Vous êtes sur la page 1sur 19

LAPORAN ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL


PADA NY. S USIA 29 TAHUN G2P0A1 DENGAN ABORTUS
INKOMPLETUS
DI RS PKU MUHAMMADIYAH CEPU

Disusun oleh :

Nama : Isabella Putri Ramadhani


NIM : P1337424615033

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN BLORA JURUSAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2017 / 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberikan saya semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan laporan
ilmiah asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan
Maternal pada Ny. S usia 29 tahun G2P0A1 dengan abortus inkompletus di RS PKU
Muhammdiyah Cepu” dapat selesai seperti waktu yang telah saya rencanakan.
Tersusunya laporan ilmiah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak
yang telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Sugiyano, SPd, M.App, Sc sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang


2. Runjati, Mmid sebagai Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Semarang
3. Dosen pengampu Poltekkes Kemenkes Semarang kampus IV Blora
4. Pembimbing klinik Ruang VK RS PKU Muhammadiyah Cepu
5. Kedua orangtua saya yang memberikan doa dan dukungan
6. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat
agar laporan ilmiah ini dapat terselesaikan
Semoga Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik yang
tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang penulis sebutkan. Tak ada gading yang
retak, untuk itu saya sebagai penulis menyadari bahwa laporan ilmiah yang telah saya
susun masih memiliki banyak kelemahan serta kekurangan-kekurangan baik segi
teknis maupun non-teknis. Untuk itu penulis berharap kepada semua pihak agar dapat
memberikan saran dan kritik yang membangun semi penyempurnaan penulisan-
penulisan mendatang. Dan apabila di dalam laporan ilmiah ini terdapat hal-hal yang
di anggap tidak berkenan di hati pembaca mohon di maafkan.

Blora, 17 Oktober 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata pengantar ............................................................................................................... i
Daftar isi ......................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang .......................................................................................................... 1
Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 3
Manfaat Penulisan ..................................................................................................... 3
BAB II Tinjauan Teori
Abortus ..................................................................................................................... 4
BAB III Tinjauan Kasus
BAB IV Pembahasan
Pembahasan ............................................................................................................... 10
BAB V Penutup
Kesimpulan ................................................................................................................ 11
Saran .......................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Abortus atau abortus berulang merupakan kejadian yang paling sering
dijumpai pada kehamilan, walapun populasi keduanya berbeda dan
penyebabnya masih membutuhkan pemahaman dan penelitian lebih lanjut.
Umumnya jumlah prevalensi keguguran sekitar 10-15 % dari semua tanda
klinis kehamilan yang dikenali (Simpson dan Carson 1993; Simpson dan
Mills 1986; Zimmerman et al. 1996), tapi secara empiris estimasi dan
prevalensi masih bervariasi dari yang terendah 2-3% sampai yang tinggi
sekitar 30%.
Tiga penyebab klasik kematian ibu di dunia ini disebabkan oleh 3 faktor
yaitu keracunan kehamilan, perdarahan, infeksi sedangkan penyebab ke
empat yaitu abortus. WHO melaporkan setiap tahun 42 juta wanita
mengalami kehamilan yang tidak diinginkan unintended pregnancy yang
menyebabkan abortus, terdiri dari 20 juta merupakan unsafe abortion, yang
paling sering terjadi pada negara-negara dimana abortus itu illegal.
Menurut WHO dan Guttmacher, sekitar 68.000 wanita mati setiap tahunnya
dikarenakan komplikasi yang disebabkan oleh unsafe abortion dan sekitar
dua juta sampai tujuh juta wanita setiap tahunnya selamat dari unsafe
abortion namun penyembuhan jangka panjang ( abortus inkomplit, infeksi
(sepsis), perdarahan, dan trauma pada organ internal.
WHO melaporkan pada negara berkembang, unsafe abortion terjadi lebih
dari 55%. Berdasarkan dari statistik WHO, rasio unsafe abortion 1/270,
menurut sumber lain, unsafe abortion tejadi pada 1 dalam 8 kematian ibu. Di
seluruh dunia, 48% induksi abortus merupakan unsafe abortion.
Dalam hal faktor usia, resiko terjadinya abortus lebih sering terjadi pada usia
muda dibawah 20 tahun dan usia tua lebih 45 tahun. Angka Kematian Ibu di

4
Indonesia (AKI) masih tinggi. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI 2007), AKI di Indonesia 228/100.000 kelahiran hidup.
Angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi pada kehamilan remaja 2-4 kali
lebih tinggi dibandingkan dengan kehamilan pada wanita pada usia 20-35
tahun.

