Vous êtes sur la page 1sur 6

ABSTRAK

Model trias psikopati menekankan heterogenitas p ad a gangguan kepribadian

antisosial. Kami meninjau temuan dari studi neurofisiologi, yang memberikan bukti

adanya varian tambahan yang berbeda dari kepribadian antisosial, yang

konfigurasinya pun berbeda dari Model trias psikopati saat ini, yaitu: nekat, kejam,

dan disinhibisi.

1. Temuan

Perilaku Nekat (keberanian yang tinggi) merupakan manifestasi yang sering

didapatkan pada beberapa kepribadian Antisosial. Perilaku ini digunakan sebagai

“topeng” untuk menyembunyikan kecenderungan disinhibisi yang tidak

berperasaan. Perilaku Kejam ditunjukkan oleh tidak adanya rasa empati, lemahnya

hubungan kekerabatan, dan perilaku sosial antagonis, sepert i adanya defisit

dalam kepekaan terhadap rasa sakit dan kesusahan orang lain. Disinhibisi dikaitkan

dengan gangguan dalam fungsi eksekusi frontal, dimana individu tidak mampu

menahan diri dalam melakukan perilaku bengis, serta tidak dapat mempertimbangkan

konsekuensi dari tindakan tersebut.

2. Simpulan

Kami mengusulkan subtipe alternatif ASPD, yakni “disposisi primer” dan

“disinhibisi primer” dengan kecenderungan ya n g b e r b e d a untuk profil agresif

dan profil neurofisiologi yang berbeda. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
memperjelas mekanisme untuk subtipe ASPD ini dan bagaimana cara terbaik untuk

mengatasinya secara klinis.

PENDAHULUAN

Gangguan kepribadian antisosial (ASPD) adalah salah satu bentuk kepribadian

patologis, dimana individu sering dikarateristikkan sebagai pelanggar hukum dan

aturan, tidak bertanggung jawab, impulsif (kekerasan), dan perilaku agresif yang

dimulai di masa kecil dan berlanjut hingga dewasa. Fitur Psikopati menyerupai

Antisosial, dan keduanya cenderung menjadi pelanggaran kekerasan dan kegiatan

kriminal lainnya, namun psikopati dibedakan oleh kriteria tambahan, seperti: tidak

mengenal rasa takut, dominasi sosial, tidak berperasaan, dan ketidakpekaan

emosional.

Konseptualisasi tradisional pada kondisi-kondisi ini telah menekankan fitur

utama yang memudahkan diagnosis. Sebaliknya, beberapa laporan penelitian terbaru,

mengenai perilaku antisosial-psikopatik dan defisit kognitif-afektif, berdiri sendiri dan

berbeda dari tipe yang ada. Berdasarkan pandangan ini, beberapa penelitian telah

mendokumentasikan Antisosial dan Psikopati, yang menunjukkan profil yang

berbeda, sehingga memperkuat kasus bahwa profil psikopat dan antisosial dapat

bervariasi. Dalam tulisan ini, kami meninjau bukti untuk mekanisme neurofisiologis

terbaru, yang memberikan kontribusi pada perilaku antisosial-psikopati, sesuai


konteks model trias psikopati (kerangka multidimensionalitas Antisosial dan

Psikopati, untuk penentuan subtipe). Ilustrasi neurofisologi yang cermat dari

macam-macam konstituen terkait dengan Antisosial dan Psikopati dapat membantu

memahami proses etiologi yang berkontribusi terhadap perilaku antisosial.

Kami mengusulkan beberapa subtipe baru Antisosial, yang berkembang dari tipe

sebelumnya dan mengusulkan pula mekanisme neurofisiologi pada gangguan ini.

LATAR BELAKANG

Antisosial Personality Disorder, Antisosial (ASPD) ditandai dengan adanya

perilaku disinhibisi atau diskontrain (suka mengambil resiko, kasar) yang diakibatkan

oleh gangguan dalam kontrol kognitif perilaku dalam berperilaku maupun

pengaruhnya. Hal ini mengakibatkan lemahnya regulasi emosi dan tidak adanya

penghargaan atas perasaan dan kesejahteraan orang lain.

Sementara itu, psikopati juga juga dapat bermanifestasi seperti diatas, namun

seringkali tidak disertai adanya defisit kognitif dan malahan ditandai dengan

berkurangnya kemampuan dalam mengenali rasa takut serta tidak memahami keadaan

orang lain.

Meskipun kriteria ASPD berfokus pada tindak kriminal dan impulsif (menjadikan

ASPD sebagai prevalensi tertinggi diantara pelanggar hukum), beberapa


menyarankan bahwa ASPD dan psikopati mungkin lebih baik dipandang sebagai satu

kesatuan dan tidak yang terpisah.

