Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DAN FUNGSI)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si
OLEH
JESSICA SELVIRA (2017349043)
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lipid
(Pengelompokkan, Analisis Komposisi, Metabolisme dan Fungsi)” dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Biokimia Pangan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberi kemudahan dalam menyusun
makalah ini.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si selaku dosen mata kuliah Biokimia Pangan
yang telah membimbing dalam menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun rekan-rekan lainnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 3
2.1 Lipid .............................................................................................. 3
2.2 Pengelompokkan Lipid ................................................................. 4
2.2.1 Asam Lemak ........................................................................ 5
2.2.2 Asilgliserol .......................................................................... 7
2.2.3 Gliserofosfolipid ................................................................. 7
2.2.4 Sterol dan Ester-ester Sterol ................................................ 7
2.2.5 Spingolipid ......................................................................... 8
2.3 Analisis Komposisi Lipid ............................................................. 10
2.3.1 Bilangan Penyabunan .......................................................... 10
2.3.2 Bilangan Iodium .................................................................. 11
2.3.3 Indeks Bias .......................................................................... 12
2.3.4 Analisis Trigliserida ............................................................ 13
2.4 Metabolisme Lipid ........................................................................ 13
2.5 Fungsi Lipid .................................................................................. 14
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 16
3.1 Simpulan ....................................................................................... 16
3.2 Saran ............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 17
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Dalam menyusun makalah ini penulis mempunyai tujuan, yaitu agar
penulis dan pembaca lebih memahami jenis-jenis lipid, cara menganalisisnya,
metabolisme dan fungsi lipid bagi tubuh manusia.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lipid
Lipid (termasuk minyak dan lemak, asam-asam lemak dan turunan-
turunannya, steroid, terpena, karotenoid, dan asam-asam empedu) merupakan
senyawa-senyawa produk alami yang larut dalam pelarut organik (pelarut
nonpolar) seperti dietil eter, heksana, benzena, kloroform, atau metanol dan
sebaliknya ketidaklarutannya dalam pelarut air dan pelarut polar lainnya (Christie,
1982 dalam Rohman, 2016:1). Menurut Kates (1986) dalam Rohman (2016:1)
mengatakan bahwa “lipid adalah senyawa-senyawa yang tidak larut dalam air;
larut dalam pelarut-pelarut organik seperti kloroform, eter atau benzena;
mengandung gugus-gugus hidrokarbon rantai panjang; dan berada dalam atau
berasal dari organisme hidup”. Sedangkan menurut Gurr dan James (1971) dalam
Rohman (2016:2) menyatat definisi baku lipid yang meliputi “sekelompok
senyawa yang heterogen secara kimiawi yang mempunyai sifat yang sama dalam
hal ketidaklarutannya dalam air, akan tetapi terlarut dalam pelarut-pelarut
nonpolar seperti kloroform, hidrokarbon atau alkohol”.
Beberapa senyawa yang dimasukkan ke dalam lipid seperti asam lemak
dengan rantai sangat pendek seperti C1-C4 terlarut secara sempurna dalam air dan
tidak larut dalam pelarut nonpolar. Kebanyakan minyak dan lemak tersusun atas
asam lemak dengan panjang rantainya lebih dari 12 atom karbon. Minyak yang
berasal dari lautan dicirikan dengan kandungan asam lemak sampai C 24 yang
cukup tinggi. Triasilgliserol merupakan kelompok lipid yang nonpolar. Lipid
mencakup diasilgliserol, monoasilgliserol, asam lemak bebas, dan vitamin-
vitamin larut lemak, serta steroid, terpen, hidrokarbon, karotenoid, dan bahan-
bahan lain yang tidak tersabunkan. Lipid mengandung beberapa komponen minor
seperti zat warna/pigmen (karotenoid, klorofil, dsb.), sterol (fitosterol dalam
minyak yang berasal dari tanaman dan kolesterol yang berasal dari lemak
hewani), vitamin A (dari karoten), serta vitamin-vitamin larut lemak (D, E, K),
lilin (ester asam lemak dengan alkohol rantai panjang), eter, serta produk
degradasi asam lemak, protein dan karbohidrat. Komponen minor ini hilang
3
selama proses pemurnian-pengelantangan-dan penghilangan bau (refined,
bleached, deodorized atau RBD) minyak atau lemak (Rohman, 2016:2-3).
