Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Objektif
Hasil pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan fisik umum dan laboratorium sangat
mendukung diagnosis hiperemesis gravidarum. Pada kasus ini diagnosis
ditegakkan berdasarkan:
Pemeriksaan tanda vital didapatkan kesadaran compos mentis, TD : 120/80
mmHg, RR : 22x/menit HR : 90x/menit, temperatur aksila: 36,5 0C
Pemeriksaan fisik didapatkan mukosa bibir kering, hiperpigmentasi areola
mammae, nyeri tekan regio epigastrium dan TFU belum teraba
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 11,5 gr/dl, golongan darah AB (+),
faktor pembekuan darah normal, HbsAg dan HIV non-reaktif.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Prawirohardjo (2014) yang
menyebutkan bahwa pada pemeriksaan fisik pasien dengan hiperemesis gravidarum
dapat ditemukan tanda-tanda dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis dan berat badan
menurun.
1. Assesment
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang pasien didiagnosis G 2P1Ao hamil
11 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum
2. Plan
Diagnosis : Kecil kemungkinan keluhan ini disebabkan bukan karena hiperemesis
gravidarum. Upaya diagnosis yang dilakukan sudah sesuai guideline
yang berlaku.
Pengobatan: Saat