Vous êtes sur la page 1sur 2

Notulen Presentasi Kasus

Materi : Bronkopneumonia
Pemateri : dr. Kevin Rianto Putra
Pembimbing : dr. Johny Gunawan, Sp.A
Hari / tanggal : Selasa 12 Juni 2018, pk. 07.00
Tempat : Aula lt 3 RSUD Kalideres
Notulis : dr. Chelcya Christnathania Dewi

 Suku bangsa perlu ditanyakan pada anamnesis untuk identifikasi faktor-faktor risiko tertentu
(misal: Thalasemia banyak terdapat pada orang dengan suku bangsa Asia tertentu)
 Suhu tubuh panas  Napas cepat (relatif)  belum pasti merupakan sesuatu yang berkaitan
dengan pneumonia
 Batuk pada malam / dini hari  Asma bronkial / alergi / TB (dengan keringat malam)
 Batuk seperti kereta api dan biasanya lama  Pneumonia atipikal
 Bila sudah berulang kali batuk, berobat namun terus berulang  pikirkan GERD  sering pada
anak kecil  jangan diobati dengan dosis terlalu tinggi
 Posisi tubuh  mempengaruhi rhinitis vasomotor, hipertrofi adenoid
 Dahak warna putih bening  biasanya infeksi virus  infeksi virus biasanya lebih dahulu lalu
baru diikuti oleh infeksi bakteri
 Keadaan distress  peningkatan leukosit yang pseudo. Pemeriksaan hasil laboratorium setelah 8
jam (minimal 6 jam) anak diobati gejala simtomatiknya biasanya memberikan hasil pemeriksaan
yang lebih akurat
 Bayi batuk  susah minum  dehidrasi  rhonki -/-  sebaiknya direhidrasi terlebih dahulu
sehingga rhonki terdengar
 Anak > 1 tahun masih sering gumoh  tanyakan apakah dari dulu sering gumoh
 Tanda anak GERD :
o Faring hiperemis  saat kambuh
o Gigi rusak (oleh asam lambung)  saat sedang tidak kambuh
 Laringomalasia  tulang pada laring lebih lunak
o Beda di posisi dengan GERD
o Kalau laringomalasia ringan  tidak bergejala
o Bunyi gruk-gruk spontan saat minum, setelah itu berhenti
o Pada saat tidur bunyi  alergi
o Risiko aspirasi tinggi  posisi harus setengah duduk
 Bronkiolitis
o Tidak mempan terhadap bronkodilator
o Terdapat wheezing
o Bayi berusia lebih muda (< 2 tahun)
o Tidak dipengaruhi alergen
 Asma
o Terkait genetik
o Usia > 2 tahun
o Sering berulang
o Gejala asma pertama kali  bukan asma  jangan didiagnosis asma, tapi bronkiolitis
 Atopik
o Menurun melalui genetik  penyakitnya bisa saja berubah
o Lihat gejala atopik lain  pilek / gatal-gatal pada saat bayi  pada saat usia anak-anak
gejala bisa berubah
 Pada bronkopneumonia, batuk kering  batuk berdahak setelah beberapa hari / jam  sesuai
dengan patofisiologi bronkopneumonia
o Std. hiperemis (12 jam awal)  batuk kering
o Std. hepatisasi merah (12-48 jam)  infiltrasi PMN, dahak belum kental
o Std. hepatisasi kelabu (>48 jam)  banyak makrofag, dahak sudah kental
o Std. resolusi (7 hari)
 Pilek dengan lendir warna hijau  jangan langsung diberikan antibiotik  bisa karena hasil
oksidasi  berikan minum yang banyak
 Penyakit pada anak-anak 90% karena virus  anak masih bisa bermain, demam hanya turun
karena obat penurun panas lalu kembali naik setelah 3-4 jam.
 Penyakit karena bakteri  anak lemas, demam tidak langsung turun setelah minum obat penurun
panas.

Vous aimerez peut-être aussi