4
Kategori Singkatan Sub-kategori
Gliserolipid GL Monoasilgliserol [GL01]
Diasilgliserol [GL02]
Triasilgliserol [GL03]
Gliserofosfolipid GP Asam fosfatidat [GP10]
Fosfatidilkolin [GP01]
Fosfatidilserin [GP03]
Fosfatidilgliserol [GP04]
Fosfatidiletanolamin [GP02]
Fosfatidilinositol [GP06]
Kardiolipin [GP12]
Spingolipid SP Spingoid basa [SP01]
Ceramida [SP02]
Fosfospingolipid [SP03]
Fosfonospingolipid [SP04]
Glikospingolipid netral [SP05]
Glikospingolipid asam [SP06]
Sterol lipid ST Sterol [ST01]
Steroid [ST02]
Sekosteroid [ST03]
Asam empedu dan turunannya
[ST04]
Prenol lipid PR Isoprenoid [PR01]
Kuinon dan hidrokuinon [PR02]
Poliprenol [PR03]
Sakarolipid SL Gula asilamino [SL01]
Gula asilamino glikan [SL02]
Asiltrihalosa [SL03]
Asiltrihalosa glikan [SL04]
Poliketida PK Poliketida makrolida [PK01]
Poliketida aromatis [PK02]
Peptida/poliketida hibrid non
ribosomal [PK03]
5
acids, biasanya tersusun dari C12-C16) dan asam lemak tidak jenuh rantai panjang
(long chain unsaturated fatty acids, biasanya tersusun dari atom karbon ≥ 18)
(Rohman, 2016:7).
Tabel 2. Nama-nama Sistematik, Umum, dan Singkatan Asam-asam
Lemak Jenuh (O’keefe, 2002 dalam Rohman, 2016:8).
Nama Sistematik Nama Umum Nama Singkatan
Metanoat Format C1:0
Etanoat Asetat C2:0
Propanoat Propionat C3:0
Butanoat Butirat C4:0
Pentanoat Valerat C5:0
Heksanoat Kaproat C6:0
Dekanoat Kaprat C10:0
Dodekanoat Laurat C12:0
Tetradekanoat Miristat C14:0
Heksadekanoat Palmitat C16:0
6
mempunyai konfigurasi cis, dengan ikatan rangkap pada atom C9 dihitung dari
asam karboksilat. Cis mempunyai pengertian bahwa atom dan gugus sekitar
proses ikatan rangkap terletak pada bidang yang sama. Dalam keadaan tertentu,
penomoran atom karbon pertama dimulai dari ujung gugus metil (CH3 = 1) yang
biasanya digunakan simbol omega (ω). Contoh C18: ω3 menunjukkan adanya
ikatan rangkap pada posisi atom nomor 3 dari gugus metil suatu asam lemak
dengan panjang rantai karbon 18 (Rohman, 2016:10).
2.2.2 Asilgliserol
Asilgliserol disebut juga dengan gliserolipid. Asilgliserol merupakan
penyusun utama minyak dan lemak yang penting dalam perdagangan (industri).
Gliserol dapat diesterkan dengan satu, dua atau tiga asam lemak dan asam-asam
lemak individual dapat berlokasi di atom karbon yang berbeda dalam gliserol.
Monoasilgliserol bermakna bahwa gliserol diesterkan dengan satu asam lemak,
sementara diasilgliserol adalah gliserol yang diesterkan dengan dua asam lemak,
serta triasilgliserol merupakan gliserol yang diesterkan dengan tiga asam lemak
(O’keefe, 2002 dalam Rohman, 2016:11).
2.2.3 Gliserofosfolipid
Gliserofosfolipid atau fosfogliserida atau fosfolipid tersusun atas gliserol,
asam-asam lemak, fosfat dan biasanya suatu senyawa organik basa atau senyawa
polihidroksi (Rohman, 2016:15).
7
dalam jumlah yang sama”. Dengan demikian, menurut definisi ini, sterol adalah
bagian dari steroid, dengan mengeluarkan hormon-hormon steroid dan asam-asam
empedu.
Sterol dapat berasal dari tanaman yang dikenal dengan fitosterol atau
berasal dari hewan atau zoosterol. Zoosterol yang paling dominan adalah
kolesterol. Sterol terdistribusi secara luas dan sangat penting dalam membran sel.
