Vous êtes sur la page 1sur 26

MAKALAH ALAT BERAT & PESAWAT ANGKAT

(SHEEP FOOT ROLLER)

DISUSUN OLEH :

ACHMAD GERRY JULIAN PRATAMA

(15321015)

PRODI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKKNIK
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
2018
2

Daftar Isi

Kata
pengantar................................................................................................. i

Daftar
Isi............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................


1 1

.2

Tujuan.....................................................................................................
2

1.3 Metode Penulisan................................................................................


2

BAB II COMPACTOR

2.1 Pengertian Compactor.......................................................................


3

2.2 Jenis - jenis Compactor…...................................................................


5
2.3 Metode Kerja.........................................................................................
13

2.4 Produksi Tandem Roller...................................................................


15
3

2.5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).....................................


17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................
20 3.2

Saran.........................................................................................................
20

Daftar
Pustaka.................................................................................................. iii

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini mempengaruhi segala aspek
kehidupan. Mulai dari Pendidikan, Kesehatan, Informasi dan komunikasi sampai dunia
konstruksi juga ikut terpengaruh oleh perkembangan teknologi ini.
Berbagai riset dan kajian terus dilakukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan
zaman yang kian cepat dan efisien. Salah satu perkembangan teknologi yang berperan besar
dalam menggeser peradaban manusia menuju zaman modern sekarang ini adalah teknologi
alat berat.

Perkembangan alat berat saat ini meliputi aspek dalam segi waktu, efisiensi bahan
bakar, desain, material serta fungsi untuk berbagai macam pekerjaan. Negara-negara maju
berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi ini. Jepang dengan Komatsu, Hitachi, dan
4

Kobelco. Korea dengan Hyundai dan Doosan. Amerika dengan Caterpillar. Jerman dengan
Wirtgen Groupn. Italia dengan New Hollandnya. Begitu pula Cina yang meramaikan pasar
teknologi alat berat dengan merk Shantui dan Liu Gong. Dan masih banyak negara lain yang
tak mau kalah. Sebagai akibat dari perkembangan ini, sektor konstruksi jadi ikut terbantu
dalam hal pencapaian waktu, biaya, dan mutu.

Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain: rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal atau target yang telah ditenukan dan biaya perbaikan yang tidak
semestinya. Oleh karena itu sebelum menetukan tipe, jumlah peralatan dan attachement
sebaiknya dipahami terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya agar tercapainya efisiensi
penggunaan yang diinginkan.

1.2 Tujuan

Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bpk Kusumo D.S, selaku dosen mata kuliah
Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) dan Alat Berat dan mengetahui pengertian compactor,
fungsi compactor, tipe-tipe compactor, metode kerja compactor yaitu tandem roller, bagian
tandem roller, menghitung produktifitas tandem roller, serta menghitung biaya produksi.

1.3 Metode Penulisan

Metode penulisan ini berdasarkan studi pustaka dari buku-buku dan literatur yang
berhubungan dengan pembahasan dan internet.
5

BAB II

COMPACTOR
2.1 Pengertian dan Fungsi Compactor

Dalam pelaksanaan konstruksi jalan dan lapangan terbang, atau konstruksi –


konstruksi lain yang memerlukan stabilitas dan keadatan tertentu diperlukan peralatan
untuk pemadatan. Pemadatan adalah usaha penyusunan kembali letak butir tanah sehingga
pada tanah tersebut dicapai letak butiran yang rapat.

Alat ini (compactor) digunakan untuk memadatkan tanah atau material sedemikian
hingga tercapai tingkat kepadatan yang diinginkan. Jenis rodanya bisa terbuat dari besi
seluruhnya atau ditambahkan pemberat berupa air atau pasir, bisa terbuat dari karet
(berupa roda ban) dengan bentuk kaki kambing (sheep foot). Ada juga yang ditarik dengan
alat penarik seperti bulldozer, atau mesin penggerak sendiri maupun secara manual ditarik
dengan tangan (untuk ukuran kecil). Berfungsi untuk :

• Memadatkan tanah
* (Penyiapan lapis subgrade(jalan) padat
* Talud (tebing)

110 m
• Memadatkan lapis perkerasan (lentur)
*Base course
* Sub Base
6

• Memadatkan Lapis Atas (Surface)


Lakukan pemadatan sampai batas ini untuk pemadatan, setelah dipadatkan
kadar air harus dijaga.

