Vous êtes sur la page 1sur 18

A.

Kebutuhan fisik
Kebutuhan fisik pada ibu hamil sangat diperlukan , yaitu meliputi oksigen , nutrisi
personal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilitasii & body mekanik,
exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktrasi,
persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara
mengatasinya, kunjungan ulang , pekerjaan dan tanda bahaya dalam kehamilan. Tapi
pada pembahasan ini bataan yang akan dibahas hanya meliputi oksigen, nutrisi,
personal hygiene, pakaian, eliminasi dan seksual saja.
1. Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah kebutuhan yang utama pada manusia termasuk ibu
hamil. Berbagai ganguan pernapasan bisa terjadi saat hamil sehingga akan
menggangu pemenuhankebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh
pada bayi yang dikandung.
Untuk mencegah hal tersebut di atas dan untuk memenuhi kebutuhan
oksigen maka ibu hamil perlu melakukan.
a. Latihan nafas melalui senam hamil
b. Tidur dengan bantal yang lebih tinggi
c. Makan tidak terlalu banyak
d. Kurangi atau hentikan merokok
e. Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti
asma dan lain – lain.
2. Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi
bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal. Gizi pada waktu
hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil harusnya
mengkonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan
(menu seimbang).
a. Kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester pertama
1. Minggu 1 sampai minggu ke-4
Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), ibu harus
mengkonsumsi berbagai jenis makanan berkalori tinggi untuk
mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori (setara
1 por si nasi putih). Tujanya, agar tubuh menghasilkan cukup
energi, yang diperlukan janin yang tengah terbentuk pesat.
Konsumsi minimal 2000 kilo kalori perhari.
Penuhi melalui anaka sumber karbohidrat (nasi,mie,
roti, sereal,dan pasta). Dilengkapi sayuran, buah, daging –
dagingan atau ikan – iakanan, susu dan produk olahanya.
2. Minggu ke-5
Agar asupan kalori terpeuhi, meski dilanda mual dan muntah
makan dalam porsi kecil tapi sering . konsumsi makanan selagi
segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi perhari pada trimeter 1,
antaralain roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3-4 porsi, sayuran 4
porsi, daging sumber protein lainya 2-3 porsi , susu atau
produk olahanya 3-4 porsi, cemilan 2-3 porsi.
3. Minggu ke-7
Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk
menunjang pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang
berlangsung saat ini. Kenutuhan kalsium anda 1000
miligram/hari. Didapat dari keju 34 cangkir, keju Parmesan
atau Romano 1 ons, keju cheddar 1,5 ons, custard atau puding
susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons, yogurt 1 cangkir.
4. Minggu ke-9
Jangan lupa penuhi kenutuhan asam folat 0,6 miligram prhari,
diperoleh dari hati, kacang kering, telur, brokoli, aneka produk
whole grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin C
untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi,
dan mencegah pre-eklampsia. Sumbernya: 1 cangkir stroberi
(94 miligram), 1 cangkir jus jeruk (82 miligram), 1 kiwi sedang
(74 miligram), ½ cangkir brokoli (58 miligram).
5. Minggu ke-10
Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino
bagi pembentukan otak janin, ditambah kolin dan DHA untuk
membentuk sel otak baru. Sumber kolin: susu, telur, kacang –
kacangan, daging sapi danroti gandum. Sumber DHA: ikan,
kuning
telur, produk unggas, daging, dan minyak kanoal.
6. Minggu ke-12
Sejumlah vitamin yang harus anda penuhi kebutuhanya adalah
vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, semuanya untuk membantu
proses tumbuh –kembang, vitamin B112 untuk membentuk sel
darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D
untuk pembentukan tulang dan gigi, vitamin E untuk
metabolisme. Jangan lupa 50%. Zat besi berguna untuk
memproduksi sel darah merah. Apalagi jantung janin siap
berdenyut.
b. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester II
Di trimester dua, ibu dan janin mengalami lebih banyak lagi kemajuan
dan perkembangan . kebutuhan gizi juga semakin menigkat seiring
dengan semakin besarnya kehamilan.
1) Minggu ke-13
Kurangi atau hindari minum kopi . sebab kafeinnya (juga
terdapat di teh, kola dan cokelat) berisiko mengganggu
perkembangan sistem saraf pada janin yang mulai berkembang.
2) Minggu ke-14
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk
tambahan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh –kembang
janin. Penuhi antara lain dari 2 cangkir atau penggatinya. Juga
perlu lebih banyak ngemil, 3-4 kali sehari porsi sedang.
3) Minggu ke-17
Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit.
Penuhi kebutuhan cairan tubuh yang menigkat . pastikan
minum 6-8 gelas air setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber
zat besi (ayam , daging, kuning telur, buah kering, bayam) dan
vitamin C untuk mengoptimal pembentukan sel darah merah
baru, karena jantung dan sistem peredaraan darah janin sedang
berkembang.
4) Minggu ke-24
Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan
mencetus kaki bengkak menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan
atau makanan di luar , pilih yang bersih, tidak hanya kaya
karbohidrat tapi bergizi lengkap, tidak berkadar garam dan
lemak tinggi (misal, gorengan, dan jeruk food) . bila mungkin
pilih yang kaya serat.