Komposisi sterol dari tanaman sangat kompleks. Sebagai contoh, sebanyak 65
sterol yang berbeda telah diidentifikasi dari jagung (Zea mays) (Guo dkk., 1995
dalam Rohman, 2016:17). Sejumlah sterol yang penting dalam makanan adalah
kolesterol, ergosterol, sitosterol dan stigmasterol.
2.2.5 Spingolipid
Spingolipid atau glikospingolipid merupakan sekelompok lipid yang
mengandung basa rantai panjang, asam-asam lemak dan berbagai senyawa lain
seperti fosfat dan monosakarida. Basa yang umum adalah spingosin, meskipun
8
lebih dari 50 basa telah diidentifikasi. Ceramid terdiri atas spingosin dan asam
lemak. Spingomielin adalah salah satu contoh spingofosfolipid. Senyawa ini
merupakan ceramid dengan gugus fosfokolin yang dihubungkan dengan gugus
–OH primer dalam spingosin. Gangliosida merupakan cerebrosid kompleks
dengan residu ceramid yang dihubungkan pada karbohidrat yang mengandung
glukosa-galaktosamin-asam N-asetilneuraminat. Lipid-lipid ini penting dalam
membran sel dan otak (Rohman, 2016:20).
9
2.3 Analisis Komposisi Lipid
Pengetahuan tentang komposisi lipid (lemak dan minyak) sangat penting
di hampir setiap fase teknologi dan kimia lemak meskipun hal ini jarang dipenuhi
secara menyeluruh. Metode-metode penentuan komposisi lemak dan minyak
penting tidak hanya karena kandungan asam-asam lemaknya dan pola distribusi
gliserida, akan tetapi juga karena karakter fisika terkait secara langsung dengan
komposisinya.
10
Gambar 3. Reaksi yang Terjadi pada Penentuan Bilangan Penyabunan
(Rohman dan Sumantri, 2007 dalam Rohman, 2016:107).
11
ditambah 2 mL larutan pati 0,5%. Titrasi dilanjutkan sampai warna biru tepat
hilang (Rohman, 2016:111-112).
(V tio blanko−V tio sampel)x N tio x 12,69
Bilangan iodium =
berat sampel (g)
12
suhu 25 °C untuk minyak, sementara untuk lemak pada suhu 40 °C. pengukuran
indeks bias lemak atau minyak berguna untuk menguji kemurnian lemak atau
minyak. Indeks bias meningkat dengan bertambahnya rantai C, derajat
ketidakjenuhan, dan suhu yang semakin tinggi. Indeks bias ini terakit erat dengan
bilangan iodium, karenanya dapat digunakan untuk pengendalian proses
hidrogenasi. Indek bias pada 25 °C = 1,45765 + 0,0001164 x bilangan iodium
(Rohman, 2016:116).
13
meningkatkan jumlah elektrolit dan cairan pankreas, sedangkan pankreozimin
merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas. Lipid yang ke luar
dari lambung masuk ke dalam usus merangsang pengeluaran hormon
kolesistokinin yang pada gilirannya menyebabkan kantung empedu berkontraksi
hingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum. Lipid lain yang dapat
terhidrolisis oleh cairan pankreas antara lain adalah lesitin oleh fosfolipase,
fosfatase dan esterase; ester kolesterol oleh kolesterol esterase dihidrolisis
menjadi kolesterol dan asam lemak.
Absorbsi hasil pencernaan lipid yang sebagian besar (70%) adalah asam
lemak dan sebagian lagi (20%) monogliserida terjadi pada usus kecil. Pada waktu
asam lemak dan monogliserida diabsorbsi melalui sel-sel mukosa pada dinding
usus, mereka diubah kembali (resintesis) menjadi lipid atau trigliserida. Lipid
yang terjadi ini berbentuk partikel-partikel kecil yang disebut kilomikron dan
dibawa ke dalam darah melalui cairan limfe.
Pada umumnya 2,5 hingga 3 jam setelah orang makan makanan yang
mengandung banyak lemak, kadar lemak dalam darah akan kembali normal.
