Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Saya Mahasiswa di Stikes Tana Toraja sejak tahun 2012 sampai sekarang. Saya anak pertama
dari empat bersaudara. 2 perempuan, 2 laki-laki.
ASUHAN KELUARGA
GASTRITIS
DISUSUN
OLEH :
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Gastritis adalah peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung yang
berkembang apabila mekanisme protektif mukosa di penuhi dengan bakteri atau bahan iritasi
lain (Reeves. Lockhart,2001)
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik,
difusi atau lokal (Silvia,1995:251) Gastritis dapat dibagi menjadi dua antara lain : (Reeves.
Lockhart, 2001).
B. Gastritis di bagi dua
1. Gastritis akut
Proses peradangan lambung jangka pendek yang terkait dengan konsumsi agar kimia atau
makanan yang mengganggu dan merusak mukosa gastrik.
2. Gastritis Kronis
Terbagi dalam dua tipe :
a. Tipe A mampu menghasilkan imun sendiri, Tipe ini berhubungan dengan atropi dari kelenjar
lambung dan penurunan mukosa, akibat adanya penurunan sekresi gastrik ini mempengaruhi
produksi antibodi yang berlanjut pada anemia pernisiosa.
b. Tipe B : tipe B tidak lazim, biasanya tipe B ini di kaitkan dengan infeksi bakteri Helicobacter
pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung yang sering terjadi dengan
karakteristik adanya anoreksia, rasa penuh dan tidak enak pada epigastrium, mual dan muntah
yang penyebabnya sering tidak diketahui (Long ; C. B, 2006).
C. Etiologi
Gastritis dapat timbul tanpa diketahui penyebabnya. Penyebab yang sering dijumpai adalah :
1. Obat analgetik - anti inflamasi terutama aspirin. Aspirin dalam dosis rendah sudah dapat
menyebabkan erosi mukosa lambung
2. Bahan kimia misalnya lisol
3. Merokok
4. Alkohol
5. Stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan gagal, pernafasan,
gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat.
6. Refleksi usus lambung
D. Tanda dan Gejala
Menurut Inayah. I. 2004, manifestasi klinik dari gastritis adalah :
1. Gastritis akut : muntah darah, nyeri epigastrium, nausea dan rasa ingin muntah, nyeri tekan
yang ringan pada epigastrium.
2. Gastritis kronik : nyeri ulu hati, anoreksia, nausea, nyeri seperti ulkus peptik, anemia, nyeri
tekan epigastrium, cairan lambung terganggu, kadar gastrin serum tinggi (Inayah. I, 2004).
E. Patofisiologi
Absorbsi pada lambung umumnya sangat rendah karena mukosa lambung dilapisi
oleh sel – sel mukosa yang sangat resisten yang mensekresi mukus yang sangat kental dan
lekat dan mukosa lambung mempunyai sambungan yang sangat rapat antara sel – sel epitel
yang berdekatan, dua hal tersebut ditambah dengan hambatan-hambatan absorbs lambung
yang lain di sebut sawar lambung, dan beberapa bahan makanan dan minuman seperti
alkohol, aspirin dapat merusak sawar mukosa pelindung lambung yaitu mukosa lambung dan
sambungan gaster yang rapat diantara sel pelapis lambung terdapat sebuah kelenjar gastrin
yaitu di fundus, selain itu ada sel G terletak didaerah pylorus lambung yang memproduksi
hormone gastrin. Gastrin merangsang kelenjar gastrin untuk menghasilkan asam hidroklorida
dan pepsinogen, substansi lain yang juga disekresi oleh lambung adalah beberapa enzim dari
berbagai elektrolit terutama ion natrium, kalium dan klorida. (Silvia Price, 1995).
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan gastritis akut dan kronik antara lain :
1. Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi
2. Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai
3. Pemberian obat - obatan H 2 blocking antacid atau obat - obat ulkus lambung yang lain.
G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan pada gastritis akut dan kronis adalah sama
antara lain :
1. Endoskopi
Pemeriksaan bagian dalam sesuatu alat memakai endoskop
2. Histopologi biopsi mukosa lambung
Pengambilan jaringan dari penderita secara bedah untuk pemeriksaan mikroskopik
3. Radiologi dengan konsep ganda
Ilmu tentang energi dan zat-zat radioaktif khususnya cabang ilmu kedokteran yang
menggunakan energi radioaktif dalam diagnosis dan pengobatan penyakit.