Bagian – bagian tandem roller

Keterangan :

1. Mesin (Engine).
2. Pompa kemudi ( Steering Pump).
3. Pembagi daya ( Power driver).
4. Pompa propeller (Propelling pump).
5. Pompa penggetar (Vibrating pump).
6. Katup kemudi (Teering Valve)
7. Silinder kemudi (Steering silinder).
8. Motor penggerak/pemutar( Ropelling motor).
9. Transmisi(Transmission).
10. Rem parkir (Parking brake).
Muka tanah asli elevasi lapis atas(surface) perkerasan

Subgrade
( padat )

CBR 90 % dan
7

11. Sambungan universal (Universal joint) 12. Roda gigi differensial (Differential
gear).
13. Roda gigi planet (Planatory gear).
14. Motor getar (Vibration motor).
15. Penggetar (Vibrator).

2.2 Jenis - jenis Compactor


Terdapat berbagai macam roller yang biasa dipakai pekerjaan konstruksi, masing – masing
mempunyai bentuk yang berbeda sesuai kegunaannya, Klasifikasi roller yang banyak dikenal
antara lain :

A. Berdasar cara bergeraknya, ada yang bergerak(self propelled) sendiri, dan ada yang
ditarik traktor ( towed ).
B. Berdasar bahan roda-roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja( steel wheel) dan
adayang terbuat dari karet( pneumatic ).
C. Dilihat dari bentuk permukaan roda, ada yang bentuk permukaannya
halus(plain),segment, grid, sheepfoot (kaki domba), dan lain-lain.
D. Dilihat dari susunan roda-roda gilas, ada yang beroda tiga ( three wheel), roda dua,
dan three axle tandem roller.
E. Alat penggilas khusus, misalnya vibrating roller bekerja menggunakan getaran
sebagai unsur utama dalam usaha pemampatan tanah.

a. Portable roller dan trench roller


Portable roller adalah roller jenis kecil dengan berat hanya 4 sampai 6 ton saja, salah satu
jenisnya ada dilengkapi dengan roda karet yang dapat dinaik turunkan. Waktu bekerja
rodakaret digantung, sehingga yang menyentuh permukaan tanah adalah roda roda
bajanya.Apabila ingin dipindahkan(dibawa), roda karet diturunkan kemudian roller ditarik
dengantraktor atau truk, jenis lain dari tipe adalah hanya dengan dioperasionalkan dengan
tangan saja.

Trench roller adalah penggilas khusus parit atau lubang galian, sehingga konstruksinya
dibuatkhusus sedemikian rupa agar sesuai untuk pekerjaan tersebut. Roda yang sebelah
dibuat dari baja halus dengan diameter roda lebih besar, yang digunakan sebagai
pemampat, sedang rodayang sebelahnya lagi dan juga roda kemudi (guide roll) dibuat dari
8

ban karet dengan diameter roda lebih kecil. Kemampuan roller ini untuk memampatkan
parit sedalam antara 16 sampai 23 inci.

