Vous êtes sur la page 1sur 16

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisis Prospektif : PT Timah (Persero) TBK

Dosen Pengampu:
Prof., Dr. Slamet Sugiri, MBA.

Disusun Oleh:
Dedy Kurrniawan
17/421616/PEK/23193

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
DAFTAR ISI

Daftar Isi ..................................................................................................................................... i

I. Pendahuluan........................................................................................................................ 1

A. Pendahuluan ................................................................................................................ 1

B. Profil Perusahaan......................................................................................................... 1

C. Faktor Lingkungan Bisnis ........................................................................................... 2

II. Pembahasan..................................................................................................................... 3

A. Rasio Keuangan........................................................................................................... 4

B. Proyeksi Laporan Keuangan ....................................................................................... 6

C. Analisis Prospektif dengan Model Penilaian Pendapatan Residu ............................. 12

III. Kesimpulan ................................................................................................................... 13

i
I. PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Ketika seorang investor menentukan keputusan investasi, maka Ia perlu menganalisis
instrument investasi apa saja yang dapat memberikan profit baginya. Umumnya kriteria
investasi keuangan digunakan untuk menilai efisiensi dan efektifitas perusahaan yang
muaranya pada profitabilitas. Untuk mengambil keputusan yang tepat, fundamental bisnis
perusahaan perlu diperhatikan lebih mendalam dibandingkan hanya mengandalkan rasio-
rasio keuangan. Analisis prospektif merupakan penilaian saham yang paling utama dan
berguna untuk menilai kemungkinan tercapainya rencana strategis perusahaan.
Dalam rangka pelaksanaan tugas besar (big paper) mata kuliah Analisis Laporan
Keuangan, penulis melakukan analisis prospektif pada PT. Timah (Persero), Tbk (TINS).
Pemilihan TINS dilakukan karena TINS selama 3 tahun berturut-turut telah berhasil
meningkatkan Laba Tahun Berjalan dua kali lipat setiap tahunnya, dengan pertumbuhan
2016 dan 2017 masing-masing sebesar 147,91% dan 99,40%. Selain itu TINS merupakan
perusahaan tambang timah terbesar nomor 2 di dunia, selama tahun 2017 telah berhasil
memproduksi sebanyak 30.249 Mega Ton logam timah, yang merupakan jumlah produksi
terbesar dalam 6 tahun terakhir, dimana beberapa fakta tersebut tentu memiliki daya tarik
bagi investor.

B. Profil Perusahaan
PT. Timah (Persero), Tbk (TINS) sebagai Perusahaan Perseroan didirikan pada tanggal 2
Agustus 1976, dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
dibidang pertambangan timah dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1995.
PT. Timah (Persero), Tbk merupakan produsen dan eksportir logam timah, dan memiliki
segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi,
penambangan, pengolahan hingga pemasaran. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi
juga bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa. Kegiatan
utama perusahaan adalah sebagai perusahaan induk yang melakukan kegiatan operasi
penambangan timah dan melakukan jasa pemasaran kepada kelompok usaha mereka.
Perusahaan memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak dibidang perbengkelan dan
galangan kapal, jasa rekayasa teknik, penambangan timah, jasa konsultasi dan penelitian
pertambangan serta penambangan non timah.

1
Perusahaan berdomisili di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung dan memiliki wilayah
operasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Riau, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Tenggara serta Cilegon, Banten.
PT. Timah (Persero), Tbk memiliki visi yaitu:
"Menjadi Perusahaan pertambangan terkemuka di dunia yang ramah lingkungan"
Sedangkan misi PT. Timah (Persero), Tbk yaitu:
 Membangun sumber daya manusia yang tangguh, unggul dan bermartabat
 Melaksanakan Tata Kelola Penambangan yang baik dan benar
 Mengoptimalkan nilai perusahaan dan kontribusi terhadap Pemegang Saham serta
tanggung jawab sosial