H. Komplikasi
Pendarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematomesis dan melena, dapat
berakhir sebagai syok hemoragik (FKUI, 2000 : 493) Jika dibiarkan tidak terawat, gastritis
akan dapat menyebabkan peptic ulcers dan pendarahan pada lambung. Beberapa bentuk
gastritis kronis dapat meningkatkan resiko kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan
secara terus menerus pada dinding lambung dan perubahan pada sel-sel di dinding
lambung.Kebanyakan kanker lambung adalah adenocarcinomas.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN KELUARGA
A. Data Umum :
a. Nama Kepala Keluarga :Tn. H
b. Alamat :Desa Sungai Alang
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Petani
d. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
e. Komposisi Keluarga :
B. Genogram 3 generasi :
: Perempuan : Meninggal
: Laki-Laki : Pasien
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
C. RIYAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Keluarga Ny. A sekarang pada tahap keluarga dengan anak usia dewasa dan belum menikah,
dengan tugas perkembangan antara lain:
1. Mengusahakan agar An. T segera menikah.
2. Menjaga agar keluarga terhindar dari segala macam bahaya termasuk menjaga kesehatan
anggota keluarga.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
An. T belum menikah dan keluarga berharap agar An. T segera menikah.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti:
An. T mengatakan sering merasa sakit perut dan malas makan akibat dari sakit perut.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelum nya:
An. T sudah lama sering sakit-sakit perut sudah sejak 2 tahun yang lalu.
D. DATA LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah:
Rumah keluarga Ny.A berukuran 6 x 10 m2 terdiri dari ruang tamu,3 buah kamar tidur,1
ruang keluarga,1 kamar mandi dan dapur, WC terletak di bagian belakang rumah,lantai
rumah dari plaster,setiap kamar ada jendela.
F. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi pendidikan /afektif:
Angota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung. Persoalan dalam rumah
tangga selalu dibicara kan bersama sehingga tidak memicu terjadinya masalah komunikasi.
b. Fungsi sosialisasi:
Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya, begitu pula
berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
c. Fugsi ekonomi:
Ny.A seorang petani sawahan begitu pula anaknya yaitu An. T. penghasilan perbulan kurang
lebih 2-4 juta per kali panen.keluarga menganggap penghasilan ini sudah cukup untuk
mencukupi kehidupan sehari hari.
d. Fungsi pemenuhan ( perawatan/pemeliharaan )kesehatan.
1. Mengenal masalah kesehatan:
Keluarga mengatakan tidak mengenal tentang masalah kesehatan baik yang diderita oleh
anggota keluarganya yaitu gastritis pada An. T dan juga masalah kesehatan yang lain.
2. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan:
Keluarga mengatakan hanya mengambil keputusan untuk membawa anggota keluarga ke
puskesmas setempat.
3. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit:
Keluarga mengatakan tidak tau cara merawat anggota keluarga yang sakit dengan benar
4. Kemampuan keluarga memeliahara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat:
Keluarga mengatakan masih memasak dengan menggunakan bahan penyedap rasa seperti
royko, masako, ajino moto dll.
e. Fungsi religious:
Keluarga mengatakan tidak akan pernah berpaling dari agama yang di anut nya yaitu agama
islam, dan selalu rajin melakukan ibadah sholat 5 waktu.
f. Fungsi rekreasi:
Keluarga mengatakan bahwa dengan menonton TV dirumah dan berkumpul dengan tetangga
di depan rumah dengan berbincang-bincang sambil ketawa-ketiwi sudah termasuk rekreasi
yang indah.
g. Fungsi reprodusi:
Keluarga Ny.A adalah keluarga single parent sehingga tidak mungkin lagi untuk mempunyai
anak.
G. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Streesor(masalah) jangka pendek:
Stress bila belum panen memikir kan uang untuk membeli keperluan rumah tangga seperti
ikan dan juga pakaian
b. Streesor(masalah)jangka panjang:
Stressor jangka panjang bagi keluarga adalah An. T yang sudah usia dewasa belum menikah.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap streesor (masalah):
Respon keluarga terhadap stressor baik,dengan cara merawat seluruh padinya yang disawah
dengan baik dan An. T tetap sabar menunggu ada orang yang melamarnya.
d. Strategi adaptasi disfusional:
Belum ada strategi adaptasi yang disfungsinal di keluarga Ny.A karena Ny.A juga taat
beribadah
K. DATA FOKUS
Nama : An.T
Data Subjektif Data Objektif
1. An. T mengatakan adanya nyeri tekan
1. Ekspresi wajah meringis
pada epigastrium skala 5 (0-10) 2. TTV:
2. An. T mengatakan tidak dapat bekerja TD : 110/70 mmhg
karena aktivitas nya terganggu oleh N : 86 x/menit
nyeri yang dirasakannya. RR : 24 x/menit
3. Keluarga mengatakan tidak mengenal S : 36,6 OC
tentang masalah kesehatan 3. Klien hanya beristrahat di rumah.
