Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TENTANG PERKECAMBAHAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Vaylia Antasya
Winda Widiarti
Elva Faradilla
Putri Febrianti
Rahman Rahim
Kelas XII MIPA C
SMA Negeri 1 Seberida
Kec.Seberida Kab. Indragiri Hulu
T.P 2018/2019
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat allah swt, karena berkat rahmat dan
karunianya saya bisa menyelesaikan tugas makalah biologi tentang perkecambahan ini.
Selanjutnya saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu
saya, dan tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada guru yang telah membimbing
saya dalam penulisan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah..................................................................................................4
C. Tujuan penulisan...................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN
B.Tipe Perkecambahan...............................................................................................8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................13
B. Saran.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses perkecambahan
5
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya
tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi
dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang
menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.
Perkecambahan benih atau biji yang terjadi melalui 2 tipe proses, yaitu:
1. Proses fisika pada perkecambahan diawali dengan penyerapan air oleh biji hingga
setiap selnya terisi cukup air. Adanya pasokan air menyebabkan komponen-
komponen dalam selnya mulai bekerja. Biji menyerap air dari lingkungannya
karena potensi air pada biji lebih rendah. Secara fisiologi, proses perkecambahan
ini berlangsung dalam beberapa tahapan penting yang meliputi: absorbsi air,
metabolisme pemecahan materi cadangan makanan, transpor materi hasil
pemecahan dari endosperm ke embrio yang aktif tumbuh, proses-proses
pembentukan kembali materi-materi baru, respirasi, serta pertumbuhan.
Proses kimia melibatkan hormon dan enzim. Ketika biji memiliki pasokan air
yang cukup, biji akan mengembang dan menyebabkan kulit biji pecah. Setelah itu,
embrio akan aktif melepaskan hormon giberelin yang beperan dalam sintesis
enzim. Enzim yang dihasilkan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat
dalam kotiledon dan endosperma sehingga menghasilkan molekul kecil yang
kemudian diserap oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit
tanaman.
1. Tahap pertama dimulai dengan penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih
dan hidrasi oleh protoplasma.
2. Tahap kedua dimulai dengan kegiatan sel-sel dan enzim-enzim serta naiknya
tingkat respirasi benih.
4. Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan-bahan yang telah terurai di daerah
meristematik untuk menghasilkan energi dari kegiatan pembentukan komponen
dalam pertumbuhan sel-sel baru.
Proses perkecambahan dapat terjadi jika kulit benih permeable terhadap air dengan
tekanan osmosis tertentu. Serapan air dan berbagai proses biokimia yang berlangsung
pada benih pada akhirnya akan tercermin pada pertumbuhan dan perkembangan
kecambah menjadi tanaman muda (bibit), kecuali jika benih tersebut dalam keadaan
dorman.
B.Tipe Perkecambahan
Makanan untuk pertumbuhan embrio itu diperoleh dari cadangan makanan karena
belum terbentuknya klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil,
makanan diperoleh dari kotiledon, sedangkan pada tumbuhan monokotil, makanan
diperoleh dari endosperm.
8
Perkecambahan Epigeal
3. Lalu hipokotil dari calon tumbuhan tersebut akan semakin memanjang yang
menyebabkan plumula beserta kotiledon tumbuhan menjadi muncul kepermukaan
tanah. Proses tersebut terjadi secara perlahan-lahan.
2. Akar utama tersebut terus tumbuh memanjang mencari daerah yang kaya zat hara
untuk menopang pertumbuhannya.
9
3. Kemudian plumulanya tumbuh memanjang sehingga mencapai permukaan tanah
sementara dikotilnya tetap berada dibawah tanah (tidak ikut naik keatas
permukaan tanah bersama plumula).
4. Setelah plumula naik ke atas permukaan tanah, dari akar utama keluarlah cabang-
cabang akar yang amat banyak yang kemudian bergerak ke daerah yang memiliki
sumber makanan yang diperlukan bagi pertumbuhannya, dengan begitu tumbuhan
dapat tumbuh dengan semakin kokoh.
Epigela :
kedelai
kacang hijau
jarak
kopi
buncis
anggur merah
tomat
kacang panjang
kapas
selada
Hipogeal :
kacang kapri
kacang tanah
jagung
manga
10
durian
rambutan
kelengkeng
rumput
nangka
padi
1. Gen
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunannya dan berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel, misalnya
sintesis protein yang merupakan bagian dasar penyusun tubuh tumbuhan dikendalikan
oleh gen secara langsung.
Fungsi utama cadangan makanan dalam biji adalah memberi makan kepada embrio
maupun tanaman yang masih muda sebelum tanaman tersebut mampu memproduksi zat
makanan sendiri.
3. Hormon
Semakin besar dan semakin keras bijinya maka air akan sulit untuk masuk ke dalam
biji sehingga imbibisi terhabat.
11
5. Dormansi
Dormansi adalah suatu keadaan pertumbuhan yang tertunda atau keadaan istirahat.
Setiap benih tanaman memiliki masa dorminansi yang berbeda-beda.
1. Air
Air berfungsi sebagai pelunak kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana
transpirasi serta bersama hormon mengatur elurgansi (pemanjangan) dan pengembangan
sel.
2. Teperature
dapat berkecambah pad temperature optimum yaitu 80˚F sampai 95˚F (20,5˚C sampai
35˚C).
3. Oksigen
4. Medium
Medium yang baik untuk perkecambahan benih adalah mempunyai sifat fisik yang
baik, gembur, mempunyai kemampuan menyimpan air, dan bebas dari pengganggu
terutama cendawan.
12
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
3. Kacang Tanah merupakan biji dikotil sedangkan Jagung merupakan biji monokotil.
B.Saran
1. Biji monokotil dan dikotil direndam sejenak dalam air sebelum dikecambahkan agar
kecambah mudah tumbuh.
2. Kelembaban pada media kapas harus diperhatikan dengan menyiramnya dengan air
secukupnya agar pertumbuhan kecambah memperoleh hasil maksimal .
3. Pilih biji dikotil dan monokotil yang baik agar perkecambahan memperoleh hasil
maksimal.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.astalog.com/3695/proses-terjadinya-perkecambahan.htm
http://www.astalog.com/4303/perbedaan-antara-epigeal-dan-hipogeal.htm
https://www.google.com/amp/s/duyiapril.wordpress.com/2015/05/31/makalah-
perkecambahan/amp/#ampshare=https://duyiapril.wordpress.com/2015/05/31/makalah-
perkecambahan/
http://www.astalog.com/3695/proses-terjadinya-perkecambahan.htm
14