C. Faktor Lingkungan Bisnis


Semakin maju dan terjangkaunya teknologi memberikan peluang dan tantangan bagi PT.
Timah (Persero), Tbk (TINS) dalam menjalankan bisnisnya. Tantangan yang didapat TINS
adalah semakin mudahnya komsumen untuk mencari dan mendapatkan barang yang
diinginkannya. Selain itu, teknologi juga memudahkan pesaing melakukan bisnis dengan
lebih efisien dan memudahkan masuknya pesaing baru ke dalam pasar. Peluang yang dapat
diraih TINS adalah keberadaan teknologi membuat TINS lebih mudah menjangkau
konsumennya. Perusahaan terus mengupayakan pengembangan bisnis pertimahan dan
mineral lainnya, salah satunya adalah proyek Logam Tanah Jarang atau biasa disebut Rare
Earth. Logam Tanah Jarang merupakan mineral ikutan yang berasal dari proses
penambangan bijih timah, dan memiliki manfaat yang luar biasa.
Besarnya permintaan Logam Tanah Jarang di pasaran membuat perusahaan berfokus untuk
memproduksinya. Proyek yang berlokasi di Tanjung Ular Bangka ini diharapkan akan
mulai berproduksi pada 2015 dan mampu berkontribusi signifikan terhadap pendapatan
perusahaan.
Produk Logam Tanah Jarang yang dihasilkan perusahaan adalah berupa Hidro Oksida
dengan kapasitas produksi sebesar 50 Kg per hari, dan harganya mencapai US$230 per Kg.
Kegunaan Logam Tanah Jarang diantaranya adalah sebagai bahan baku berbagai produk
elektronik seperti layar tv, laptop, telepon genggam, dan lain-lain.

2
II. PEMBAHASAN

Salah satu instrumen untuk mengetahui nilai perusahaan adalah besarnya harga saham tersebut.
Proses jual dan beli di pasar modal menggambarkan seberapa besar penawaran dan permintaan
atas saham suatu perusahaan. Penawaran dan permintaan ini kemudian membentuk harga pasar
saham perusahaan. Namun, harga pasar yang ada saat ini belum tentu menunjukkan nilai suatu
perusahaan sebenarnya.
Nilai intrinsik perusahaan adalah nilai yang sebenarnya dikandung suatu perusahaan. Jones
dalam Suwardjono (2013), mendefinisikan nilai intrinsik sebagai nilai yang muncul saat aset
terkoreksi sesuai dengan nilai sebenarnya berdasarkan proses kapitalisasi pendapatan/income.
Menurut Suwardjono (2013:485), Nilai intrinsik secara sederhana diartikan sebagai penerapan
konsep nilai sekarang/present value yang diterapkan pada ruang lingkup finansial. Nilai
intrinsik ini pada akhirnya akan menentukan harga pasar saham yang terjadi di pasar modal.
Investor atau analis akan membandingkan nilai intrinsik dengan harga pasar sekarang (current
market price) untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya kesalahan harga. Hubungan antara
nilai intrinsik, harga pasar sekarang, dan strategi investasi digambarkan sebagai berikut:
1. Bila nilai intrinsik > nilai pasar, berarti sekuritas dinilai lebih rendah oleh pasar, sehingga
harus dibeli atau ditahan bila telah dimiliki
2. Bila nilai intrinsik < nilai pasar, berarti sekuritas dinilai lebih tinggi oleh pasar, sehingga
harus dihindari, dijual bila telah dimiliki, atau lakukan short sale.
3. Bila nilai intrinsik = nilai pasar, berarti sekuritas dinilai benar dan terdasi ekuilibrium harga.

Proyeksi laporan keuangan dimulai dengan laporan laba-rugi, dilanjutkan dengan neraca, dan
laporan arus kas. Proyeksi laporan laba-rugi dimulai dengan menentukan pertumbuhan
penjualan yang diharapkan. Penulis menggunakan trend historis untuk memprediksi nilai di
masa depan. Penentuan proyeksi juga dapat dilakukan dengan memperhatikan informasi dari
luar seperti level aktivitas ekonomi yang diharapkan, kompetisi, dan kebijakan ekonomis
perusahaan.
Proses proyeksi dilakukan atas laporan keuangan PT. Timah (Persero), Tbk dengan data
historis tahun 2015, 2016, dan 2017 untuk memproyeksi sampai dengan tahun 2022. Adapun
rekapitulasi laporan keuangan historis disertakan dalam lampiran.