5) Minggu ke-28
1. Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi
kebutuhan asam lemak omega-3 bagi pembentukan
otak dan kecerdasan janin. Vitamin E sebagai
antioksidan harus dipenuhi pula. Pilihanya, bayam dan
buah kering.
c. Kebutuhan nutrisi ibu hamil pada trimester III
Di trimester ke III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai. Selain
untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai cadanga energi
untuk persalinan kelak. Itulah sebabnya pemenuhan gizi seimbang
tidak boleh dikesampingkan baik secara kualitas maupun kuantitas.
Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan
terakhir menjelang perslinan. Karena itu, jangan sampai kekurangan
gizi.
Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada
kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainya:
1) Kalori
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000-
80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambaha berat badan
sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama
pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang
diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin
dan plasenta dan menambah volume darah serta cairan amnion
(ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu
untuk keperluan melahirkan dan menyusui.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, anda harus menggenjot
konsumsi makanan dari sumber karbohidrat dan lemak.
Karbohodrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan
produk olahanya, untuk lemak anda bisa mengkonsumsi
mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak
nabati.
2) Vitamin B6 (piridoksin)
Vitamin ini dibutuhkan untuk menjalankan lebih dari 100
reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain
membantu metebolisme asam amino, karbohidrat, lemak dan
pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam
pembentukan neutransmitter (senyawa kimia pengantar pesan
antar sel saraf). Semakin berkembang otak jianin, semakin
meningkat pula kemampuan untuk mengantar pesan.
Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2
miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya
akan vitamin ini.
3) Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentukan senyawa trioksin
yang berperan mengontrol setiap metabolisme sel baru yang
terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses
perkembangan janin, termasuk otaknya terhambat dan
terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika trioksin berlebihan sel –sel baru akan tumbuh
secara berlebihan sehingga janin tumbuh melampaui ukuran
normal. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175
mikrogram perhari.
4) Tiamin (vitamin B1), Riboflan (B2) dan Niasin (B3)
Deretan viamin ini akan membantu enzim untuk mengatur
metabolisme sistem pernafasan dan energi . ibu hamil
dianjurkan untuk mengkonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram
per hari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11
miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa anda konsumsi dari
keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.
5) Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari
makanan tapi juga dari cairan . air sangat penting untuk
pertumbuhan sel – sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan
dan mengatur proses metabolisme zat – zat gizi, serta
mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa
kehamilan.
Jika cukup mengkonsumsi cairan, buang air besar akan lancar
sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi
saluran kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari.
Selain air putih , bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan
berkuah dan buah – buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot
tubuh tidak naik berlebihan kurangi minuman bergula seperti
sirop dan softdrink.
3. Personal Hygiene
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu
hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badanya yang kotor
yang banyak mengandung kuman – kuman. Kehamilan merupakan suatu
proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi
perubahan – perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental, psikologis,dan
sosial. Kesehatan pada ibu hamil untuk mendapatkan ibu dan anak yang sehat
dilakukan selama ibu hamil dalam keadaan hamil. Hal ini dapat dilakukan
diantaranya dengan memperhatikan kebersihan diri (personal hygiens) pada
ibu hamil itu sendiri , sehingga dapat mengurangi hal – hal yang dapat
memberikan efek negatif pada ibu hamil, misalnya pencegahan terhadap
infeksi.
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua
kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat,
menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada,
daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan.
Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali
mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium.
Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene
mulut dapat menimbulkan keries gigi. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
a. Tujuan perawatan personal hygiene (Tarwoto dan Wartonah 2006 dan
Ambarwati, E.R dan Sunarsih T.2009)
1) Meningkatkan derajat kesejahteraan seseorang
2) Memelihara kebersihan diri eseorang
3) Memperbaiki personal hygiene diri seorang
4) Menciptakan keindahan.
b. Faktor – faktor yang mempengaruhi personal hygiene (Tarwoto dan
Wartonah. 2006 dan Ambarawti, E.R dan Sunarsih T. 2009)
1) Body image. Gambaran individu terhadap dirinya sangat
mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya
perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap
kebersihannya.
2) Praktik sosial. Pada anak – anak selalu dimanja dalam
kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan
pola personal hygiene
3) Status sosio-ekonomi. Personal hygiene memerlukan alat dan
bahan seperti sabun, pasta gigi, shampo, sabun mandi yang
semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4) Pengetahuan. Pengetahuan personal hygiene sangat penting
karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
5) Budaya. Disebagaian masyarakat jika individu sakit tertentu
maka tidak boleh dimandikan.
6) Kebiasaan seseoraang . ada kebiasaan orang – orang yang
menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti
penggunaaan sabun, shampoo dan lain – lain.
7) Kondisi fifik. Pada keadaan sakit tentu kemampuan untuk
merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
melakukannya.
c. Personal hygiene yang berkaitan dengan perubahan sistem pada tubuh
ibu hamil. (Rukiyah A Y, dkk 2009)
1) Selama kehamilan pH vagina menjadi asam dari 4-3 menjadi 5-
6,5 akibat vagina mudah terkena infeksi.
2) Stimulus estrogen menyebabkan adanya flour albus
(keputihan).
3) Peningkatan vaskularisasi di perifer mengakibatkan wanita
hamil sering berkeringat.
4) Uterus yang membesar menekan kandung kemih,
mengakibatkan keinginan wanita hamil untuk sering berkemih
5) Mandi teratur mencegah iritasi vagina, teknik pencucian
perianal dari depan ke belakang.
d. Manfaat personal hygiens dan aktivitas pada ibu hamil (Rio.2011)
1) Dengan mandi dan membersihkan badan ibu akan mengurangi
kemungkinan adanya kuman yang masuk selama ibu hamil.
Hal ini mengurangi terjadinya infeksi, khusunya sesudah
melahirkan.
2) Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proes persalinan
 Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah
untuk mengeluarkan tinja
 Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian
dekat anus yang akan dibersihkan karena hal tersebut
akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata
diepisiotomi
 Selama menggunkan persalinan tiba ibu diperbolehkan
untuk berjalan – jalan disekitar kamar bersalin
 Ibu boleh minum dan makan makanan ringan,
disarankan untuk tidak mengknsumsi makanan yang
berbau menyengat seperti pete dan jengkol.
e. Hal – halyang perlu diperhatikan pada personal hygiene ibu hamil
(Rio. 2011)
Pada personal hygiens ibu hamil, adapun hal- hal yang perlu
diperhatikan dalam personal hygiens pada ibu hamil adalah dimulai
dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payu darah,
kebersihan pakaian, kebersihan vulva, kebersihan kuku tangan dan
kaki.
1) Kebersihan rambut dan kulit kepala
Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama
kehamilan karena over activity kelenjar minyak kulit kepala
dan mungkin memerlukan kemramas lebih sering. Rambut bisa
tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin
memerlukan pemotongan lebih sering. Menjaga kerbersihan
rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting.
Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur
guna menghilangkan segala kotoran, debu dan endapan minyak
yang menumpuk pada rambut membantu memeberikan
stimulasi sirkulisasi darah pada kulit kepala dan memonitor
masalah – masalah pada rambut dan kulit kepala.
2) Kebersihan gigi dan mulut
Ibu hamil harus memperhatiakan kebersihan gigi dan mulut
untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makin yang masih
tertinggal didalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada
gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang mendukung
peningkatan rongga gigi selama kehamilan.
Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan
oral hygiens dengan menggunakan sikat dan pasta gigi
sedangkan untuk kebersihan area mulut dan lidah bisa
dilakukan dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan
antiseptik.
Penjadwalan untuk trimester I terkait denga hiperemesis
dan ptyalisme (produk liur yang berlebihan) sehingga
kebersihan rongga mulut harus terus terjaga, misalnya
pencegahan kariespada gigi. Sedangkan untuk trimester III,
terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan
janin sehingga diketahui apakah ada pengaruh yang merugikan
pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi
setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap
terjadinya karies dan ginggivitis.
3) Kebersihan payudarah
Pemeliharaan payudarah juga penting, putting susu harus
dibersihkan kalau terbasahi oleh kolosrum. Kalau dibiarkan
dapat terjadi edema pada putting susu dan sekitarnya. Putting
susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan
keluar setiap kali mandi. Payu darah perlu disiapkan sebelum
bayi lahir sehingga apat segera berfungsi dengan baik saat
diperlukan.
4. Pakaian
Pada dasarnya pakaian apasaja bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar can
mudah dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang
harus diperhatikan dan diindari yaitu: 1) sabuk dan stoking yang terlalu ketat.
Karena akan mengganggu aliran balik 2) sepatu dengan hak tinggi, akan
menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan bertambah (Kusmiyati Y,
dkk.2008)
Payuarah perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi
rasa tidak enak karena pembesaran dan kecenderungan menjadi pendulans.
(Kusmiyati Y, dkk.2008)
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman tanpa sabuk / pita
yang menekan bagian perut/ pergelangan tangan, pakaian juga tidak terlalu
ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita
tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita
harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan bertambah
menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu saat kehamilan
ketika stabilitas tubuh terganggu dan cidera kaki yang sring terjadi (Rukiyah
A. Y, dkk.2009)
Desain bahan harus disesuaikan agar dapat menyangga payudarah yang
tambah menjadi besar pada khamilan dan memudahkan ibu ketika akan
menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian
BH dianjurkan terutama pada kehamilan di bulan ke empat sampai ke lima
sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis/tidak memakai BH sama sekali
jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia,
yaitu BH katn biasa dan BH nilon yang halus. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)
Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut
bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil
didesain untuk menyangga bagian perut di ats simfisis pubis disebalah depan
dan masing – masing di sisi bagian tengah pinggang disebelah belakang.
Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga
dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada
wanita hamil yang mempunyai tunas otot perut yang rendah. Korset yang tidak
disesain untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan tekanan
pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengenakanya. (Rukiyah
A.Y, dkk 2009)
5. Eliminasi
a. Eliminasi pada ibu hamil
Trimester I: frekuansi BAK meningkat kaena kandungan kencing
tertekan oleh pembesaran uterus, BAP normal konsistensi lunak.
Trimester II: frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar
dari rongga panggul
Trimester III: frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke
PAP (Pintu Atas Panggul), BAP sering obstipasi (sembelit) karena
hormone progesterone meningkat.
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan
eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi
terjadi karena adanya pengaruh hormone progesterone yang
mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus.
Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan
bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan
adalah dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak
minuman air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan kosong.
Meminum air putih hangat ketika perut dalam keadaan kosong dapat
merangsang gerak peristaltic usus. Jika ibu sudah mengalami
dorongan, maka segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi
konstipasi.
Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum
dirasakan oleh ibu hamil, terutama pada trimester I dan III. Hal
tersebut adalaha kondisi yang fisiologis. Ini terjadi kerena pada awal
kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak kantung kemih
sehingga kapasitasnya berkurang. sedangkan pada trimester III terjadi
pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada kantung
kemihnya. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi
keluhan ini sangat tidak dianjurkan, karena akan menyebabkan
dehidrasi.
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bakalan
cukup lancar. dengan kehamilan terjadi hormonal, sehingga daerah
kelamin menjadi basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur
(trichomonas) tumbuh sehingga wanita mengeluh gatal dan
mengeluarkan keputihan. rasa gatal sangat mengganggu, sehingga
sering digaruk dan menyebabkan saat berkemih terdapat residu (sisa)
yang memudahkan infeksi kandung kemih. Untuk melancarkan dan
mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga
kebersihan sekitar alat kelamin. Wanita perlu memplajari cara
membersihkan alat kelamin yaitu dengan gerakan dari depan ke
belakang setiap kali selesai bekemih atau buang air besar dan harus
menggunakan tissue atau lap atau handuk yang bersih setiap kali
melakukanya. membersihkan dan mengelap dari belakang ke depan
akan membawa bakteri dari daerah rectum ke muara uretra dan
meningkatkan resiko infeksi. Sebaiknya gunakan tissue yang lembut
dan menyerap air, lebih disukai yang berwarna putih, tidak diberi
wewangian karena tissue yang kasar diberi wewangian atau bergambar
dapat menimbulkan iritasi. Wanita harus sering mengganti pelapis atau
pelindung celana dalam.
Dianjurkan minum 8 -12 gelas cairan setiap hari. Mereka harus
cukup minum agar produksi air kemihnya cukup dan jangan sengaja
mengurangi minum untuk menjarangkan berkemih. Apabila perasaan
berkemih muncul jangan diabaikan, menahan berkemih akan membuat
bakteri didalam kandung kemih berlipat ganda. Ibu hamil harus
berkemih dulu jika ia akan memasuki keadaan dimana ia tidak akan
dapat berkemih untuk waktu yang lama (misalnya naik kendaraan jarak
jauh). Ia harus selalu berkemih sebelum berangkat tidur di malam hari.
Bakteri bisa masuk sewaktu melakukan hubungan seksual. Oleh karena
itu, ibu hamil dianjurkan untuk berkemih sebelum dan sesudah
melakukan hubungan seksual dan minum banyak air untuk
meningkatkan produksi kandung kemihnya.
Defekasi menjadi tidak teratur karena: hubungan seksual. Oleh
karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk berkemih sebelum dan sesudah
melakukan hubungan seksual dan minum banyak air untuk
meningkatkan produksi kandung kemihnya.
Defekasi menjadi tidak teratur karena :
1) Pengaruh relaksi otot polos oleh estrogen
2) Tekanan uterus yang membesar
3) Pada kehamilan lanjut karena pengaruh tekanan kepala
yang telah masuk panggul

