Vous êtes sur la page 1sur 1

Teknik GC-MS digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi komponen yang ada dalam ekstrak

yang dilakukan di Indian Institute of Science, Bangalore. Analisis GC-MS dari ekstrak tumbuhan dibuat
dalam instrumen Agilent 7890 A di bawah kendali komputer pada 70 eV (Kareem et al., 2015; Imad et al.,
2014a). Sekitar 1 ml dari

ekstrak metanol disuntikkan ke GC-MS menggunakan syringe mikro dan pemindaian dilakukan selama 45
menit. Ketika senyawa itu terpisah, mereka terelusi dari kolom dan memasuki detektor yang mampu
menciptakan sinyal elektronik setiap kali suatu senyawa terdeteksi. Semakin besar konsentrasi dalam
sampel, semakin besar sinyal yang diperoleh yang kemudian diproses oleh komputer. Waktu dari ketika
injeksi dibuat (Waktu awal) ketika elusi terjadi disebut sebagai waktu retensi (RT) (Imad et al., 2014b).
Saat instrumen dijalankan, komputer menghasilkan grafik dari sinyal yang disebut Chromatogram. Setiap
puncak dalam kromatogram mewakili sinyal yang dibuat ketika suatu senyawa terelusi dari kromatografi
gas

kolom ke dalam detektor. Sumbu X menunjukkan RT dan sumbu Y.

mengukur intensitas sinyal untuk mengukur komponen dalam sampel yang disuntikkan. Sebagai senyawa
individu terelusi dari kolom kromatografi gas mereka memasuki detektor ionisasi elektron (spektroskopi
massa), di mana mereka dibombardir dengan aliran elektron yang menyebabkan mereka pecah menjadi
fragmen. Fragmen yang diperoleh sebenarnya diisi ion dengan massa tertentu.

Rasio Mass / Charge (M / Z) yang diperoleh dikalibrasi dari grafik yang diperoleh, yang disebut grafik
spektrum massa yang merupakan sidik jari suatu molekul. Sebelum menganalisis ekstrak menggunakan
kromatografi gas dan spektroskopi massa, suhu oven, laju aliran gas yang digunakan, dan pistol elektron
diprogram awalnya. Suhu oven dipertahankan pada 100 ° C. Gas helium digunakan sebagai pembawa
serta eluen. Laju aliran helium diatur menjadi 1 ml / menit. Pistol elektron dari

Detektor massa elektron dibebaskan memiliki energi sekitar 70 eV. Kolom yang digunakan di sini untuk
pemisahan komponen adalah Elite 1 (100% dimethyl poly siloxane) (Mohammed dan Imad, 2013; Imad
et al., 2014c). Identitas komponen dalam ekstrak ditugaskan oleh perbandingan indeks retensi mereka
dan pola fragmentasi spektrum massa dengan mereka yang tersimpan di perpustakaan komputer dan
juga dengan literatur yang diterbitkan (Yang et al., 2010).

Vous aimerez peut-être aussi