Vous êtes sur la page 1sur 4

Analisis SWOT Pada PT.

Pos Indonesia

1. Pendahuluan

Dalam mengahadapi era globalisasi perusahaan-perusahaan yang kecil maupun


besar diharapkan mempunyai suatu inovasi-inovasi maupun strategi yang jitu
untuk bisa mempertahankan kredibilitasnya dalam dunia bisnis. Seperti dalam
aspek produksi barang dan jasa, kemudian dari segi personalia yang
menggerakkan roda perusahaan, lalu finance kunci dimana suatu perusahaan itu
bisa meraih keuntungan dan memanage aktiva yang dimiliki perusahaan, dan
yang terakhir adalah marketing yaitu bagaimana perusahaan tersebut
menganalisis informasi yang diapat dari lingkup eksternal. Sehingga dapat
memproduksi dan memasarkan barang dan jasa yang tepat sesuai dengan
kebutuhan pasar.
Keterbukaan informasi dan era pasar bebas dunia yang diikuti dengan
pembentukan kerjasama melalui regionalisasi kekuatan ekonomi (GATT, WTO,
AFTA, APEC) adalah nuansa baru kemitraan masa depan. Untuk mensikapi gejala-
gejala ini perlu adanya suatu pengaturan melalui strategi jangka panjang. PT. POS
Indonesia sebagai salah satu BUMN di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
kondisi strategis di atas. Sebagai pengelola jasa hantaran pos nasional yang
diarahkan pada profit oriented, PT. Pos Indonesia dihadapkan pertumbuhan
demand yang tinggi dan langsung berhadapan dengan perusahaan global yang
berperilaku lokal dalam arti memiliki pertumbuhan pangsa pasar yang berarti.
Sehingga, proses pemikiran kembali dalam perencanaan strategis menjadi sangat
penting untuk pencapaian visi dan misi perusahaan. Dalam menyusun strategi
bagi PT. Pos Indonesia dilakukan analisis meliputi faktor lingkungan eksternal,
struktur industri, dan lingkungan internal, sehingga akan dapat didentifikasi
peluang, ancaman,kekuatan ataupun kelemahan perusahaan. Hal ini tentu
dengan memperhatikan kompetensi inti perusahaan dan faktor kunci sukses yang
perlu dimiliki oleh perusahaan.
Pengertian SWOT :
SWOT merupakan singkatan dari Strenght ( kekuatan ), Weakness ( kelemahan
), Opportunity ( peluang ), Threat ( ancaman ). Strenght adalah kekuatan yang
dimiliki sebuah perusahaan. Kekuatan yang dimaksud adalah suatu kelebihan
yang dimiliki perusahaan dalam mengelola kinerja perusahaannya. Antara lain : 1.
Kekuatan dalam mengolah input (SDA, SDM, modal, dan manajemen ) untuk
menghasilkan output yang bernilai tinggi serta dapat bersang di dunia bisnis.
2. Weakness adalah kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dalam hal
ini setiap perusahaan harus mampu meminimalkan dampak kelemahan yang
mereka miliki terhadap kinerja perusahaan. Mereka juga harus mampu
menindaklanjuti kelemahan yang mereka miliki agar dapat menemukan solusi dan
strategi yang jitu untuk menembus pasar.
3. Opportunity adalah peluang perusahaan untuk meningkatkan daya saing serta
untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pemenuhan kebutuhan berupa
produk-produk yang berkualitas di pasaran. Peluang ini juga digunakan untuk
memperluas jaringan pemasaran produk yang mereka hasilkan.
4. Threat adalah ancaman bagi perusahaan baik itu dari luar maupun dari dalam.
Ancaman yang datang dari dalam dapat berupa adanya perpecahan yang timbul
akibat suatu perbedaan tujuan dan pandangan antara satu divisi dengan divisi lain
atau salah paham antar individu atau kelompok dalam sebuah organisasi
perusahaan. Ancaman yang datang dari luar dapat berupa penilaian seputar
dimensi makro, faktor-faktor ekonomi ( naik turunnya harga bahan baku, krisis
ekonomi ), sosial budaya, pasar, biaya, pesaing, pelanggan, pemerintah, politik
dan teknologi.
(www.scribd.com)
5. Strenght ( kekuatan )
PT. Pos Indonesia berkomitmen untuk memberikan solusi terhadap permasalahan
fungsi logistik pelanggan, dengan kerangka kerja yang bersinergi dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan. Kepercayaan dan kejujuran, saling menghargai,
professional adalah budaya yang diterapkan oleh PT. Pos Indonesia.
Strategi PT. Pos Indonesia terfokus pada penciptaan nilai tambah bagi pelanggan
melalui penurunan harga, peningkatan layanan, implementasi yang lebih cepat
dan fleksibel.