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran nyata dalam melaksanakan asuhan
kegawatdaruratan maternal pada Ny. S usia 29 tahun dengan abortus
inkompletus
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian data subyektif secara komprehensif pada klien
Ny. S usia 29 tahun dengan abortus inkompletus
b. Melakukan pengkajian data obyektif secara komprehensif pada klien
Ny. S usia 29 tahun dengan abortus inkompletus
c. Dapat menentukan dan mengidentifikasi masalah (analisa) yang muncul
pada klien Ny. S usia 29 tahun dengan abortus inkompletus
d. Dapat menentukan perencanaan intervensi (penatalaksanaan) dalam
asuhan pada klien Ny. S usia 29 tahun dengan abortus inkompletus
e. Membandingkan teori dengan kasus yang ada di lapangan / lahan
praktik

5
B. Manfaat
1. Bagi Profesi Kebidanan
Mendapatkan pengetahuan dan pemecahan masalah dalam asuhan dengan
masalah keterbatasan yang sering ditemukan, Sebagai bahan kepustakaan
dan perbandingan pada penanganan masalah keterbatasan yang sering
ditemukan pada Abortus Inkompletus
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai informasi kepada mahasiswa dalam kegiatan proses belajar
mengajar tentang masalah keterbatasan yang sering ditemukan pada
Abortus Inkompletus
3. Bagi Klien
Untuk mengetahui dan memahami penanganan Abortus Inkompletus
4. Bagi Penulis
Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta dapat mengembangkan
teori Abortus inkompletus dan mengaplikasikannya di lapangan

6
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori Kehamilan


1. Pengertian Kehamilan
Menurut Saifuddin (2009 : 89) Kehamilan adalah proses yang dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat
sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.
Kehamilan menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam
buku Prawirohardjo (2009 : 213) didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi.
2. Tanda dan Gejala Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan menurut Ummi, dkk (2011 : 72) dibagi menjadi 3
yaitu :
a. Tanda tidak pasti (Presumptive Sign)
Tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat
dikenali dari pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.
b. Tanda-tanda kemungkinan hamil
Tanda kemungkinan adalah perubahan fisiologis yang dapat
diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik
kepada wanita hamil.
c. Tanda-tanda pasti hamil
Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung keberadan
janin, yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa

7
B. Tinjauan Teori Abortus
1. Pengertian Abortus
Menurut Prawirohardjo (2009 : 460) Abortus adalah ancaman atau
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan.
Saifuddin (2008 : 145), mendefinisikan bahwa Abortus adalah berakhirnya
suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan
tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk
hidup di luar kandungan.
Manuaba (2008 : 58) mengemukakan Abortus adalah keluarnya hasil
konsepsi sebelum mampu hidup diluar kandungan dengan berat kurang dari
1000 gram atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu.
2. Macam-macam Abortus
Macam-macam abortus dapat dibagi atas dua golongan :
a. Abortus Spontan
Menurut Saifuddin (2008:145), abortus spontan adalah abortus yang
terjadi secara alamiah tanpa intervensi dari luar (buatan) untuk
mengakhiri kehamilan tersebut.
Berdasarkan gambaran kliniknya, abortus spontan dapat dibagi
menjadi :
1) Abortus Imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari
uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi
masih dalam uterus dan tanpa adanya dilatasi serviks.
2) Abortus Insipiens adalah peristiwa perdarahan dari uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu, dengan adanya dilatasi serviks
uteri yang meningkat tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.
3) Abortus Inkomplit adalah peristiwa pengeluaran hasil konsepsi
pada kehamilan sebelum 20 minggu dan masih ada sisa tertinggal
di dalam uterus.

8
4) Abortus Komplit adalah peristiwa perdarahan pada kehamilan
muda dimana seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan dari cavum
uteri.
5) Abortus Habitualis adalah abortus spontan yang terjadi tiga kali
atau lebih berturut-turut.
6) Missed Abortion adalah kematian janin sebelum berusia 20
minggu, tetapi janin mati itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu
atau lebih.
7) Abortus Infeksius dan Abortus Septik adalah keguguran yang
disertai infeksi genetalia. Abortus septik adalah keguguran disertai
infeksi berat dengan penyebaran kuman atau toksinnya ke dalam
peredaran darah atau peritoneum.

b. Abortus Provokatus (Induced Abortion)


Manuaba (2007 : 686), mendefinisikan abortus Provokatus merupakan
abortus yang disengaja baik dengan memakai obat-obatan atau
memakai alat. Abortus ini terbagi menjadi :
1) Abortus Medisinalis
Ialah karena tindakan kita sendiri, dengan alasan apabila
kehamilan dilanjutkan dapat membahayakan jiwa ibu.
2) Abortus Kriminalis
Ialah abortus yang terjadi oleh karena tindakan yang tidak legal
atau tidak berdasarkan indikasi medis dan biasanya dilakukan
secara sembunyi - sembunyi oleh tenaga tradisional.

