Vous êtes sur la page 1sur 32

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA PASIEN NY. “T” DENGAN ANSIETAS


DI RUANG DRUPADI RUMAH SAKIT JIWA BANGLI
TANGGAL 03 – 07 DESEMBER 2018

OLEH

NI LUH PUTU ARY APRILIYANTI

NIM. P07120216017

KELAS 3.A DIV KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2018
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA PASIEN NY. “T” DENGAN ANSIETAS
DI RUANG DRUPADI RUMAH SAKIT JIWA BANGLI
TANGGAL 03 – 07 DESEMBER 2018

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.T
Umur : 55 tahun
Alamat : Br. Karang Suwung Kelod, Bangli
Pendidikan : SMP
Agama : Hindu
Status : Menikah
Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin : Perempuan
No RM : 168835
Tanggal Dirawat (MRS) : Kamis, 03 Desember 2018
Tanggal Pengkajian : Kamis, 03 Desember 2018 09.00 WITA
Ruang Rawat : Ruang Drupadi RSJ Bangli

II. ALASAN MASUK


pasien dating diantar oleh keluarga ke rumah sakit jiwa bangli diantar oleh keluarga
dengan keluhan pasien tidak bisa tidur beberapa hari ini, gelisah, cemas, wajah tegang,
sering menangis keras, berteriak-teriak “API,,,API..API,,” dan pasien sering melamun.
menurut keterangan dari keluarga pasien yaitu kondisi ibu T yang labil tersebut dimuali
terlihat sejak kejadian bencana kebakaran yang menimpa keluarganya 1 minggu yang
lalu. bencana kebakaran tersebut disebabkan karena kelalaian salah satu penduduk ddi
pemukiman padat itu, yang menyebabkan seluruh rumah dan harta pasien terbakar
hangus oleh api. sehingga semenjak dari kejadian itu pasien tidak mempunyai semangat
lagi dan sering malas melakukan aktivitas
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
( - ) ya (√) tidak
Jika Ya, jelaskan : –
2. Pengobatan sebelumnya?
( - ) berhasil ( - ) kurang berhasil ( - ) tidak berhasil
Jelaskan : –
3. penolakan dari lingkunagn ; ( - ) ya (√ ) tidak
keluarga mengatakan pasien tidak pernah mengalami penolakan dalam lingkungan
keluarga maupun lingkunagn sosialnya
4. Adakah nggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
( - ) ya ( √ ) tidak
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan tidak ada pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
baginya (seperti kegagalan, kehilangan / perpisahan / kematian, maupun trauma
selama tumbuh kembang).
Masalah Keperawatan : –

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Ukuran vital :
TD : 130/70 mmHg
N : 90 x/menit
S : 36,2 ºC
R: : 24 x/menit

2. Ukuran : BB : 50 kg TB : 160 cm
Turun ( - ) Naik ( - )
Jelaskan : Pasien mengatakan berat badannya tetap, tidak naik dan tidak juga
menurun.
Masalah Keperawatan :

3. Keluhan fisik
( √ ) Ya ( - ) Tidak
Jelaskan : pasien mengatakan tidak ada keluhan pada fisiknya
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
( - ) Risiko tinggi perubahan suhu tubuh
( - ) Defisit volume cairan
( - ) Kelebihan volume cairan
( - ) Risiko tinggi terhadap infeksi
( - ) Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi
( - ) Perubahan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh
( - ) Perubahan nutrisi: Lebih dari kebutuhan tubuh
( - ) Kerusakan menelan
( - ) Perubahan eliminasi feses
( - ) Perubahan eliminasi urin
( - ) Kerusakan integritas kulit
( -) Lain – lain, jelaskan :
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

55

Keterangan :
= Laki-laki = Orang terdekat

= Perempuan = Tinggal satu rumah

= Meninggal

= Pasien

Jelaskan :
Pasien mengatakan dirinya anak ke lima dari delapan bersaudara, diantara
saudaranya yang lain tidak ada yang mengalami kondisi / penyakit yang sama seperti
dirinya. Satu saudara kandung Ny.T sudah meninggal dan enam lagi masih hidup.
Pasien menikah dan dikaruniai 5 orang anak, yaitu 3 anak laki – laki dan 2 anak
perempuan. Anak Ny. T yang pertama berumur 26 tahun, sementara anak terakhir
berumur 16 tahun. Anak pertama sampai ketiga sudah menikah. Pasien tinggal bersama
suami serta anak ketiga, keempat, dan kelima. Pasien mengatakan ayah dan ibunya
sudah lama meninggal, pasien juga mengatakan di keluarganya tidak memiliki riwayat
penyakit menular, keturunan maupun gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan : –

