Vous êtes sur la page 1sur 6

MIRZA NUGRAHA

1706125986
EKONOMI PAGI

ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT

1.1 Pengertian Monopoli

Monopoli murni adalah bentuk organisasi pasar dimana terdapat perusahaan tunggal
yang menjual komoditi yang tidak mempunyai subtitusi sempurna. Perusahaan itu sekaligus
merupakan industri dan menghadapi kurva permintaan industri yang memiliki kemiringan
negatif untuk komoditi itu “Antitrust” untuk pengertian yang sepadan dengan istilah “anti
monopoli” atau istilah “dominasi” yang dipakai masyarakat Eropa yang artinya juga sepadan
dengan arti istlah “monopoli” Disamping itu terdapat istilah yang artinya hampir sama yaitu
“kekuatan pasar”.
Menurut UU no.5 Tahun 1999 tentang Praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan
ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau
pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak
sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Undang-Undang Anti Monopoli No 5 Tahun
1999 memberi arti kepada monopolis sebagai suatu penguasaan atas produksi dan atau
pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau kelompok
pelaku usaha (pasal 1 ayat (1) Undang-undang Anti Monopoli )

1.2 Pengertian Persaingan Tidak Sehat

Persaingan usaha tidak sehat adalah suatu persaingan antara pelaku usaha dalam
menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang atau jasa yang dilakukan dengan
cara melawan hukum atau menghambat persaingan usaha.

1.3 Anti Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat.

Secara etimologi, kata “monopoli” berasal dari kata Yunani ‘Monos’ yang berarti
sendiri dan ‘Polein’ yang berarti penjual. Dari akar kata tersebut secara sederhana orang lantas
memberi pengertian monoopli sebagai suatu kondisi dimana hanya ada satu penjual yang
menawarkan (supply) suatu barang atau jasa tertentu. (Arie Siswanto:2002)
MIRZA NUGRAHA
1706125986
EKONOMI PAGI
Disamping istilah monopoli di USA sering digunakan kata “antitrust” untuk pengertian
yang sepadan dengan istilah “anti monopoli” atau istilah “dominasi” yang dipakai masyarakat
Eropa yang artinya juga sepadan dengan arti istlah “monopoli” Disamping itu terdapat istilah
yang artinya hampir sama yaitu “kekuatan pasar”. Dalam praktek keempat kata tersebut, yaitu
istilah “monopoli”, “antitrust”, “kekuatan pasar” dan istilah “dominasi” saling dipertukarkan
pemakaiannya. Keempat istilah tersebut dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan
dimana seseorang menguasai pasar ,dimana dipasar tersebut tidak tersedia lagi produk subtitusi
yang potensial, dan terdapatnya kemampuan pelaku pasar tersebut untuk menerapkan harga
produk tersebut yang lebih tinggi, tanpa mengikuti hukum persaingan pasar atau hukum tentang
permintaan dan penawaran pasar.
Undang-Undang Anti Monopoli No 5 Tahun 1999 memberi arti
kepada monopolis sebagai suatu penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau
atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha (pasal 1 ayat
(1) Undang-undagn Anti Monopoli). Sementara yang dimaksud dengan “praktek monopoli”
adalah suatu pemusatan kekuatan ekonomi oleh salah satu atau lebih pelaku yang
mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu
sehingga menimbulkan suatu persaingan usaha secara tidak sehat dan dapat merugikan
kepentingan umum. Sesuai dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Anti Monopoli.
Selain itu, Undang-Undang Anti monopoli juga memberikan arti kepada “persaingan
usaha tidak sehat” sebagai suatu persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan
produksi dan atau pemasaran barang atau jasa yang dilakukan dengan cara-cara yang tidak jujur
atau dengan cara melawan hukum atau menghambat persaingan usaha.

