Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
D DENGAN CONGESTIVE
HEART FAILURE (CHF) DI RUANG MPU PANULUH II
RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah
Program Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Semarang
Disusun Oleh :
EFI IKA ELYARIZA
NIM. P1337420918042
1. BIODATA
a. Biodata Pasien
a. Nama : Ny. D
b. Umur : 33 tahun
c. Alamat : Pulisen RT 2/ RW 7 Pulisen, Boyolali
d. Pendidikan : D3
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Tanggal masuk : 9 November 2018
g. Diagnosa Medis : CHF
h. Nomer registrasi : 15498162
b. Biodata Penanggung jawab
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 65 tahun
c. Alamat : Pulisen RT 2/ RW 7 Pulisen, Boyolali
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Hubungan dengan pasien : Ibu
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat penyakit sekarang
1) Keluhan utama: sesak napas
2) Kronologi penyakit saat ini
Saat ini pasien mengeluh sesak napas disertai dengan mudah lelah, kedua kakinya
bengkak dan perutnya membesar, pasien mengeluh nyeri pada ulu hati menjalar
sampai ke bahu dan kepala, pasien kesulitan beraktivitas, dalam beraktivitas
pasien harus dibantu.
3) Pengaruh penyakit sekarang terhadap pasien
Pasien mengatakan karena keadaannya saat ini jika beraktivitas pasien akan
mudah lelah dan kemudian sesak napas.
4) Harapan pasien
Pasien mengatakan ingin kondisinya semakin membaik agar dapat beraktivitas
seperti sebelum sakit.
c. Riwayat sosial
Pasien mengatakan dahulu ia bekerja sebagai property, sekarang ia tinggal di desa
yang sehari-harinya pasien bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga. Pasien mengatakan
sering mengikuti kumpulan-kumpulan acara dan perkumpulan lain di desanya. Pasien
mengatakan tidak pernah mengikuti organisasi/ menjadi perangkat desa. Pasien
mengatakan di lingkungan sekitar rumah ataupun tempat dirinya bekerja tidak ada
yang sedang mengalami penyakit menular seperti TBC, hepatitis, dan HIV.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan ayahnya pernah terkena penyakit DM dan anak pertamanya
meninggal ketika usianya masih bayi
Genogram
Keterangan gambar :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal dalam satu rumah
b. Aktifitas Istirahat
1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelumnya bekerja sebagai property. Pasien senang
mengobrol dengan keluarga, rekan kerja maupun tetangganya, pasien sering
mengikuti kegiatan di daerah rumahnya seperti membantu ketika acara
pernikahan, yasinan dan kegiatan di RT. Aktivitas di waktu senggang meliputi
menonton TV, mengobrol dengan orang sekitar dan mengasuh keponakan
2) Ketika sakit (di RS)
Pasien mengatakan semenjak sakit ia keluar dari pekerjaannya sebagai property
dan memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga saja. Pasien kesulitan
beraktivitas dan pasien sering lelah serta sesak nafas bila beraktivitas, sesak
terkadang tidak berkurang walaupun saat istirahat sehingga pasien lebih banyak
ditempat tidur. Keluarga pasien mengatakan dalam beraktivitas pasien harus
dibantu.
Indeks Barthel
□ 20 = Mandiri
□ 12 - 19 = ketergantungan ringan
□ 9 - 11 = ketergantungan sedang
□ 5-8 = ketergantungan berat
□ 0-4 = ketergantungan total
d. Personal hygiene
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien mandi dan gosok gigi 2x/hari. Keluarga
mengatakan saat ini pasien badannya dibersihkan 2x sehari dengan menggunakan lap
basah, pasien gosok gigi 2x/ hari. Pasien mengatakan tidak dapat secara mandiri kekamar
mandi karena mudah lelah dan takut sesak nafas karena beraktivitas.