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Pasien mengatakan bagian tubuhnya tidak terdapat kecacatan, sehingga ia
menyukai dan menghargai semua bagian tubuhnya.
b. Identitas
Pasien mengatakan ia mengaku sebagai wanita dan mempunyai kemampuan
seperti wanita lainnya.
c. Peran
Pasien mengatakan ia berperan sebagai istri, ibu, dan nenek dalam keluarganya.
Sebelum sakit, pasien kesehariannya bekerja sebagai petani bersama suaminya.
d. Ideal diri
Pasien berharap, sehingga dapat berkumpul bersama keluarganya lagi di rumah.
e. Harga diri
Pasien mengatakan kurang percaya diri atau malu dengan kondisi yang
dialaminya sekarang karena penyakitnya. Pasien mengatakan sebelum sakit
hubungannya dengan keluarga maupun masyarakat baik. Setelah sakit pasien
juga biasa berinteraksi dengan pasien di sebelahnya. Ketika diajak berbicara,
orientasi pasien kurang baik, kontak mata kurang, dan gelisah .
Masalah Keperawatan :
( - ) Pengabaian unilateral ( - ) Harga diri rendah kronis
( - ) Gangguan citra tubuh ( - ) Harga diri rendah situasional
( - ) Gangguan identitas pribadi ( - ) Lain - lain
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti / terdekat
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah keluarganya.
Ketika mengalami permasalahan, pasien biasanya bertukar pikiran dengan
suami maupun anak – anaknya untuk mencari solusi.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Pasien mengatakan tidak mengikuti suatu kelompok atau organisasi di
masyarakat, namun pasien biasa berkumpul atau bersosialisasi dengan tetangga
di lingkungannya, dan juga biasa bergotong royong ketika ada upacara
keagamaan.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan, ia tidak mempunyai hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain.
Jelaskan : Tidak ada masalah
Masalah / Diagnosa Keperawatan : –

4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan ia memeluk agama Hindu sejak lahir sesuai dengan agama
orang tuanya. Pasien mengatakan tidak memiliki nilai – nilai atau keyakinan
yang bertentangan dengan kesehatan.
b. Kegiatan Ibadah
Pasien mengatakan, biasa melakukan kegiatan persembahyangan, baik di rumah
maupun di Pura ketika ada hari raya
Jelaskan : Tidak ada masalah
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
( - ) Distress spiritual ( - ) Lain – lain

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
( - ) Tidak rapi
( - ) Penggunaan pakaian tidak sesuai
( - ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Pasien tampak cukup rapi, kebersihan pakain cukup bersih
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
( - ) Sindrom defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toileting)
( - ) Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toileting, instrumentasi)
( - ) Lain – lain

2. Pembicaraan
( - ) Cepat ( - ) Tidak mampu memulai
(- ) Keras pembicaraan
( - ) Gagap ( - ) Membisu
( - ) Apatis ( - ) Lain - lain
( - ) Lambat
Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan bicara, bicara pasien normal,
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
(-) Kerusakan komunikasi
( - ) Kerusakan komunikasi verbal
( - ) Lain – lain

3. Aktivitas motorik / Psikomotor


(√) lesu (√) gelisah
(√ ) tegang ( - ) grimasem
( - ) agitasi ( - ) tremor
( - ) tik ( - ) kompulsif
Jelaskan : Pasien terlihat lesu, gelisah dan sedikit tegang
Peningkatan :
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
( - ) Risiko tinggi cidera
( - ) Kerusakan mobilitas fisik
( - ) Perilaku kekerasan
( - ) Defisit aktivitas deversional / hiburan
(- ) Intoleransi aktivitas
( - ) Risiko tinggi kekerasan
(√ ) ansietas
4. Alam perasaan
(√) Sedih (√ ) Ketakutan
( - ) Gembira berlebihan ( √ ) Khawatir
( - ) Putus Asa
Jelaskan: Saat pengkajian pasien mengatakan merasa sedih dan takut jika
mengingat kejadian kebakaran yang telah menghanguskan rumah dan harta
bendanya dan pasien mengatakan merasa khawatir jika kejadian itu terulang
kembali pada dirinya
Masalah keperawatan : Ansietas

