Vous êtes sur la page 1sur 110

Gandi Agusniadi

# Pokja Koding Tim Tarif/NCC Kemenkes RI


# Unit Rekam Medis RSCM
CURRICULUM VITAE
2

Nama Lengkap : Gandi Agusniadi


Unit Kerja : Unit Rekam Medis RSCM/FKUI
Alamat Kantor : Jln.Diponegoro No.71 Jakarta Pusat
Alamat Rumah : Jl.Malabar I Blok.G4 No.12 Bojonggede BOGOR
Handphone : 08129523110
e-mail : gandiagus@gmail.com
Pekerjaan : 1. Kepala Unit Rekam Medis RSCM
2. Staf Pengajar Perumahsakitan UI (VOKASI UI)
3. Anggota Pokja Koding NCC (Tim Tarif) KEMENKES RI
4. Ketua Pokja Koding Panitia Casemix RSCM
5. Anggota Komite Etik dan Hukum RSCM
6. Anggota Tim Pencegahan Fraud RSCM
7. Anggota Tim Pencegahan Fraud JKN KEMENKES RI

04/04/18
3 Out line :

1. Overview Casemix/INACBG
2. Proses & Koding ICD10, ICD9CM
3. Manajemen Klaim di RS
4. Resume Medis
5. Peran & Kompetensi Verifikator Internal
6. Pedoman Penyelesaian Pending Klaim

04/04/18
4

Sistem casemix adalah


pengelompokan diagnosis dan
prosedur dengan mengacu pada ciri
klinis yang mirip/sama dan
penggunaan sumber daya/biaya
perawatan yang mirip/sama.
Pengelompokan dilakukan dengan
menggunakan software grouper

04/04/18
5
Pengelompokan diagnosis dan
prosedur dikaitkan biaya
perawatan

ICD-10
14.500
ICD-9CM
8.500

Grouper

30 CMG (Casemix Main Group)


1075 kode INA-CBG
786 kode rawat inap
289 kode rawat jalan 04/04/18
Logic INACBG
PRINCIPLE DIAGNOSIS (PDx)

CASEMIX MAIN GROUPS (CMG) 30 CMG

SURGICAL PROCEDURE
No Yes

MEDICAL SEPARATION SURGICAL SEPARATION


Principle Diagnosis, Type of Surgery
Neoplasm, Specific condition, Mayor, Minor,
Symptomps,other

COMPLICATIONS, CO MORBIDITY

INACBG Sevierity level 6


LIST OF CASEMIX MAIN GROUPS (CMG)
CMG
NO. Case-Mix Main Groups (CMG)
Codes
1 Central nervous system Groups G
2 Eye and Adnexa Groups H
3 Ear, nose, mouth & throat Groups U
4 Respiratory system Groups J
5 Cardiovascular system Groups I
6 Digestive system Groups K
7 Hepatobiliary & pancreatic system Groups B
8 Musculoskeletal system & connective tissue Groups M
9 Skin, subcutaneous tissue & breast Groups L
10 Endocrine system, nutrition & metabolism Groups E
11 Nephro-urinary System Groups N
12 Male reproductive System Groups V
13 Female reproductive system Groups W
14 Deleiveries Groups O
15 Newborns & Neonates Groups P
16 Haemopoeitic & immune system Groups D
LIST OF CASEMIX MAIN GROUPS
CMG
NO Case-Mix Main Groups (CMG)
Codes
17 Myeloproliferative system & neoplasms Groups C
18 Infectious & parasitic diseases Groups A
19 Mental Health and Behavioral Groups F
20 Substance abuse & dependence Groups T
21 Injuries, poisonings & toxic effects of drugs Groups S
Factors influencing health status & other contacts with
22 Z
health services Groups
23 Ambulatory Groups-Episodic Q
24 Sub-Acute Groups SA
25 Special Procedures YY
26 Special Drugs DD
27 Special Investigations II
28 Special Prosthesis RR
29 Chronic Groups CD
30 Errors CMGs X
Sistem Pelaporan
(SIRS)

Sistem Pembayaran
DRGs / CBGs
PEMANFAAT
Registrasi Kanker
KODING (Kode Morfologi)
DI RS. Sertifikat Medis
Penyebab Kematian
(UCOD)