Dengan demikian Undang-undang Anti Monopoli No 5 tahun 1999 dalam memberikan


arti kepada posisi dominan atau perbuatan anti persaingan lainnya mencakup baik kompetisi
yang interbrand, maupun kompetisi yang intraband. Yang dimaksud dengan kompetisi
yang interbrand adalah kompetisi diantara produsen produk yang generiknya sama. Dilarang
misalnya jika satu perusahaan menguasai 100 persen pasar televisi, atau yang disebut dengan
istilah “monopoli”. Sedangkan yang dimaksud dengan kompetisi yangintraband adalah
kompetisi diantar distributor atas produk dari produsen tertentu. (Munir Fuady 2003: 6)
Disamping itu, ada juga yang mengartikan kepada tindakan monopoli sebagai suatu
keistimewaan atau keuntungan khusus yang diberikan kepada seseorang atau beberapa orang
atau perusahaan, yang merupakan hak atau kekuasaan yang eksklusif untuk menjalankan bisnis
atau mengontrol penjualan terhadap seluruh suplai barang tertentu . Dalam hukum Inggris
MIRZA NUGRAHA
1706125986
EKONOMI PAGI
kuno, monopoli diartikan sebagai suatu izin atau keistimewaan yang dibenarkan oleh raja untuk
membeli, menjual, membuat. Mengerjakan atau menggunakan apapun secara keseluruhan,
dimana tindakan monopoli tersebut secara umum dapat mengekang kebebasan berproduksi
atau trading. Atau monopoli dirumuskan juga sebagai suatu tindakan yang memiliki atau
mengontrol bagian besar dari suplai di pasar atau output dari komoditi tertentu yang dapat
mengekang kompetisi, membatasi kebebasan perdagangan, yang memberikan kepada
pemonopoli kekuasaan pengontrolan terhadap harga.

Ada lagi yang mengartikan kepada tindakan monopoli (yang umum) sebagai suatu hak
atau kekuasaan hanya untuk melakukan suatu kegiatan atau aktivitas yang khusus, seperti
membuat suatu produk tertentu, memberikan suatu jasa, dan sebagainya. Atau, suatu monopoli
(dalam dunia usaha) diartikan sebagi pemilikan atau pengendalian persediaan atau pasaran
untuk suatu produk atau jasa yang cukup banyak untuk mematahkan atau memusnahkan
persaingan, untuk mengendalikan harga, atau dengan cara lain untuk membatasi perdagangan
Struktur monopoli sering pula dibedakan atas monopoli alamiah dan non alamiah. Monopoli
alamiah antara lain dalam memproduksi air minum, gas, listrik dan lainnya sedangkan
monopoli non alamiah yang merupakan monopoli berasal dari struktur oligopoli yang kolusif
sehingga mendapatkan tempat yang kurang baik , akan tetapi bukan berarti yang alamih juga
dapat melepaskan diri dari citra yang kurang baik di pihak lain. (Nurimansyah Hasibuan .1993)

Praktek-praktek monopoli di Indonesia sering tidak mendapatkan tempat perhatian


dalam dunia penelitian. Namun demikian, oleh karena fasilitas-fasilitas tertentu dari
pemerintah, maka kehadiran monopolis dapat memperkuat transfer pendapatan dari yang relatif
lemah ke kelompok yang relatif lebih kuat, maka kehadiran monopolis dapat memperkuat
transfer pendapatan akan tetapi walaupun monopolis mendapatkan keuntungan yang super
normal namun kurang diimbangi dengan pembayaran pajak yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat luas.(Nurimansyah Hasibuan .1993)

Tujuan pemerintah membuka kompetisi telekomunikasi sebenarnya adalah untuk


mengikuti kecenderungan pasar bebas (globalisasi) yang diusung oleh negara maju melalui
WTO. Namun, tidak boleh terlupakan bahwa kepentingan pengguna telepon, yaitu para
konsumen, harus tetap menjaga prioritas karena sektor telekomunikasi masih merupakan
tanggung jawab sepenuhnya sesuai dengan UUD 1945 dan UU Telekomunikasi 1999
.Diperlukan kedewasaan dari regulator dan setiap operator untuk mengubah cara pandang yang
MIRZA NUGRAHA
1706125986
EKONOMI PAGI
masih bernuansa monopolistik dan protektif ke arah kompetisi yang sehat dan berorientasi
komsumen.