5. Afek/ emosi
( - ) Datar ( - ) Labil
( - ) Tumpul ( - ) Tidak sesuai
Jelaskan: Saat pengkajian, orientasi pasien cukup baik, komunikasi berlangsung
dua arah,
Masalah Keperawatan : –

6. Interaksi selama wawancara


( - ) Bermusuhan ( - ) Defensif
( √ ) Kontak mata kurang ( - ) Mudah tersinggung
( - ) Tidak kooperatif ( - ) Curiga
Jelaskan : Ketika diajak berbicara, kontak mata pasien kurang, sesekali pasien mau
menatap lawan bicara
Masalah Keperawatan : Ansietas

7. Persepsi
Halusinasi :
( - ) Pendengaran ( - ) Pengecapan
( √ ) Pengelihatan ( - ) Pengidu
( - ) Perabaan
Jelaskan : keluarga pasien mengatakan ketika pasien melihat api maka pasien secara
langsung ingat dengan kejadian kebakaran tersebut sehingga pasien akan mulai
menangis dan berteriak-teriak
Masalah Keperawatan : –
8. Proses pikir
( - ) Sirkumtansial ( - ) Blocking
( - ) Tangensial ( - ) Pengulangan pembicaraan /
( - ) Kehilangan asosiasi perseverasi
( - ) Flight of ideas
Jelaskan : Bicara pasien relevan, orientasi pasien juga cukup baik
Masalah Keperawatan : –

9. Isi pikir
( - ) Obsesi ( - ) idea yang terkait
( - ) Depresonalisasi ( - ) Hipokondaria
( - ) Fobia ( - ) Pikiran magic
Waham :
( - ) Agama ( - ) Kebesaran
( - ) Nihilistik ( - ) Siar piker
( - ) Somatik ( - ) Curiga
( - ) Sisip piker ( - ) Kontrol pikir
Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan isi piker maupun waham
Masalah Keperawatan : –

10. Tingkat Kesadaran


( - ) Bingung ( - ) Sedasi ( - ) Stupor
Disorientasi :
( - ) Waktu ( - ) Tempat ( - ) Orang
Jelaskan : Pasien tidak mengalami kebingungan, sedasi (melayang – layang antara
sadar atau tidak sadar), maupun disoreintasi waktu, tempat, dan ruang.
Masalah Keperawatan : –

11. Memori
( - ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( - ) Gangguan daya ingat saat ini
( - ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( - ) Konfabulasi
Jelaskan : Keluarga pasien mengatakan, pasien sempat mengalami kebingungan dan
melupakan beberapa hal termasuk kenapa ia bisa masuk rumah sakit. Namun saat
pengkajian, ingatan pasien sudah kembali
Masalah Keperawatan : –

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


( - ) Mudah beralih
( - ) Tidak mampu berkonsentrasi
( - ) tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Ketika diajak berbicara, pasien berespon cukup baik, konsentrasi pasien
cukup baik
Masalah Keperawatan : –

13. Kemampuan penilaian


( - ) gangguan ringan ( - ) gangguan bermakna
Jelaskan : pasien tidak mengalami gangguan penilaian, pasien masih bisa
mengambil keputusan yang tepat.
Masalah Keperawatan : –

14. Daya tarik diri


( - ) Mengingkari penyakit yang diderita
(√) Menyalahkan hal – hal di luar dirinya
Jelaskan : Pasien mengatakan belum bisa menerima tentang kondisinya saat ini
pasien selalu menyalahkan orang sudah membuat rumahnya terbakar
Masalah Keperawatan : –

