Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
TINJAUAN TEORI
E. Masalah - Masalah Potensial yang Sering Terjadi pada Bayi Baru Lahir
Normal
Menurut Varney (2007 : 939 - 943), masalah - masalah potensial yang
sering terjadi pada bayi baru lahir normal adalah sebagai berikut :
1. Ruam popok
Ruam popok ringan akibat berbagai iritasi muncul di area datar
yang kemerahan tanpa terlalu banyak lipatan kulit yang terkena.
Kulit yang bermasalah harus dibersihkan dengan sabun ringan dan
air hangat kuku.
2. Cradle cap
Cradle pada kulit kepala beberapa bayi terdapat kumpulan esksudat
seborea yang akhirnya menempel. Masalah dapat dihilangkan
dengan melakukan masase lembut pada kulit kepala dengan minyak
zaitun, menggunakan shampoo dan menggunakan sisir dengan gigi
yang rapat.
3. Sariawan pada mulut
9
9) Nilai perlekatan bayi pada ibu dan reflek hisap bayi. Bantu ibu
bila membutuhkan, terutama ibu muda atau primipara. Tanda
perlekatan yang benar yaitu :
a) Dagu bayi menyentuh payudara ibu
b) Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah bayi melipat
keluar
c) Daerah areola di atas mulut bayi tampak lebih banyak
daripada di bawah mulut bayi
d) Bayi menghisap dengan pelan, kadang-kadang berhenti
10) Jika bayi dapat minum dengan baik, anjurkan ibu melanjutkan
menyusui secara eksklusif
c. Dukungan bagi ibu menyusui
1) Libatkan suami atau anggota keluarga yang lain untuk berdiskusi
tentang ASI, jika memungkinkan
2) Jika ibu tidak dapat dirawat bersama bayi, usahakan agar ia dapat
menginap di tempat yang dekat agar proses menyusui tetap dapat
berlangsung
3) Pastikan agar ibu dapat makan dan minum yang cukup
4) Anjurkan ibu agar sering mengunjungi dan memegang bayinya
5) Jelaskan pada ibu bahwa sebagian besar obat-obatan yang perlu
diminum ibu tidak akan mengganggu bayi. Namun, jika ibu
mendapat obat Kotrimoksasol atau pansider, bayi perlu dipantau
terhadapat tanda ikterus
d. Perawatan payudara
Perawatan payudara merupakan salah satu faktor yang sangat
menentukan kelancaran ASI ibu. Maka dari itu, perawatan ini sangat
penting agar ibu dapat memberikan ASI eksklusif dangan lancar
tanpa kendala.
e. Memeras ASI
13
Kemungkinan implikasi
Faktor natal
pada BBL
Persalinan kurang bulan atau lewat
RDS, asfiksia
bulan
Peningkatan suhu ibu Penularan infeksi perinatal
Pneumonia akibat aspirasi
Cairan amnion bercampur mekonium
mekonium
17
e. Riwayat Postnatal
Sebagai akibat perubahan lingkungan dalam uterus ke luar
uterus, maka bayi menerima rangsangan yang bersifat kimiawi,
mekanik, dan termik. Hasil rangsangan ini membuat bayi akan
mengalami perubahan metabolik, pernafasan, sirkulasi, dan
lain-lain.
1) Perubahan metabolisme karbohidrat
Bila oleh karena sesuatu hal perubahan glukosa menjadi
glikogen meningkat atau adanya gangguan pada
metabolisme asam lemak yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan neonatus, maka kemungkinan besar bayi akan
menderita hipoglikemia, misalnya terdapat pada bayi
BBLR, bayi dari ibu menderita diabetes melitus dan lain-
lain (Wiknjosastro, 2006 : 253 - 254).
2) Perubahan suhu
Suhu lingkungan yang tidak baik (bayi tidak dapat
mempertahankan suhu tubuhnya sekitar 36°C - 37°C ) akan
menyebabkan bayi menderita hipertermi, hipotermi dan
trauma dingin. Bayi baru lahir dapat mempertahankan suhu
tubuhnya dengan mengurangi konsumsi energi serta
18
2. Data Obyektif
a. Keadaan umum
Bayi tampak sehat, kemerah-merahan, aktif, tonus otot baik,
menangis keras, minum baik, suhu tubuh 36º C-37º C.
(Winkjosastro, 2006 : 256).
1995:222).