3
A. Rasio Keuangan
Perhitungan rasio keuangan dilakukan untuk memproyeksikan nilai suatu akun dalam
laporan keuangan di tahun-tahun berikutnya. Rasio keuangan dilakukan pada laporan laba
– rugi dan neraca.

1. Laporan Laba-rugi
Berikut perhitungan rasio sebagai dasar proyeksi laporan laba-rugi:
a. Trend pertumbuhan penjualan TINS cenderung berfluktuatif. Mulai tahun 2016
pertumbuhan penjualan relatif terus meningkat dari tahun ke tahun. Penjualan
diproyeksikan sampai dengan tahun 2022 berdasarkan asumsi pertumbuhan
penjualan dengan melihat trend pertumbuhan penjualan dari tahun 2012 ke tahun
2017, sehingga diperoleh data sebagai berikut:
Penjualan Selisih
Tahun Pertumbuhan
(Proyeksi) Penjualan
2012 7,363,168 - -
2013 5,852,453 (1,510,715) (0.21)
2014 7,371,212 1,518,759 0.26
2015 6,874,192 (497,020) (0.07)
2016 6,968,294 94,102 0.01
2017 9,217,160 2,248,866 0.32
2018 12,191,799 2,974,639 0.32
2019 16,126,438 3,934,639 0.32
2020 21,330,897 5,204,459 0.32
2021 28,214,981 6,884,085 0.32
2022 37,320,756 9,105,774 0.32

Perhitungan secara lebih rinci ditampilkan dalam lampiran.

b. Trend lainnya:
No Rasio Perhitungan 2017 2018
(Penjualan n - Penjualan
Pertumbuhan n-1)
1 = = 32.27% 32.27%
Penjualan
Penjualan n-1
Laba kotor n
2 Marjin laba kotor = = 21.66% 21.66%
Penjualan n
Rasio beban Beban penjualan, umum,
3 penjualan, umum, = dan administratif n = 8.33% 8.33%
dan administratif Penjualan n

4 Depresiasi = Beban depresiasi n = 7.81% 7.81%


Aset Tetap Bruto n-1

4
Rasio pendapatan Pendapatan lain-lain n
5 = = 0.69% 0.69%
lain-lain Penjualan n
Rasio beban lain- Beban lain-lain n
6 = = 0.04% 0.04%
lain Penjualan n
Beban bunga n
7 Bunga utang bank = = 2.96% 2.96%
Utang jangka panjang n-1
Administrasi Administrasi bank n
8 = = 2.74% 2.74%
bank Penjualan n
Beban pajak n
9 Beban pajak = = 28.94% 28.94%
Laba sebelum pajak n

Perhitungan secara lebih rinci ditampilkan dalam lampiran.

2. Neraca
Berikut perhitungan rasio sebagai dasar proyeksi neraca:
No Uraian Perhitungan 2017 2018
Tingkat Penjualan
a perputaran = =
Piutang usaha 4.89 4.89
piutang usaha
Tingkat Beban pokok penjualan
b perputaran = =
Persediaan 2.42 2.88
persediaan
Tingkat Beban pokok penjualan
c perputaran utang = =
9.85 9.85
usaha Utang usaha
Tingkat Penjualan
d perputaran beban = =
Beban akrual 101.14 101.14
akrual
Ekuitas Awal + Laba
e Dividen = =
bersih - Ekuitas akhir 75,550 82,871
Dividen per Dividen
f = =
saham Jumlah saham beredar 10.14 11.13
Belanja modal
g = =
(dalam rupiah) 779,812 779,812
Belanja modal/ Belanja modal
h = =
Penjualan Penjualan 0.0846 0.0640
Kepentingan non
Kepentingan non pengendali
i = =
pengendali Total ekuitas yang dapat 0.000033 0.000033
diatribusikan
Beban pajak n
j Beban pajak = = 28.94% 28.94%
Laba sebelum pajak n

Perhitungan secara lebih rinci ditampilkan dalam lampiran.