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan :
a. Makan : √Bantuan minimal Bantuan total
b. Keamanan : √ Bantuan minimal Bantuan total
c. Tempat tinggal : √ Bantuan minimal Bantuan total
d. Perawatan kesehatan : √ Bantuan minimal Bantuan total
e. Berpakian/berhias: √Bantuan minimal Bantuan total
f. Transportasi : √ Bantuan minimal Bantuan total
g. Uang : √ Bantuan minimal Bantuan total
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri : √ Bantuan minimal Bantuan total
b. Nutrisi :
- Apakah anda puas dengan pola makan : √ya tidak
- Apakah anda memisahkan diri : ya √tidak
- Frekwensi makan perhari : 3 kali
- Frekwensi kudapan perhari: 1 kali
- Nafsu makan : baik tidak ada masalah
- BB : normal
- Diet khusus : -
c. Tidur
- apakah ada masalah ? : √ya tidak
- apakah anda merasa segar setelah bangun tidur ? : ya √tidak
- apakah ada kebiasaan tidur siang ? : √ya tidak
- apa yang menolong anda untuk tidur ? ya √tidak
- Waktu tidur malam : √ya tidak
3. Kemampuan klien dalam
- Mengantisipasi kebutuhan sendiri ? : √ya tidak
- Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : √ya tidak
- Mengatur penggunaan obat ? : √ya tidak
- Melakukan pemeriksaan kesehatan (Follow up) : √ya tidak
4. Klien memiliki sistem pendukung
- Keluarga : √ya tidak
- Teman Sejawat : ya √tidak
- Profesional/terapis : ya √tidak
- Kelompok social : ya √tidak
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi :
√ ya tidak

Masalah keperawatan: -
VIII. MEKANISME KOPING
ADAPTIF
( √ ) Bicara dengan orang lain ( - ) Mampu menyelesaikan
( - ) Teknik relokasi masalah
( - ) Aktivitas konstruktif ( - ) Lainnya
( - ) Olah raga
MALADAPTIF
( - ) Minum alcohol ( - ) Menghindar
( - ) Reaksi lambat ( - ) Mencederai diri
( √) Reaksi berlebih ( - ) Lainnya
( - ) Bekerja berlebihan
Jelaskan : Pasien mengatakan ketika merasa cemas pasien akan berteriak-teriak
Masalah Keperawatan : –

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


( - ) Masalah dengan dukungan kelompok
( - ) Masalah berhubungan dengan lingkungan
( - ) Masalah dengan pekerjaan
( - ) Masalah dengan perumahan
( - ) Masalah dengan ekonomi
( - ) Masalah lainnya
Jelaskan : Pasien mengatakan ia tidak memiliki masalah untuk berhubungan dengan
orang – orang di lingkungannya
Masalah Keperawatan : –

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


( √) Penyakit jiwa
( √ ) Faktor presipitasi
( √ ) Koping
( √ ) Sistem pendukung
( √ ) Penyakit fisik
( √ ) Obat – obatan
( - ) Lainnya
Masalah Keperawatan : Defisiensi Pengetahuan

XI. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa medik : -

2. Terapi medik
a. IVFD RL 20 tpm
b. Sanmol 3 x 1 flash per IV
c. Diazepam k/p per IV
d. Vitamin C 3 x 100 mg per oral

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Ansietas
2. Defisiensi pengetahuan

Data MasalahKeperawatan
Data Subjektif : Ansietas (sedang)
- Keluarga pasien
mengatakan pasien
tidak bisa tidur
beberapa hari ini,
- keluarga pasien
mengatakan pasien
sering menangis keras
dan berteriak
“API,,,API..API,,”
- keluarga pasien
mengatakan sering
melihat pasien
melamun

Data Objektif :
- Pasien nampak menangis
keras,dan berteriak-
teriak
“API,,,API..API,,”
- Pasien nampak terlihat
gelisah, ekspresi wajah
cemas dan tegang, dan
- Pasien terlihat sering
melamun dan murung

XIII. POHON MASALAH

Insomnia Akibat

Ansietas

Koping individu tak efektif Core Problem

Stressor (Kondisi sekarang) Penyebab

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN JIWA


1. Ansietas b.d krisis situasional d.d pasien gelisah, ekspresi wajah cemas dan tegang,
suara keras, kontak mata kurang, dan pasien mengatakan khawatir dengan
kondisinya sekarang.
XV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

