Vous êtes sur la page 1sur 2

AIDS dan Jarum

Becton Dickinson, salah satu perusahaan persediaan media terbesar, menguasai pasar
produk syringe ( semprotan) dan jarum. Pada tahun 1992, seorang perawat, maryann rockwood (
nama samaran), menggunakan jarum dan syringe 5 cc Becton Dickinson untuk mengambil darah
seorang pasien AIDS, dan dia mengambil darah pasien beberapa kali setiap hari. Suatu hari,
setelah mengambil darah, dia memasukan darah yang mengandung AIDS ke dalam tabung uji
steril yang disebut Vacuntainer tube dengan memasukan jarum suntik ke penutup karet dari
tabung uji tersebut, yang dipegang dengan menggunakan salah satu tangan. Secara tidak sengaja
jarinya tertusuk jarum tersebut. sekarang dia positif mengidap HIV.

Beberapa tahun sebelumnya, pada tahun 1986, Becton Dickinson memperoleh hak paten
ekslusif untuk syringe baru, yang ditemukan oleh Charles B. Mitchell, yang menggunakan
lapisan pelindung disekelilingnya. Tabung plastiknya dapat diturunkan ke bawah untuk menutupi
jarum. Syringe 5 cc Becton Dickinson yang digunakan Maryann Rockwood, tahun 1992, tidak
memiliki perlindung seperti itu.

Wabah AIDS telah menghadirkan dilemma yang cukup berat bagi para pegawai
kesehatan,termasuk dokter dan perawat. Dokter-dokter yang melakukan bedah pada pasien
AIDS, jari tangannya mudah bisa terluka oleh pisau bedah, jarum, alat-alat tajam lainnya,
bahakan pecahan tulang, dan terinfeksi virus AIDS. Resiko yang besar dihadapi oleh para
perawat yang setelah memindahkan peralatan untuk sistem pembuluh darah, mengambil darah
atau memberikan suntikan pada pasien AIDS, dapat dengan mudah tertusuk jarum yang mereka
pakai. “ Jarang ada hari yang terlewatkan dirumah sakit besar di mana insiden tertusuk jarum
tidak terjadi”. “kenyataannya, insiden tertusuk jarum semacam ini mewakili sekitar 80 persen
dari laporan insiden yang berkaitan dengan virus HIV di kalangan pekerja kesehatan-kesehatan.
Pada tahun 1991 diperkirakan sekitar 64 pekerja kesehatan terinfeksi virus AIDS setiap tahun
akibat tertusuk jarum.

Meskipun kekhawatiran akan AIDS memperbesar perhatian kepada insiden tersebut,


namun AIDS bukan satu-satunya resiko yang dihadapi dalam insiden tertusuk jarum. Hepatitis B
juga dapat menular melalui cara yang sama. Pada tahun 1990, center fo Disease Control (CDC),
berdasarkan hasil laporan rumah sakit, memperkirakan bahwa setiap tahun setidaknya 12.000
pekerja kesehatan menghadapi resiko tertular virus Hepatitis B, dan 250 diantaranya meninggal.
Akan tetapi, karena mungkin ada insiden yang tidak dilaporkan, jumlah yang sesungguhnya bisa
jadi lebih tinggi. Selain hepatitis B, insiden tertusuk jarum juga memberikan resiko tertular virus,
bakteri, jamur dan infeksi parasite lainnya, serta obat-obatan berbahaya dan juga sumber-sumber
penyakit lain yang tertular melalui jarum suntik.

Jumlah total insiden tertusuk jarum pada tahun 1992 cukup tinggi, meskipun tingkat
penularannya masih belum jelas. Diperkirakan setiap tahun, di amerika saja, antara 800.000
sampai satu juta insiden terjadi di rumah sakit. Dari jumlah itu, 60.000 sampai 300.000
mengakibatkan penularan virus Hepatitis B. dalam salah satu perkiraan, resiko tertular HIV
(virus yang menyebabkan AIDS) melalui jarum suntik mencapai 1 : 1000 dan resiko tertular
Hepatitis B, yang berakibat serius dan bahkan membahayakan jiwa, mencapai 1 : 6. Perkiraan ini
mengimplikasikan bahwa sebanyak 600 sampai 1000 pekerja kesehatan menghadapi resiko
tertular HIV dan 100.000 dari mereka menghadapi resiko tertular hepatitis B. perkiraan lain
menunjukan bahwa sebanyak 6000 jarum suntik mengakibatkan penularan HIV pada tahun 1992.
Biaya dari semua kerugian tersebut diperkirakan mencapai $400 juta sampai $1 miliar per tahun.

Vous aimerez peut-être aussi