5
B. Proyeksi Laporan Keuangan
Berdasarkan rasio yang telah tersedia, dilakukan proyeksi nilai pada laporan laba rugi dan
neraca. Perhitungan rasio dilakukan pada akun-akun tertentu, sedangkan nilai pada akun
yang tidak tercakup tidak dihitung apabila terdapat dalam laporan laba-rugi dan
diasumsikan nilainya tetap apabila terdapat pada neraca.

1. Laporan Laba-rugi
Proyeksi pada laporan laba-rugi dapat diringkas sebagai berikut:
Akun Perhitungan Indikator Rasio Nilai Rasio
Penjualan x (1 +
Penjualan Bersih Pertumbuhan Pertumbuhan penjualan 32.27%
penjualan)
Beban pokok Penjualan bersih -
- -
penjualan laba kotor
Penjualan x Marjin
Laba kotor Marjin laba kotor 21.66%
laba kotor
Penjualan x Rasio
Beban Penjualan,
beban penjualan, Rasio beban penjualan,
Umum, dan 8%
umum, dan umum, dan administratif
Administrasi
administratif
Beban Depresiasi Aset Tetap Bruto n-1
Rasio Depresiasi 7.81%
dan Amortisasi x Rasio Depresiasi
Keuntungan atas
revaluasi properti Tidak dihitung - -
investasi
Pendapatan lain-lain
Pendapatan Lain- Rasio pendapatan lain-
n-1 x Rasio 0.69%
Lain - Lainnya lain
pendapatan lain-lain
Penjualan x Rasio
Beban Lain-Lain Rasio Beban Lain-lain 0.04%
Beban Lain-lain
Penjualan x
Administrasi Bank Administrasi bank 2.74%
Administrasi bank
Utang jangka
Bunga Utang Bank panjang n-1 x Bunga Bunga utang bank 2.96%
utang bank
Pendapatan
Tidak dihitung - -
keuangan
Bagian atas laba
neto entitas Tidak dihitung - -
asosiasi
Manfaat (Beban)
Laba sebelum pajak
Pajak Penghasilan Beban pajak 28.94%
x Beban pajak
- Bersih

6
Laba tahun
berjalan (Laba Tidak dihitung - -
Bersih)
Pengukuran
kembali kewajiban Tidak dihitung - -
imbalan kerja
Bagian pendapatan
komprehensif lain
dari entitas Tidak dihitung - -
asosiasi setelah
pajak
Selisih kurs karena
penjabaran laporan Tidak dihitung - -
keuangan
Bagian pendapatan
komprehensif lain
dari entitas Tidak dihitung - -
asosiasi setelah
pajak
Keuntungan yang
belum direalisasi
Tidak dihitung - -
atas efek tersedia
untuk dijual
Manfaat pajak
Tidak dihitung - -
penghasilan terkait

Perhitungan secara lebih rinci ditampilkan dalam lampiran.

2. Neraca
Proyeksi pada laporan Neraca dapat diringkas sebagai berikut:
Akun Perhitungan Rasio Nilai
Total Kewajiban dan
Kas dan setara kas = ekuitas - Total aset =
tanpa kas
Piutang usaha- pihak Tingkat perputaran Penjualan/Piutang
= = 4.9
ketiga piutang usaha Usaha
Piutang lain-lain
Piutang lain-lain bagian
bagian lancar-pihak = =
lancar-pihak ketiga n
ketiga
Piutang lain-lain
Piutang lain-lain -pihak
bagian lancar-pihak = =
berelasi bagian lancar n
berelasi