1.4 Ruang Lingkup Aturan Antimonopoli

Dalam Undang-undang Fair Trading di Inggris tahun 1973, istilah Monopoli diartikan
sebagai keadaan di mana sebuah perusahaan atau sekelompok perusahaan menguasai sekurang-
kurangnya 25 % penjualan atau pembelian dari produk-produk yang ditentukan . Sementara
dalam Undang-Undang Anti Monopoli Indonesia , suatu monopoli dan monopsoni terjadi jika
terdapatnya penguasaan pangsa pasar lebih dari 50 % (lima puluh persen ) (pasal 17 ayat (2)
juncto pasal 18 ayat (2) ) Undang-undang no 5 Tahun 1999.
Dalam pasal 17 ayat (1) Undang- undang Anti Monopoli dikatakan bahwa “pelaku usaha
dilarang melakukan penguasaan pasar atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau
jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan tidak
sehat”, sedangkan dalam pasal 17 ayat (2) dikatakan bahwa “pelaku usaha patut diduga atau
dianggap melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila:

A. Barang dan atau jasa yang bersangkutan belum ada subtitusinya;atau


B. Mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk kedalam persaingan usaha
barang dan atau jasa yang sama;atau
C. Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha mengusasai lebih dari 50 % (lima
puluh persen ) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

1.5 Tata cara penanganan perkara:

A. Sanksi-sanksi

 Sanksi Administrasi
Sanksi Administrasi adalah dapat berupa penetapan pembatasan perjanjian.
Pemberhentian integrasi vertical, perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan
posisi dominan, penetapan pembatalan atas penggabungan, peleburan dan pengambil
MIRZA NUGRAHA
1706125986
EKONOMI PAGI
alihan badan usaha, penetapan pembayaran ganti rugi, penetapan denda serendah-
rendahnya satu miliar rupiah.

 Sanksi Pidana Pokok dan Tambahan


Sanksi pidana pokok dan tambahan adalah dimungkinkan apabila pelaku usaha
melanggar integrasi vertikal, perjanjian dengan pihak luar negeri, melakukan monopoli,
melakukan monopsoni, penguasaan pasar, posisi dominan, pemilikan saham,
penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan dikenakan denda minimal dua piluh
lima miliar rupiah dan setinggi-tingginya seratus miliar rupiah, sedangkan untuk
pelanggaran penetapan harga, perjanjian tertutup, penguasaan pasar dan
persekongkolan, jabatan rangkap dikenakan denda minimal lima miliar rupiah dan
maksimal dua puluh lima miliar rupiah. Sementara itu, bagi pelaku usaha yang
dianggap melakukan pelanggaran berat dapat dikenakan pidana tambahan sesuai
dengan pasal 10 KUH Pidana berupa :

Pencabutan izin usaha.


Larangan kepada pelaku usaha yang telah terbukti melakukan pelanggaran
terhadap undang-undang ini untuk menduduki jabatan direksi atau komisaris
sekurang-kurangnya dua tahun dan selama-lamanya lima tahun.
Penghentian kegiatan atau tindakan tertentu yang menyebabkan timbulnya
kerugian pada pihak lain.
MIRZA NUGRAHA
1706125986
EKONOMI PAGI

 Campideal. 2010 . Ringkasan hukum anti monopoli dan persaingan usaha.


http://campideal.wordpress.com/2010/08/16/ringkasan-hukum-anti-monopoli-dan-
persaingan-usaha/
 Alicy Blog. 2011. Undang – Undang anti monopoli dan dampaknya terhadap bisnis usaha kecil.
http://alicyborg.blog.com/2011/09/20/undang-undang-anti-monopoli-dan-dampaknya-
terhadap-bisnis-usaha-kecil-dan-menengah/
 Ruja.com. 2012 . Anti monopoli dan persaingan tidak sehat.
http://rujakcom.blogspot.com/2012/04/anti-monopoli-dan-persaingan-tidak.html
 Aindua. 2012 . Anti monopoli dan persaingan curang.
http://aindua.wordpress.com/2012/05/01/anti-monopoli-dan-persaingan-usaha-tidak-
sehat/
 Maments , Rizki , 2011. Studi Kasus anti monopoli dan persaingan curang.
http://rizkiimaments.wordpress.com/2011/02/19/anti-monopoli-persaingan-tidak-
sehat/

Vous aimerez peut-être aussi