Pemadat portable dengan menggunakan tangan

b. Pneumatic tire roller


Roller jenis ini mempunyai roda roda dari ban karet (pneumatic) dengan permukaan
yangdibuat rata. Susunan rodanya dibuat sedemikian rupa sehingga jalur yang dilewati jatuh
diantara jalur-jalur roda belakang. Dengan demikia gilasan dapat merata pada satu
lintasanroller. Jumlah roda roda gilas selalu gasal, misalnya 9 (4 roda depan, 5 roda
belakang), 11 (5roda depan, 6 roda belakang), atau 13 (6 roda depan, 7 roda belakang).
Berat roller jenis ini juga dapat ditambah dengan mengisi air atau pasir dalam bak bak yang
disediakan dalamdinding mesin, sehingga berat satu roller dinyatakan dalam dua angka,
misalnya antara 9samapai 16 ton. Tekanan roda pada permukaan tanah dapat diatur
dengan tekanan udaradalam ban(inflation pressure), makin keras ban dipompa, makin besar
tekanan per satuan luas permukaan tanah. Penggilasan dengan ban ini mempunyai cirri
khusus dengan adanyakneading effect, ialah air dan udara dapat ditekan keluar (pada tepi
tepi ban) yang segera akan menguap pada keadaan udara yang kering. Kneading effect ini
sangat membantu dalam usaha pemampatan bahan bahan yang banyak mengandung
lempung atau tanah liat. Kneadingeffect ini juga diperbesar pengaruhnya dengan membuat
sumbu roda yang dapat bergoyangmengikuti ketidakrataan permukaan tanah. Roda yang
9

dapat bergoyang demikian ini disebutwhole wheel, yang sangat berguna dalam
mempertahankan tekanan yang sama dari semuaroda roller, karena tidak ada roda roda
yang menggantung bebas.

Bergoyangnya roda ini menyebabkan roller baik sekali untuk digunakan pada
penggilasan pasir atau bahan bahan dengan butir kasar, karena gerakan ban akan
membantu dalammengatur kedudukan butir untuk mencapai kemampatan yangn optimal.
Perlu diperhatikan pada penggilasan bahan dengan butir kasar yang tajam ban ban penggilas
akan cepat rusak,sehingga pneumatic tired roller banyak digunakan dalam pekerjaan
pengaspalan jalan,misalnya pada hot mix asphalt concrete, di samping juga baik untuk
penggilasan lapisan-lapisan tanah yang tipis.

Pneumatic tired roller 24

c. Meshgrid roller
Pengaruh plain wheel roller terhadap kemampuatan yang dihasilkan adalah
pemampatan dariatas ke bawah, yang artinya bagian atas akan mencapai kemampatan
terlebih dahulu pada bagian bawah. Hal ini karena penampang melintang pengaruh tekanan
roda gilas ke dalamlapisan tanah bebentuk trapezium, sehingga tekanan per satuan luas di
bagian atas lebih besar dari pada bagian bawah. Jika tebal lapisan yang harus dimampatkan
besar , maka tekanan per satuan luas ini untuk bagian bawah sudah tidak cukup besar untuk
mencapai kemampatanyang diharapkan.
10

Untuk usaha pemampatan tanah dengan butiran yang banyak mengandung butiran
kasar lebih baik digunakan meshgrid roller. Alat ini memperbesar tekana per satuan luas
permukaan, juga bidang bidang rodanya dapat masuk ke dalam lapisan tanah, sehingga
terjadi pemampatan dari bawah. Meshgrid roller adalah mesin gilas yang roda rodanya
berbentuk anyam-anyaman.

Meshgrid roller

Segment roller
Untuk tanah yang banyak mengandung lempung (tanah liat), terutama tanah yang
basah,meshgrid roller kurang member hasil yang baik karena tanah akan tertinggal di antara
batang batang besi anyaman roda. Untuk menghindari hal tersebut dapat digunakan
segment roller yang rodanya tersusun dari lempengan lempengan baja kecil kecil yang akan
member tekanan per satuan luas cukup besar dan dapat masuk ke dalam tanah, sehingga
terjadi pemampatanlangsung dari bawah.
11

Segment roller

Sheepfoot roller
Sheepfoot roller ini termasuk alat pampat yang melindas dari bawah. Bagian utama
roller ini berupa drum yang sekelilingnya diberi kaki kaki, sehingga tekanan roller dapat
terpusat padakepala kaki yang merupakan bidang bidang kecil dan memberikan tekanan per
satuan luasyang besar.