Enteral
RL 500 cc, kecepatan 8 tpm
= 500 cc/ 18 jam
= 223 cc/ 8 jam
SP Furosemide
1 A= 2 cc = 20 mg Furosemide
Order dosis = 2 mg / jam, diencerkan dengan 50 cc D5%
Sediaan 6 A
maka
1 amp = 20ml = 20mg
konsentrasinya = 120mg : 50 cc = 2,4 mg/cc
Rumus = dosis : konsentrasi = 2mg/jam : 2,4 mg/cc = 0,83 cc/jam
Jumlah dalam 8 jam = 6,64 cc
Output
IWL = 15cc x kgBB/hari
= 15 cc x 52 kg/ hari
= 780 cc/ hari
= 32,5 cc/ jam
= 260 cc/ 8 jam
Urine = 400 + 450
= 850 cc
Jumah output/8jam = 1.110 cc
Balance cairan = intake – output
= 817 – 1.110 cc
= - 293 cc
g. Nutrisi
1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan makan 3 kali sehari berupa nasi, sayur dan lauk. TB: 156 cm,
BB : 50 kg.
2) Setelah sakit
Pasien mengatakan tidak ada penurunan nafsu makan, pasien makan seperti biasa 3
kali sehari dengan diet rumah sakit. Pasien mengatakan ada kenaikan berat badan
semenjak ia sakit.
Antropometri : TB: 156 cm, BB : 52 kg, IMT: 21.36 (normal)
Biokimia : Hb : 10,6 g/dL, Hematokrit : 30,4% , Eritrosit : 3,09 10^6 /uL
Clinical Sign : Wajah pucat, bibir tampak kebiruan, lemah, CRT > 2 detik
Diet : DJ2 1500 Kkal
i. Kardiovaskuler
Pasien mengatakan cepat lelah, jantung berdebar-debar dan rasa berat di dada. Pasien
mengatakan kedua kakinya bengkak dan perutnya membesar. Kaki dan perutnya mulai
membesar semenjak bulan Agustustus 2018. Terdapat edema pada kedua ekstremitas
bawah, abdomen tampak acites, TD: 100/70 mmHg, N: 88 x/menit, suhu: 36,8oC, bunyi
jantung I & II reguler, murmur (-), gallop (-). Warna kulit pada telapak tangan
kekuningan, konjungtiva an anemis, membran mukosa mulut berwarna kebiruan.
Pasien memiliki riwayat penyakit jantung dan rutin kontrol jantung setiap bulan di
RSUD Dr. Moewardi. Pasien mendapatkan obat ISDN 3X1, CPG 1X1 Renapar 1x1,
Digoxin 2x1, Angnitris 2x1.
j.Neurosensori
Pasien tidak mengeluhkan sakit kepala akan tetapi kadang-kadang pusing, status mental
baik, kesadaran compos mentis, orientasi waktu, tempat dan orang: baik, pasien
kooperatif, memori saat ini dan masa lalu baik, penggunaan alat bantu baca (+), lensa
kontak (+), alat bantu dengar (-), pupil isokor, reflek pupil (+).
k. Seksualitas
Pasien mengatakan sebelum dan sesudah MRS tidak ada gangguan fungsi seksual.
4. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
a) Psikologi
Status emosi
Keadaan emosi pasien saat ini tenang dan mampu diajak komunikasi, pasien bisa
menerima dirinya yang sakit. Pasien mengatakan bila sedang sedih pasien biasanya
menceritakan semua masalahnya kepada keluarganya.
Konsep diri
1) Gambaran diri : pasien mengatakan bahwa dirinya tetap menerima kondisinya
saat ini walaupun menyebabkan dirinya terhambat dalam beraktivitas.
2) Identitas diri : pasien menyebutkan namanya dengan benar, pasien
mengatakan dirinya anak ke 3 dari 3 bersaudara, pasien memiliki 1 orang anak
tetapi meninggal sejak bayi, saat ini pasien tinggal bersama suami dan kedua
orang tuanya.
3) Peran : pasien mengatakan sebelum sakit sehari-harinya bekerja sebagai
property akan tetapi sejak dirinya sering masuk rumah sakit ia memutuskan tidak
bekerja, saat ini pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga.
4) Ideal diri : pasien mengatakan ingin cepat selesai pengobatannya dan dirinya
sembuh agar bisa melakukan aktivitas seperti sebelumnya.
5) Harga diri : pasien mengatakan tidak malu dengan kondisinya saat ini, karena
ini merupakan anugrah dari Tuhan yang harus ia jalani dengan sabar.
b) Hubungan sosial
1) Orang yang berarti
Seseorang yang paling berarti bagi pasien adalah suami dan ibunya.