Dengan demikian, jurnal ini mensurvei literature yang ada, dalam hal

neurofisiologis yang berhubungan dengan psikopati dan ASPD, dengan harapan:

membedakan profil antisosial yang bermanifestasi terhadap:

1. kognitif dan kontrol afektif

2. proses yang mengancaman dan pengolahan nyeri, serta

3. sensitifitas terhadap perasaan dan hubungan sosial.

Konfigurasi model trias psikopati menekankan bahwa ASPD dan gangguan

kepribadian lainnya mungkin saja merupakan hasil kombinasi yang berbeda dari

disposisi jenis-jenis lain, sehingga bergantung pada konfigurasi jenis tersebut, dan

seringkali muncul dengan gejala yang berbeda. Sebagai contoh, Hicks et al.

mengidentifikasi subtipe psikopati: tipe emosi stabil dan tipe agresif, yang serupa

dengan subtipe psikopati lainnya, namun profilnya dalam kriminalitas berbeda. Tipe

agresif sering bertumpang tindih dengan tampilan ASPD.

Konfigurasi psikopati berbeda dengan konfigurasi sindrom diskret, dimana pada

model ini, psikopati dan ASPD muncul secara alami.

Model dimensi kepribadian telah menarik minat banyak peneliti di lapangan,

bahkan dimasukkan sebagai tambahan dalam edisi terbaru dari Diagnostik dan

Statistik Manual of Mental Disorders (DSM-5). Secara umum, didapati bukti yang

kuat untuk mendukung gagasan bahwa, ciri-ciri kepribadian antisosial terjadi secara

kontinyu dan individu dengan ASPD dapat hadir dalam bentuk yang berbeda secara
dramatis. Salah satu versi dari configural-sifat Model, konseptualisasi triarchic

psikopati [ 62 ], Berfokus pada tiga disposisi inti dalam hal peran diferensial

gabungan dan mereka dalam varian psikopati dan antisosial-agresif perilaku:

keberanian, keburukan, dan rasa malu. Dalam konteks model triarchic, ASPD /

psikopati mencerminkan rasa malu (impulsif,

kecerobohan) dan keburukan (agresi, kurangnya empati) ditekankan dalam kriteria

diagnostik untuk ASPD [ 3 ]. Keberanian (pesona interpersonal, dominasi sosial)

diyakini oleh beberapa orang untuk menjadi spesifik untuk psikopati [ 75 ]; namun,

penelitian yang menunjukkan bahwa aspek keberanian (keberanian, kecemasan

rendah) dapat dipamerkan di varian ASPD (mungkin mereka lebih mirip dengan

psikopati; [ 79 ]). Secara teoritis, individu dengan ASPD bias menunjukkan

konfigurasi yang berbeda dari ciri-ciri triarchic, dengan rasa malu penggerak utama

dalam beberapa (yaitu, impulsif, reaktif), kekejaman pada orang lain (yaitu, korban

kekerasan dari orang lain; [ 57 ]), Atau beberapa kombinasi dari ini dalam

hubungannya dengan keberanian. Penelitian memeriksa subtipe berdasarkan model

disposisi triarchic terbatas, dengan hanya satu penelitian yang diterbitkan dari jenis

ini dalam literatur sejauh [ 21 ]. Dari catatan, penelitian ini mengungkapkan varian

psikopati konsisten dengan varian primer dan sekunder [mirip dengan Hick et al. ' s [

37 ] Subtipe emosional stabil dan agresif] diidentifikasi

dalam studi yang telah menggunakan penilaian psikopati lainnya (misalnya

Keuntungan utama dari model triarchic adalah bahwa disposisi sifat itu menentukan

secara eksplisit neurobehavioral - yaitu, mereka mencerminkan atribut yang


berhubungan langsung dengan sistem neurobiologis dan perilaku dimediasi oleh

sistem-sistem [ 61 ]. Dengan pemikiran ini, tujuan utama kami dalam makalah ini

adalah untuk mempertimbangkan proses saraf yang berbeda yang telah terlibat

dalam ASPD dan psikopati, dan mendiskusikan bagaimana mereka berhubungan

dengan konstruksi sifat yang relevan ditentukan oleh model triarchic. Secara khusus,

kami menganggap penelitian yang telah meneliti hubungan antara konstruk sifat

yang berkaitan dengan ASPD / psikopati dan mekanisme yang mengatur kontrol

kognitif dan afektif, ancaman dan rasa sakit pengolahan, dan terkait afiliasi reward

menanggapi.

Vous aimerez peut-être aussi