Sheepfoot roller ini merupakan alat pampat yang ditarik, dan pada waktu ditarik kaki
kakidomba akan masuk ke dalam lapisan tanah, dan dinding drum yang ada pada
permukaanlapisan akan memberikan kemampatan sementara. Sehingga tebal lapisan yang
efektif untuk pemampatan dengan sheepfoot roller ini antara 20-25 cm, dan bahan tanah
yang cocok untuk sheepfoot roller ini adalah tanah yang banyak mengandung lempung.
12

Sheepfoot roller

d. Three Wheel Roller


Penggilas roda tiga merupakan alat penggilas yang tertua dan sampai sekarng
masihdigunakan dalam pekerjaan-pekerjaan pemampatan. Three wheel roller ini digunakan
untuk memampatkan lapisan yang terdiri dari bahan bahan yang berbutir kasar, misalnya
untuk pembuatan jalan macadam.

Three wheel roller mempunyai berat antara 6 - 12 ton, apabila diinginkan untuk
pemampatanyang besar, roda silindernya dapat diisi dengan zat cair (minyak atau air) atau
dapat juga diisi pasir. Usaha penambahan berat dengan zat cair atau pasir dapat
meningkatkan berat alat 15%sampai 35%.
13

Three wheel roller

Tandem Roller
Alat ini biasanya digunakan untuk penggilasan akhir, misalnya untuk pekerjaan
penggilasanaspal beton agar diperoleh hasil akhir permukaan yang rata. Jenis dari tandem
roller ada duamacam yaitu two axle tandem roller (dengan 2 as) dan three axle tandem
roller (dengan 3 as).Tandem ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing
rodanya, dan beratnyaantara 8-14 ton, dan bila diinginkan dapat diisi dengan air, sehingga
akan menambah berat25-60%.

Three axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan pekerjaan yang berat
sepertimengerjakan landasan pesawat terbang atau membuat pondasi jalan. Konstruksi dari
threeaxle tandem roller apabila ditambah satu roda depan yang dipasang pada
perpanjanganoverhead frame disebut walking beam, yang dapat bergerak bebas naik turun
mengikutiketidakrataan permukaan jalan, sehingga satuan tekanan per satuan lebar rol
dapatdipertahankan besarnya. Walking beam dapat juga dikunci, sehingga dapat bergerak
ke atassaja apabila permukaan jalan tidak rata. Penguncian walking beam dapat dilakukan
penuh,sehingga walking beam tidak dapat bergerak sama sekali ke atas maupun ke bawah.
Pengaruh penguncian walking beam ini dapat dilihat pada gambar
14

Tandem roller

e. Vibration roller
Vibration roller adalah termasuk tandem roller, yang cara pemampatanya menggunakan
efek getaran, dan sangat cocok digunakan pada jenis tanah pasir atau kerikil berpasir.
Efisiensi pemampatan yang dihasilkan sangat baik, karena adanya gaya dinamis terhadap
tanah. Butir butir tanah cenderung akan mengisi bagian bagian yang kosong yang terdapat
di antara butir- butirnya.
15

Factor - factor yang mempengaruhi proses pemampatan dengan vibration roller ialah

frekuensigetaran, amplitude dan gerak sentrifugal. c

Vibration roller
2.3 METODE KERJA ROLLER (COMPACTOR)

Pada kebanyakan roller, susunan roda adalah dengan guide roll berada di depan dan
drive rolldi belakang, sehingga operator menghadap ke guide roll di depan, tetapi mudahnya
kitaanggap bahwa roller bergerak maju bila berjalan ke arah guide roll.

Untuk menjaga kemiringan pada potongan melintang badan jalan, maka pekerjaan dimulai
dengan jalur jalur tepi yang terendah. Hal ini karena bahan yang digilas mempunyai
16

kecenderungan untuk menggeser ( melorot) ke tepi bawah. Dengan memampatkan lebih


dulu bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur jalur yang sudah
dipampatkan.Untuk berpindah jalur, sangat dianjurkan pada waktu roller berjalan maju, hal
ini untuk menghindari agar guide roll tidak tertarik menggeser ke arah jalannya drive roll
dan merusak permukaan lapisan lapisan yang sudah dibentuk permukaannya.