2) Peran serta kegiatan kelompok / masyarakat :
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien bekerja sebagai property dan sering berbaur
serta mengobrol dengan tetangga, pasien ikut kegiatan acara seperti yasinan atau
pernikahan. Sekarang pasien jarang ikut kegiatan kelompok atau masyarakat karna
pasien mudah lelah dan sulit beraktivitas. Tetangga sering menjenguknya ketika
pasien sakit.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Pasien mengatakan tidak ada hambatan dalam komunikasi dengan keluarga,
tetangganya dan juga perawat di rumah sakit.
c) Spiritual
Pasien mengatakan beragama Katolik, pasien mengatakan tetap menjalankan ibadahnya
diatas tempat tidur.
5. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
a) Kesadaran : Composmentis GCS: E 4 V 5 M 6
b) Kondisi secara umum: tampak lemah
c) TTV
TD : 100/70 mmHg RR: 28 x/menit SpO2: -
0
N : 88 x/menit S : 36,8 C
Pertumbuhan fisik :
BB: 52 kg. TB: 156 cm
d) Keadaan kulit
Terdapat oedema pada kedua ekstremitas bawah dan perut, turgor kulit kembali
>2 detik.
2. Pemeriksaan cepalokaudal
a) Kepala
Kepala : berbentuk bulat, tidak ada benjolan massa, tidak ada kelainan
kulit, penyebaran rambut merata, kerontokan tidak ada, rambut berwarna
hitam sebahu.
Mata : kedua mata simetris, menggunakan alat bantu baca, pupil
isokor, reflek cahaya (+), sklera ikterik, konjungtiva an anemis.
Telinga: bentuk simetris, serumen (-), nyeri tidak ada, pendengaran
baik.
Mulut: kemampuan bicara lancar, bibir tampak kebiruan, stomatitis
(-), lidah bersih berwarna merah muda, gigi bersih.
b) Leher
Bentuk simetris, reflek menelan (+), gangguan menelan (-), tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, distensi vena jugularis (+).
c) Dada
Paru-paru
I : Simetris kanan dan kiri, ada retraksi dinding dada, lesi (-)
Pal : Benjolan (-), nyeri (-), fremitus kanan dan kiri sama
Per : Sonor
A : terdapat suara wheezing (+)
Jantung
I : Ictus Cordis tampak
Pal : Ictus Cordis bergeser ke lateral
Per : Pekak, batas jantung di RIC II dan RIC V
A : BJ I&II reguler, bunyi jantung tambahan (-)
d) Abdomen
I : Simetris, benjolan(-), lesi (-), asites (+).
A : Bising usus ada 6 x/menit
Pal : Massa padat(+) pada quadran I teraba pembesaran hepar saat ekspirasi pada
abdomen kuadran I.
Per : Suara dulnes pada abdomen kuadran I
e) Genetalia, anus dan rectum
Pasien tidak terpasang kateter, keluhan nyeri tidak ada, tidak ada keluhan baik
eliminasi urin dan defek.
f) Ekstremitas
1. Atas: simetris kanan dan kiri, jari-jari lengkap, gerak aktif, oedema (-),
tangan kanan terpasang kateter intravena dengan terapi cairan RL 500 cc 8
tpm sudah terpasang pada tanggal 9 November 2018, tanda-tanda phlebitis
(-) ,tonus otot baik kuat melawan tekanan, tidak ada masalah dalam hal gerak,
deformitas (-), tremor (-).