Management pada PT. Pos Indonesia adalah Management Unit Bisnis Total
LogistikStrategic diarahkan pada sebuah institusi yang dedicated dan fokus
dengan orientasi utama pada Total Solution kepada customer. Organisasi akan
dikelola sebagai strategic business unit ( SBU) PT Pos Indonesia yang
mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan bisnis secara professional.
Sumber daya yang dapat digunakan sepenuhnya sumber daya dan kekuatan (
comparative advantages) yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia ( Persero) dengan
keunggulan pada pengelolaan yang focus dan dedicated. Sumber daya manusia
yang dimiliki oleh Unit Bisnis Total Logistik adalah mereka yang sudah terpilih (
selected people) yang telah mendapatkan berbagai pelatihan dan benchmark di
bidang Supply Chain Management, Integrated Logistics, Freight, dan
Warehousing. Pengalaman selama bertahun-tahun mengelola bisnis pos dengan
kompetensi pada saluran distribusi juga merupakan kekuatan yang diyakini
mampu memberikan nilai tambah. Kapasitas produksi yang dimiliki selain gedung,
tanah, dan kendaraan yang tersebar di seluruh Indonesia juga diperkuat dengan
koneksi virtual dan kesisteman jaringan yang sangat kuat antar satu node dengan
node lainnya yang hingga saat ini mungkin sulit disamai oleh pihak manapun juga.
Jaringan layanan PT. Pos Indonesia adalah jaringan layanan yang berbasis kepada
pelanggan. Secara channel of distribution, maka jaringan meliputi seluruh pelosok
Indonesia yang meliputi tidak kurang dari 4.828 unit titik layanan tetap ( gedung
kantor) dan 39.434 titik simpul distribusi. Freight Forwarding akan dibangun
dengan system konsolidasi dengan jumlah main hub sebanyak 4 buah yang
terletak di Batam, Jakarta Tanjung Priuk , Jakarta Sukarno-Hatta, dan Denpasar.
Titik konsolidasi terletak di kota-kota Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Semarang,
Yogya, Solo, Surabaya, Makassar, dan Denpasar.
Memberikan layanan jasa ogistik secara paripurna dan customized yang
senantiasa dapat diintegrasikan kepada klien meliputi:
1. Integrated Logistics : Adalah sebuah konsep layanan Total Logistics yang
memungkinkan penanganan sebuah produk mulai dari hulu hingga hilir ( from
tree to toilet) yang berbasis pada konsep supply chain management ( scm) .
Konsep pelayanan ini memadukan tiga bidang bisnis logistic yaitu warehousing,
Freight Forwarding dan Transporting.
2. Freight Forwarding : Adalah sebuah konsep pelayanan yang diberikan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan ( consignee) mulai dari pengurusan
dokumen hingga penanganan pengiriman barang mereka.
3. Transporting : Adalah suatu bentuk jasa trucking yang dibutuhkan customer
untuk memindahkan kiriman dari satu tempat ( pabrikasi) ke distribution center (
DC) atau langsung ke retailer ( Point To Point) .
4. Warehousing : Adalah jasa layanan Distribution Center yang di dalamnya
terdapat aktivitas Cross Docking, Inventory, Product Marking & Labeling, Selected
Manufacturing Activities dengan dukungan IT System yang appropriate.
Kemitraan yang menjadi salah satu pilar key success factor akan di arahkan pada
penciptaan nilai tambah bagi customer. Kemitraan dengan pihak eksternal akan
dibangun dengan beberapa provider ( 3PL Logistics) yang bonafide dengan prinsip
win-win solution. Sedangkan kemitraan internal akan dibangun dengan prinsip
bundling services.
(www.indonetwork.co.id).
- Weakness ( kelemahan )
Kurangnya iklan publikasi untuk informasi produk, karena kebanyakan masyarakat
Indonesia masih belum paham dengan cara kerja atau pun mekanisme dari
produk – produk yang ada dalam PT POS INDONESIA sehingga konsumen enggan
dalam menggunakan produk yang telah ada.
Kebanyakan produk – produk inovasi baru PT POS INDONESIA masih digunakan
oleh masyarakat menengah ke atas contohnya seperti mail online, terbatasnya
jaringan online di masyarakat itulah yang jadi hambatan karena tidak semua
orang memiliki jaringan internet.
Masyarakat Indonesia masih belum percaya dengan keamanan informasi di
Indonesia karena banyaknya problem dan tragedy yang terjadi belakangan ini di
dalam negeri. Oleh sebab itu meyakinkan dan memberikan keamanan informasi
produk – produk PT POS INDONESIA adalah tugas utama agar masyarakat kembali
percaya dan tidak takut tentang hal hack system yang sedang marak belakangan
ini.
- Opportunity ( peluang )
Jasa antaran lebih cepat dan terpercaya di dalam negeri atau secara terbatas ke
luar negeri melalui kerja sama dengan pemainpemain besar, seperti yang
dilakukan U.S. Postal Service dengan DHL dan FedEx.
- Threat ( ancaman )
Teknologi informasi memang bisa menjadi enabler bagi kemajuan perusahaan.
Namun, di sisi lain, juga kerap membawa instabilitas terhadap bisnis satu
perusahaan. Maraknya penggunaan Internet dan mobile phone yang mendorong
komunikasi lisan melalui telepon atau tertulis (e-mail dan SMS) yang berdampak
pada bisnis jasa pengiriman pos.
Di luar itu, masih ada masalah lain yang menurutnya mengganggu kinerja
perusahaannya. Persepsi sebagai perusahaan negara, diakuinya, membuat SDM
menjadi kurang berjiwa kompetitif. Kemapanan status sebagai pegawai BUMN
dan pemain tunggal di bisnis jasa pengiriman surat dan logistik sangat kuat di
benak karyawan. Citra demikian berdampak negatif terhadap etos kerja karyawan
yang berjumlah hampir 26 ribu orang. Dalam mencari dan menangkap berbagai
peluang bisnis yang bisa menjadi sumber pendapatan perusahaan, karyawan lebih
banyak bersikap menunggu dibandingkan menjemput bola. Tak heran jika
jiwa entrepreneurship di sini tidak berkembang dengan baik. Hal ini membuat PT.
Pos Indonesia menjadi tidak aware dan kurang sigap dalam mengantisipasi
perkembangan dan persaingan di bisnis sejenis.

Vous aimerez peut-être aussi