konstipasi di cegah dengan:

1) Cukup banyak minum


2) Olahraga
3) Pemberian laksatik ringan seperti jus buah – buahan
b. Hal – hal untuk mengatasi terjadinya masalah eliminasi pada masa
kehamilan
BAK : untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung
kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat
kelamin.
BAB: perubahan hormonal mempengauhi aktifitas usus halus
dan usus besar sehingga pada ibu hamil sering mengalami otipasi,
untuk mengatasi di anjurkan meningkatkan aktifitas jasmani dan
makan berserat. (Manuaba, 1998:96)
Menjaga kebersihan vulva setelah BAK/BAB bisa dilakukan
dengan cara tidak hanya bagian luar saja yang dibersihkan tetapi juga
lipatan – lipatan labia mayora dan minora serta vestibula . (Ibrahim,
1993:59)
Masalh buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan
cukup lancar, untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung
kemih yaitu minum dan menjaga kebersihan sekitar kelamin.
Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar,
sehingga bung air besar mengalami obtipasi (sembelit).
Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena
menurunnya gerakan ibu hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan
untuk meningkatkan gerak, banyak makan makanan berserat (sayur
dan buah – buahan). Sembelit dapat menambah gangguan wasir
menjadi lebih besar dan berdarah.
c. Faktor yang Memengaruhi Eliminasi Urine
1) Diet dan asupan
jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang
memengaruhi output urine (jumlah urine). Protein dan natrium
dapat menentukan jumlah urune yang dibentuk. Selain itu,
minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine.
2) Respon awal keinginan untuk berkemih
kebeiahsaan mengabaikan keiginan awal untuk berkemih dapat
menyebabkan urine banyak tertahan di vesika urineria, sehingga
memmengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pemgeluaan
urine.
3) Gaya hidup
reubahan gaya hidp dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan
eliminasi. Hal ini terkait dengan terjadinya fasilitas toilet.
4) Stres psikologis
Meningkatnya steres dapat meningkatkan frekuensi keinginan
berkemih. Hal ini karena meningkatnya.
6. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dialarang selama tidak ada
riwayat penyakit seperti berikut ini.
 Sering abortus dan kelahiran premature
 Pendarahan pervaginam
 Coitus harus dialkukan dengan hati – hati terutama pada minggu
terakhir kehamilan
 Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang karena dapat menyebabkan
infeksi janin intra uteri.