Dalam darah, lemak diangkut dalam tiga bentuk, yaitu kilomikron, partikel
lipoprotein yang sangat kecil dan bentuk asam lemak yang terikat dalam albumin.
Kilomikron yang menyebabkan darah tampak keruh, terdiri dari lemak 81-82%,
protein 2%, fosfolipid 7% dan kolesterol 9%. Kekeruhan akan hilang dan darah
menjadi jernih kembali apabila darah telah mengalir melalui beberapa organ tubuh
atau jaringan-jaringan, karena terjadinya proses hidrolisis lemak oleh enzim
lipoprotein lipase. Lipoprotein lipase terdapat dalam sebagian besar jaringan dan
terdapat dalam jumlah banyak pada jaringan adiposa dan otot jantung. Sebagian
besar lemak yang diabsorbsi diangkut ke hati. Di sini lemak diubah menjadi
fosfolipid yang kemudian diangkut ke organ-organ maupun jaringan-jaringan
tubuh (Poedjiadi dan Supriyanti, 2005:277).
14
pengolahan makanan, lemak dan minyak berfungsi sebagai penghantar panas,
seperti minyak goreng, mentega putih, lemak (gajih), mentega dan margarin.
Penambahan lemak juga bertujuan untuk meningkatkan tekstur dan cita rasa
makanan (Putra, 2013:54).
Mary E. Beck (2012) dalam Putra (2013:54) membagi fungsi lemak bagi
tubuh sebagai berikut:
1. Sumber energi. Lemak dioksidasi di dalam tubuh untuk memberikan
energi yang lebih efektif dibandingkan dengan protein dan karbohidrat,
karena jika lemak dioksidasi akan menghasilkan energi sebesar 9 kkal
tiap 1 gram lemak, sedangkan 1 gram protein maupun karbohidrat
hanya menghasilkan energi sebesar 4 kkal ((Poedjiadi dan Supriyanti,
2005:276).
2. Membangun jaringan tubuh. Sebagian lemak masuk ke dalam sel-sel
tubuh dan menjadi bagian penting dari struktur sel tersebut.
3. Perlindungan. Endapan jaringan lemak di sekitar organ tubuh
berfungsi untuk mempertahankan organ tersebut agar posisinya tetap.
4. Penyekatan (isolasi). Jaringan lemak subkutan akan menjaga panas
tubuh.
5. Perasaan kenyang. Adanya lemak ketika melewati usus dua belas jari
mengakibatkan penghambatan proses peristaltik lambung dan sekresi
asam, sehingga menunda waktu pengosongan lambung serta mencegah
timbulnya rasa lapar.
6. Vitamin yang larut dalam lemak. Lemak di dalam makanan
menyediakan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak serta membantu
penyerapannya dari dalam usus.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Lipid yang sering disebut lemak oleh masyarakat merupakan senyawa
yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar (contoh:
kloroform). Lemak terdiri dari asam lemak esensial dan asam lemak nonesensial.
Asam lemak esensial merupakan asam lemak yang penting bagi kesehatan
manusia, tetapi asam lemak ini tidak dapat disediakan oleh tubuh sendiri
(mencakup asam lemak tidak jenuh) sehingga kita harus memperolehnya dari luar
(makanan). Sedangkan asam lemak nonesensial merupakan asam lemak yang
telah tersedia di dalam tubuh. Jenis lipid yang lain yaitu gliserolipid, merupakan
penyusun utama lemak dan minyak yang penting dalam industri. Bagi industri
lipid, diperlukan beberapa metode untuk mengetahui komposisi lipid. Diantaranya
yaitu bilangan penyabunan, bilangan iodium, indeks bias dan analisis trigliserida.
Dalam proses metabolisme lipid, lipid yang diserap akan diangkut ke hati lalu
diubah menjadi fosfolipid. Kemudian diangkut ke seluruh tubuh.
3.2 Saran
Bagi masyarakat, mengonsumsi makanan yang mengandung lipid (lemak
atau minyak) sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan asam lemak esensial
yang penting bagi kesehatan, tetapi asupannya perlu diperhatikan. Bagi industri
lipid, metode-metode analisis lipid perlu diperbarui secara terus-menerus dan
menambahkan metode baru.
16
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Pengantar Ilmu Gizi dan Diet. Yogyakarta: D-
Medika (Anggota IKAPI).
17