Database RS
(Penelitian)
KLASIFIKASI
PENYAKIT & TINDAKAN/PROSEDUR
• Menggunakan Aturan Koding Morbiditas ICD-10
• Mengikuti standar resmi aturan coding ICD-10 dan
ICD-9-CM Revisi Tahun 2010
• Mengikuti Kaidah Koding Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2016
Tentang Pedoman INA-CBG Dalam Pelaksanaan JKN
• Surat Edaran : HK.03.03/Menkes/518/2016 Tentang
Pedoman Penyelesaian Permasalahan Klaim INACBG
Dalam Penyelenggaraan JKN
• Berita Acara Kesepakatan Bersama Penyelesaian
Dispute Klaim antara Kepala PPJK Kemenkes dng
Deputi Direksi Bidang JPK Rujukan BPJS Kesehatan.
V01-Y98
ICD10
Jika diagnosis utama M8000/0-
Kode Diagnosis atau diagnosis M9989/1
ICD9CM sekunder adalah
Utama sesuai Jika diagnosis utama
resume dengan Kode Prosedur cedera/injury harus atau diagnosis
memenuhi aturan Utama yang diikuti dengan sekunder adalah
coding, kemudian berhubungan penyebab luar (external Neoplasma harus
kode diagnosis dengan Diagnosis cause) yang relevan diikuti dengan kode
sekunder Utama dilanjutkan dengan diagnosisnya. Morfology untuk
dengan mengkode menggambarkan Review hasil
Entry data atau pengkodean
import data dari prosedur-prosedur histology dan
lainnya. behavior (sifat, dan Grouping
SIM RS DRGs
prilaku) nya

Pasien Diagnosis Prosedur Injury &


Morphology Cek &
Utama & Utama & External
Demografi Sekunder Sekuder Cause
& Histolgy Group
3 Volume ICD-10

Volume 1 Volume 2 Volume 3

RULES & GUIDELINES


Volume 1 dan 3 harus digunakan bersama-sama
untuk menemukan kode yang benar dari setiap kasus

Kategori penyakit khusus memperoleh


prioritas di atas kategori sistem tubuh.
Contoh: Ca. Paru-Paru akan diklasifikasikan
dalam Bab II Neoplasma bukan dalam Bab
X Penyakit Sistem pernafasan
15

a. Jika dalam ICD 10 terdapat catatan “Use


additional code, if desired, to identify
specified condition” maka kode tersebut
dapat digunakan sesuai dengan kondisi
pasien.

04/04/18
Example 4:
Main condition: Acute cystitis due to E. coli
16 Other conditions: —
Code to acute cystitis (N30.0) as the “main condition”, B96.2 (E.
coli as the cause of diseases classified to other chapters) may be
used as an optional additional code.
Example 17:
Main condition: Cerebrovascular accident with hemiplegia
Other conditions: —
Specialty: Neurology
Code stroke, not specified as haemorrhage or infarction (I64)
as “main condition”. G81.9 (Hemiplegia, unspecified) may be
used as an optional additional code.
Example 26:
Main condition: Toxoplasmosis
Other conditions: Pregnancy undelivered
Specialty: High-risk antenatal clinic
Code protozoal diseases complicating pregnancy, childbirth and the puerperium
(O98.6) as the main condition. B58.9 (Toxoplasmosis, unspecified) may be used as
04/04/18
an optional additional code to identify the specific organism.
17

b. Pengkodean sistem dagger (†) dan asterisk (*)


Jika diagnosis utama yang ditegakkan dokter
dalam ICD 10 menggunakan kode dagger dan
asterisk maka yang dikode sebagai diagnosis
utama adalah kode dagger, sedangkan kode
asterisk sebagai diagnosis sekunder.
Namun jika diagnosis sekunder yang ditegakkan
dokter dalam ICD 10 menggunakan kode dagger
dan asterisk, maka kode tersebut menjadi
diagnosis sekunder.

04/04/18
18

Contoh :
Diagnosis Utama : DM Type II
Diagnosis Sekunder : Arthitis pada penyakit Lyme
Dikode DM Type II (E11.9) sebagai diagnosis utama, Lyme disease
(A69.2†) sebagai diagnosis sekunder dan arthitis in Lyme disease
(M01.2*) sebagai diagnosis sekunder

Diagnosis Utama : Anemia


Diagnosis Sekunder : Ca Mammae
Dikode Ca Mammae (C50.9†) sebagai diagnosis utama dan anemia
(D63.0*) sebagai diagnosis sekunder.