7
Persediaan - bagian Tingkat perputaran Beban pokok
= = 2.9
lancar persediaan penjualan/Persediaan
Aset real estat - Aset real estat -
= =
bagian lancar bagian lancar n
Pajak dibayar
Pajak dibayar dimuka
dimuka - bagian = =
- bagian lancar n
lancar
Aset keuangan
Tidak dihitung = =
lainnya
Aset lainnya - Aset lainnya - bagian
= =
bagian lancar lancar n
Aset yang dimiliki
Tidak dihitung = =
untuk dijual
Kas yang dibatasi
Tidak dihitung = =
penggunaannya
Piutang lain-lain-
bagian tidak lancar-
Piutang lain-lain-
pihak ketiga (n-1) -
bagian tidak lancar- = =
Piutang lain-lain-
pihak ketiga
bagian lancar-pihak
ketiga n
Piutang lain-lain-
bagian tidak lancar-
Piutang lain-lain-
pihak berelasi (n-1) -
bagian tidak lancar- = =
Piutang lain-lain-
pihak berelasi
bagian tidak lancar-
pihak berelasi n
Persediaan- bagian
Tidak dihitung = =
tidak lancar
Investasi pada
Tidak dihitung = =
entitas asosiasi

8
Aset tetap Bruto (n-1)
Aset tetap Bruto = =
x Rasio Aset Tetap
Ak Penyusutan (n-1)
Ak Penyusutan = =
X Beban Penyusutan n
Ak Kerugian
Tidak dihitung = =
Penurunan nilai
Aset tetap Bruto - Ak
Penyusutan - Ak
Aset tetap Neto = =
Kerugian Penurunan
nilai
Aset real estate-
Aset real estate- bagian tidak lancar (n-
= =
bagian tidak lancar 1) - Aset real estate-
bagian lancar n
Properti investasi Tidak dihitung = =
Properti
Tidak dihitung = =
pertambangan
Pajak dibayar dimuka
Pajak dibayar bagian tidak lancar (n-
dimuka- bagian 1) - Pajak dibayar = =
tidak lancar dimuka bagian lancar
n
Aset pajak
Tidak dihitung = =
tangguhan
Aset lainnya- bagian
Aset lainnya- bagian tidak lancar (n-1) -
= =
tidak lancar Aset lainnya- bagian
lancar n
Tingkat perputaran Beban pokok
Utang usaha = = 9.8
utang usaha penjualan/Utang usaha
Utang bank jangka
Tidak dihitung = =
pendek

9
Utang dividen Tidak dihitung = =
Utang pajak Tidak dihitung = =
Imbalan kerja jangka
Tidak dihitung = =
pendek
Utang royalti Tidak dihitung = =
Tingkat perputaran
Beban akrual = Penjualan/Beban akrual = 101.1
beban akrual
Provisi biaya
rehabilitasi
Tidak dihitung = =
lingkungan- bagian
jangka pendek
Liabilitas jangka
Tidak dihitung = =
pendek lainnya
Liabilitas yang
terkait langsung
Tidak dihitung = =
dengan aset yang
dimiliki untuk dijual
Provisi biaya
rehabilitasi
Provisi biaya lingkungan- bagian
rehabilitasi jangka panjang (n-1) -
= =
lingkungan- bagian Provisi biaya
jangka panjang rehabilitasi
lingkungan- bagian
lancar n
Utang obligasi dan
Tidak dihitung = =
sukuk ijarah
Liabilitas pajak
Tidak dihitung = =
tangguhan
Kewajiban imbalan
Tidak dihitung = =
pasca kerja

10
Modal saham -
Tidak dihitung = =
modal dasar
Tambahan modal
Tidak dihitung = =
disetor
Saldo laba Retained
Saldo RE dicadangkan
earnings - = =
n/ Total RE n
dicadangkan
Saldo laba Retained Saldo RE belum
earnings -Belum dicadangkan n/ Total = =
dicadangkan RE n
Kerugian
komprehensif Tidak dihitung = =
lainnya
Kepentingan non
Kepentingan Kepentingan non pengendali/Total
= = 0.00003
nonpengendali pengendali ekuitas yang dapat
diatribusikan
Ekuitas Awal + Laba
Dividen = = 82,871
bersih - Ekuitas akhir
Dividen/Jumlah saham
Dividen per saham = = 11.1
beredar
Belanja modal
= = 779,812
(dalam rupiah)
Belanja modal/ Belanja
= = 0.1
Penjualan modal/Penjualan
Beban pajak n/Laba
Beban pajak = = 0.3
sebelum pajak n

Perhitungan secara lebih rinci ditampilkan dalam lampiran.