HARI / DX.
TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
TANGGAL / JAM KEP.
Senin, Ansietas TUM Setelah diberikan asuhan 1. Ucapkan salam terapeutik 1. Memberikan kesan yang
03 Desember Pasien keperawatan selama 1 x 20 menit 2. Berjabat tangan positif pada awal pertemuan
2018 memiliki dalam 1 x pertemuan, diharapkan 3. Perkenalkan identitas diri 2. Menumbuhkan sikap terbuka
Pukul 09.00 - perasaan pasien dapat menjalin dan (nama lengkap, nama kepada pasien
09.20 WITA tenang. membina hubungan saling percaya panggilan) 3. Untuk menambah rasa percaya
dengan perawat dengan kriteria 4. Tanyakan nama lengkap pasien terhadap perawat
TUK 1 hasil : pasien dan nama panggilan 4. Untuk saling mengenal dan
Pasien dapat 1. Menjawab salam yang disukai menambah rasa saling percaya
menjalin dan 2. Mau berjabat tangan 5. Jelaskan tujuan pertemuan 5. Agar pasein lebih kooperatif
membina 3. Mau menyebutkan nama 6. Dengarkan pernyataan 6. Untuk menumbukan sikap
hubungan (identitas diri) pasien dengan sikap sabar, peduli dan antusias dalam
saling percaya 4. Ekspresi wajah tenang dan empati dan lebih banyak berinteraksi dengan pasien.
dengan tersenyum kepada perawat. memakai bahasa non
perawat 5. Ada kontak mata verbal. Misalnya: sentuhan,
6. Mau mengutarakan masalah anggukan
yang sedang dihadapi.
Selasa Ansietas TUK 2 Setelah diberikan asuhan 1. Bantu pasien untuk 1. Dapat mengetahui kapan
04 desember Pasien dapat keperawatan selama 1 x 20 menit mengidentifikasi dan pasien mengalami kecemasan.
2018 mengenal dan dalam 1 x pertemuan, diharapkan mengutarakan perasaannya 2. Ketika pasien telah mengenali
Pukul 09.00 - memperluas pasien mengenal dan memperluas 2. Bantu pasien untuk tingkat ansietasnya,
09.20 WITA kesadarannya kesadarannya mengenai menjelaskan kondisi dan diharapkan pasien untuk
mengenai perkembangan ansietasnya dengan situasi yang menimbulkan mengelola penyebab
perkembangan kriteria hasil: ansietas bagi dirinya ansietasnya
ansietasnya 1. Pasien mampu mengatakan 3. Bantu pasien mengenal 3. Untuk menghindari atau
kondisinya saat sedang cemas penyebab ansietas dan menekan hal-hal yang
2. Pasien mampu jelaskan pada pasien membuat atau memicu
mengidentifikasi atau mengenai penyakitnya ansietas
mengetahui penyebab 4. Kaitkan pengalaman yang 4. Diharapkan pasien mampu
kecemasannya baru terjadi dengan melakukan perawatan untuk
3. Pasien mengetahui tentang pengalaman masa lalu yang memberikan perubahan pada
perjalanan penyakitnya relevan tingkat ansietas yang dialami.
4. Pasien mampu menganalisis 5. Bantu pasien untuk 5. Untuk menjadikan
pengalaman masa lalu menyadari perilaku akibat perbandingan dan pelajaran
terhadap ansietas dan ansietas cara menyikapi ansietas
mengetahui akibat dari
ansietas
Rabu, Ansietas TUK 3 Setelah diberikan asuhan 1. Ajarkan pasien teknik 1. Bantuan teknik relaksasi dan
05 Desember Pasien dapat keperawatan selama 1 x 20 menit relaksasi atau distraksi distraksi dapat mengurangi
2018 menunjukkan dalam 1 x pertemuan, diharapkan untuk meningkatkan tingkat ansietas kepada pasien.
Pukul 09.00 - strategi koping pasien menunjukkan strategi kontrol ansietas dan rasa
09.20 wita efektif dalam koping efektif dalam menghadapi percaya diri 2. Teknik relaksasi dan distraksi
menghadapi ansietasnya dengan menggunakan 2. Dorong pasien untuk sangat penting diajarkan oleh
ansietasnya teknik relaksasi nafas dalam atau menggunakan teknik perawat agar pasien merasa
dengan teknik distraksi, dengan kriteria relaksasi atau distraksi nyaman dengan kondisinya.
