Vous êtes sur la page 1sur 3
Draft per Awal Desember 2012 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN RENCANA BISNIS INDUSTRIALISASI GARAM (Bagian Pertama) Pada bagian ini akan dibahas mengenai aspek pasar dan pemasaran dari usaha garam rakyat sistem tradisional plus. Pada aspek pasar akan dibahas mengenai kondisi: permintaan, penawaran, serta peluang pasar. Adapun pada aspek pemasaran akan dibahas tentang: harga, rantai pemasaran, dan kendala- kendala yang dihadapi dalam pemasaran. A. ASPEK PASAR Garam adalah salah satu bahan pelengkap dari kebutuhan pangan dan berfungsi sebagai sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Garam dibutuhkan oleh manusia dalam bentuk garam konsumsi dan sebagai bahan baku/penolong dalam industri. Setiap orang mengkonsumsi garam sebanyak 5 — 15 gram per hari atau sekitar 3 (tiga) kg per tahun (dalam bentuk aneka pangan).! —_Perkembangan industrialisasi secara signifikan menyebabkan permintaan terhadap garam untuk kepentingan industri meningkat dengan tajam.? Kebutuhan terhadap garam tidak * Sumber: Winarno (1995) ? Dengan adanya perkembangan industri global, maka berbagai industri yang bergerak di bidang kimia menyerap lebih dari 55% produksi garam dunia, terutama untuk industri manufaktur chlorine yang menghasilkan polyviny! chloride (PVC) yaitu plastik yang terbuat dari chlorine, dan caustic soda (sodium hydroxide) yang menghasilkan paper-pulping chemical. Draft per Awal Desember 2012 dapat digantikan dan setiap tahun kebutuhan garam meningkat rata-rata sebesar 2 ~4%. Tabel 1 Perkembangan Permintaan Garam, Produksi Garam Rakyat, Impor Garam, dan Pasokan Garam Nasional (dalam ton) Permintaan Taha Garam Garam gram aigat PT aso Konsumsi_Industri 2006 650.000 1.519.000 1.304.000 1.552.750 2.856.750 2007 671.000 1.935.375 977.000 1.661.488 2.638.488 2008 680,000 2.071.910 1.033.000 1.657.548 3.028.548 2009 686.800 2.092.629 1.371.000 LT014I8 3.072.418 2010 686,000 _ 2.092.160 30.600, 2.083.343 2.113.943 Sumber: Kementerian Perdagangan (2011) dalam Yanuarti (2012) Berdasarkan data pada tahun 2010 (\ihat Tabel 1 di atas), kebutuhan garam nasional adalah sebesar 2.872.326 ton. Adapun perinciannya adalah: garam industri CAP (Chior Alkali Plant) 1.492.326 ton, garam konsumsi 720.000 ton, industri aneka pangan 465.000 ton, pengeboran minyak 135.000 ton, dan lainnya 60.000 ton. Dari total kebutuhan garam nasional tersebut sebesar 2,2 juta ton dipenuhi melalui impor impor yang berasal dari Australia 80%, India 15%, China 3%, dan sisanya dari berbagai negara lain. Khusus garam untuk kebutuhan industri dan farmasi bahkan seluruhnya (100%) masih diimpor karena produksi di dalam negeri dinilai belum mampu memenuhi kualitas yang diinginkan (kadar NaCl >98,5%), khususnya oleh produsen garam rakyat. Dengan perkataan lain, selama ini produksi garam lokal hampir semuanya hanya untuk memenuhi kebutuhan garam konsumsi.. Sungguh suatu kondisi yang ironis, jika Indonesia~-sebagai negara maritim dengan hampir 80 % wilayahnya berupa laut dan memiliki pantai terpanjang kedua di dunia-justru menjadi negara importir garam terbesar. Namun demikian, di sisi Draft per Awal Desember 2012 lain hal ini menunjukkan bahwa potensi pasar untuk garam masih terbuka lebar sehingga prospek pengembangan usaha garam masih sangat menjanjikan. Tabel 2. Kualitas Garam Impor (dalam %) Negara | Garam Mg | SO, | Kadar air it Australia) 97.47 | 0.04 | 0.02 | 012 | 2.04 | 0.00 Meksiko | 97.26 | 0,04 | 0.02 | 0.13 | 2.27 | 0.01 China| 94.09 | 0.06 | 0.08 | 0.24 | 5.19 | 0.04 India [ 96.34 | 0,07 | 0,03 | 0.20 | 2.87 | 0.10 Sumber: http://www.dampiersalt.com.au dalam Makhfud (2012)

Vous aimerez peut-être aussi