Vous êtes sur la page 1sur 11

Algoritma Diabetes Melitus

pasien dengan gejala Khas


3P: Polidipsi
pasien tanpa gejala khas
Poliuri
Polifagi
Penurunan BB

GDS >200 <200 >200 110-199


<110
GDP > 126 <126 >126 110-125

ULANG GDP/GDS

GDS >200 <200


GDP > 126 <126

TTGO GD 2 JAM

≥ 200 140-199 <140

DIABETES MELITUS TGT GDPT NORMAL

1. Evaluasi Status Gizi 1. Nasihat Umum


2. Evaluasi Penyulit DM 2. Perencanaan Makan
3. Evaluasi dan Perencanaan 3. Latihan Jasmani
Makan Sesuai Kebutuhan 4. Berat Idaman
5. Belum Perlu Obat DM

Gaya Hidup Sehat

GHS + OHO monoterapi

GHS + kombinasi 2 OHO

Dinyatakan gagal bila terapi


selama 2-3 bulan pada tiap GHS + kombinasi 2 OHO + insulin basal
tahap tidak mencapai
target terapi HbA1c <7%

Bila tidak ada pemeriksaan


HbA1c dapat digunakan
pemeriksaan glukosa
darah. Rata rata hasil GHS + kombinasi 3
pemeriksaan beberapa kali insulin intensif
OHO
glukosa darah sehari yang
dikonversikan ke HbA1c
menurut kriteria ADA jalur pilihan Alternatif, Bila:
Tidak Terdapat Insulin
diabetisi menolak Insulin
Kendali glukosa belum optimal
PERKENI
Algoritma Hipertensi

Dewasa 18 tahun dengan Hipertensi (TD > 140/80)

Modifikasi Gaya Hidup Sehat

Target TD, Inisiasi obat-obatan antihipertensi sesuai algoritma

usia ≥ 60 usia ≤ 60 semua Usia DM tanpa Semua usia dengan CKD


tahun tahun CKD dengan atau tanpa DM

Target TD Target TD Target TD Target TD


< 150/90 < 140/90 < 140/90 < 140/90

Inisiasi dengan
ACEI/ARB tunggal atau kombinasi
dengan golongan lain
Mulai Tiazid
Mulai Tiazid, atau CCB
ACEI, ARB atau tunggal atau
CCB tunggal atau kombinasi
kombinasi
Ya
Memenuhi target TD?
tidak
Perkuat Gaya Hidup sehat dan Kepatuhan
Titrasi Obat sampai dosis maksimum atau pertimbangkan menambahkan obat golongan lainnya
(ACEI, CCB, ARB, Thiazide)
tidak Ya
Memenuhi target TD?
tidak
perkuat Gaya Hidup sehat dan Kepatuhan
Tambahkan golongan obat yang belum digunakan (beta bloker, antagonis aldosteron, atau lainnya)
dan titrasi sampai dosis maksimal
tidak Ya
Memenuhi target TD?
tidak
perkuat Gaya Hidup sehat dan Kepatuhan

titrasi obat ke dosis maksimal tambahkan obat golongan lainnya dan/atau rujuk ke Spesialis

Lanjutkan Terapi dan


Monitoring
JNC 8
Algorima STEMI

Anamnesa:
1. Nyeri dada sebelah kiri seperti dtindih, terasa berat, panas, seperti
diremas. Waspada pada gejala nyeri epigastrik
2. Nyeri dapat menjalar ke tangan kiri, bahu, punggung dan rahang
3. Nyeri dapat berlangsung lama > 20 menit. Pada STEMI dapat > 20 menit
tidak membaik dengan istirahat atau Nitral SL
4. Gejala sistemik: keringat dingin, mual muntah

Pemeriksaan Fisik:
1. Pasien tampak cemas, kesakitan, gelisah
2. Keringat dingin sebesar butiran jagung atau baju basah kuyup
3. Bradikardia atau Takikardia
4. Dapat dijumpai adanya Rhonki pada paru
5. Pemeriksaan Fisik pada jantung dapat normal. Dapat pula ditemukan
adanya Murmur ataupun Gallop