menggunakan hasil: dalam menurunkan tingkat
teknik relaksasi 1. Tingkat ansietas pasien ansietas
nafas dalam berkurang
atau distraksi. 2. Pasien mampu mengulangi
teknik relaksasi dan mampu
menggunakan teknik
visualisasi yang telah diajarkan
perawat.
XVI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI / TGL / NO
IMPLEMENTASI RESPON PASIEN PARAF
JAM DX
Senin, 1 SP 1 Subjektif :
03 Desember 1. “Selamat Pagi ibu, perkenalkan nama saya Ni Luh Putu 1. “Selamat pagi dik, nama saya Ni
2018 Ary Apriliyanti panggil saja saya april. Nama ibu siapa? Kadek Tini , dan biasa dipanggil Tini”
Pukul 09.00 - Senang dipanggil siapa?” 2. “Perasaan saya saat ini sedikit merasa
09.20 WITA 2. “Baik ibu Tini , saya mahasiswa yang bertugas disini gelisah dan cemas jika saya ingat
untuk merawat ibu selama 5 hari kedepan dari hari ini dengan kejadian yang telah membakar
sampai jumat. Nah kebetulan hari ini saya dinas pagi dari rumah saya, kemarin saya susah tidur,
pukul 07.15 sampai dengan 13.30 WITA. Apabila dinas baru bisa tidur pukul 01.00 WITA,
siang dari jam 13.15 – 19.30 WITA, dan apabila dinas tidur saya tidak nyenyak, saya sering
malam dari jam 19.15 – 07.30 WITA. Saya harap selama terbangun kemudian tidur lagi”
saya merawat ibu, saya dapat memberikan pelayanan 3. “Baik, saya bersedia mengobrol
yang terbaik. Ibu, tujuan saya ke sini adalah untuk selama 20 menit”
memantau perkembangan kesehatan ibu. Baik ibu tini, 4. “Di ruangan ini saja”
5. “Umur saya sekitar 55 tahun dik”
bagaimana perasaan ibu sekarang? Apa semalam ibu 6. “Saya sudah dirawat disini sejak
tidur nyenyak?” tanggal 29 November 2018
3. “Oh seperti itu bu. Baiklah, bagaimana kalau sekarang 7. “Saya merasa cemas, gelisah, dan saya
kita berbincang – bincang tentang perasaan yang ibu sering menangis smbil berteriak
rasakan? ibu mau ngobrol - ngobrol berapa lama? semenjak rumah saya terbakar saya
bagaimana kalau 20 menit dari jam 09.00 sampai 09.20 selalu khawatir jika melihat api
WITA?” 8. “Saya ke rumah sakit diantar oleh
4. “Kita berbincang – bincang dimana bu? Apa di ruangan keluarga saya”
ini?” 9. “Saya belum pernah dirawat di rumah
5. “Baik bu, tadi sudah menyebutkan namanya, lalu berapa sakit
umurnya sekarang?.” 10. Saya tinggal di Br. Karang Suwung
6. “Ibu sudah berapa lama dirawat disini?” Kelod bersama suami dan anak – anak.
7. “Bagaimana keluhan ibu saat dibawa ke rumah sakit?” Saya mempunyai 5 anak. Anak
8. “Jadi seperti itu ya bu, siapa yang membawa ibu kesini pertama sampai ketiga laki – laki, dan
?” anak perempuan saya sudah menikah”
9. “Apakah Ibu pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya? 11. “Saya sangat menyayangi semua
10. “ “Oh seperti itu bu, ibu tinggal dimana dan bersama anggota keluarga saya dan mereka
siapa? berapa ibu mempunyai anak? Apa anaknya sudah juga menyayangi saya.”
ada yang menikah?" 12. “Saya tidak ada masalah dalam
berhubungan degan keluarga saya
mapun pasien lainnya”
11. “Wah ternyata sudah ada yang menikah, bagus sekali bu. 13. “Iya dik, saat ini perasaan saya cemas
Diantara keluarga ibu siapa yang paling ibu sayangi dan dan gelisah semenjak rumah dan harta
paling sayang sama ibu?” benda saya terbakar hangus oleh api
12. “Bagaimana hubungan ibu dengan pasien lainnya? sehingga saya menjadi sering
Apakah ada masalah?” menangis dan sering berteriak secara
13. “Apakah keluhan/perasaan yang ibu rasakan sekarang? seponta jika saya melihat api itu
Mungkin ibu mau bercerita dengan saya? Ibu tidak perlu karena saya merasa khawatir kejadian