5) Telinga : Simetris, tidak bengkak, tidak ada sekret,
tidak ada serumen (Saiffudin, 2002:N-
33)
6) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
kelenjar limfe atau bendungan vena
jugularis (Nelson, 1992:574).
7) Dada : Bentuk normal, tidak ada retraksi
intrakosta, pernafasan teratur, tidak ada
wheezing atau ronchi, tidak ada kelainan
bunyi jantung, denyut jantung teratus
(Saifuddin, 2002:N-33).
8) Abdomen : Dinding abdomen simetris, kulit bersih,
tali pusat segar, tidak tegang, tidak
teraba benjolan, tidak teraba hepar, tidak
teraba limpa dan timpani (Saifuddin,
2002:N-33–N-34).
9) Genetalia
a) Laki-laki : Testis sudah turun ke kantong skrotum,
tidak ada hydrocele, tidak ada fimosis
(Hamilton, 1995:221).
b) Perempuan : Vagina berlubang, urethra berlubang,
terdapat labia minora dan mayora
(Saifuddin, 2001:N-24).
10) Anus : Tidak atresia ani, tidak ada iritasi, bersih
(Saifuddin, 2002:N-34).
11) Ekstremitas : Bentuk simetris, gerak aktif, normal,
tidak sindaktili atau pilidaktili, tidak ada
pes vagus atau pes valgus (Hamilton,
1995:221).
12) Kulit : Kulit halus, lembut, padat, dengan sedikit
pengelupasan terutama telapak tangan,
kaki, dan selangkangan, ada verniks
caseosa, turgor kulit elastis, tekstur kulit
26
Intervensi :
a. Lakukan pencegahan infeksi.
R/ sistem imunitas bayi baru lahir belum matang, sehingga
menyebabkan bayi baru lahir rentan dari berbagai infeksi dan
alergi.
b. Ajarkan Ibu tentang rawat tali pusat metode bersih kering
R/ teknik bersih meminimalisir jumlah kuman, sedangkan
kering dapat memberikan ruang agar luka mendapatkan
banyak oksigen, sehingga proses penyembuhan luka lebih
cepat pulih kembali.
c. Observasi suhu, nadi dan respirasi.
R/ Suhu tubuh paling kurang diukur satu kali sehari. Bila suhu
rektal di bawah 36°C, bayi ini harus diletakkan di tempat yang
28
Intervensi :
a. Anjurkan ibu menyusui bayinya secara on demand.
R/ pemberian ASI yang adekuat dapat menghasilkan energi yang
cukup untuk proses metabolisme tubuh bayi dan mengurangi
pembakaran lemak coklat.
b. Kaji intake dan output.
R/ bila terjadi ketidakseimbangan dapat dilakukan tindakan
sesuai prosedur.
c. Observasi cara menyusui.
R/ cara menyusui dapat mempengaruhi bayi dalam menyusu.
d. Beri susu formula jika ASI sedikit
R/ Kebutuhan cairan dapat terpenuhi
4. Masalah 3 : Infeksi tali pusat
Tujuan : Tidak terjadi infeksi tali pusat
Kriteria :
a. Tali pusat bersih
b. Tidak ada tanda-tanda infeksi (kemerahan, perdarahan, keluar
pus, berbau busuk)
c. TTV dalam batas normal :
31
S :36,5-37,5oC
N: 120-160 kali/ menit
R: 30-60 kali/ menit
Intervensi
a. Rawat tali pusat dengan tehnik aseptik, cuci dengan sabun, dan
bilas dengan air hangat
R/ obat antiseptik dapat membunuh kuman gram negatif/positif
b. Bungkus tali pusat dan rawat minimal 2 kali sehari setelah
mandi atau ganti sewaktu-waktu jika basah
R/ teknik bersih meminimalisir jumlah kuman, sedangkan
kondisi lembab dapat meningkatkan resiko infeksi
E. Implementasi
Langkah pelaksanaan dalam asuhan ini dilakukan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan baik secara mandiri, kolaborasi, atau
rujukan. Penatalaksanaan tindakan diupayakan dalam waktu yang
singkat dan efektif hemat dan berkualitas (Depkes RI, 1995:11).
F. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
tindakan yang dilakukan (Depkes RI, 1995 : 11).
Menurut Depkes RI (1995 : 10) didalam evaluasi dicantumkan pula :
S : Data Subyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil melalui anamnesa.
O : Data Obyektif
Menggambarkan pendokumentasian laboratorium tes, diagnosa
yang dirumuskan dalam data focus untuk mendukung assessment.