9
3. Etiologi Abortus
Menurut Yulaikha (2008 : 73), hal-hal yang dapat menyebabkan Abortus
adalah sebagai berikut :
a. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi yang dapat mengakibatkan
kematian dan atau dilahirkannya hasil konsepsi dalam keadaan cacat.
b. Kelainan pada plasenta
Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab sehingga plasenta tidak
dapat berfungsi. Gangguan pembuluh darah plasenta, diantaranya pada
ibu yang menderita Diabetes Melitus, penyakit hipertensi menahun,
toxemia gravidarum dan lain-lain.
c. Penyakit ibu
Penyakit infeksi yang dapat menyebabkan demam tinggi, pneumonia,
thypoid, rubella yang dapat menyebabkan Abortus. Toksin, bakteri,
virus/plasmodium dapat melalui plasenta masuk ke janin sehingga
menyebabkan kematian janin, kemudian terjadi Abortus.
d. Kelainan traktus genitalis
Seperti retroversi uteri, mioma uteri atau kelainan bawaan uterus yang
dapat menyebabkan abortus. Penyebab lain dari abortus dalam
trimester II adalah servik inkompeten yang disebabkan kelemahan
bawaan servik, dilatasi serviks berlebihan dan atau robekan serviks
yang tidak dijahit.

C. Abortus Inkompletus
1. Pengertian Abortus Inkompletus
Prawirohardjo (2009 : 469) mendefinisikan bahwa Abortus inkompletus
adalah peristiwa pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20
minggu dan masih ada sisa tertinggal di dalam uterus.

10
Sastrawinata, dkk (2004 : 5) mengemukakan, Abortus Inkompletus
(keguguran tidak lengkap) adalah sebagian dari buah kehamilan telah
dilahirkan, tetapi sebagian (biasanya plasenta) masih tertinggal didalam
rahim, ostium terbuka dan teraba jaringan.
Menurut Mansjoer (2008 : 263) Abortus incomplit ialah bila sudah
sebagian jaringan janin dikeluarkan dari uterus.

2. Diagnosis Abortus Inkompletus


Diagnosis Abortus Inkomplitus menurut Manuaba (2008 : 60) dapat
ditegakkan antara lain :
a. Tanda-tanda hamil muda atau amenore
b. Kram perut bagian bawah
c. Perdarahan sedang hingga banyak dari jalan lahir
d. Teraba sisa jaringan hasil konsepsi
e. Ostium uteri terbuka
f. Tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan

3. Diagnosis Banding Abortus Inkompletus


Diagnosis banding pada Abortus Inkomplitus menurut Benson dan
Pernoll (2008:298) yaitu kehamilan ektopik dibedakan dari abortus
spontan dengan adanya tanda dan gejala tambahan berupa nyeri pelvis
unilateral atau nyeri pada massa adneksa. Dismenore membranosa
mungkin sangat mirip dengan abortus spontan, tetapi tidak ada desidua
dan villi pada silinder endometrium dan uji kehamilan negatif.
Hiperestrogenisme dapat menyebabkan endometrium berproliferasi hebat
dengan gejala kram dan perdarahan. Mola hidatidosa biasanya berakhir
dengan abortus (<5 bulan) tetapi ditandai dengan kadar hCG yang sangat
tinggi dan tidak adanya janin.

11
4. Penanganan Abortus Inkompletus
Menurut Saifuddin (2002 : M-13) penanganan abortus Inkomplitus adalah
sebagai berikut:
a. Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang dari 16
minggu evakuasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam
ovum untuk mengeluarkan hasil konsepsi. Jika perdarahan berhenti,
beri ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 400 mg per oral.
b. Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan
kurang dari 16 minggu, evakuasi sisa hasil konsepsi dengan :
1) Aspirasi Vakum Manual (AVM) merupakan metode evaluasi
yang terpilih. Evaluasi dengan kuret tajam sebaiknya hanya
dilakukan jika AVM tidak tersedia.
2) Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera, beri ergometrin 0,2
mg IM atau Misoprostol 400 mg per oral (dapat diulang sesudah
4 jam jika perlu).
c. Jika kehamilan lebih dari 6 minggu :
1) Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan IV (garam
fisiologis atau larutan Ringer Laktat) dengan kecepatan 40
tetes/menit sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi.
2) ika perlu berikan misoprostol 200 mg per vaginam setiap 4 jam
sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mg)
3) Evakuasi hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus.