Penggilasan pada jalan lurus

Penggilasan pada jalan membelok


Di bawah seluruh lebar jalan dapat dijalani dalam 8 lintasan (pass), lintasan ke 9 roller
kembali menuju ke alur yang pertama. Pengulangan ini dilakukan terus menerussampai
jumlah pass yang diperlukan untuk mecapai pemampatan yang dikehendaki pada tiap jalur
sudah terpenuhi. Overlap pada arah memanjang (A) juga perlu diberikan, karena dalam arah
belok, roller ini jumlah pass yang diberikan lebih sedikit dan pada yang di bagian lurus.
adalah pada penggilasan pada tikungan jalan, pass pertama dimulai dan bagian bawah
(bagian lintasan yang dalam) menuju ke bagian atas(bagian lintasan luar).Untuk lintasan
lintasan berikutnya diulang mulai dari lintasan pertama lagi.

• Pemadatan untuk setiap lapis tanah dengan ketebalan 15-30 cm.


17

30 timbunan

15-30 cm

• Melakukan lintasan beberapa kali ( N) setiap lapis


• Overlap untuk setiap lajur pemadatan minimal 30 cm(tergantung specificasi teknis)

lebar drum

2
1
Overlapping

• Pemadatan yang sempurna untuk setiap perpindahan jarak ( maju mundur pada
permukaan yang sama, dihitung sesudah 2 lapisan)

2.4 ANALISA BIAYA DAN PRODUKSI (COMPACTOR)

a. Produksi compactor

Q = Q’ . E (m2 / jam)
Q'=60.v(N ω−O) (m2 / jam)

Keterangan: v = Kecepatan
(km/jam )
ω = lebar roda (drum) roller (meter )

O = Overlap (meter )
N = Jumlah Lintasan
E = job Efisiensi
18

Q untuk setiap lapis Q1 = Q


. T (m3 / jam)
T = Tebal lapis tanah yang dipadatkan (meter )

Jika kecepatan nyata tidak dapat diukur, kecepatan rata – rata dapat mengacu pada
pedoman berikut ini :

• Sheep foot roller dengan penggerak sendiri 5 mile per jam ( mph) atau 7.5 km/jam.
• Pneumatic tired roller dengan penggerak sendiri 7 mile per jam
( mph ).
• Sheep foot roller ditarik oleh wheel tractor 5 – 10 mph atau kurang lebih dari 7.5 – 15
km/jam.
• Sheep foot roller ditarik oleh crawler tractor 3 -4 mph atau 4.5 - 6 km/jam.
• Pneumatic roller ditarik 3 – 5 mph atau 4.5 – 7.5 km/jam.

b. Contoh analisa produksi tandem roller

1. Sebuah compactor three wheel roller dengan berat 8 ton digunakan untuk
memampatkansuatu lapisan macadam setebal 10 cm

( sesudah jadi). Jumlah pass yang diperlukan 10 kali,lebar efektif compactor 60cm,
kecepatan operasi 2km/jam. Kondisi manajemen baik dankondisi medan baik.
Berapakah produksi compactor per jamnya?

Ketebalan per lapis 10 cm, Maka Produksi compactor = 0,1 x 90 = 9m3 jam (CM)

2. Tentukan produksi pneumatic tired roller yang memiliki berat 10 ton, penggerak
sendiri, lebar efektif 1800 mm. Kepadatan yang diinginkan ialah 10 cm dengan 4
lintasan.

Kecepatan yang digunakan 7 mph (kurang lebih 11 km/jam). Jadi : W = 1800 mm

L = 10 cm = 100 mm.
19

S = 11 km/jam

P = 4

Perkiraan produksi :

CM3/jam

¿W xP LxS 1.8 x114 x 100


= = 495 m3 ( compacted ) per jam.
Faktor koreksi belum diperhitungkan dalam perkiraan tersebut.