2. Bawah: ekstremitas kanan dan kiri oedema (+), jari-jari lengkap, gerak
aktif, mampu berjalan tanpa alat bantu berjalan, tonus otot baik kuat melawan
tekanan, deformitas (-), tremor (-), CRT > 2 detik
Kekuatan otot
5 5
5 5
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
Tanggal 11 November 2018, pukul 18. 49 WIB
NILAI KETERANGA
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN METODE
RUJUKAN N
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.6 L g/dl 12-16 Autocounter
Lekosit 1320 H /uL 4800-10800 Autocounter
LED 54 H /mm 0-20 Standart
Hitung Jenis Sel
Eosinofil % 3,5 H % 1-3 Giemsa
Basofil % 0.1 % 0-1 Giemsa
Neutrofil Batang % % 1-6 Giemsa
Neutrofil Segmen % 68.2 % 50-70 Giemsa
Limfosit % 19.9 L % 20-40 Giemsa
Monosit % 8.3 H % 2-8 Giemsa
Hematokrit 30.4 L % 37-47 Autocounter
Protein Plasma g/dl 6-8 Standart
Trombosit 332 10^3/uL 150-450 Autocounter
Eritrosit 3.09 H 10^6/uL E Impedence
MCV 98.3 fL 80-100 Standart
MCH 34.2 H Pg 27-32 Standart
MCHC 34.8 g/dl 32-36 Standart
RDW 15,4 % Standart
KIMIA
Ureum 61 H mg/dl 10-50 Urease-UV
Creatinin 1.96 H mg/dl 0.6-1.1 Jaffe
SGOT 39 H U/L <31 IFCC
SGPT 7 U/L <31 IFCC
Gula Darah Sewaktu 158 H mg/dL 70-125 Hexokinase
Imunoserologi
HBsAg Non - Non Reaktif Rapid
Reaktif
Pemeriksaan Tanggal 12 November 2018, pukul 07.57 WIB
NILAI KETERANGA
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN METODE
RUJUKAN N
KIMIA
Albumin 3.9 gr/dl 3.8-5.4 Standart
ELEKTROLIT
Natrium 140 mmol/L 135-148 ISE
Kalium 4.0 mmol/L 3.5-5-3 ISE
Chloride 104 mmol/L 98-107 ISE
c. Radiologi
Foto Thorax (9 November 2018)
Foto Kecil A/Thorax
- Tampak corakan vaskuler meningkat dan mengabur di kedua pulmo
- Kedua sinus c.f lancip
- Kedua diafragma licin
- Cor; CTR > 0,5
- Sistema tulang yang tervisualisasi baik
Kesan:
Cardiomegali dengan oedem pulmonum
8. ANALISA DATA
NO TANGAL DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
12
1 DS:
Novemberr
Pasien mengatakan sesak napas
2018
Pukul 14.30 disertai dengan mudah lelah.
DO:
WIB Tanda – tanda vital:
TD : 100/70 mmHg
RR: 28 x/menit
Penurunan Perubahan
N : 88 x/menit
S : 36,80C curah jantung Preload
Pasien tampak lemah
Distensi vena jugularis (+)
Terdapat edema pada kedua kaki
Peningkatan berat badan dari
sebelum sakit 50kg selama sakit
menjadi 52 Kg
Pemeriksaan Penunjang
EKG (9 November 2018)
Kesimpulan :
- Left Ventrikular
Hyperthrophy
Foto Thorax (9 November 2018)
Kesan :
- Cardiomegali
12
2 DS:
November
Pasien mengatakan sesak napas
2018
Pukul 14.30 Pasien mengatakan mengalami sesak
WIB nafas saat beraktivitas, dan terkadang
tidak berkurang walaupun saat istirahat
DO:
Penggunaan otot bantu pernapasan (+),
Ketidakseim
pasien terpasang nasal kanul 5 lpm, Gangguan bangan
wajah tampak pucat, bibir tampak pertukaran gas ventilasi-
kebiruan. perfusi
wheezing (+)
RR:28 x/menit
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi (9 November 2018)
Kesimpulan :
Oedem pulmonum
12 Kelebihan Gangguan
3 DS:
November volume cairan mekanisme
Pasien mengatakan kedua kakinya
2018 regulasi
Pukul 14.30 bengkak dan perutnya membesar
WIB DO:
Terdapat edema pada kedua
ekstremitas bawah, abdomen tampak
acites
Penambahan berat badan sebelum
sakit 50 kg selama sakit menjadi 52 kg
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium (11 November 2018)
Hemoglobin 10.6 g/dl
Hematokrit 30.4 %
Creatinin: 1.96 mg/dl
Terapi :
SP Furosemide 2 mg / jam IV
12
4 DS:
November
Pasien mengeluh nyeri pada ulu
2018
Pukul 14.30 hati menjalar sampai ke bahu dan kepala
WIB dengan pengkajian nyeri:
P: penyakit (CHF)
Q: Cekot-cekot
R: Ulu hati menjalar sampai ke kepala Agens cedera
Nyeri Akut
S: Skala 4 biologis
T: Hilang timbul
DO:
Klien tampak sesekali meringis
menahan nyeri
Perut tampak acites
12
5 DS:
November
Pasien kesulitan beraktivitas dan pasien
2018
Pukul 14.30 sering lelah serta sesak nafas bila
Intoleransi Ketidakseimb
WIB beraktivitas
aktivitas angan antara
Pasien mengatakan mengalami sesak
