Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KOMUNITASDENGANPOSTNATAL
D
I
S
U
S
U
N
Oleh Kelompok 4
1. Nicodemus Sitepu
2. Nina Wahyuni Barus
3. Nurul Azizah
4. Rahman Putra Daulay
5. Rahmina
6. Ramadhan Hendra Bungsu
7. Rosalia Purba
8. Sima Fransiska Haloho
9. Yusnita Marbun
10. Zuwanda Riyanto Harahap
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dankarunia-Nyalah, kami dapat meyelesaikan Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Ibu
Postnatal
Tak lupa terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman satu kelompok dalam
pembuatan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi
para pembaca.Tentu saja makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik
dansaran yang membangun sangat kami harapkan guna untuk menjadikan lebih baik
kedepannya nanti.
Kelompok 4
BAB I
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Masa nifas adalah masa pemulihan alat reproduksi setelah proses persalinan (2 jam setelah
kala IV sampai 6-8 minggu kemudian). Kunjungan rumah diberikan 2 minggu postpartum
dan silanjutkan minggu ke-4 sampai ke-6.
Suatu bentuk manajemen kesehatan yang dilakukan pada ibu nifas dimasyarakat.
Pemberian asuhan secara menyeluruh, tidak hanya kepada ibu nifas, akan tetapi pemberian
asuhan melibatkan seluruh keluarga dan anggota masyarakat disekitaranya
B. Klasifikasi
Masa nifas dibagi dalam 3 periode yaitu :
a. Post partum dini yaitu keputihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri, berjalan-jalan.
Dalam agama Isalam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
b. Post partum intermedial yaitu keputihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8
minggu.
c. Post partum terlambat yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi untuk sehat sempurna bisa
berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
C. Adaptasi Fisiologi
1. Perubahan fisik
a. Involusi
1. Uterus
2. Placenta Bed
- Mengecil dan menonjol
- Kearah kavum uteri
3. Jalan lahir
- Luka sembuh dalam 6-7 hari bila tanpa infeksi
4. Abdomen
- Mulas (after pain) kontraksi selama + 2-4 post partum
5. Pengeluaran
- L. Rubra (0-2 hari) warna merah (darah segar yang bercampur sisa selaput ketuban, sel
desidua, sisa vemuk, kaseosa, lanugo mekonium)
- L. Sangirdenta (3-7 hari) warna merah kuning (terdiri dari darah campur lendir)
- L. Serosa (7-14 hari) berwarna kuning
- L. Alba (14 hari – 6 minggu) hanya berupa cairan putih
6. Servik
- Agar menganga seperti corong
- Merah kehitaman seperti corong
- Konsistensi lunak, kadang terdapat luka kecil
7. Ligamen
- Ligament, fasia, diafragma pelvis menciut dan pulih kembali
8. Vagina
- Laserasi, vugae baru ada setelah tiga minggu
9. Muskulus
- Tonus otot berkurang
- Diastaks rektus abdominalis
- Sesasi ekstremitas bawah berkurang
10. Perkemihan
- Diuresisi meningkat dalam 24 jam pertama
- Hematuria
11. Sisa endokirn
- Penurunan estrogen, prgesteron setelah placenta lahir
- Polaktin meningkat laktasi
- Non laktasi, prolaktin menurun estrogen meningkat, fase folikular 3 minggu PP dan haid 12
minggu kemudian
- Laktasi, haid minggu ke-36 (anovulatory)
12. Sistem pencernaan
- Motiltias usus menurun
- Kekurangan cairan
- Tidak usaman
13. Sistem cardiovaskuler
- Bradikardi : 50-70 x.mnt
- Takikardi
- Diaporesis dan menggigil
- Pembekuan darah menigkat
b. Proses Laktasi
1. Perubahan pada kelenjar mamae
2. Poliferasi jaringan
3. Pengeluaran clolstrum
4. Hipervaskularisas
5. Hormon prlaktim ber tambah
D. Adaptasi Psikologis
Menjadi orang tua merupakan suatu krisis tersendiri dan harus melewati masa transisi. Masa
transisi pada post partum yang harus diperhatikan perawat adalah :
1. “Honeymoon” adalah fase setelah anak lahir dan terjadi kontak yang lama antara ibu, ayah,
anak. Kala ini dapat dikatakan sebagai psikis honeymoon yang memerlukan hal-hal romantis
masing-masing saling memperhatikan anaknya dan menciptakan hubungan yang baru.
2. Bonding Attachment atau ikatan kasih
Dimulai sejak dini begitu bayi dilahirkan. “Bonding” adalah suatu istilah untuk menerangkan
hubungan antara ibu dan anak. Sedangkan “attachment” adalah suatu keterikatan antara orang
tua dan anak. Peran perawat penting sekali untuk memikirkan bagaimana hal tersebut dapat
terlaksana. Partisipasi suami dalam proses persalinan merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan ikatan kasih tersebut.
Perubahan fisiologis pada klien post partum akan dikuti oleh perubahan psikologis secara
simultan sehingga klien harus beradaptasi secara menyeluruh. Menurut klasifikasi Rubin
terdapat tiga tingkat psikologis klien setelah melahirkan adalah:
E. Etiologi
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara pasti atau jelas
terdapat beberapa teori antara lain (Rustma Muchtar, 1998) :
1. Penurunan kadar progesterone
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen meninggikan
ketentraman otot rahim.
2. Penurunan kadar progesterone
Pada akhir kehamilan kadar oxytocinbertambah, oleh karena itu timbul kontraksi otot rahim.
3. Keregangan otot-otot
Dengan majunya kehamilan makin regang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan.
4. Pengaruh janin
Hypofisis dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan oleh karena itu
pada enencephalus kehamilan sering lebih lama dan biasa.