Bila dalam amnenesis ada abortus sebelum kehamilan sekarang,sebaiknya


coitus ditunda hingga kehamilan 16 minggu. pada waktu itu plasenta sudah
terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil.

Pada umumnya coitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan


dengan hati – hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk kedalam
rongga panggul , coitus sebaiknaya dihentikan karena dapat manimbulakan
perasaan sakit dan pendarahan.

Sebagian perempuan takut melakukan hubungan seksual saat hamil.


Beberapa merasa gairah seksualnya menurun karena tubuh mereka melakukan
banyak penyesuaian terhadap bentuk kehidupan baru yang berkembang
didalam rahim mereka. Sementara disaat yang sama, gairah yang timbul
meningkat. Ini bukan kelainan seksual. Memang ada masanya ibu hamil
mengalami peningkatan gairah seksual.

a. Kebutuhan Seksual pada Tiap Trimester


Trimester pertama: minat menurun pada trimester (3 bulan)
pertama, biasanya gairah seks menurun. Jangankan kepingin,
bangun tidur saja sudah didera morning sickness, muntah malas,
segala hal yang bertolak belakang dengan semangat dan libido.
Fluktuasai, kelelahan, dan rasa mual dapat menghisap semua
keinginan untuk melakukan hubungan seks.
Trimeter kedua: minat meningkat (kembali) memasuki
trimester kedua, umumnya libido muncul kembali. Tubuh sudah
dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan sehingga
ibu hamil dapat menikmati aktifitas dengan lebih leluasa dari pada
trimester pertama. Kehamilan juga belum terlalu besar dan
memberatkan seperti pada trimester ketiga. Mual, muntah, dan rasa
tidak enak biasanya sudah jauh berkurang dan tubuh terasa lebih
nyaman. Demikian pula untuk urusan ranjang. Ini akibatnya
meningkatnya pengaliran darah ke organ – organ seksual dan
payudarah.
Trimester ketiga: minat menurun lagi libido dapat turun
krmbali ketika kehamilan memasuki trimester ketiga. Rasa nyaman
sudah jauh berkurang. Pegel dipunggung dan pinggul tubuh
bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya
janin mendesak dada dan lambung), dan kembali merasa mual,
itulah beberapa penyebab menurunya niat seksual. Tapi jika
termasuk yang tidak menaglami penurunan libido di trimester
ketiga, itu adalah yang normal apalagi jika termasuk yang
manikamati masa kehamilan.
b. Bahaya melakukan hubungan seksual pada ibu hamil
Hal di atas berlaku bila selama kehamilan tidak ada
masalah namun bila kehamilan beresiko seperti:
1) Aancaman keguguran atau riwayat kegugura, akan beresiko
terjadi keguguran berulang.
2) Plasenta letak rendah (ari – ari tertanam di segmen bawh rahim)
3) Khawatrie terjadi pendarahan hebat saat huungan seksual.
Riwayat kelahiran premature , ini juga mengancam terjadi
persalinan sebelum waktunya.
4) Keluar cairan ketuban, bila ketuban sudah keluar berarti selaput
ketuban yang berfungsi sebagai pelindung janin dari kuman
yang ada didaerah vagina robek, akibatnya hubungan seksual
akan mengantarkan kuman di vagina ke dalam rahim melali sel
– sel sperma, risikonya dapat menyebabkan infeksi pada janin.
5) Penyakit hubungan seksual (PHS), seperti : GO, syphilis, HIV /
Aids, dan lain – lain.
Suami atau istri yang sedang hamil atau tidak hamil tidak hamil
bila menderita penyakit ini sebaliknya tidak melakukan
hubungan seksual, sampai benar – benar sembuh berdasarkan
penilaian dan pemeriksaan dokternyang ahli dalam bidangnya.
Bila hubungan seksual tidak dapat dihindari sebaiknya
menggunakan kondom. Dampak yang paling ditakuti bukan saj
penularan ke janin , namun penularan ke pasangan juga.
B. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil Trimester I, II, dan III
1. Trimester I
Sekarang wanita merasa sedang hamil dan peresaaanya pun
