Vous êtes sur la page 1sur 8

PETUNJUK PEMBUATAN LAPORAN PENDAHULUAN

Lembar Pertama :
Berisi :
1. Identitas Umum
Berisi nama mata kuliah, nama mahasiswa, tingkat/semester, dan tempat praktek.
2. Judul
Berisi Judul Laporan Pendahuluan
3. Pengertian Penyakit
Berisi pengertian penyakit berdasarkan referensi baku terkini (boleh dari berbagai sumber)
4. Pathway Penyakit
Berisi Skema patofisiologi dan mekanisme terjadinya ganngguan sistem serta proses terjadinya
gangguan pemenuhan kebutuhan tubuh (diagnosa keperawatan)
5. Sumber referensi
Berisi sumber rujukan penyusunan konsep dan pathway penyakit di atas (Buku / Juornal / hasil riset
baku dan terkini)

Lembar Kedua :
Berisi :
1. Jenis Konsep Asuhan keperawatan yang dipilih untuk penyusunan laporan kasus.
2. Konsep Asuhan keperawatan aplikatif berkaitan dengan kasus berdasarkan salah satu dari
beberapan model konsep / teori keperawatan misal Gordon, Callista Roy, NIC-NOC dan lain lain)
3. Sumber referensi
HALAMAN 1 Mata Kuliah : Nama : Tingkat/Semester : PROGRAM PROFESI NERS

JUDUL Disetujui
LAPORAN KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
……………………………………………………………………......................
Clinical Instructure Clinical Teacher

PENDAHULUAN ……………………………………………………………………......................
………………………………………….. ………………………………..
Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar darah
Hemoglobin (Hb) atau hematokrit di bawah normal (Brunner & Suddarth, 2000). Anemia adalah penurunan kuantitas atau kualitas sel-sel darah merah dalam sirkulasi, yang
dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah merah, peningkatan kehilangan sel darah merah melalui perdarahan kronik atau mendadak, atau lisis (destruksi) sel
darah merah yang berlebihan (Elizabeth Corwin,2002). Anemia adalah tingkat kekurangan zat besi yang paling berat dan terjadi bila
konsumsi Hemogobin jauh dibawah ambang batas yang ditentukan( Muryanti, 2006 ).

PATHWAY

Anemia terjadi apabila sel-sel darah merah sum-sum tulang terganggu atau apabila sel-sel darah merah yang terbentuk rusak atau hilang. Kegagalan sum-sumtulang (misalnya:
berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi beserta pembentukan sel-sel darah merah seperti zat besi, asam total B12, atau kekurangan eritropoetin
dikarenakan penyakit ginjal, invasi tumor akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis. Tanda-tanda anemi akan
tampak bila kapasitas sel-sel pembawa O2 berkurang. Anemi yang disebabkan berubahnya produksi pula dirusak oleh sel-sel pagnosis pada sistem retikuloendotial terutama hati
dan lien. Bilirubin juga direaksikan pada kulit yang menyebabkan warna kuning ini merupakan indikator terjadinya kerusakan sel darah merah, sel darah merah yang dikenal
sebagai anemia sel berbentuk sabit dan penyakit homolitik pada bayi yang baru lahir. Anemia yang disebabkan oleh kehilangan darah biasanya bersifat sangat cepat. Misalnya:
hemoragik atau perdarahan yang terjadi pada penyakit-penyakit kronis seperti kanker atau penyakit peradangan perut, kehilangan sel darah merah pada perdarahan
merupakan faktor yang menyebabkan anemia.
Sumber Referensi :

HALAMAN 2
MODEL KONSEP ASKEP MENURUT DONGEOS

PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN EVALUASI (KRITERIA KEBERHASILAN)