12
D. Manajemen Kebidanan
Pada asuhan kebidanan ini penulis menggunakan pendokumentasian 7
langkah yang menggunakan SOAPIE. Metode ini merupakan inti sari proses
pemikiran penatalaksanaan kebidanan 7 langkah Varney (JHPIEGO,2003)
S : DATA SUBJEKTIF
Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi
pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan
langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa. Pada orang yang
bisu, dibagian data dibelakang” S” diberi tanda” 0” atau” X” ini menandakan
orang itu bisu. Data subjektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat.
O : DATA OBJEKTIF
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan
dengan diagnosa. Data fisiologis, hasil observasi yang jujur, informasi kajian
teknologi (hasil Laboratorium, sinar X, rekaman CTG, dan lain-lain) dan
informasi dari keluarga atau orang lain dapat dapat dimasukkan dalam
kategori ini. Apa yang diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen yang
berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan
A : ANALISA/ASSESMENT
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi
subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena
keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik subjektif
maupun objektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses
pengkajian adalah suatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah
sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin
suatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil
tindakan yang tepat.
Kesimpulan yang di ambil berdasarkan data objektif dan subjektif
a. Diagnosa / masalah
b. Antisipasi Diagnosa / masalah potensial

13
c. perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter
P : PLANING/PERENCANAAN
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga
mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan
tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu,
tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam
kesehatan dan harus sesuai dengan instruksi dokter

14
BAB III
TINJAUAN KASUS

15
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada data subjektif, ditemukan pada keluhan utama ibu mengatakan


mengeluarkan darah seperti haid tetapi gumpalan gumpalan. Menurut
Sulistyawati (2012) keluhan utama pada abortus adalah kram bagian perut
bawah disertai perdarahan sedang hingga banyak yang keluar dari jalan lahir.
Sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik
Pada riwayat kesehatan keluarga, tidak ada riwayat penyakit DM
ataupun hipertensi. Menurut Salmah, dkk (2005) riwayat kesehatan keluarga
dikaji untuk mengetahui keadaan keluarga yang dapat menjadi faktor
penyebab abortus Inkomplitus yaitu penyakit keturunan seperti DM dan
Hipertensi. Sehingga terjadi kesenjangan antara teori dan praktek
Pada data objektif, ditemukan TD ny S 110/80 mmHg. Menurut
Mansjoer (2008) diagnosis pada abortus salah satunya yaitu pada pemeriksaan
fisik keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun, tekanan darah
normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan
normal atau meningkat. Sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
praktik.
Usia kehamilan Ny. S adalah 6 minggu, menurut Prawiroharjo (2009)
mendefinisikan bahwa Abortus inkompletus adalah peristiwa pengeluaran
hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dan masih ada sisa
tertinggal di dalam uterus. Sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori
dan praktik
Pada analisa dari data subjektif dan objektif sesuai dengan diagnosa
blighted ovum
Pada penalataksanaan dari asuhan yang diberikan dilakukan curretase
untuk mengeluarkan hasil konsepsi. Menurut Saiffudin (2002) Jika perdarahan
tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang dari 16 minggu evakuasi dapat

16
dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum untuk mengeluarkan hasil
konsepsi. Jika perdarahan berhenti, beri ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol
400 mg per oral. Maka terjadi kesenjangan antara teori dan praktek
Secara keseluruhan asuhan yang diberikan terdapat kesenjangan, tetapi
hal itu tidak mengurangi keefektifan asuhan yang diberikan

17
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuhan yang di berikan pada Ny. S usia 29Th G2P0A1 dengan Blighted Ovum
di RS PKU Muhammadiyah Cepu dari hasil pengkajian data subyektif dan
obyektif, analisa serta penatalaksanaan sudah sesuai dengan diagnosa ibu
dengan Abortus Inkompletus
B. Saran
1. Bagi tenaga kesehatan khususnya Bidan
Diharapkan akan berkoordinasi dengan rekan sejahwat khususnya bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien agar pasien tau apa saja
yang harus diperhatikan, kususnya pada Abortus Inkompletus. Bidan dapat
memberikan pelayanan professional dan komprehensif pada ibu dengan
Abortus Inkompletus
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat meningkatkan mutu pelayanan yang lebih berkualitas dan
professional.
3. Bagi Penulis
Di harapkan akan menjadi bahan pembelajaran bersama yang sesuai
dengan evidence based.
4. Lahan Praktik
Dapat meningkatkan pelayanan, menangani pasien secara professional serta
optimal. Dapat menangani setiap pasien sesuai dengan asuhan kebidanan
yang mampu memberikan penanganan yang professional
5. Bagi Klien
Di harapkan klien dapat mengerti asuhan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan khususnya pada pasien Abortus Inkompletus

18
DAFTAR PUSTAKA

Leveno KJ, Cunningham GF. 2009. Panduan Ringkas Obstetri Williams.


Jakarta:EGC

Manuaba I. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan


KB. Jakarta: EGC

Mochtar R. 2002. Sinopsis Obstetri Jilid 2. Jakarta.ECG

Prawirohardjo S, Winkjosastro, H. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Ed.5 . Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

19

Vous aimerez peut-être aussi