Diagnosis Utama : Anemia


Diagnosis Sekunder : Kronik Renal Failure
Dikode Kronik Renal Failure (N18.9†) sebagai diagnosis utama,
anemia (D63.8*) sebagai diagnosis sekunder. 04/04/18
KODE ASTERISC (*) ICD10 WHO

D63*, D77*, E35*, E90*, F00*, F02*, G01*, G02*, G05*, G07*, G13*, G22*, G26*, G32*, G46*, G53*,
G55*, G59*, G63*, G73*, G94*, G99*, H03*, H06*, H13*, H19*, H22*, H28*, H32*, H36*, H42*,
H45*, H48*, H58*, H62*, H67*, H75*, H82*, H94*, I32*, I39*, I41*, I43*, I52*, I68*, I79*, I98*, J17*,
J91*, J99*, K23*, K67*, K77*, K87*, K93*, L14*, L45*, L54*, L62*, L86*, L99*, M01*, M03*, M07*,
M09*, M14*, M36*, M49*, M63*, M68*, M73*, M82*, M90*, N08*, N16*, N22*, N29*, N33*, N37*, N51*, N74*, N77*,
KODE ASTERISC (*) ICD10 WHO
21

c. Pengkodean dugaan kondisi, gejala, penemuan


abnormal, dan situasi tanpa penyakit
Jika pasien dalam episode rawat, koder harus
hati-hati dalam mengklasifikasikan Diagnosis
Utama pada Bab XVIII (Kode R) dan XXI (Kode Z).
Jika diagnosis yang lebih spesifik belum
ditegakkan sampai akhir episode perawatan atau
tidak ada penyakit atau cedera pada saat dirawat
yang bisa dikode, maka kode dari Bab XVIII dan
XXI dapat digunakan sebagai kode diagnosis
utama (lihat juga Rules MB3 dan MB5).
04/04/18
22

e. Pengkodean kategori kombinasi


ICD menyediakan kategori tertentu dimana dua
diagnosis yang berhubungan diwakili oleh satu
kode.
Contoh :
Diagnosis Utama : Gagal ginjal
Diagnosis Sekunder : Penyakit ginjal hipertensi Dikode
Penyakit ginjal hipertensi dengan gagal ginjal (I12.0)

Diagnosis Utama : Glaukoma karena peradangan mata


Diagnosis Sekunder : –
Dikode Glaukoma akibat peradangan mata (H40.4) sebagai
diagnosis utama.
04/04/18
23

Contoh :
Diagnosis Utama : Obstruksi usus
Diagnosis Sekunder : Hernia inguinalis kiri
Dikode Hernia inguinalis unilateral, dengan obstruksi,
tanpa gangren (K40.3)

Diagnosis Utama : Katarak DM tergantung insulin


Diagnosis Sekunder : Hipertensi
Spesialisasi : Opthalmologi
Dikode Diabetes tergantung insulin dengan komplikasi
mata (E10.3†) sebagai diagnosis utama dan katarak
diabetes (H28.0*) serta Hipertensi (I10) sebagai
diagnosis sekunder.

05/04/18
24

04/04/18
RULE MB1- MB5

RULE MB1
´ Kondisi minor direkam sebagai “Kondisi utama” (main condition),
kondisi yang lebih bermakna direkam sebagai “kondisi lain”
(other condition)
Contoh : DU: Dyspepsi; DS: Appendicitis ; Px: Appendectomy

RULE MB2
´ Beberapa Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama
DU : Osteoporosis,Candida, bronchopneumonia, Rheumatism
DPJP : Sp Paru

RULE MB3
´ Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama menggambarkan suatu
gejala (R) DU:Hematemesis, DS: Varices esopagus, DPJP : Sp PD
RULE MB4
´ Spesialisitas
DU : DM tanpa terapi insulin DS: Cataract mata bilateral
Spesialisasi: Ophthalmologist
Reseleksi: Kondisi Utama: NIDDM cataract.

RULE MB5
´ Alternatif diagnoses utama
Bila ada 2 atau > dari 2 kondisi direkam sebagai pilihan diagnostik
sebagai kondisi utama, pilih yang pertama disebut.
DU : Sakit kepala mungkin krn sinusitis atau stres.
Reseleksi: Sakit kepala
27 J.1 : HIV (B20-B24)
Kondisi Utama penyakit HIV disertai beberapa penyakit,
HARUS dipilih subkategori 7. yg tepat dari B20-B22.
Sub kategori B22.7 bila tdp dua (2) kategori atau lebih dari B20-B22,
diikuti kode tambahan utk menentukan daftar kondisi individual dapat
digunakan B20-B24
Contoh :
1. KU : Penyanit AIDS dan Sarcoma Kaposi
K.Lain : -
Diberi kode HIV disease resulting in Kaposi’s sarcoma (B21.0)

2. KU : Toxoplasmosis dan Cryptococcosis pd pasien HIV


K. Lain :-
Diberi kode HIV multiple infection (B20.7), B20.8 dan B20.5
dapat digunakan sbg kode tambahan
J.2 : Bab II Neoplasma