4. Keluarga tidak mengerti sama sekali
tentang kesehatan terutama masalah
gastritis pada An. T, dan masalah
kesehatan yang lain.
L. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
DS
1 :An. T mengatakan adanya nyeri Nyeri Kronis
tekan pada epigastrium.
DO : Ekspresi wajah meringis.
Skala nyeri 5 (0-10).
TTV :
TD : 110/70 mmhg
N : 86 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,6OC
DS
2 :An. T mengatakan tidak dapat Gangguan mobilitas fisik
bekerja karena aktivitas nya
terganggu oleh nyeri yang
dirasakannya.
DO :Klien hanya beristrahat di rumah.
DS
3 :Keluarga mengatakan tidak Kurang Pengetahuan
mengenal tentang masalah
kesehatan.
DO :Keluarga tidak mengerti sama
sekali tentang kesehatan
terutama masalah gastritis pada
An. T, dan masalah kesehatan
yang lain.
M. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : An. T
NO DIAGNOSA TANGGAL TANGGAL
DITEMUKAN TERATASI
1 Nyeri kronis pada keluarga Ny. 13/05/2015 Belum teratasi
A khususnya An.T b.d KMK
mengenal masalah gastritis
2 Gangguan mobilitas fisik pada 13/05/2015 Belum teratasi
keluarga Ny.A khususnya
An.T b.d KMK merawat
anggota keluarga yang sakit.
N. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI
HASIL
1 Nyeri kronis Tujuan : Kaji skala nyeri
pada keluarga Setelah dilakukan Observasi TTV
O. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO TANGGAL/ IMPLEMENTASI SOAP
DX JAM
1 13/05/2015 Mengkaji skala nyeri S:
09 : 00 Hasil : Skala nyeri 5 (0-10). An.T mengatakan
Mengobservasi TTV adanya nyeri tekan pada
09 : 15:
Hasil epigastrium.
TD : 110/70 mmhg O:
N : 86 x/menit Ekspresi wajah
RR : 24 x/menit meringis.
S : 36,6OC Skala nyeri 5 (0-10).
Menjelaskan pada keluarga TTV :
09 : 45 tentang pengertian gastritis.
TD : 110/70 mmhg
Hasil : Keluarga antusias untuk N : 86 x/menit
mendengarnya.
Mengajarkan pada An.T untuk RR : 24 x/menit
menggunakan tekhnik nafas
S : 36,6OC
dalam jika nyeri kambuh.
Hasil : Klien mengerti dan mau A:
melakukannya.
10 : 10 Nyeri
P:
Lanjutkan intervensi
1,2,3, dan 4.
2 13/05/2015 Mendiskusikan dengan keluarga S:
tentang penyebab gastritis.
11 : 00 An.T mengatakan tidak
Hasil : Keluarga antusias
mendengarnya. dapat bekerja karena
11 : 15 Mengajarkan kepada An.T
aktivitas nya terganggu
tentang cara penghematan
energi. oleh nyeri yang
Hasil: An.T mengerti dan mau
dirasakannya.
melakukannya
O:
Meningkatkan batas aktivitas
11 : 25 Klien hanya beristrahat
sesuai toleransi.
di rumah.
Hasil :Klien mengurangi aktivitasnya.
A:
Menganjurkan An.T untuk
Masalah belum teratasi.
11 : 35 beristirahat bila kelelahan.
P:
Hasil :Klien sering beristrahat di rumah.
Lanjutkan intervensi
1,2,3, dan 4.
DAFTAR PUSTAKA
Efendy Nasrul. (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Edisi 2).Jakarta :
EGC
Setiawan S. Dan Dermawan C. A. (2008). Penuntun Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga .(
Edisi 2). Jakarta : TIM
Suprajipno.(2004). Asuhan Keperawatan Keluarga.Jakarta : EGC
Baughman, D, C & Hackley, J, C. (2000). Keperawatan medical bedah, alih bahasa : yasmin
asih. Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jilid I, FKUI, Jakarta.Menurut
ANA (1995)
Soeparman, 1999, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, FKUI, Jakarta.
Brunner dan Suddart, 2000, Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta.
Artikel Tentang Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Gastritis
Diposting oleh Lilis Prasinta Bua di 22.47
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Posting Komentar
Mengenai Saya
Arsip Blog
► 2016 (1)
▼ 2015 (5)
o ► November (1)
o ▼ Juli (1)
Askep Keluarga dengan Gastritis (lengkap)
o ► Mei (2)
o ► April (1)