suplai dan
nafas saat beraktivitas, dan terkadang
kebutuhan
tidak berkurang walaupun saat istirahat
oksigen
Keluarga pasien mengatakan dalam
beraktivitas pasien harus dibantu
DO:
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan preload
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi
3. Kelebihan volume carian berhubungan dengan Gangguan mekanisme regulasi
4. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
10. RENCANA KEPERAWATAN
TGL/JAM NO Diagnosa Keperawatan NOC NIC
12 November 1 Penurunan curah jantung Setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan 3 x Cardiac Care
2018 berhubungan dengan perubahan 24 jam, diharapkan tidak terjadi penurunan curah Kaji adanya nyeri dada
Pukul 15.00 WIB preload jantung pada pasien dengan kriteria hasil : Kaji status pernafasan yang menandakan
1. Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan gagal jantung, membaca hasil pemeriksaan
darah, Nadi, respirasi) EKG dan hasil Lab
2. Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada Monitor irama pernapasan
kelelahan Atur periode latihan dan istirahat untuk
3. Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada
menghindari kelelahan
asites
Vital Sign Monitoring
4. Tidak ada penurunan kesadaran
Ukur TD, nadi, suhu, dan RR
Kolaborasi Pemberian Therapy Medis:
Berikan obat sesuai program
12 November 2 Setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan 3 x Airway Management
Gangguan pertukaran gas
2018
berhubungan dengan ketidakseim
24 jam, diharapkan tidak terjadi penurunan curah Posisikan pasien semifowler untuk
Pukul 15.00 WIB jantung pada pasien dengan kriteria hasil : memaksimalkan ventilasi
bangan ventilasi-perfusi
1. Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi Monitor respirasi dan status O2
dan oksigenasi yang adekuat Respiratory Monitoring
2. Tanda tanda vital dalam rentang normal
Monitor pola nafas
Oxygen Therapy
Atur peralatan oksigen
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi nyaman pasien
(Semifowler)
Observasi adanya tanda-tanda
hipoventilasi
Monitor adanya kecemasan
Ajarkan teknik nafas dalam untuk
memaksimalkan ventilasi
12 November 3 Kelebihan volume carian Setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan 3 x Fluid management
2018 berhubungan dengan gangguan 24 jam, diharapkan tidak terjadi kelebihan volume Kaji adanya indikasi retensi / kelebihan
Pukul 15.00 WIB mekanisme regulasi cairan pada pasien dengan kriteria hasil: cairan (edema dan asites)
1. Terbebas dari edema, efusi, anaskara Kaji lokasi dan luas edema
2. Terbebas dari distensi vena jugularis
Hitung intake dan output cairan
3. Memelihara tekanan vena sentral, tekanan
kapiler paru, output jantung dan vital sign
Hitung balance cairan
dalam batas normal Monitor hasil laboratorium yang sesuai
4. Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau dengan retensi cairan
kebingungan Batasi masukan cairan
Laporkan dokter jika tanda cairan
berlebih muncul memburuk
Fluid Monitoring
Catat secara akutar intake dan output
Monitor adanya distensi leher, eodem
perifer dan penambahan BB
Monitor tanda dan gejala dari odema
Beri obat yang dapat meningkatkan
output urin
12 November 4 Nyeri akut berhubungan dengan Setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan 3 x Pain Management
2018 agens cedera biologis 24 jam, diharapkan nyeri akut berkurang dengan Lakukan pengkajian nyeri secara
Pukul 15.00 WIB kriteria hasil:
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab
durasi frekuensi, kualitas dan faktor
nyeri, mampu menggunakan tehnik
presipitasi
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
Observasi reaksi nonverbal dan
mencari bantuan)
ketidaknyamanan
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang
Pilih dan lakukan penanganan nyeri
dengan menggunakan manajemen nyeri
3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, (farmakologi, non farmakologi dan inter
Waktu No.
