Vous êtes sur la page 1sur 8

MAKALAH

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


KEPEMIMPINAN

DOSEN PENGAMPU :
Lukyto Mindi Cahyo,SKG.,M.PH

Disusun Oleh:

1. Arwinda Puspita C (20171253 B)


2. Alvia Maya A.B.P (20171255 B)
3. Megie Dhia P (20171256 B)
4. Rizqi Febriyani (20171257 B)
5. Ira Nurhayati (20171259 B)
6. Medita Rizki A (20171260 B)

PROGRAM STUDI
DIII FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
2018
APOTEK MEDIKA FARMA
ALASAN MEMILIH USAHA APOTEK

Karena prospek kerja dan usaha di dunia apotek lebih bagus dan
menjanjikan kedepannya. Dan di zaman modern sekarang ini, banyak
orang yang lebih memilih yang serba praktis. Jadi ketika sakit, mereka
lebih memilih untuk langsung membeli obat ke apotek daripada periksa
dahulu ke dokter.

STRUKTUR ORGANISASI

PEMILIK APOTEK
ARWINDA PUSPITA

APOTEKER PENGELOLA APOTEK


MEDITA S.Farm., Apt

BAGIAN ASISTEN ASISTEN RESEPTIR


ADMINISTRASI APOTEKER APOTEKER IRA NURHAYATI
ALVIA MAYA RISQI MEGIE
Apoteker : Medita Rizki Amalia, S., Farm, Apt
SIP : 20171260B
Di tunjuk sebagai apoteker pada apotek dengan alasan sebagai berikut :
1. Bijaksana
2. Kreatif
3. Berpikir luas
4. Bertanggung jawab
5. Disiplin
6. Komunikatif
7. Dapat mengayomi

VISI DAN MISI

VISI
“ Menciptakan apotek yang berkualitas dan maju sesuai perkembangan di bidang
farmasi dan mendapatkan penghargaan sebagai apotek terbaik pada tahun 2020”.
MISI
1. Menjadikan apotek sebagai sarana pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
masyarakat tnapa memandang perbedaan status social.
2. Memberikan pelayanan yang prima.
3. Menyediakan obat yang berkualitas.
JENIS PELAYANAN
a. Edukasi
Memberikan informasi obat dan pelayanan kesehatan (konsultasi penyakit)
secara komunikatif.
b. Promotif
- Membuka event outdoor atau layanan kesehatan masyarakat secara umum di
luar apotek.
- Menjalin hubungan kemitraan dengan apotek lain.
- Membuka layanan praktek dokter
c. Preventif
1. Menjelaskan kepada pasien tentang cara untuk berusaha menghindari
atau meminimalisir supaya penyakit tersebut tidak terulang kembali.
2. Mengadakan atau menyediakan tes kesehatan seperti tes hipertensi, tes
gula darah, tes kolesterol, tes asam urat.
SOP (Standar operating procedur)

SOP DISPENSING

1. Menerima resep.
2. Memeriksa resep.
3. Periksa ketersediaan stok semua obat-obatan yang akan diberikan.
4. Menyimpan obat-obatan dalam wadah di depan pelanggan.
5. Memberikan informasi yang relevan ke pelanggan, dan menjelaskan instruksi
tentang pemakaian obatnya, penyimpanannya, dll.
6. Periksalah resep untuk memastikan bahwa obat yang diserahkan sudah benar.
7. Dilanjutkan dengan penagihan.
8. Mengumpulkan tagihan dan harus ditanda tangani oleh apoteker
9. Memberikan tagihan asli ke pelanggan dan menyimpan copiannya.
10. Kemasan obat dimasukkan dalam bingkisan disimpan bersama dengan
tagihan.
11. Lalu memastikan penyampaian yang benar dan memberikan bingkisannya ke
pelanggan.