Kasus neoplasma baik primer atau sekunder (metastasis)


yang merupakan fokus perawatan, harus dicatat dan dikode
sebagai diagnosis utama.
Jika Ca. Primer sudah tidak ada lagi. Maka sbg D.U nya
adalah Ca. sekundernya atau komplikasi saat itu.
Riwayat Ca Primer sebagai DS .
J.3 : E10-E14 DIABETES MELLITUS

Subkategori .7 digunakan kode utama bila


komplikasi multiple pada DM. diikuti kode komplikasi
yg terdaftar dapat ditambahkan sbg kode
tambahan.
Contoh :
1. K.Utama : Renal failure krn diabetic glumenulonephrosis
Diberi kode E14.2+ dan N08.3*

2. K.Utama : IDDM dng Nephropathy, Gangrene & Cataracts


Diberi kode utama IDDM with multiple complication (E10.7)
dan E10.2+ N08.3* IDDM dng nephropathy, E10.5 NIDDM
with Gangrene, E10.3+ H28.0* IDDM with cataract
30 J.5 : Kode PERSALINAN (O80 – O84)

1. Semua persalinan bila terdapat penyulit atau


komplikasi maka menjadi kode diagnosis
utama (010-075)
2. Kode cara Persalinan (080-084)
3. Kode Outcome Delivery (Z37.-)
31 Kode PERSALINAN (O80 – O84)
Pengkodean untuk persalinan :

Kaidah koding dalam ICD-10 kode O80-O84


digunakan sebagai diagnosis sekunder jika ada
penyulit dalam persalinan.

Contoh :
DU : KPD
DS : Persalinan SC, Anemia
Maka di kode sbg DU : KPD (O42.1)
DS : SC (O82.9), Anemia (O99.0 dan D64.9),
Outcome Delivery (Z37.-)
33

1. Bayi Lahir dengan Kode P03.0 – P03.6 di Klaim


terpisah dengan ibunya.
2. Kontrol ulang RJ dengan diagnosis yg sama gunakan
kode “Z”
3. Terapi Berulang (Rehab Medik, Rehab Psikososial,
Radioterapi, Chemoterapi, Hemodialisa) gunakan
Kode “Z”
4. Pasien RJ dan mendapatkan khemo oral, Kode
utamanya Z51.1
5. Riwayat neoplasma ganas menggunakan kode Z85.0
– Z85.9
6. karena riwayat keluarga dengan neoplasma ganas
menggunakan kode Z80.0 – Z80.9 04/04/18
34

7. Anemia dengan neoplasma dan perawatan hanya


untuk anemia, Maka Kode Utamanya : Ca (C--) dan
Anemia (D63.0) sbg sekunder
8. Penggunaan kode Z29.0 Isolasi
9. Pasien melahirkan di FKTP, dirujuk untuk tubektomi
interval di FKRTL maka dikode Sterilization (Z30.2)
sebagai diagnosis utama.
10. Pasien Thalasemia Mayor kontrol ulang diberikan
obat kelasi besi maka diinputkan sebagai rawat jalan
dengan kode D56.1 sebagai diagnosis utama
11. Pemasangan infus pump hanya menggunakan kode
99.18
12. Educational therapy menggunakan kode 94.42 04/04/18
KLASIFIKASI OPERASI &
PROSEDUR
PROSEDUR dlm INACBG
• PROSEDUR OPERASI
Didefinisikan sebagai prosedur diagnostik terapeutik atau besar
yang melibatkan penggunaan instrumen atau manipulasi bagian
dari tubuh dan pada umumnya terjadi dalam ruang operasi.
Beberapa prosedur yang dilakukan dalam ruang operasi dan
atau dengan menggunakan general anestesi termasuk pasien
melahirkan normal.

• PROSEDUR NON OPERASI


Prosedur Investigasi dan terapi lainnya yang tidak termasuk
operasi seperti radiologi, laboratorium, fisioterapi, psikologi
dan prosedur lainnya.

36
Kaidah Koding Prosedur

1. Prosedur utama harus berhubungan dengan


diagnosa utama
2. Synchronous code : Intracapsular extraction of
lens kode juga synchronous insertion of
pseudophakos
3. Lead Term:
- Operative terminology / Ordinary word
e.g. either Herniorraphy or Repair of Hernia
16 CHAPTER CODE ICD-9-CM
BAB CODE PROCEDURE
0 00 Procedures and intervention, not elsewhere clasified
1 01 – 05 Operations on the nervous system
2 06 – 07 Operations on the endocrine system
3 08 – 16 Operations on the eye
4 18 – 20 Operations on the ear
5 21 – 29 Operations on the nose, mouth, and pharynx
6 30 – 34 Operations on the respiratory system
7 35 – 39 Operations on the cardiovascular system
8 40 – 41 Operations on the hemic dan lymphatic system
9 42 – 54 Operations on the digestive system
10 55 – 59 Operations on the urinary system
11 60 – 64 Operations on the male genital organs
12 65 – 71 Operations on the female genital organs
13 72 – 75 Obstetrical procedures
14 76 – 84 Operation on the musculoskeletal system
15 85 – 86 Operations on the integumentary system
16 87 – 99 Miscellaneous diagnostic and therapeutic procedures
Contoh Prosedur tidak signifikan di R.I

