Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
METODE GEOELEKTROMAGNETIK
OLEH : KELOMPOK IV
1
KATA PENGANTAR
Tak lupa ucapan terima kasih juga penyusun ucapkan kepada teman-teman
Geofisika 2016 yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Kelompok IV
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
buatan (CSAMT). Sumber medan yang digunakan berasal dari dipol listrik
besarnya medan listrik dan medan magnet untuk berbagai frekuensi. Resistivitas
fisis bawah permukaan, yang diasoasiasikan dengan material dan kondisi bawah
Dengan metode ini kita dapat mengatahui target di dalam permukaan bumi yang
Cagniard. Asumsi dasar yang digunakan adalah bumi dianggap lapisan horizontal
4
sifat fisik medium tidak bervariasi terhadap waktu dan tidak ada suatu sumber
1.2 Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut.
5
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
sumber sinyal buatan. Metode CSAMT pada dasarnya sama dengan metode
penggunaan sumber buatan pada CSAMT yang diletakkan pada jarak tertentu.
Sumber ini menghasilkan sinyal stabil, yang menghasilkan keakuratan lebih tinggi
serta biaya eksplorasi yang lebih ekonomis jika dibandingkan dengan menggunakan
sumber alami pada panjang gelombang yang sama. Akan tetapi CSAMT juga
memiliki interpretasi yang kompleks dengan adanya efek sumber dan batasan-
batasan yang dimiliki oleh alat survey saat di lapangan pengukuran. Pada beberapa
metode ini juga terbukti dapat memetakan kerak bumi pada kedalaman 2 hingga 3
Secara umum pada metode elektromagnetik, gelombang yang berasal dari sumber,
jika sampai ke permukaan maka sebagian ada yang dipantulkan dan sebagian lagi
ini yang kemudian dicatat oleh receiver. Karena ada sebagian gelombang yang
6
dipantulkan, maka medan yang tercatat pada receiver adalah medan totalnya, yaitu
medan primer yang berasal dari sumber dan medan sekunder yang berasal dari
induksi oleh anomali. Namun untuk kasus CSAMT efek medan primer tidak
(Anderson, 1999).
arah oleh dipol listrik yang diinjeksikan ke bawah permukaan. Pada saat medan
konduktor. Arus tersebut disebut sebagai arus telluric atau arus eddy.
Adanya arus telluric pada lapisan-lapisan bumi ini akan menyebabkan timbulnya
seluruh arah sampai di permukaan bumi. Dalam pengukuran medan sekunder inilah
yang akan dicatat oleh receiver untuk memperoleh informasi tentang pengukuran
lapisan di bawah permukaan bumi yang diukur. Setiap lapisan mempunyai harga
(Anderson,1999).
Dasar teori dari metode CSAMT adalah persamaan maxwell, yang merupakan
7
II.2 Prinsip Kerja Alat
homogen isotropis, sifat fisik medium tidak bervariasi terhadap waktu dan tidak ada
suatu sumber muatan dalam medium yang ditinjau, sehingga diperoleh persamaan
∇× E = μ H (1)
∇•E = 0 (3)
∇ •H = 0
8
Apabila variasi terhadap waktu dinyatakan sebagai fungsi sinusoidal, maka akan
diperoleh persamaan:
maka diperoleh :
δ= ρ .f
cara membuat model dan diturunkan hubungan antara resistivitas semu dan
menginduksi adanya medan listrik. Begitu pula yang terjadi pada Hukum Ampere,
bahwa medan magnet tidak hanya terjadi karena adanya sumber berupa arus listrik,
akan tetapi dapat juga disebabkan oleh medan listrik yang berubah terhadap waktu
Hukum Kekontinyuan Fluks menyatakan bahwa tidak ada medan magnet monopol.
9
Besarnya nilai medan listrik dan medan magnet induksi bergantung pada nilai
̅ =ε𝑬
𝑫 ̅
̅ =μ𝑯
𝑩 ̅
𝑱̅ = σ 𝑬
̅
Persamaan diatas menyatakan bahwa besarnya rapat fluks medan listrik tergantung
pada permitivitas bahan dielektrik yang diinduksi dan besarnya medan listrik yang
bahwa rapat arus listrik bergantung pada nilai konduktivitas bahan yang terinduksi
Proses akuisisi data CSAMT ini dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya
adalah :
a. Pemasangan
d. Frekuensi
e. Pengaturan arus
10
h. Pengaturan dan pengoprasian genset
i. Pengaturan GPS
n. Pemasangan aki
o. Pemasangan porouspot
11
Gambar 2. 3 Skema Pemasangan Elektroda Tx1 dan Tx2
(biasanya dalam kisaran 0.1Hz untuk 10kHz) untuk mempercepat akuisisi data dan
menyediakan lebih detail dan sinyal yang kuat. Sumber biasanya terdiri baik loop
sumber polarisasi. Serentak pengukuran dari lima terpisah parameter yang diambil
di setiap lokasi; dua komponen medan listrik dan tiga komponen magnet lapangan.