SOP PELAYANAN RESEP

1. Saat melayani resep, berikan perhatianmu kepada pasien, jangan mencoba


melayani 2 resep sekaligus dalam satu waktu.
2. Saat menerima resep, periksa baik-baik kelengkapannya, ketepatannya dan
kelegalannya.
3. Melangkah menuju rak obat yang dibutuhkan.
4. Cek nama, dosis, bentuk dan kekuatan obat yang diresepkan.
5. Saat mengambil obat, ambil obat tersebut dari depan atau kanan (obat-obat
yang kadaluawarsanya masih lama disimpan dibelakang atau dibagian kiri).
6. Cek kadaluarsanya.
7. Letakkan semua obat yang telah diambil pada konter didepan pasien.
8. Setelah menerima persetujuan pasien, proses penagihan dilakukan.
9. Saat penagihan, tempatkanlah obat dikotak yang telah disediakan untuk
penagihan.
10. Buat tanda terima untuk pasien yang berisi nama obat, nomor batch, tanggal
kadaluarsa dan harga obatnya.
11. Setelah penagihan, letakkan obat dikotak yang tersedia, siap untuk dikemas.
12. Pastikan bahwa keduanya, orang yang melayani resep sama dengan orang
yang menyiapkan tagihan serta menandai tagihan (setidaknya salah satu
diantara mereka adalah ahli farmasi).
13. Kiirim obat kekasir dan serahkan pada pasien setelah mereka membayar
tagihannya.
14. Setelah selesai melayani resep, stempel resep dengan stempel “OBAT
TELAH DISERAHKAN” untuk mencegah penyalahgunaan obat.
15. Lalu menjelaskan pada pasien tentang aturan dosis, jenis diet, pencegahan
khusus, dan harapan akan kesembuhannya.

SOP EXPIRE GOODS

1. Mempertahankan designated area / lemari atau rak untuk menyimpan barang


kadaluarasa.
2. Cukup kawasan label “kadaluarsa BARANG NOT FOR SALE”. Tanda ini
harus dibaca dan mudah terlihat.
3. Menetapkan tanggung jawab untuk penanganan barang kadaluarsa
ditunjukkan untuk personil.
4. Sebelum produk barang kadaluarsa ini disimpan dilemari mendaftar membuat
entri dalam ‘kadaluarsa barang’ untuk tujuan ini dipelihara secara khusus.
5. Kadaluarsa barang yang baik kembali pada stockist atau pabrikan atau ikut
meletakkan paduan untuk barang kadaluarsa.
6. Peningkatan barang kadaluarsa bersamaan dengan kadaluarsa dari barang rak,
mendaftarkan dengan membuat entri lagi dan diperhatikan.
7. Dalam keadaan tidak harus expired goods akan disalurkan.
8. Dalam kasus tertentu – dipotong, dll yang tidak akan diambil kembali oleh
stockist, dan yang sesuai tindakan harus diambil.
SOP PENGEMASAN

1. Setelah obat siap untuk diberikan kepada pasien, berikan bukti pembayaran
yang asli kepada pasien, dan simpan salinan pembayaran obat dari pasien
pada suatu kotak yang terpisah.
2. Sementara pengemasan obat dilakukan apoteker memastikan / memverivikasi
bahwa obat yang akan dikemas terdapat pada etalase apotek. Lalu obat
dimasukkan dalam kotak bersama dengan bukti pembayaran.
3. Setelah dilakukan verivikasi, kotak obat ditempatkan dalam paperback atau
carrybags.
4. Berhati-hati dalam membawa kotak obat dalam paperback/carrybags. Tutup
dan segel tas tersebut.
5. Kotak obat diberikan kepada pasien setelah memberi pembayaran yang asli.
(seperti materai atau nota asli).
6. Pada tahap berikutnya, cek bahwa kotak obat telah diberikan kepada pasien,
dan simpan salinan bukti pembayaran.
7. Sementara obat diberikan kepada pasien, diwajibkan memberikan penjelasan
menegnai pemeliharaan dan tempat penyimpanan yang sesuai.
8. Dalam pengemasan bahan yang harus berada pada lemari pendingin, dapat
disediakan tempat khusus, sebagai alternatif dalam kemasan diberi potongan S
atau kantong plastik/tas yang berisi kotak obat dibungkus dengan plastik yang
telah diisi dengan potongan S. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga atau
mempertahankan temperatur.
9. Berhati-hati dalam mengemasi botol-botol obat untuk mencegah kerusakan.
10. Ketika mengemas satu ampul, ampul harus dibungkus dengan kapas lalu
dimasukkan dalam amplop kecil, kemudian ditempatkan dalam kotak obat
lalu kotak dimasukkan dalam paperback/carrybags untuk mencegah
kerusakan.

Vous aimerez peut-être aussi