• Ordinary plain X Ray


• Word Catheterization
• Cardiopulmonary resuscitation
• Cardiac massage
• Laboratoriun test
• IV Therapy
• Pemeriksaan pemulihan
(physioteraphy)
OMIT CODE
Jika ada pernyataan omit code pada Indeks Alfabet maka
prosedur tersebut adalah bagian dari kode prosedur lain
yang berhubungan dan tidak dikode.
Terdapat 83 entri “omit code” pada ICD 9 CM,

Contoh :
# Craniotomy 01.24
- as operative approach – omit code
fetal 73.8
for decompression of fracture 02.02 reopening of site 01.23
# Laparatomy NEC 54.19
as operative approach --omit code
# Laminectomy (decompression) (for exploration) 03.09
as operative approach --omit code
04/04/18 40
Omit Code (contoh)
v Costectomy 77.91
v associated with thoracic operation -- omit code
v Costochondrectomy 77.91
v associated with thoracic operation -- omit code
v Costotransversectomy 77.91
v Delivery (with)
breech extraction (assisted) 72.52
unassisted (spontaneous delivery) -- omit code
v Incision (and drainage)
abdominal wall 54.0
as operative approach -- omit code
MANAJEMEN KLAIM JKN di RS
Koding dan
grouping dilkerjakan
di unit pelayanan
# KMKB (Rawat Jalan & Inap)
# Kualitas Pengisian
Resume Medis Online (ehr)

Pelayanan Penyiapan berkas Data entry SW INA-CBG Grouping


Koding Penyakit & INACBG oleh
RI dan RJ pendukungklaim oleh Prosedur oleh online SIM RS oleh
Petugas RM Petugas RM
Penata rekening Koder Unit RM

Koder/
Penata
Rekening
Koder RM

Kelengkapan
Dokumen Klaim /
Check list Dispute/ Adm.
Pending Klaim Klaim

Pengajuan Klaim Berkas Klaim +


Monitoring
pasien JKN yg Hasil Grouping
BPJS Verifikator Internal
sdh atau
belum di klaim
dikirim ke
Adm Klaim
Proses Klaim di RS & Dispute/Pending
Rekam Medis
Pasien Pulang
BPJS
Dokumen Klaim
Dokumen
Pending Klaim
Di Review kelengkapan
ruang rekam medis
Rawat
Inap Verifakasi Internal Adm Klaim
# Koding
# Medis
Koding dan
Verifakasi Internal
Grouping

Revisi :
Adm Klaim #Verifikator Internal
# Tim Casemix
# Dep Medik
Verifakasi Internal
BPJS
BPJS
RESUME MEDIS
Suatu Upaya Perbaikan
Klaim INACBG
• Harus akurat dan lengkap
• Mencerminkan episode perawatan pasien
• Penulisan Diagnosa & Prosedur tidak
boleh disingkat (Resume Medis & IC)
• Harus jelas dan rinci
• Catatan harus dapat dibaca dan tidak
boleh dihapus
Pasal 4 : PERMENKES 269/2008

1. Ringkasan pulang (resume) sebagaimana diatur


Ps. 3 ayat (2) harus dibuat oleh dokter/dokter
gigi yang malakukan perawatan pasien.
2. Isi ringkasan pulang sebagaimana dimaksud
ayat (1) sekurang-kurangnya memuat :
a. Identitas pasien
b. diagnosa masuk dan indikasi pasien dirawat;
c. ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang,
diagnosa akhir, pengobatan dan tindak lanjut.
d. nama dan tanda tangan dokter/dokter gigi yang
memeberikan pelayanan kesehatan ;
Standard JCI/KARS
Rekam INACBGs
Medis Koding Group
REKAM MEDIS RESUME MEDIS
Akreditasi & Rekam Medis
Bukti Pelayanan
RS
CN. 1609 # 20 April 2013

SERT/01/VII/2012
9 Manfaat RME
52 § Kelancaran administrasi pasien : # Registrasi online,
#Bed Manajemen
§ Kemudahan akses data medis : Pemeriksaan Lab,
Radiologi, PA >> Simultan dai berbagai lokasi