5. Teori prostaglandin
Teori prostaglandin yang dihasilkan dan decidua, disangka menjadi salah satu sebab
permulaan persalinan.
F. Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan
berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat
genetal ini dalam keseluruhannya disebut “involusi”. Disamping involusi terjadi perubahan-
perubahan penting lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena
pengaruh lactogenik hormon dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mama.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-pembuluh darah yang ada antara
nyaman otot-otot uretus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan pendarahan setelah
plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera post partum
bentuk serviks agak menganga seperticorong, bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri
terbentuk semacam cincin. Peruabahan-perubahan yang terdapat pada endometrium ialah
timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama
endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat
pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua
basalis yang memakai waktu 2 sampai 3 minggu. Ligamen-ligamen dan diafragma palvis
serta fasia yang merenggang sewaktu kehamilan dan pertu setelah janin lahir berangsur-
angsur kembali seperti sedia kala.
G. Manifestasi Klinis
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita memasuki
“bulannya atau minggunya atau harinya” yang disebut kala pendahuluan (preparatory stage of
labor) ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Lightening atau setting atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul
terutama pada primigravida pada multipara tidak begitu kentara.
2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
3. Perasaan sering atau susah kencing (potakisurla) karena kandung kemih tertekan oleh bagian
terbawa janin.
4. Perasaan sakit perut dan dipinggang oleh adanya kontraksi lemah dari uterus, kadang disebut
“false labor pains”.
5. Serviks menjadi lembek, mulai melebar dan sekresinya bertambah dan bisa bercampur darah
(bloody shoe).
I. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan post partum menurut Siswosudarmo, 2008:
- Pemerikasaan umum: tensi,nadi,keluhan dan sebagainya
- Keadaan umum: TTV, selera makan dll
- Payudara: air susu, putting
- Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
- Sekres yang keluar atau lochea
- Keadaan alat kandungan
Pemeriksaan penunjang post partum menurut Manjoer arif dkk, 2001
- Hemoglobin, hematokrit, leukosit, ureum
- Ultra sosografi untuk melihat sisa plasenta.
J. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
a. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
b. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri
c. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan perawatan
payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, pemberian informasi tentang
senam nifas.
d. Hari ke-2 : mulai latihan duduk
e. Hari ke-3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
BAB III
TINJAUAN KASUS
1) Data Demografi
RT 05 termasuk dalam wilayah Kelurahan Tanah 600 yang terdiri atas 10 RT. Batas wilayah
yang dijadikan target pengkajian, sebelah utara dibatasi oleh RT 04, dan sebelah selatan
dibatasi oleh RT 06.
RT 05 memiliki berbagai fasilitas umum yang terdiri dari sebuah Masjid, sebuah gereja,
sebuah Taman sekolah Kanak-Kanak, sebuah balai RT serta lokasi pemakaman umum.
Fasilitas pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh RT 05 sementara masih memiliki satu
puskesmas.
Kegiatan rutin yan dilakukan oleh warga di RT 05 meliputi kegiatan PKK yang diadakan
setiap hari selasa, selain itu pengajian Ibu-Ibu yang dilaksanakan pada hari kamis dan
kegiatan remaja. Sepeti kegiatan olahraga sepak bola oleh remaja mesjid dan gereja serta
bapak-bapak di RT 05.Selain itu Puskesmas biasanya mengadakan penyuluhan 2 x setahun.
RT 05 terdiri ats 100 KK dengan 350 jiwa yang terdiri dari 50 anak Usia Balita, 60 Usia
sekolah , 80 orang remaja, 110 orang Usia Produktif, dan 50 orang lanjut usia. Berdasarkan
pengkajian, selama 6 bulan terakhir riwayat post natal di RT 05 adalah dengn keluhan nyeri.
Hasil pengkajian dengan Questioner disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
b. Jenis Keluhan yang dialami ibu post natal pada 6 bulan terakhir
No Jenis Keluhan Frekuensi Persentasi
1 ASI tidak lancar 6 7,5 %
2 Gangguan eliminasi 5 6,25 %
3 Nyeri 60 75 %
4 Infeksi 5 6,25 %
5 Kekurangan cairan 4 5%
Total 80 100%
Berdasarkan tabel diatas, Keluhan terbanyak dialami ibu post natal pada 6 bulan terakhir
adalah Nyeri sebesar 75 %
c. Skala Nyeri
No Skala Nyeri Frekuensi Persentasi
1 Sedang 40 50 %
2 Ringan 20 25 %
3 Berat 20 25 %
Total 80 100%
Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar ibu post natal memiliki skal nyeri sedang 50 %.
Analisa Data
No Sytomp Etiologi Problem
1 Ds : masyarakat mengatakan bahwa 6 Kurangnya Peningkatan
bulan terakhir ibu post natal paling pengetahuan angka keluhan
banyak mengeluh nyeri: penanganan nyeri nyeri ibu post
DO : natal di RT 05
1. Berpendidikan SMPsebanyak 37,5 Kelurahan Tanah
% 600 Kec. Medan
2. Perkemihan dan pemenuhan bowel Marelan
normal ibu post natal normal
43,75%
3. Skala nyeri sedang 50 %
4. jumlah ibu post natal yang
mengalami nyeri sebesar 75%.
F. Diagnosa Keperawatan
1. Peningkatan angka keluhan Nyeri pada ibu post natal di RT 05 Kelurahan Tanah 600 Kec.
Medan Marelan b/d kuranganya pengetahuan d./d
Ds :
Masyarakat mengatakan bahwa 6 bulan terakhir ibu post natal paling banyak mengeluh nyeri
DO :