Implementasi Respon Paraf
Tgl/jam Dx
13 November 2018 1 Mengkaji status pernafasan yang DS: Pasien mengatakan sesak napas disertai dengan mudah lelah.
Efi
Pukul 09.00-14.00 menandakan gagal jantung, membaca
WIB hasil pemeriksaan EKG dan hasil Lab DO:Pemeriksaan Penunjang
13 November 2018 2 Menghitung frekuensi pernapasan DS: Pasien mengatakan kadang bernafas cepat karena sesak
Pukul 09.00-14.00 DO: RR 28 x/menit
WIB Memposisikan pasien semifowler DS:
untuk memaksimalkan ventilasi Pasien mengatakan nyaman dengan posisi semifowler dan sesak
berkurang
DO: pasien tampak nyaman
Mengajarkan teknik nafas dalam DS:
untuk memaksimalkan ventilasi Pasien mengatakan dapat melakukan teknik nafas dalam untuk
mengurangi sesak nafas. Pasien mengatakan sesak berkurang.
DO:
Pasien dapat melakukan sendiri teknik nafas dalam yang sudah
Efi
diajarkan perawat
Memberikan terapi oksigen 5 tpm DS: Pasien mengatakan sesak berkurang saat diberikan oksigen 5
tpm
Memonitor respirasi dan status O2
DO: RR: 26 x/ menit, terpasang kanul oksigen 5 tpm
Memonitor aliran oksigen
DO: tidak ada gangguan, aliran oksigen lancer
Mempertahankan posisi nyaman
pasien (semifowler) DS: Pasien mengatakan tetap nyaman dengan posisi semifowler
DO: posisi pasien semifowler
13 November 2018 3 Mengkaji adanya indikasi retensi / DS: Efi
Pukul 09.00-14.00 kelebihan cairan (edema dan asites) Pasien mengatakan kedua kakinya bengkak dan perutnya membesar
WIB DO: Terdapat edema pada kedua kaki dan perut pasien tampak
asites
Mengkaji lokasi dan luas edema
DO: terdapat edema pada kedua kaki ±8mm
Menghitung intake dan output
Intake Output
cairan
Minum : 300 cc BAB: -
Makan : 200 cc BAK: 850 cc
Infus : 223 cc (8 jam) IWL : 260 cc
SP. Furosemide: 6,64 cc
AM : 87 cc (8jam)
DO:
Menghitung balance cairan
BC= Intake – Output
BC= 817 cc – 1.110 cc
BC= -293 cc
DO:
Laboratorium (11 November 2018)
Memonitor hasil laboratorium yang
sesuai dengan retensi cairan Hemoglobin 10.6 g/dl
Hematokrit 30.4 %
Creatinin: 1.96 mg/dl
DS:
Pasien mengatakan sudah membatasi minumnya dan akan lebih
Membatasi masukan cairan banyak BAK sesuai dengan saran dokter
DS:
Pasien mengatakan bersedia diajarkan teknik nonfarmakologi
Mengobservasi reaksi nonverbal untuk menurunkan nyeri, pasien mengatakan merasa lebih nyaman
dan ketidaknyamanan dan dapat mengalihkan nyerinya setelah melakukan GIM
DS:
Menganjurkan pasien untuk banyak Pasien mengatakan akan meminimalkan aktivitas yang tidak
beristirahat dan meminimalkan aktivitas diperlukan.
yang tidak diperlukan serta latihan DO:
bertahap Pasien tampak berpindah posisi secara bertahap dan mandiri tanpa
bantuan orang lain.
DS:
Mengajarkan kepada klien latihan Pasien mengatakan akan berlatih secara bertahap agar dapat
aktivitas fisik Home Based Exercise melakukannya sendiri dan meningkatkan aktivitasnya secara
Training mandiri
DO:
Pasien tampak memperagakan dengan benar latihan yang sudah
diajarkan
Waktu No.