3. Lebar jalan = 10 meter

Lebar roda = 2 meter

Berapa jumlah Lajur yang harus dilalui ?

Jawab =

10meter
Lajur = 2−0.3 = 5.88 ( 6 lajur karena harus ada overlap)

Lebar total ( pemadatan) tanpa overlap = 2 x 6 = 12 meter

Overlap Baru = = 0.33 meter

Jika overlap kurang dari 0.3 meter maka harus ditambah lajurnya atau diganti
alatnya dengan yang mempunyai lebar rodanya lebih lebar daripada lebar roda alat
awal

2.5 K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA )

1) Pengertian K3
K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. K3 merupakan hal
yang wajib diterapkan diseluruh lingkungan kerja, baik perkantoran, rumah sakit,
pabrik, sekolah-sekolah, perguruan tinggi, maupun militer.
20

2) Dasar Hukum K3
Dasar Hukum K3 yang utama adalah Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945 kemudian
diteruskan dengan UU no 1 Tahun 1970, undang undang ini membahas tentang
KESELAMATAN KERJA. Dari undang-undang tersebut diteruskan dengan Permen, PP,
SE, undang-undang daerah dan lain sebagainya.Pengertian Kegiatan K3 adalah
kegiatan yang bertujuan untuk menjamin agar para pekerja dapat melaksanakan
pekerjaannya dalam kondisi sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat
terhindar dari resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3) Tujuan K3
Tujuan utama k3 adalah mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan resiko
kecelakaan kerja (zero accident). Maksud utama dibutuhkannya k3 adalah untuk
mencegah terjadinya cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah kerusakan
tempat dan peralatan kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat
disekitar tempat kerja, dan norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yg
menciptakam dan memelihara derajat kesehatan kerja

"Occupational Health and Safety is the promotion and maintenance of the highest
degree of physical, mental and social well-being of all occupation; the prevention
among workers of departures from health caused by their working conditions; the
protection of workers in their employment from risk resulting from factors adverse to
health; the placing and maintenance of the worker in an occupational environment
adapted to his physiological and psychological equipment and to summarize the
adaptation of work to man and each man to his job"

4) Bila dicermati definisi K3 di atas maka definisi tersebut dapat dipilah-pilah dalam
beberapa kalimat yang menunjukkan bahwa K3 adalah :

a. Promosi dan memelihara deraja tertinggi semua pekerja baik secara fisik,
mental, dan kesejahteraan sosial di semua jenis pekerjaan.

b. Untuk mencegah penurunan kesehatan kesehatan pekerja yang disebabkan


oleh kondisi pekerjaan mereka.

c. Melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari risiko yang timbul dari faktor-
faktor yang dapat mengganggu kesehatan.
21

d. Penempatan dan memelihara pekerja di lingkungan kerja yang sesuai dengan


kondisi fisologis dan psikologis pekerja dan untuk menciptakan kesesuaian antara
pekerjaan dengan pekerja dan setiap orang dengan tugasnya.

Dari pengertian di atas dapat diambil suatu tujuan dari K3 yaitu untuk menjaga dan
meningkatkan status kesehatan pekerja pada tingkat yang tinggi dan terbebas dari
factor - faktor di lingkungan kerja yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan.

5) Pedoman K3 Pemadatan

Pekerjaan Pemadatan pada Pekerjaan Lapis Pondasi Tanah Semen mempunyai


potensi bahaya terhadap tenaga kerja yaitu :

1) Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru oleh debu pada pemadatan yang kering,
2) Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan,
3) Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar,
4) Kecelakaan akibat tanah bagian pinggir jalan tidak stabil, 5) Terluka akibat
pengoperasian mesin pemadat (grader) tidak benar, 6) Terluka oleh alat kerja akibat
jarak antar pekerja terlalu dekat.

Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat


Pekerjaan Pemadatan pada Pekerjaan Lapis Pondasi Tanah Semen yaitu
:

1) Harus dilakukan penyiraman hamparan sebelum dipadatkan,


2) Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta penugasan petugas bendera pengatur
lalu lintas,
3) Pembuatan jalan sementara bagi penduduk sekitar,
4) Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama dibagian pinggir jalan, bila perlu
diadakan pengujian,
5) Dilakukan pengecekan kelayakan mesin pemadat, operator harus tenaga terampil
danberpengalaman dan pengoperasian alat pemadat harus benar,
6) Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan pekerja lainnya.
22

.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Alat Berat atau Heavy Equipment, adalah alat bantu yang di gunakan oleh manusia
untuk mengerjakan pekerjaan yang berat / susah untuk di kerjakan dengan tenaga manusia /
membantu manusia dalam mengerjakan pekerjaan yang berat seperti pekerjaan pembangunan
suatu struktur bangunan baik gedung, jalan,jembatan, irigasi dan pelabuhan udara .Roller
adalah alat berat yang berfungsi untuk memadatkan tanah,memadatkan lapis atas, lapis
perkerasan dan biasa disebut juga sebagai mesin penggilas. Produktivitas Roller tergantung
pada lintasan kondisi jalan, kecepatan alat, atau efesiensi alat. Pemadatan sangat penting
dilaksanakan sebelum proyek konstruksi dilaksanakan. Yang harus diperhatikan dalam proses
pemadatan antara lain: Gradasi material, Kadar air tanah,Usaha pemadatan. Roller terdiri
dari beberapa bagian dengan masing-masing fungsinya Jenis peralatan pemadatan antara lain:
tamping roller,Three wheel roller,Tandem Roller, smootroller, pneumatic tired roller,
vibrating roller, pelat vibrator manual, Meshgrid roller ,Sheepfoot roller,Portable roller dan
trench roller.Pemadatan untuk setiap lapis tanah dengan ketebalan 15-30 cm.Produksi
pemadatan dinyatakan dengan compacted cubic yard per jam (ccy/jam ).

3.2 Saran

Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan
berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal/target
yang telah ditentukan,kerugian biaya repair yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum
menentukan type dan jumlah peralatan dan attachmetnya, sebaiknya kita fahami lebih dahulu
fungsi dan aplikasinya. Hal-hal yang mengenai produktivitas roller sebaiknya diperhatikan
dan dilaksanakan sebagaimana mestinya agar pembangunan konstruksi bisa lebih cepat dari
waktu yang telah ditargetkan sehingga investor akan mendapatkan balik modal lebih cepat.
Selain itu penggunaan alat bantu dalam melakukan pekerjaan juga sangat disarankan seperti
penggunaan roller conveyor yang bias mengurangi biaya operasi.K3 (Kesehatan dan
Keamanan Kerja) Hal ini harus diperhatikan karena menyangkut keselamatan seseorang
reputasi perusahaan yang berhubungan dengan investor.
23

Pengertian Tamping Roller (Sheep Foot Roller) Jenis dan Fungsinya. Tamping rollers
adalah salah satu alat berat pemadat yang berupa Sheep’s foot roller. Alat berat ini
berfungsi memadatkan tanah lempung atau campuran pasir dan lempung. Namun
tidak digunakan untuk memadatkan tanah dengan butir kasar, seperti pasir dan
kerikil.

Tamping roller ada dua jenis berdasarkan cara kerjanya, yaitu yang dapat bergerak
sendiri maupun ditarik oleh alat lain.

Bagian-bagian Tamping Roller

Alat ini terdiri dari drum baja berongga yang dilapisi dengan kaki-kaki baja yang tegak
lurus dengan las. Setiap roller atau rodanya mempunyai lebar dan keliling yang
bervariasi. Setiap unit alat pemadat ini terdiri dari satu atau lebih roda.

