
Total 80 100%
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi perkemihan dan pemenuhan bowel ibu post natal sebesar
43,75%

e. Kondisi Ibu Post Natal


a. Keluhan

No Keluhan Frekuensi Persentasi


1 Ya 70 87,5 %
2 Tidak 10 12,5%
Total 80 100%
Berdasarkan tabel diatas, maka kebanyakan ibu post natal mengalami keluhan sebesar 87,5%

b. Jenis Keluhan yang dialami ibu post natal pada 6 bulan terakhir
No Jenis Keluhan Frekuensi Persentasi
1 ASI tidak lancar 6 7,5 %
2 Gangguan eliminasi 5 6,25 %
3 Nyeri 60 75 %
4 Infeksi 5 6,25 %
5 Kekurangan cairan 4 5%
Total 80 100%
Berdasarkan tabel diatas, Keluhan terbanyak dialami ibu post natal pada 6 bulan terakhir
adalah Nyeri sebesar 75 %

c. Skala Nyeri
No Skala Nyeri Frekuensi Persentasi
1 Sedang 40 50 %
2 Ringan 20 25 %
3 Berat 20 25 %
Total 80 100%
Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar ibu post natal memiliki skal nyeri sedang 50 %.

d. Metode KB yang diinginkan


No Skala Frekuensi Persentasi
1 Pil 40 50 %
2 Suntik 20 25 %
3 Implant 10 12,5 %
4 IUD 10 12,5%
Total 80 100%
Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar ibu post natal memilih Pil sebagai metode KB yang
diinginkan 50 %.

Analisa Data
No Sytomp Etiologi Problem
1 Ds : masyarakat mengatakan bahwa 6 Kurangnya Peningkatan
bulan terakhir ibu post natal paling pengetahuan angka keluhan
banyak mengeluh nyeri: penanganan nyeri nyeri ibu post
DO : natal di RT 05
1. Berpendidikan SMPsebanyak 37,5 Kelurahan Tanah
% 600 Kec. Medan
2. Perkemihan dan pemenuhan bowel Marelan
normal ibu post natal normal
43,75%
3. Skala nyeri sedang 50 %
4. jumlah ibu post natal yang
mengalami nyeri sebesar 75%.
F. Diagnosa Keperawatan

1. Peningkatan angka keluhan Nyeri pada ibu post natal di RT 05 Kelurahan Tanah 600 Kec.
Medan Marelan b/d kuranganya pengetahuan d./d
Ds :
Masyarakat mengatakan bahwa 6 bulan terakhir ibu post natal paling banyak mengeluh nyeri
DO :

1. Berpendidikan SMP sebanyak 37,5 %


2. Perkemihan dan pemenuhan bowel normal ibu post natal 58%
3. Skala nyeri sedang 50 %
4. jumlah ibu post natal yang mengalami nyeri sebesar 75%.
G. Perencanaan Keperawatan Komunitas
No Dx Kep. Tujuan Sasaran Strategi Intervensi Hari, tgl Tempat Evaluasi
Komunitas Kriteria Standar
1 Peningkatan Setelah Ibu post K.I.E 1.Berikan Sabtu, 16 Balai RT verbal a. Macam-macam
keluhan ibu
angka dilakukan natal penyuluhan tentang Januari 05
post natal
keluhan tindakan penanganan nyeri 2016, b.Tanda-tanda
keluhan yang
Nyeri pada keperawatan pada Ibu post natal Jam 14.00-
serius
ibu post natal selama 1 kali 15.30 WIB c. Penanganan
nyeri pada ibu
di RT 05 pertemuan
post natal
Kelurahan diharapkan
Tanah 600 masyarakat RT
Kec. Medan 05 Kec Medan
Marelan b/d Marelan
kuranganya mampu :
pengetahuan a.Menangani
nyeri ibu
post natal
b.Menggunakan
pelayanan
kesehatan
yang ada di
lingkungan
bila terjadi
keluhan yang
serius.
c.Mengetahui
manajemen
nyeri yang
benar
H. Pelaksanaan Keperawatan Komunitas

No Diagnosa Tgl Implementasi evaluasi


1 Peningkatan angka kejadian 16 Penyuluhan pada masyarakat Evaluasi struktur :
pada keluhan Nyeri pada ibu Januari tentang Nyeri pada ibu post natal di a. Rencana penyuluhan telah dilakukan seminggu
post natal di RT 05 Kelurahan 2016 kelurahan RT 05 Medan Helvetia sebelum acara dilakukan.
Tanah 600 Kec. Medan b. Undangan penyuluhan disebarkan 3 hari sebelum
Marelan b/d kuranganya acara dilaksanakan.
pengetahuan Evaluasi proses :
a. Peserta yang hadir sebanyak 25 orang
b. 30% perserta aktif bertanya terhadap materi
penyuluhan.
c. Penyuluhan dilaksanakan di balai RT 05 kelurahan
Tanah 600 kec.Medan Marelan
DAFTAR PUSTAKA
1. Wahit Iqbal Mubarak,Bambang Adi Santoso,Khoirul Rozikin,Siti Patonah(2005).Ilmu
Keperawatan Komunitas 2.jakarta 2005
2. Diankarimawati,2013.Askep
komunitas.(online).http://diankarimawati.wordpress.com/2013/07/26/askep-komunitas.
3. Bobak, M.L., Jensen, D.M., 2000, Perawatan Maternitas (terjemahan), Edisi I, YIA-PKP,
Bandung.
4. Dongoes, M.E., 2001, Rencana Keperawatan Maternal Bayi : Pedoman untuk
Perencanaan dan Dokumentasi Klien (terjemahan), EGC, Jakarta.
5. Manuaba, I.B.G., 2008, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, EGC, Jakarta.
6. Manuaba, I.B.G., 2003, Kepaniteraan Klinik Obstetri Dan Ginekologi, Edisi 2,EGC,
Jakarta.

Vous aimerez peut-être aussi