A : Asessment
32
BAB II
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
Tanggal pengkajian : 05 Januari 2014 pukul 07.00 WIB
Tempat pengkajian : di Ruang Perinatologi RSUD dr. Sayidiman Magetan
A. Data subyektif
1. Biodata
a. Bayi
Nama : Bayi Ny. “B”
Tanggal lahir : 03 Januari 2014 / 20.05 WIB
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Anak ke : II (dua)
6. Riwayat natal
Ibu mengatakan sebelum datang ke rumah sakit ibu datang ke Bidan
terlebih dahulu pada tanggal 03 Januari 2014 pukul 07.00 WIB,
dilakukan pemeriksaan pembukaan 1 cm, lalu ibu dirujuk ke rumah
sakit pada pukul 17.00 WIB. Ibu melahirkan bayinya pada tanggal 03
Januari 2014 pukul 20.05 WIB. Ditolong oleh bidan. Lama persalinan
14 jam. Bayi lahir spontan, menangis kuat dan gerak aktif, jenis
kelamin laki – laki, BB = 3500 gram PB = 51 cm, tidak ada kelainan
bawaan, tidak ada benjolan di kepala. Apgar score pada 1 menit
pertama 8, pada menit ke-5 = 9.
5. Riwayat post natal
35
Ibu mengatakan segera setelah lahir bayi menangis kuat, gerak aktif
dan bayi dapat menemukan puting dengan sedirinya. 2 jam setelah
lahir bayi dalam kondisi baik, ASI ibu belum keluar, dan bayi mau
menyusu. 6 jam setelah lahir bayi sudah BAK, dan 12 jam setelah
lahir bayi BAB warna hitam kehijauan bayi dapat menyusu secara
adekuat.
6. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi : Bayi diberi ASI setiap 3 jam atau
diteteki oleh ibu. Kemudian disambung/
ditambah PASI. Kebutuhan yang diperlukan
yaitu:
Hari pertama : 60 x 3,5 : 8 = 26,25 = 26 cc
Hari kedua : 90 x 3,5 : 8 = 39,37= 39 cc
b. Eliminasi : Bayi sudah BAK sebanyak
4 kali, warna urin kuning jernih. BAB sudah
2 kali, warna hitam kehijauan.
c. Istirahat/tidur : Bayi tidur sepanjang hari,
namun sering terbangun dan menangis tanpa
sebab, setelah digendong bayi diam, selain
itu bayi juga menangis jika lapar, BAK/BAB
dan waktu dimandikan.
d. Aktifitas : Bayi sering menangis dan
gerak aktif
e. Personal hygiene : Hingga saat ini bayi
sudah mandi sebanyak 1 kali dengan air
hangat dan sabun mandi. Ganti baju tiap kali
basah, ganti popok tiap kali BAK/BAB. Tali
pusat dibersihkan dengan air sabun dan
dibungkus dengan kasa steril. Vernik caseosa
tidak dibersihkan, tetapi untuk yang
dibelakang telinga dibersihkan karena terlalu
banyak.
7. Latar belakang sosial budaya
a. Bayi nanti akan tinggal dirumah bersama orang tuanya.
36
B. Data obyektif
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran composmentis
2. Tanda-tanda vital
S : 36,5oC
N : 128 x/menit
R : 40 x/menit
3. Pengukuran antropometri
BB : 3400 gram
PB : 49 cm
LILA : 11 cm
LIKA fronto occipito : 33 cm
LIDA : 36 cm
4. Pemeriksaan fisik
Kepala : Ada sisa verniks caseosa dirambut, rambut warna
hitam, penyebaran merata, tidak ada caput dan cephal,
ubun-ubun besar rata, tidak ada molase.
Mata : Kedua mata simetris, konjungtiva palpebra merah
muda, sclera putih, tidak ikterus, tidak ada pengeluaran
37
LILA : 12 cm
- Kondisi fisik normal, tidak ada
kelainan bawaan.
- Reflek rooting, sucking, swallowing,
morro dan grasping berfugsi dengan
baik.
- Asupan nutrisi cukup
IV. Perencanaan
Diagnosa/ masalah : Neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan, lahir
spontan dengan indikasi kala II Lama, usia 2 hari, jenis kelamin laki – laki,
KU baik, prognosa baik.
Tujuan : Bayi merasa nyaman dan bisa melewati masa neonatus tanpa
komplikasi.