Implementasi Respon Paraf
Tgl/jam Dx
14 November 2018 1 Mengkaji status pernafasan yang DS:
Pukul 09.00-14.00
menandakan gagal jantung Pasien mengatakan terkadang masih sesak napas disertai dengan
WIB
Memonitor irama pernapasan mudah lelah.
DO: Pernapasan regular
Mengukur TD, nadi, suhu, dan RR
DO:
Tanda – tanda vital:
TD : 90/70 mmHg RR: 24 x/menit
N : 80 x/menit S : 36,50C Efi
DS:
Memonitor respirasi dan status O2 Pasien mengatakan sesak berkurang dan sudah tidak sesak jika
tidak menggunakan alat bantu pernafasan/ bantuan oksigen
Memonitor aliran oksigen
DO: RR: 24 x/ menit, terpasang kanul oksigen 3 tpm dan terkadang
Mempertahankan posisi nyaman dilepas saat tidak sesak nafas
pasien (semifowler)
DO: tidak ada gangguan, aliran oksigen lancar
DS:
Pasien mengatakan sudah membatasi minumnya dan lebih sering
Memberikan obat yang dapat BAK
meningkatkan output urin (SP. Furosemid
2 mg/ jam)
DO: Terpasang Syringepump Furosemide 2 mg/ jam
DS:
Pasien mengatakan bersedia untuk latihan HBET
Pasien mengatakan mampu melakukan latihan tanpa ada keluhan
sesak nafas, pusing maupun nyeri
DO:
Pasien tampak melakukannya dengan benar
Waktu No.
Implementasi Respon Paraf
Tgl/jam Dx
15 November 2018 1 Mengkaji status pernafasan yang DS:
Efi
Pukul 09.00-14.00
menandakan gagal jantung Pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas
WIB
Memonitor irama pernapasan
DO: Pernapasan regular
Mengukur TD, nadi, suhu, dan RR
DO:
Tanda – tanda vital:
N : 88 x/menit S : 36,50C
Mempertahankan posisi pasien DO: RR: 24 x/ menit, terpasang kanul oksigen 3 tpm dan kadang
dilepas
DO: tidak ada gangguan, aliran oksigen lancar
DS:
Pasien mengatakan masih membatasi minumnya dan lebih sering
Memberikan obat yang dapat BAK
meningkatkan output urin (SP. Furosemid
2 mg/ jam) DO: Terpasang Syringepump Furosemide 2 mg/ jam
DS:
Pasien mengatakan bersedia untuk latihan HBET
Pasien mengatakan mampu melakukan latihan tanpa ada keluhan
sesak nafas, pusing maupun nyeri
DO:
Pasien tampak melakukannya dengan benar
12. EVALUASI TINDAKAN
Waktu
Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
Tgl/jam
S: Pasien mengatakan sesak napasnya berkurang
O: Kesadaran composmentis
Tanda-tanda vital = TD: 100/70 mmHg, N : 70 x/ menit, RR: 26 x/menit
13 November 2018
A: Penurunan curah jantung
Pukul 15.00
P: Lanjutkan intervensi
Kaji status pernafasan yang menandakan gagal jantung
Monitor irama pernapasan
Penurunan curah jantung
berhubungan dengan perubahan
Kaji adanya nyeri dada Efi
preload Ukur TD, nadi, suhu, dan RR
Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
Berikan obat sesuai program dokter
ISDN 3 x 5 mg
CPG 1 x 75 mg
Renapar 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,125 mg
Angnitriz 2 x 35 mg
S: Efi
Gangguan pertukaran gas
Pasien mengatakan sesak napasnya berkurang setelah diberikan terapi oksigen dan
berhubungan dengan ketidakseim
posisi Semifowler
bangan ventilasi-perfusi
O:
Posisi tidur pasien semifowler
Terpasang O2 nasal kanul 5 tpm
RR: 26 x/ menit
S:
Pasien mengatakan akan meminimalkan aktivitas yang tidak diperlukan.