§ Keselamatan Pasien : Cetak label untuk


memastikan identitas pasien

§ Efisiensi Proses : ePrescribing untuk


mendukung One Unit Dose Dispensing
§ Validasi & Kecepatan Klaim : Entri pelayanan
akan mengupdate biaya, RESUME MEDIS
elektronis
§ Kontrol Biaya : Pencatatan ICD-10 dan ICD-9- CM
menghasilkan biaya klaim INA-CBG
§ Statistik & Pelaporan RS : KPI, orbiditas,Mortalitas,
Obat dll
§ Mendukung praktik evidence based medicine

§ Mendukung Kegiatan Penelitian : Melalui Sistem Informasi


Riset Klinis, data RME dapat digunakan untuk penelitian
§ 04/04/
18
ELECTRONIC PRESCRIBING

Manfaat:
• Meningkatkan keselamatan pasien
• Mempercepat pelayanan
• Mempercepat proses tagihan

Obat yang masuk dalam


Fornas diberi logo “FORNAS”
Untuk memudahkan dokter
meresepkan obat Fornas
Electronic Laborotory
Electronic Radiology
Patologi Anatomi
Ringkasan menggambar
keadaan khas pasien, harus
singkat, berisikan hal-hal penting
dan penekanan pada riwayat
penyakit sekarang . dalam
ringkasan tercakup keluhan
utama dan lama sakit
Pemeriksaan Fisik :
Berisikan data yang
menonjol dan penting dari
pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik terpenting :


Diisi dengan data-data yang sangat penting dan
menonjol dari pemeriksaan penunjang yang
berhubungan DIAGNOSIS & PROSEDUR
(Laboratorium, Radiologi, USG, Radiodiagnostik

Terapi/Pengobatan selama di rumah sakit :


Diisi dengan semua terapi atau pengobatan
selama pasien dirawat inap yang berhubungan
dng DIAGNOSIS & PROSEDUR yang dicatat
Hasil Konsultasi :
Isi dengan seluruh hasil konsultasi yang
pernah dilakukan selama perawatan dan
cantumkan nama konsultannya.
DIAGNOSIS :
Berisi Diagnosis Utama, Diagnosis Sekunder
penulisan diagnosis harus jelas, benar dan tidak
menggunakan singkatan.
Menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku
pada International Classifcation of Diseases (ICD)
PROSEDUR :
Berisi Prosedur utama & sekunder
yang berhubungan erat dengan
Diagnosis
Sambungan RESUME MEDIS RAWAT INAP
Alergi (reaksi obat) :
Diisi dengan nama obat atau nama
unsur yang menyebabkan pasien alergi

Hasil Laboratorium yang belum selesai (pending)


Diisi dengan daftar pemeriksaan laboratorium
atau pemeriksaan diagnostik lain yang belum
selesai pada saat pasien pulang.

Diisi dengan diet yang telah diberikan dan


diet yang harus dilakukan selama di rumah
sakit

Intruksi/Anjuran (Follow up) :


Diisi dengan intruksi-intruksi atau anjuran serta
perjanjian dengan dokter atau poliklinik dan
nomor telepon poliklinik
HINDARI SINGKATAN
DIAGNOSIS/PROSEDUR

•DKA = Dermatitis Kontak Allergi


•DKA = Diabetik Ketoasidosis
•BP = Broncho Pneumonia
•BP = Brachial Plexus
•FA = Fibrillation Atrial
•FA = Flour Albus
•HAP = Haemorrhagic Anterpartum
•HAP = Hospital Acquired Pneumonia
•MR = Mitral Regurgitation
•MR = Mental Retardation
62
Resume Medis Elektronis
K < 3,5 mEq/L
Hb ; 8Ç
HT : 180/100

Tatalaksana/pengobatan

Gagal Ginjal Kronik


Anemia
Hyponatremi
Hypertensi
Pneumonia
Software “ehr” RSCM, Modul koneksi INA-CBG

04/04/18 67
68

• Dokter menetapkan
REKAM MEDIS Administrasi
pasien pulang
• Membuat Resume Verifikasi Koding Ruang rawat :
Elektronis Cetak Resume