EKG:
ST elevasi pada minimal 2 lead yang berhubungan

Lab:
Peningkatan Nilai Troponin I atau CKMB

Diagnosa
STEMI

1. Pasang IV line Tatalaksana Awal:


2. Lengkapi ceklis Fibrinolisis, Morfin 2-4 mg
cari kontraindikasi Oksigen 2-3 lpm
3. Cek elektrolit, dan koagulasi Nitrat SL 5 mg
4. Chest X-Ray < 30' Aspilet 160-325 mg
Clopidogrel 300-600 mg

Kaji ulang EKG 12 sadapan

Mulai Tatalaksana Tambahan: Heparinisasi? Nitrat IV

Tidak
Onset Gejala ≤ 12 jam Troponin meningkat atau
pasien risiko tinggi
Ya
pertimbangkan Strategi Invasif
Jangan Tunda Reperfusi Dini, Bila:
1. Nyeri refrakter
Target 2. Deviasi ST menetap
Door to Baloon Inflation PCI < 90 menit 3. Terjadi VT
Door to Needle (fibrinolisis) < 30 menit 4. Hemodinamik tidak stabil
5. Tanda Gagal Jantung
Rawat ICCU Adaptasi Perki
Algorima NSTEMI

Anamnesa:
1. Nyeri dada sebelah kiri seperti dtindih, terasa berat, panas, seperti
diremas. Waspada pada gejala nyeri epigastrik
2. Nyeri dapat menjalar ke tangan kiri, bahu, punggung dan rahang
3. Nyeri dapat berlangsung lama > 20 menit. Hilang timbul dapat mereda
dengan istirahat
4. Gejala sistemik: keringat dingin, mual muntah

Pemeriksaan Fisik:
1. Pasien tampak cemas, kesakitan, gelisah
2. Keringat dingin sebesar butiran jagung atau baju basah kuyup
3. Bradikardia atau Takikardia
4. Dapat dijumpai adanya Rhonki pada paru
5. Pemeriksaan Fisik pada jantung dapat normal.

EKG:
EKG dapat Normal. Tidak ada peningkatan Segmen ST
Depresi segmen ST atau T inversi

Lab:
Peningkatan Nilai Troponin I atau CKMB

Diagnosa
NSTEMI

1. Pasang IV line Tatalaksana Awal:


2. Lengkapi ceklis Fibrinolisis, Morfin 2-4 mg
cari kontraindikasi Oksigen 2-3 lpm
3. Cek elektrolit, dan koagulasi Nitrat SL 5 mg
4. Chest X-Ray < 30' Aspilet 160-325 mg
Clopidogrel 300-600 mg

Kaji ulang EKG 12 sadapan

Troponin meningkat atau


pasien risiko tinggi
pertimbangkan Strategi Invasif
Dini, Bila:
1. Nyeri refrakter
2. Deviasi ST menetap
3. Terjadi VT
4. Hemodinamik tidak stabil
Adaptasi Perki 5. Tanda Gagal Jantung

Mulai Tatalaksana Tambahan


Rawat
ICCU
Rawat
ICCU Nitrogliserin IV atau
Heparinisasi sesuai indikasi
Algoritma PPOK

Anamnesa
Sesak memberat dengan atau tanpa aktivitas
Batuk Berdahak
Usia > 40 tahun
Riwayat Merokok atau terpapar polutan

Pemeriksaan Fisik
Barrel Chest, Clubbing fingers
Thorax hipersonor
dapat ditemukan Rhonki atau Wheezing

Penunjang
Chest X-ray
Spirometri

Diagnosa PPOK

Stabil

Ringan (VEP1 ≤ 90% prediksi, Sedang-Berat (VEP1 <30-80%prediksi


VEP1/KVP <75%) atau VEP1/KVP <75%

Respons Bronkodilator Respons Bronkodilator Positif


Anjuran Berhenti Merokok Anjuran Berhenti Merokok
Hidari Pajanan Hidari Pajanan
Vaksin Influenza/tahun Vaksin Influenza/tahun

Sesak kombinasi Kolinergik dan beta2


agonis bronkodilator lain
Penyebab Sesak Lain:
CHF, Lelah Otot, obat tidak adekuat evaluasi tiap 6 bulan
teknik inhaler tepat?

evaluasi 4-6 minggu

perbaikan Gejala tidak


tukar atau Tambah Bronkodilator.
(pemakaian inhaler ≤ 4x/hari) Evaluasi pada minggu ke 4-6
ya
evaluasi 6-12 minggu perbaikan Gejala
(pemakaian inhaler ≤ 4x/hari)
penyebab lainnya

Vous aimerez peut-être aussi