Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.4 Diare
2.1.4.1 Fisiologi Defekasi
Ketika gerakan massa di kolon mendorong tinja ke dalam
rektum, peregangan yang terjadi di rektum merangsang reseptor
regang di dinding rektum, memicu refleks defekasi. Refleks ini
menyebabkan sfingter ani internus (yaitu otot polos) melemas,
rektum dan kolon sigmoid berkontraksi lebih kuat. Jika sfingter ani
eksternus (yaitu otot rangka) juga melemas maka terjadi defekasi.
Peregangan awal dinding rektum disertai timbunya rasa ingin
buang air besar (Sherwood, 2012).
Coronavirus Yersinia
Clostridium difficile
Staphylococcus
aureus
Bacillus cereus
Vibrio cholerae
Amoebiasis Metronidazole
10 mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari
(10 pada kasus berat)
Giardiasis Metronidazole
5 mg/kg
3x sehari selama 5 hari
Sumber: WHO, 2009
2.1.4.13 Prognosis
Dengan penggantian cairan yang adekuat, perawatan yang
mendukung dan terapi antimikrobial jika diindikasikan, prognosis
diare hasilnya sangat baik dengan morbiditas dan mortilitas yang
minimal (Umar Zein, 2004).
Kejadian diare
Keterangan =
2.3 Hipotesis