ICU/ Ruang
IGD RAWAT
HCU

Dicicil

04/04/18
UPAYA PERCEPATAN PROSES KLAIM INA-CBG RSCM
KODING GROUPING DI UNIT RAWAT INAP

4 Koder di Ged.A
Koding & LT.2(RM)
•Rehab # Pokdisus
•Kiara # Radiotrp koder
Grouping •Kirana # PJT

Rawat •Paru # Syaraf


Jalan Lt.5 Paru •Hepa # Rhema koder
•Hema # HD

•THT # Kulit
Lt.4 (THT) •Jiwa koder
•Kemoterap

Lt.2 •Bedah

(Bedah)
•Urologi
•Orthopedi
koder

•Peny.Dalam # Gimul
Lt.2
(P.Dalam)
•Anestesi
•Gizi
koder

•Keb # Bed.Syaraf
Lt.I (Keb) •Jantung
koder
•Hematologi
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KUALITAS KODING

Ø Koder
Ø Dokter
Ø Dokumentasi
Ø Kebijakan
SIAPA KODER ???
´ Permenkes 55 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Rekam Medis.
BAB III Pasal 13 butir 3 Tentang Kewenangan
Ahli Madya Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan (Memiliki STR & SIK) dalam
menjalankan pekerjaan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
“Melaksanakan sistem klasifikasi klinis
dan kodefikasi penyakit yang berkaitan
dengan kesehatan dan tindakan medis
sesuai terminologi medis yang benar”
Menuliskan dengan akurat dan lengkap :
Ø Diagnosa Utama
Ø Diagnosa Sekunder (Komorbiditi & Komplikasi)
Ø Prosedur/Tindakan utama yang dikerjakan
Ø Prosedur sekunder/lain-lain
Ø Diagnosa : Spesifik dan rinci
Ø Tidak menggunakan singkatan
´ DOKTER
menegakkan dan menuliskan diagnosis primer dan
diagnosis sekunder apabila ada sesuai dengan ICD 10
serta menulis seluruh prosedur/tindakan yang telah
dilaksanakan dan membuat resume medis pasien
secara lengkap dan jelas selama pasien dirawat di
rumah sakit.

´ KODER
melakukan kodifikasi dari diagnosis dan
prosedur/tindakan yang diisi oleh dokter yang merawat
pasien sesuai dengan ICD 10 untuk diagnosa dan ICD 9
CM untuk prosedur/tindakan
• Memahami Diagnosis yang dikenal oleh
INACBG Grouping
• Meningkatkan Akurasi Diagnosis
• Mengawasi pekerjaan koding
• Mengurangi Kesalahan koding
PERAN PENULISAN
DIAGNOSIS DAN KODE INA-DRG

ü Penulisan diagnosis tdk Kode Tarif


lengkap INA-CBG rumah sakit
ü Pengkodean salah salah salah

Dokter dan Koder

Berperan penting dalam


penerapan sistem kode INA-CBG
76
Jangan pernah meremehkan
kesalahan kode diagnosis
PANITIA/TIM CASEMIX di RS

Ketua
Panitia Case-Mix
Koder

Pokja Pokja Pokja Pokja


Costing Clinical Pathways Coding I.T
PEMBAHASAN PENDING KLAIM
TIM CASEMIX RSCM DAN BPJS
PEMBAHASAN PENDING KLAIM
TIM CASEMIX & DEP MEDIS RSCM DGN BPJS
82

04/04/18
Workshop
INACBG
Bagi
DPJP
WORKSHOP KMKB di Dep/Divisi/Unit
84

04/04/18
Pengaruh koding Komplikasi dan Komorbiditi
pada prosedur (Hasil WS KMKB DPJP)
Classifications:
Principal Diagnosis: Ca. Bladder (C67.9)
ICD-10 WHO -
Diagnosis Age = 53 Age = 53 Age = 53
ICD-9-CM – Procedure Case - A Case - B Case - C
INA-CBG

Principal Diagnosis Ca. Bladder (C67.9) Ca. Bladder (C67.9) Ca. Bladder (C67.9)

Secondary Hypertension (I10) Hypertension (I10)


Diagnoses
Anemia (D63.0) Anemia (D63.0)
Pneumonia (J18.9)
Procedure Bladder neck Bladder neck Bladder neck
recontruksi (57.85) recontruksi (57.85) recontruksi (57.85)
INACBG N-1-11-I N-1-11-II N-1-11-III
Severity of Illness 1 –Ringan 2 – Sedang 3- Berat
Tarif INACBG
18,713,100 29,590,000 46,130,800
85
Contoh Kasus :
Penulisan diagnosa sekunder yg tidak spesifik

Diagnosa Utama : I050 (Mitral stenosis)