11
C. Analisis Prospektif dengan Model Penilaian Pendapatan Residu
Dalam melakukan analisis prospektif dengan menggunakan model penilaian pendapatan
residual, dapat dilakukan dengan memproyeksikan parameter sebagai berikut:
1. Pertumbuhan penjualan;
2. Margin laba bersih (laba bersih/ penjualan);
3. Perputaran modal kerja bersih (penjualan/ rata - rata modal kerja bersih);
4. Perputaran aset tetap (penjualan/ rata - rata aset tetap);
5. Total aset operasi/ total ekuitas; dan
6. Biaya ekuitas.
Proses perhitungan ditampilkan dalam lampiran.
Berdasarkan hasil analisis prospektif, didapat hasil nilai ekuitas per lembar saham PT.
Timah (Persero), Tbk untuk lima tahun ke depan sebesar Rp2.812,05 yang berarti lebih
besar dari pada harga pasar saham tertinggi pada tahun 2017 sebesar Rp1.240,00.

12
III. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil proyeksi diketahui bahwa nilai intrinsik PT. Timah (Persero), Tbk (TINS)
pada lima tahun ke depan senilai Rp2.812,05. Harga tersebut jauh lebih besar dari harga saham
tertinggi pada tahun 2017 sebesar Rp1.240,00. Maka dapat disimpulkan bahwa proyeksi nilai
saham TINS, lima tahun ke depan lebih tinggi dari harga pasar saham pada tahun 2017.
Adapun harga komoditas timah diprediksi akan terus menguat pada 2017 sebagai kelanjutan
penguatan harga 2016. Penyebabnya adalah pasokan yang masih terbatas akibat pengetatan
aturan ekspor timah dari Indonesia, sedangkan di sisi lain permintaan global masih tinggi,
sehingga diperkirakan harga rata-rata timah diperkirakan bisa mencapai US$21.750/Mega Ton
pada tahun 2017. Tingginya permintaan komoditas timah dunia sejalan dengan menggeliatnya
industri elektronik, manufaktur dan produk kimia. Permintaan timah dalam jumlah besar
berasal dari negara Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Pendorong utama penguatan harga pada 2017 adalah meningkatnya konsumsi material
semikonduktor. Naiknya permintaan mendorong pasar timah mengalami defisit dalam
beberapa waktu ke depan (Bisnis.com, 2017). Peningkatan konsumsi semikonduktor yang
menopang penguatan harga timah terlihat sejak tahun 2016 dimana permintaan material yang
digunakan untuk peralatan elektronik meningkat sebesar 50%. Pertumbuhan konsumsi
mendorong keseimbangan pasar timah menuju kondisi defisit sebesar 2,6 sampai dengan 3,8
Kilo Ton per tahun pada 2017, sehingga faktor tersebut membuat harga timah diprediksikan
tetap menguat hingga tahun 2020.
Kesimpulannya, berdasarkan analisa fundamental perhitungan nilai instrinsik dan analisis tren
harga komoditas timah yang masih akan meningkat pada tahun 2017 sampai dengan tahun
2020, maka penulis menilai saham TINS sangat menarik bagi investor.

13
DAFTAR PUSTAKA

Subramanyam, K.R. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 11, buku 1 dan 2. Jakarta: Salemba
Empat; McGraw-Hill Edition, 2014.
Suwardjono. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi 3. Yogyakarta:
BPFE, 2013.
_______. 2017. Harga Timah Naik, Saham NIKL dan TINS Meroket. Diambil dari:
http://idsaham.com. Diakses pada: 31 Mei 2018.
_______. 2017. Permintaan Apik Harga Timah 2017 Menguat. Diambil dari:
http://market.bisnis.com. Diakses pada: 31 Mei 2018.
_______. 2018. Summaries Timah Tbk. (TINS). Diambil dari: http://www.duniainvestasi.com.
Diakses pada: 31 Mei 2018.

14

Vous aimerez peut-être aussi