Metode dan Syarat Pemadatan

Metode pemadatan yang digunakan oleh alat ini adalah kneading action atau
peremasan, dengan pemadatan metode ini permukaan tanah diharapkan dapat
dilalui tanpa mengalami banyak hambatan. Jika permukaan tanah tidak sesuai
dengan apa yang ingin dicapai, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa roller yang
digunakan terlalu berat atau tanah terlalu lembek untuk dipadatkan dengan metode
ini. Tamping roller baik digunakan untuk jenis tanah lempung berpasir dengan
24

kedalaman effektif pemadatan sekitar 15 – 25 cm. Syarat pemadatan tanah dengan


alat ini berdasarkan:

a. Jumlah lintasan : setiap jenis lapisan memerlukan jumlah lintasan tertentu.


b. Ketebalan lapisan : tidak akan melebihi kedalaman penetrasi kaki.
c. Kerapatan lapisan : harus terpenuhi dan diuji di laboratorium

A. SHEEP FOOT ROLLER


B. MESH GRID ROLLER
C. SEGMENT ROLLER

Jenis Tamping Roller Berdasarkan Tipe

Alat Pemadat ini dapat dimodifikasi menjadi :

1. MESH GRID ROLLER (PENGGILAS TIPE ANYAMAN).


Penggilas jenis ini memiliki kaki roda berupa anyaman, yang akan menghasilkan efek
pemadatan dari bawah. Sangat baik untuk memadatkan lapisan tanah yang kasar.
Penambahan berat dapat mencapai 10 ton.

2. SEGMENT ROLLER (PENGGILAS TIPE LEMPENGAN).

Mesin penggilas jenis ini memiliki kaki roda lempengan (segmen atau bantalan) yang
bersusun-susun. Kaki roda ini akan memberikan efek pemadatan dari bawah
walaupun kaki roda tidak masuk terlalu dalam. Alat ini sanggup menekan keluar
kelebihan air yang terdapat pada lapisan tanah sehingga pemadatan dapat
dilaksanakan dengan baik.

SMOOTH STEEL ROLLER (MESIN BERODA HALUS)


25

Alat berat pemadat tipe ini dibagi berdasarkan tipe dan beratnya (ditentukan dalam
ton). Berat alat dapat ditingkatkan dengan cara diberi pemberat dari air atau pasir.
Jika spesifikasi sebuah alat 8 – 14 ton, maka berat alat tanpa pemberat : 8 ton dan
berat maksimum pemberat : 6 ton. Smooth wheel roller sangat baik dipakai untuk
memadatkan material berbutir seperti pasir, krikil dan batu pecah. Permukaan tanah
yang telah dipadatkan dengan tamping akan lebih licin dan rata jika dipadatkan
kembali dengan alat ini. Kedalaman efektif lapisan yang dipadatkan berkisar 10 – 20
cm.

Macam alat pemadat ini dibedakan atas :

1. THREE WHEEL ROLLER (Penggilas tiga roda)

Penggilas tiga roda ini sering digunakan memadatkan material berbutir besar,disebut
juga MacAdam Roller. Berat alat ini antara 6 dan 12 ton, dapat ditingkatkan sampai
15 – 35 %.

2. TANDEM ROLLER

Pemadat ini digunakan untuk permukaan yang sudah agak halus, seperti aspal
beton, dan tidak digunakan pada permukaan yang kasar karena dapat merusak roda-
rodanya.
Jenisnya tandem roller:

1. Berporos dua (two axle tandem roller).

2. Berporos tiga (three axles tandem roller) yang biasanya difungsikan untuk
pemadatan ulang setelah pemadatan dengan alat dua poros. Alat ini menghasilkan
lintasan yang sama pada masing-masing rodanya, danBeratnya berkisar antara 8 –
14 ton serta dapat ditambahkan dengan 60 %Dari berat pemadatnya
DAFTAR PUSTAKA

T.T Andi (2012) , Pemindahan Tanah Mekanis , Gunadarma , Jakarta

Anonim (2006) , Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(K3) Untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan Departemen No: 004 / BM /
2006 , Departemen Pekerjaan Umum , Jakarta

Vous aimerez peut-être aussi