Vous êtes sur la page 1sur 5
Draft per Awal Desember 2012 ASPEK PRODUKSI RENCANA BISNIS INDUSTRIALISASI GARAM (Bagian Ketiga) Perincian aspek produksi akan mencakup penjelasan mengenai: lokasi usaha, fasilitas dan peralatan produksi, bahan baku, tenaga kerja, teknologi, penentuan musim produksi, proses produksi, jenis dan mutu produk, serta kendala produksi. G. PROSES PRODUKSI 4. Pembuatan Air Tua Untuk menjadikan air laut 2 °Be (air muda) menjadi air laut 20 °Be (air tua) diperlukan waktu 10 hari, setelah adanya air muda dan air tua di penampungan, proses ini bisa berlangsung terus menerus setiap hari. Air laut tua ditampung dalam kolam penampungan dengan kepekatan 20 - 25 Be. Jika terlalu tinggi, garam yang terbentuk akan terasa pahit karena mengandung garam-garam magnesium. Untuk menjaga kepekatan air tua tetap pada kisaran 20 - 25 °Be, maka dialirkan air muda dengan kepekatan 2 °Be ke kolam penampungan air tua setiap 5 (lima) hari atau jika diperlukan (Widiarto, 2012). Gambar 6 di bawah menyajikan contoh bentuk kolam/petak penampungan air tua di salah satu lahan produksi usaha garam rakyat. 10 Draft per Awal Desember 2012 5, Pengolahan Tanah dan Air di Meja-meja Kristalisasi Untuk memperoleh kualitas tanah meja kristalisasi yang baik, sebelum melakukan pelepasan air tua (air laut 25 °Be), tanah meja kristalisasi terlebih dahulu diperlakukan “Kesap dan Guluk” (biasanya dilakukan 2 kali untuk memperoleh kualitas kekerasan tanah yang memenuhi syarat). Kesap bertujuan untuk membuang lumpur dan lumut yang menempel pada permukaan tanah, sedangkan Guluk bertujuan untuk mengeraskan landasan permukaan tanah (Widiarto, 2012). Halhal yang dilakukan pada tahap pengolahan tanah dan air di meja- meja kristalisasi antara lain adalah: Kesap pendahuluan dilakukan sebelum atau pada waktu air laut dialirkan untuk menghilangkan lumut-lumut. Kesap pertama dilakukan mulai dari meja terendah dalam satu seri, sehingga konsentrasinya mencapai maksimum 3 — 6 Be. cre Draft per Awal Desember 2012 Guluk pertama pada meja dilakukan setelah kesap pertama selesai dan lahan dijemur hingga kering selama 1 - 2 hari, kemudian dasarnya diguluk menggunakan guluk kayu (lihat Gambar 7 di bawah). Setelah meja mengalami proses kesap pertama dan guluk pertama konsentrasi air akan mencapai maksimum 10 -14 °Be. — Selanjutnya dilakukan kesap kedua yang secara teknis sama dengan kesap pertama. Guluk kedua dilakukan 1 - 2 hari setelah kesap kedua pada kondisi dasar meja dalam keadaan kering, Pelaksanaan teknis guluk kedua sama seperti guluk pertama sehingga dasar meja yang sudah menjalani proses kesap kedua dan guluk kedua benar- benar bersih, rata, keras dan padat. Setelah air di dalam meja yang telah dikesap kedua dan guluk kedua, konsentrasi air akan mencapai maksimum 20 — 23 °Be selanjutnya dilakukan kesap penghabisan pada meja tersebut. Guluk penghabisan dilakukan 1 — 2 hari setelah kesap penghabisan dan pada kondisi dasar meja dalam keadaan kering. Pelaksanaan teknis guluk penghabisan sama dengan guluk pertama dan guluk kedua, dilakukan dengan menggunakan guluk beton besar sebagai syarat untuk persiapan lepas air. 2

Vous aimerez peut-être aussi