perbedaan antara listrik dan magnetik komponen. Lebih dari isotropik homogen
12
4. Namun, jika resistivitas bervariasi dengan kedalaman perbedaan fasa terukur
akan berbeda. Bersama inversi data menggunakan kedua fase dan resistivitas semu
Kemudian hasil mentah dari survei CSAMT adalah sering ditampilkan dalam grafik
terhadap kedalaman. Dalam gambar daerah resistivitas rendah dit ampilkan warna
Rev. D. Alat ini digunakan untuk mengukur intensitas medan listrik dan medan
magnet dalam frekuensi tertentu. Sistem Stratagem terdiri dari dua komponen dasar
yaitu penerima (receiver) dan pemancar (transmitter). Sumber daya untuk pemancar
13
3. Melakukan pemilihan sinyal-sinyal pengukuran pada spektrum tertentu
bersesuaian
analisis koherensi, korelasi, dsb untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih
baik.
14
II.4 Pengolahan Data CSAMT
Perngolahan Data
dengan
CMTpro™
Pemodelan 2D dengan
Surfer 9™
Korelasi Data
Bor Dan Geologi
Analisis Setiap Lintasan Lokal
Pemodelan 3D dengan
Geo Slicer X™
Model Geologi
Analisis dan
Intepretasi
Terpadu
15
menggunakan software MTsoft2D buatan Phoenix Geophysics.
b. Software CMTpro
rider. Data yang didapatkan berupa tiga jenis ekstensi file yang berbeda yaitu
“.tss”, “.tbl”, dan “.trs”. selanjutnya pilih data yang ber ekstensi “.tbl” untuk
merupakan tampilan data salah satu lintasan titik pengukuran apparent resistivity vs
frequency. Setelah semua data hasil pengukuran dalam satu lintasan dimasukkan,
data tersebut kemudian diperiksa kualitasnya. Data yang baik akan memperlihatkan
kurva yang kontinu (Surya,2010). Selanjutnya apabila data tersebut kurang smooth
dilakukan editing data dengan menu pilihan yang tersedia, tujuannya mengganti
data dengan pilihan data yang tersedia hasil rekaman saat pengukuran.
16
Gambar 2. 6 Tampilan data setelah Editing
awalnya kurang smooth menjadi lebih smooth. Pada CMTpro dapat dilihat
ohm m, pada frekuensi 6400 Hz -100 Hz. Fasilitas lain yang terdapat pada
diinginkan, namun perlu diingat, apabila dimatikan satu data, maka nantinya
dimatikan frekuensinya.
17
c. Penampang 2D CSAMT Tiap Lintasan
keluaran dalam bentuk “.dat”, namun perlu diperhatikan data hasil keluaran
tersebut masih dalam skala logaritmik dan kedalaman serta panjang lintasan
serta apabila ingin menampilkan dalam skala linier maka harus mengalikan
memudahkan pembacaan skala dalam linier dan juga dalam satuan meter.
1. Kesalahan operator
18
2. Gangguan Intrumentasi alat
Kesalahan ini meliputi kesalahan pada komponen alat itu sendiri seperti
impedansi yang rendah pada receiver, serta pemasangan kabel yang kurang
sempurna
3. Gangguan Lingkungan
Gangguan ini bersifat alami artinya bersumber dari yang disebabkan oleh
bersumber dari atmosfer dapat berupa petir yang sfitnya memiliki frekuensi
5. Gangguan angin
Gangguan ini bersifat alami, dimana tidak dapat diprediksi kapan angina
19
3000 Hz, keadaaan ini sering menyulitkan untuk memperoleh data yang
ekonomis.
2. Kemungkinan jarak yang dekat antara transmitter (Tx) dengan receiver (Rx)
20
BAB III
PENUTUP
III. 1 Kesimpulan
Metode CSAMT (Controlled Source Audio-frequency Magneto-telluric)
merupakan salah satu metode survai geofisika dengan menggunakan sistem induksi
elektromagnetik, . Metode CSAMT ini merupakan perluasan dari metode MT
(Magneto-telluric) yang menggunakan sumber alami dan metode ini digunakan
untuk skala yang sempit dan dangkal.
III.2 Saran
Saran untuk setiap metode dapat di praktikan secara langsung pernggunaannya agar
Mahasiswa dapat mengerti dan dapat dimengerti secara praktik, sehubungan
dengan banyaknya alat-alat yang digunakan khususnya untuk mata kuliah Metode
Geoelektromagnetik, kemudian diperlukan pula pelajaran tambahan dari asisten
agar mahasiswa dapat lebih mudah memahami materi.
21
DAFTAR PUSTAKA
22