Pasien mengatakan rasa lelah dan lemas berkurang
Pasien mengatakan sudah mampu berpindah dari tempat tidur
Pasien mengatakan sudah melakukan latihan aktivitas yang sudah diajarkan
O:
Pasien tampak berpindah posisi secara bertahap dan mandiri tanpa bantuan orang
lain
Intoleransi aktivitas berhubungan Pasien tampak makan dan minum secara mandiri
ketidakseimbangan antara suplai dan Aktivitas pasien masih dibantu oleh keluarga
kebutuhan oksigen Tanda-tanda vital = TD: 100/70 mmHg, N : 70 x/ menit, RR: 26 x/menit
A: Intoleransi aktivitas
P: Pertahankan intervensi
Ukur TTV
Kaji toleransi aktivitas yang dapat dilakukan
Anjurkan pasien untuk banyak beristirahat dan meminimalkan aktivitas
yang tidak diperlukan serta latihan bertahap
Ajarkan kepada klien latihan aktivitas fisik Home Based Exercise
Training
Waktu
Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
Tgl/jam
14 November 2018 S: Pasien mengatakan sesak napasnya berkurang
Pukul 15.00 O:
Kesadaran composmentis
Tanda-tanda vital = TD: 110/80 mmHg, N : 80 x/ menit, RR: 24 x/menit
A: Penurunan curah jantung
P: Lanjutkan intervensi
Kaji status pernafasan yang menandakan gagal jantung
Penurunan curah jantung Monitor irama pernapasan
berhubungan dengan perubahan Kaji adanya nyeri dada Efi
preload Ukur TD, nadi, suhu, dan RR
Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
Berikan obat sesuai program dokter
ISDN 3 x 5 mg
CPG 1 x 75 mg
Renapar 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,125 mg
Angnitriz 2 x 35 mg
S: Efi
Gangguan pertukaran gas
Pasien mengatakan pola nafas sudah teratur tidak cepat dan tidak lambat
berhubungan dengan ketidakseim
Pasien mengatakan sesak berkurang dan sudah tidak sesak jika tidak menggunakan
bangan ventilasi-perfusi
alat bantu pernafasan/ bantuan oksigen
O:
RR: 24 x/ menit, terpasang kanul oksigen 3 tpm
S:
Intoleransi aktivitas berhubungan
Pasien mengatakan sudah mandiri melakukan aktivitas KDM seperti makan,
ketidakseimbangan antara suplai dan
minum dan berpindah dari tempat tidur
kebutuhan oksigen
Pasien mengatakan sudah tidak sesak saat melakukan aktivitas
O:
Pasien terlihat sudah mampu makan, minum dan berpindah secara mandiri dan
mampu bernafas tanpa menggunakan oksigen
Tanda-tanda vital = TD: 110/80 mmHg, N : 80 x/ menit, RR: 24 x/menit
A: Intoleransi aktivitas
P: Pertahankan intervensi
Ukur TTV
Kaji toleransi aktivitas yang dapat dilakukan
Anjurkan pasien untuk banyak beristirahat dan meminimalkan aktivitas
yang tidak diperlukan serta latihan bertahap
Ajarkan kepada klien latihan aktivitas fisik Home Based Exercise
Training
Waktu
Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
Tgl/jam
S: Pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas
O:
Kesadaran composmentis
15 November 2018
Tanda-tanda vital = TD: 100/70 mmHg, N : 84 x/ menit RR: 24 x/ menit
Pukul 15.00
A: Penurunan curah jantung
P: Lanjutkan intervensi
Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
Penurunan curah jantung Monitor irama pernapasan
berhubungan dengan perubahan Kaji adanya nyeri dada Efi
preload Ukur TD, nadi, suhu, dan RR
Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
Memberikan obat sesuai order dokter
ISDN 3 x 5 mg
CPG 1 x 75 mg
Renapar 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,125 mg
Angnitriz 2 x 35 mg
S: Efi
Gangguan pertukaran gas
Pasien mengatakan pola nafas sudah teratur tidak cepat dan tidak lambat
berhubungan dengan ketidakseim
Pasien mengatakan sesak berkurang dan sudah tidak sesak jika tidak menggunakan
bangan ventilasi-perfusi
alat bantu pernafasan/ bantuan oksigen
O:
RR: 24 x/ menit, terpasang kanul oksigen 3 tpm