Kriteria :
A. KU bayi baik. Tanda - tanda vital :
S : 36,5 - 37oC
N : 120 - 160 x/ menit
R : 30 - 60 x/ menit
B. Tanda - tanda bayi sehat adalah sebagai berikut :
1. Bayi minum ASI secara adekuat
2. Bayi BAK 4 - 5 kali/ hari
3. Bayi BAB 2 - 3 kali/ hari
4. Tali pusat kering dan bersih serta lepas pada hari ke 5 - 7 post partum
5. Penururan berat badan maksimal 340 gram, yaitu berat badan menjadi
3060 - 3400 gram dan akan kembali pulih pada hari ke 4.
6. Sklera putih dan kulit bayi berwarna merah muda
C. Ibu bisa mengatasi masalah bayinya yang rewel
D. Ibu memberikan ASI secara on demand
E. Orang tua mengetahui teknik merawat bayi dengan baik dan menyusui
dengan benar
Intervensi
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada orang tua.
R/ Dengan mengetahui hasil pemeriksaan ibu merasa tenang dan dapat
melakukan tindakan untuk merawat bayinya.
2. Bina hubungan saling percaya kepada ibu atau keluarga.
40
R/ Tercipta hubungan baik antara nakes dengan pasien dan ibu lebih
kooperatif.
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan/ memegang bayi
R/ Mencegah terjadinya infeksi.
4. Observasi suhu, nadi dan respirasi.
R/ Suhu tubuh paling kurang diukur satu kali sehari. Bila suhu rektal di
bawah 36°C, bayi ini harus diletakkan di tempat yang lebih panas misalnya
di dalam inkubator yang mempunyai suhu 30°C-32°C, dalam pangkuan
ibu atau bayi dibungkus dan diletakkan botol-botol hangat di sekitarnya.
Dapat pula dipakai lampu yang disorotkan ke arah bayi. Suhu rektal diukur
setiap ½ jam sampai suhu tubuh diatas 36°C.
5. Beri minum sesuai dengan kebutuhan bayi
R/ Kubutuhan bayi terpenuhi.
6. Ganti popok segera setelah basah
R/ Mencegah terjadinya ruam popok dan infeksi pada bayi.
7. Timbang berat badan setiap hari
R/ Penimbangan berat badan sebaiknya dilakukan setiap hari. Dalam tiga
hari pertama berat badan akan turun oleh karena bayi mengeluarkan air
kencing dan mekonium, sedang cairan yang masuk belum cukup. Pada hari
keempat berat badan akan naik lagi.
8. Anjurkan ibu untuk meneteki bayinya sesering mungkin
R/ semakin sering ibu menyusui bayi, maka semakin tercipta ikatan kasih
sayang antara ibu dan bayi, dan agar bayi merasa aman dan nyaman serta
kebutuhan dapat terpenuhi.
9. Ajarkan teknik menyusui yang baik
R/ Ibu rileks dan bayi kenyang.
10. Rawat tali pusat dengan kasa steril dan kering.
R/ teknik bersih meminimalisir jumlah kuman, sedangkan kering dapat
memberikan ruang agar luka mendapatkan banyak oksigen, sehingga
proses penyembuhan luka lebih cepat pulih kembali.
11. Atur suhu ruangan agar tetap hangat
R/ Jaga kehangatan bayi dengan cara mencegah terjadinya konveksi,
radiasi, evaporasi dan konduksi. Kehilangan panas bayi baru lahir dapat
terjadi melalui 4 cara yaitu :
41
V. Penatalaksanaan
Tanggal : 05 Januari 2014 pukul 08.00 WIB
Diagnosa/ masalah : Neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan, lahir
spontan dengan indikasi kala II Lama, usia 2 hari, jenis kelamin laki – laki,
KU baik, prognosa baik.
Implementasi :
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada orang tua bahwa keadaan bayinya
baik.
Suhu : 36,5 oC , pernafasan : 52 x/menit, Nadi : 124 x/menit
2. Membina hubungan saling percaya kepada ibu atau keluarga agar dapat
mengerti keadaan bayinya dan ibu lebih kooperatif.
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan/ memegang bayi dengan 7
langkah cuci tangan dan agar lebih nyaman dan bersih.