bisa menyenangkan atau tidak menyenangkan. Hal ini dipengaruhi
oleh keluhan umum seperti lelah, lemah, mual sering buang air kecil,
membesarnya payudarh. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali
membenci kehamilanya perubahan emosi yang sering terjadi adlah
mudah menangis, mudah tersinggung kecewa penolakan dan gelisah
serta seringali biasanya pada awal kehamilan ia berhaeap untuk tidak
hamil.
pada trimester ini adalah periode penyesuaian diri, seeringkali
ib mencari tanda – tanda untuk lebih mayekinkan bahwa dirinya
memang hamil. ibu sering merasa ambivalen, bingung sekitar 80% ibu
melewati kekecewaan, menolak, sedih, gelisah Kegelisahan timbul
karena adanya perasaan takut, takut abortus atau kehamilan dengan
penyulit, kematian bayi kematiaan saat persalinan, takut rumah sakit,
dan lain – lain. Perasaan takut ini hendaknya diekspresikan sehingga
dapat menambah pengetahuan ibu dan banyak orang yang membantu
dan member perhatian. Oleh karena itu sangat penting adanya
keberanian wanita untuk kimunikasi baik dengan pasangn , keluarga
maupun bidan.
Sumber kegelisahan lainya adalah aktivitas seks dan relasi
dengan suami. Wanita merasa tidak mempunyai dara tarik, kurang
atraktif adanya perubahan fisik sehingga menjadi tidak percaya diri.
Kebanyakan wanita mengalai penurunan libido pada periode ini.
Keadaan ini membutuhkan adanya komunikasi yang terbuka dan jujur
dengan suami. Perubahan psikologi ini menurun pada trimester 2 dan
meningkat kembal pada saat mendekati persalinan.
Kegelisahan sering diberengi dengan mimpi buruk, firasat dan
hal ini sangat mengganggu. Dengan meningkatnya pengetahuan dan
pemahaman akan kehamilan, bahaya/ risiko, komitmen untuk menjadi
orang tua, pengalaman hamil membuat wanita menjadi siap. Perasaan
mabivelen akan berkurang pada akhir trimester 1 ketika wanita sudah
menerima/ menyadari bahwa dirinya hamil dan didukung oleh
perasaan aman untuk mengekspresikannya.
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya
akan menjadi ayah adalah timbulnya prasaan bangga atas
kemampuanya mempunyai keturunan bercampur dengan
keprihatinanya akan kesepianya untuk menjadi seorang ayah dan
pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah akan sangat
memperhatikan keadaan ibu yang sedang mulai hamil dan menghindari
hubungan seks karena takut mencederai janin.
2. Trimester II
Periode ini sering disebut periode sehat (radian health) ibu
sudah bebas dari ketidaknyamanan. Selama periode ini wanita
sudah mengharapkan bayi. Dengan adanya gerakan janin,
rahim yang semakin membesar, terlihatnya gerakan bayi saat di
USG semakin meyakinkan dia bahwa bayinya ada dan dia
sedang hamil. Ibu menyadari bahwa bayinya adalah individu
yang terpisah dari dirinya oleh karena itu sekarang ia lebih
fokus memperhatikan bayinya. Ibu sudah menerima
kehamilanya dan mulai dapat menggunakan energy dan
pikiranya secara lebih konstruktif. Sebelum adanya gerakan
janin ia menyadari identitasnya sebagai ibu. Hal ini
menimbulkan perubahan yang baik seperti kontak sosial
meningkat dengan wanita hamil lainya, adanya gelar calon ibu
baru, ketertarikan ya pada kehamilan dan persalinan serta
persiapan untuk menjadi peran baru.
Kebanyakan wanita mempunyai libido yang meningkat
dibandingkan trimester I, hal ini tejadi karena ketidaknyamanan
berkurang, ukuranperut tidak begitu besar.
3. Trimester III
Periode ini sering disebut periode menunggu dan waspada
sebabpada saat itu ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya,
menungu tanda – tanda persalinan. Perhatian ibu berfokus pada
bayinya, gerakan janin dan membesarnya uterus mengingkatkan pada
uterus

Vous aimerez peut-être aussi