Diagnosa Sekunder : E119 (Non-insulin-dependent diabetes
mellitus without complications)
Prosedur : 3599 (Other operations on valves of heart)
Hasil Grouping : INA-CBG : I-1-06-I
Deskripsi : PROSEDUR KARDIOTORASIK LAIN RINGAN
Tarif : Rp 48,292,200
Diagnosa Utama : I050 (Mitral stenosis)
Diagnosa Sekunder : E111 (Non-insulin-dependent diabetes
mellitus with ketoacidosis)
Prosedur : 3599 (Other operations on valves of heart)
Hasil Grouping : INA-CBG : I-1-06-III
Deskripsi : PROSEDUR KARDIOTORASIK LAIN BERAT
Tarif : Rp 83,469,500
87

1.Reformasi IT
2.Reformasi Tarif
3.Akselerasi PPK
4.Gerakan Sadar Biaya
5.Gerakan Efisiensi
6.Kendali Obat dan Alkes
7.Benar Resume Medis
8.Kontrol LOS
04/04/18
Verifikator Internal RS

Gandi Agusniadi
# Pokja Koding Tim Tarif/NCC Kemenkes RI
# Unit Rekam Medis RSCM
89
Petugas Administrasi Klaim RS
Memastikan berkas klaim lengkap

Menterjemahkan Menterjemahkan
Melengkapi
Diagnosis & Prosedur kode ICD menjadi
Rumah Resume Medis
menjadi kode ICD Grup INACBG
Sakit

Dokter Koder Grouper

Verifikator Internal Rumah Sakit


Melakukan verifikasi sesuai ketentan sebelum diajukan ke BPJS

Verifikator BPJS 05/04/18


SE : HK.02.01/MENKES/125/2017
90 Tentang Tengaga Verifikator Internal di
FKRTL

04/04/18
91

05/04/18
92

1. Memahami Sistem INACBG


2. Memahami Koding ICD-10 & ICD-9CM
3. Lebih baik berlatar belakang Medis
(Perawat & Dokter)
4. Menguasai Regulasi terkait Implementasi
JKN

05/04/18
93

05/04/18
94

1. Memverifikasi data kelengkapan Resume Medis


pasien dan pemeriksaan penunjang
2. Memverifikasi kesesuaian diagnosis dan tindakan
dengan koding-koding penyakit dan prosedur.
3. Memverifikasi kesesuaian data tagihan (Billing)
dengan penyakit dan tindakan
4. Melakukan penyesuaian atau koreksi klaim yang tidak
sesuai pelayanan yang didapatkan pasien dengan
bukti pelayanan yang di klaimkan ke BPJS.

05/04/18
Kajian Pending Klaim

Dokter Admin ruangan


Prosedur tidak
dikoding
Resume tidak
lengkap Tidak melampirkan
berkas klaim yang dalam
Belum memahami
sesuai
koding
Tulisan kurang
terbaca Tagihan
pending
Kurang pemahaman
mengenai diagnosis dan
Salah koding
pengobatan

Koder Kombinasi diagnosis yang tidak sesuai


Penghapusan diagnosis yang tidak
dilakukan prosedur

Verifikator Alasan pending kurang jelas

Perlu dicantumkan identitas verifikator


TEXT FILE >>> EXCEL
Pedoman Penyelesaian
Permasalahan Klaim INACBG

SURAT EDARAN KEMENKES RI


Tentang Penyelesaian Permasalahan Klaim INACBG
HK.03.03/MENKES/63/2016 HK.03.03/MENKES/518/2016
7 Oktober 2016
98

58 73

04/04/18
BA. Dispute claim

BERITA ACARA :
401/0717 TH.2017

9 Penyelesaian
Dispute Medis

18 Penyelesaian
Dispute Koding
10
0

04/04/18
10 KESEPAKATAN
1
Dispute SPI BPJS

Penyelesaian
86 Dispute SPI BPJS

04/04/18
BA. DISPUTE CLAIM

USG Kehamilan dapat dikoding : 88.78

Kehamilan normal USG : 3 kali,


Kehamilan dng indikasi medis : USG > 3 x
Pneumonia

Pneumonia sesuai KMK RI


No.HK.02.02/MENKES/514/2015 : Jika pada foto
toraks terdapat infiltrat baru atau infiltrat progresif
ditambah dengan 2 atau lebih gejala dibawah ini :
1. Batuk2 bertambah
2. Perubahan karakteristik dahak/purulen
3.Suhu > 38 C / Riwayat Demam
4. Pem Fisik : Tanda2 konsolidasi suara nafas
bronkial atau ronki
5. Leukosit > 10.000 atau < 4500
Kode Tifoid & GE hanya : A01.0
TBC Paru dengan
Pnumonia
Kode PPOK dng PNEUMONIA
BATU GINJAL DENGAN ISK KODENYA HANYA : N20.0
10
8

04/04/18
10
9

04/04/18

Vous aimerez peut-être aussi