4. Mengobservasi suhu, nadi dan respirasi dan hasilnya normal semua. Suhu
tubuh paling kurang diukur satu kali sehari. Bila suhu rektal di bawah
36°C, bayi ini harus diletakkan di tempat yang lebih panas misalnya di
dalam inkubator yang mempunyai suhu 30°C - 32°C, dalam pangkuan ibu
atau bayi dibungkus dan diletakkan botol - botol hangat di sekitarnya.
42
Dapat pula dipakai lampu yang disorotkan ke arah bayi. Suhu rektal
diukur setiap ½ jam sampai suhu tubuh diatas 36°C. Sedangkan nadi dan
respirasi dikur setiap 4 jam. Nadi normal pada neonatus adalah 120 - 140
kali/ menit sedangkan respirasi normal pada neonatus adalah 40 - 60 kali/
menit.
5. Memberi minum bayi sesuai dengan kebutuhan bayi yaitu pada hari ke 2
90 x 3,5 : 8 = 39 cc setiap minum.
6. Mengganti popok segera setelah basah secara teratur/ setiap selesai BAK/
BAB dan membersihkan area genetalia dan anus dengan menggunakan air
dan sabun memakai waslap. Tidak perlu menggunakan bedak atau krim
secara teratur.
7. Menimbang berat badan setiap hari dan hasilnya yaitu BB tidak
mengalami penurunan dan BB tetap 3500 gram.
8. Menganjurkan ibu untuk meneteki bayinya sesering mungkin. Ibu
meneteki bayinya setiap 2 jam sekali.
9. Mengajarkan teknik menyusui yang baik
a. Posisi menggendong
Bayi berbaring miring, menghadap ibu, kepala, leher dan punggung
atas bayi diletakkan pada lengan bawah lateral payudara, ibu
menggunakan tangan sebelahnya untuk memegang payudara bila
diperlukan.
b. Posisi menggendong, menyilang
Bayi berbaring miring, menghadap ibu, kepala, leher dan punggung
atas bayi diletakkan pada telapak kontra lateral dan sepanjang lengan
bawahnya, ibu menggunakan tangan sebelahnya untuk memegang
payudara jika diperlukan.
c. Posisi Football (mengempit)
Bayi berbaring miring atau punggung melingkar antara lengan dan
samping dada ibu, lengan bawah dan samping dada ibu, lengan bawah
dan ibu menyangga bayi dan ibu menggunakan tangan sebelahnya
untuk menyangga payudara jika diperlukan.
d. Posisi berbaring miring
Ibu dan bayi berbaring miring saling berhadapan, posisi ini merupakan
posisi yang nyaman bagi ibu yang menjalani penyembuhan dari
kelahiran melalui pembedahan.
10. Merawat tali pusat dengan kasa steril dan kering.
43
VI. Evaluasi
Tanggal 05 Januari 2014 Pukul 09.30 WIB
S : Ibu mengatakan sudah memahami dan mengerti penjelasan dari
mahasiswa serta akan melaksanakannya saat berada dirumah.
O : - Suhu 36,5°C
- Bayi minum kuat
- Bayi tampak tenang dan tidak rewel
- Bayi dapat menyusu secara adekuat
- BB sekarang tetap yaitu 3500 gram
- Ibu mampu mempraktekkan posisi menyusui yang benar walau sedikit
sulit
- Ibu bisa menyebutkan apa saja perawatan pada bayi
A : Neonatus Normal, usia 2 hari aterm, riwayat persalinan spontan, jenis
kelamin laki - laki, keadaan umum baik. Prognosa baik.
P :
Memotivasi ibu untuk melaksanakan anjuran yang diberikan setelah
kembali kerumah
Mengobservasi keadaan bayi.
Menganjurkan ibu untuk sering meneteki bayinya setiap 3 jam.
Mengganti popok/ pakaian bila basah
Merawat tali pusat dengan kasa steril
Cara memandikan bayi yang benar.
44
Petugas
NOFI ERNAWATI
NIM. P27824212012
45
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul. 2008. Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusi Dini.
Jakarta: JNPK-KR/POGI.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Muhdi, Arifin. 2012. Adaptasi dan Perubahan Fisiologi pada Bayi Baru Lahir.
Online http://arifin-muhdi.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false-
en-us-x-none.html. diunduh tanggal 12 Januari 2014 pukul 21:47 WIB.
Putra, Sitiatava. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita untuk Keperawatan dan
Kebidanan. Jogyakarta: D-Medika.
Sudarti dan Afroh F. 2010. Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan. Jogyakarta: Nuha
Medika.
Rukiyah, Al Yeyeh, dkk. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta :TIM