Dalam hal ini yang perlu dikaji pada pasien 1. Perubahan Perfusi jaringan B/D DX 1 : Nyeri b/d kerusakan mukosa 1. Infeksi tidak terjadi.
berupa: penurunan komponen seluler yang usus halus 2. Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
1. Aktivitas dan Istirahat diperlukan untuk pengiriman Tujuan : Nyeri berkurang / terkontrol 3. Pasien dapat
a. Gejala : Keletihan, kelemahan, malaise, oksigen/nutrien ke sel. Kriteria hasil : Klien mengatakan nyerinya mempertahankan/meningkatk
Penurunan semangat untuk bekerja, 2. Nyeri b/d kerusakan mukosa usus berkurang, TTV dalam batas an ambulasi/aktivitas.
Kebutuhan untuk tidur dan istirahat halus normal, klien tidak cemas, 4. Peningkatan perfusi jaringan.
lebih banyak. 3. Perubahan pola nutrisi b/d intake klien mampu mengendalikan 5. Dapat mempertahankan
b. Tanda : Takikardi/Takipnea, Kelemahan yang tidak adekuat nyeri dengan teknik relaksasi, integritas kulit.
otot dan penurunan kekuatan. Tanda – 4. Intoleran aktifitas B/D Kelemahan wajah pasien rileks, skala nyeri 6. Membuat/kembali pola normal
tanda lain yang menunjukkan keletihan Umum 0 – 3. dari fungsi usus.
2. Sirkulasi 5. Kurang perawatan diri B/D Intervensi : 7. Pasien mengerti dan
a. Gejala : Riwayat kehilangan darah perubahan sirkulasi dan neurologist 1. Pantau tanda-tanda vital,intensitas/skala memahami tentang penyakit,
kronis, misalnya: perdarahan GI, (anemia), gangguan nyeri. prosedur diagnostic dan
Menstruasi berat, Palpitasi 6. mobilitas, defisit nutrisi. Rasional : Mengenal dan memudahkan rencana pengobatan.
b. Tanda : Hipotensi, Ektremitas (Warna): 7. Kurang pengetahuan B/D kurang dalam melakukan tindakan
pucat pada kulit dan membrane informasi tentang penyakit. keperawatan.
mukosa 2. Anjurkan klien istirahat ditempat tidur.
3. Eliminasi Rasional : istirahat untuk mengurangi
a. Gejala : Riwayat gagal ginjal intesitas nyeri.
b. Tanda : Hematemesis, feses dengan 3. Atur posisi pasien senyaman mungkin
darah segar, Konstipasi Rasional : posisi yang tepat mengurangi
4. Makanan dan Cairan penekanan dan mencegah ketegangan
a. Gejala : Penurunan masukan diet, otot serta mengurangi nyeri.
Mual, Anoreksia, Penurunan berat 4. Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam
badan. Rasional : Relaksasi mengurangi
b. Tanda : Membrane mukosa ketegangan dan membuat perasaan
kering/pucat lebih nyaman.
5. Nyeri dan Kenyamanan 5. Kolaborasi untuk pemberian analgetik.
a. Gejala : Sakit Kepala Rasional : analgetik berguna untuk
b. Tanda : - mengurangi nyeri sehingga pasien
6. Pernafasan menjadi lebih nyaman.
a. Gejala : Nafas pendek pada saat
istirahat dan aktivitas DX 2 : Perubahan pola nutrisi b/d
b. Tanda : Takipnea, Dispnea intake yang tidak adekuat
Tujuan : Nutrisi klien terpenuhi
Kriteria hasil : Klien mengatakan tak mual
lagi, nafsu makan klien
meningkat porsi makan di
habiskan, pasien mampu
mengungkapkan bagaimana
cara mengatasi malas makan,
pasien tidak lemas, BB Naik.
Intervensi :
1. Kaji riwayat nutrisi termasuk makanan
yang disukai
Rasional :.Mengidentifikasi defisiensi,
menduga kemungkinan intervensi
2. Observasi dan catat masukan makanan
pasien
Rasional :.Mengawasi penurunan berat
badan atau efektifitas intervensi nutrisi.
3. Berikan makan sedikit dan frekuensi
sering
Rasional :.Makan sedikit dapat menurun
kelemahan dan meningkatkan serta
mencegah distensi gaster.
4. Berikan dan Bantu personal hygiene
mulut sebelum dan sesudah makan
menggunakan sikat gigi halus untuk
penyikatan lembut.
Rasional :.Meningkatkan nafsu makan
dan pemasukan oral menurunkan
pertumbuhan bakteri dan meminimalkan
pertumbuhan infeksi.
5. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak
Rasional : menurunkan rasa penuh pada
abdomen dan dapat meningkatkan nafsu
makan

DX 3 : Intoleran aktifitas b/d


Kelemahan Umum
Tujuan : Aktivitas klien kembali normal
Kriteria hasil : KU Baik, Klien dapat melakukan
aktivitas sendiri, Kekuatan Otot
dalam batas normal, Klien
tidak mengeluh badan terasa
lemah.
Intervensi :
1. Kaji kemampuan klien untuk
melakukan tugas/AKS.
Rasional : mempengaruhi pilihan
intervensi / bantuan
2. Awasi tekanan darah, nadi,
pernafasan selama dan sesudah
aktifitas.
Rasional :.Manifestasi
kardiopulmonal dari upaya jantung
dan paru untuk membawa jumlah
oksigen adekuat ke jaringan.
3. Berikan lingkungan yang tenang,
pertahankan tirah baring, pantau dan
batasi pengunjung.
Rasional :.Meningkatkan istirahat
untuk menurunkan kebutuhan
oksigen tubuh dan menurunkan
regangan jantung dan paru.
4. Ubah posisi pasien dengan perlahan
dan pantau terhadap pusing
Rasional :.Hipotensi postural atau
hipoksia serebral dapat
menyebabkan pusing berdenyut dan
peningkatan resiko cedera.
5. Prioritaskan jadwal asuhan
keperawatan untuk meningkatkan
istirahat
Rasional :.Mempertahankan tingkat
energi dan meningkatkan regangan
pada system jantung dan pernafasan.

Sumber Pustaka :
HALAMAN 3
MODEL KONSEP ASKEP MENURUT ……………………………………………………………………..

PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN EVALUASI (KRITERIA KEBERHASILAN)

Sumber Pustaka :
HALAMAN 4
MODEL KONSEP ASKEP MENURUT ……………………………………………………………………..

PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN EVALUASI (KRITERIA KEBERHASILAN)

Sumber Pustaka :

Vous aimerez peut-être aussi