takut dan cemas kepada saya. Ungkapkan saja apa yang tersebut terulang kembali dan masih
ibu rasakan saat ini. Saya akan berusaha membantu terbayang dengan pristiwa yang saya
mengatasi masalahnya.” alami waktu itu dan saat ini saya
14. “Iya bu, saya paham apa yang ibu rasakan, semua orang sering melamun memikirkan masa
juga akan merasakan hal yang sama. Tapi ibu tidak perlu depan saya bersama keluarga saya
khawatir, saya akan mengatasi rasa kecemasan ibu. 14. “Iya saya setuju dik”
Bagaimana? Apa ibu setuju?” 15. “Saya merasa sedikit lega setelah
15. “Nah bu, sesuai janji kita tadi, kita sudah mengobrol mengobrol-ngobrol tadi”
hampir 20 menit, sekarang sudah pukul 09.18 wita. Tadi 16. “Iya masih, tadi kita membicarakan
ibu sudah bagus sekali mau menceritakan kondisi ibu tentang kondisi yang saya rasakan saat
saat ini. Setelah kita mengobrol tadi, bagaimana ini
perasaan ibu ?” 17. “Baik kalau begitu dik”
16. “Apakah ibu masih ingat, kita membicarakan apa tadi 18. “Iya dik, saya bersedia”
bu? Apakah ibu bisa mengulangnya?” 19. “Iya dik, boleh”
17. Wah bagus sekali, nah bu sekarang sudah pukul 09.20 20. “Iya, di ruangan ini dik”
WITA, pembicaraan kita cukupkan saja dulu sampai 21. “Baik dik, terimakasih”
disini ya bu. Sekarang ibu istirahat saja dulu. Kalau nanti
ada yang mau diceritakan atau ditanyakan kepada saya, Objektif :
sampaikan kepada saya saat kita bertemu kembali. Pasien mau membalas salam dan berjabat
18. “Nah untuk besok, rencananya saya akan menggali lebih tangan, kontak mata kurang, sesekali
dalam mengenai kecemasan ibu supaya ibu bisa pasien memerhatikan lingkungan sekitar,
mengenal kecemasan ibu. Bagaimana? Apa ibu pasien mau mengutarakan masalahnya,
bersedia?” ekspresi wajah pasien gelisah, sesekali
19. “Untuk besok ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau tersenyum kepada perawat dan pasien
jam 09.00? apa ibu bersedia?” mau menjawab semua pertanyaan
20. “Ibu mau kita berbicara di mana? Apa di ruangan ini perawat.
juga bu?”
21. “Baik bu kalau begitu. Nah sekarang saya permisi dulu,
terimakasih atas waktunya bu, permisi”
Selasa 1 SP 2 Subjektif :
04 desember 1. “Selamat pagi ibu tini. Masih ingat saya kan?” 1. “Selamat pagi dik, iya masih, dik april
2018 2. “Iya betul bu, bagaimana perasaan ibu pagi ini? kan?” (Prastika)
Pukul 09.00 - Apakah ibu masih gelisah dan tidak bisa tidur” 2. “Perasaan saya saat ini masih gelisah
09.20 WITA 3. “Nah, kemarin pukul 09.20 pagi, kita sudah janji dik, dan tidur saya tidak nyenyak”
bahwa sekarang kita akan berbicara tentang 3. “Iya baik dik selama 20 menit”
bagaimana mengenal kecemasan ibu. Ibu mau 4. “Iya dik, di sini saja”
berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 20 5. “Perasaan saya tidak tenang, saya
menit, dari pukul 09.00 sampai 09.20?” merasa khawatir dengan kondisi saya
4. “Kita berbincang – bincang dimana bu? Apa di saat ini karena saya memikirkan
ruangan ini juga?” tentang kehidupan saya kedepanya
5. “Kemarin ibu katakan, ibu cemas, gelisah dan bagaimana dengan keluarga saya
kesulitan untuk tidur, coba ibu ceritakan lebih lanjut sedangkan saat ini saya sudah tidak
bagaimana ibu bisa kesulitan tidur, gelisah, maupun mempunyai apapun lagi karna semua
cemas bu? apa yang ibu pikirkan?” sudah terbakar hangus oleh api
6. “Oh jadi seperti itu ya bu, bagaimana kira – kira 6. saat saya cemas ekspresi wajah saya
kondisi ibu saat mengalami kecemasan tersebut? tegang, dan saya tidak bisa tidur
Apakah berkeringat yang berlebih, atau kepala ibu karena ketika saya mencoba
pusing? kesulitan tidur? Gelisah?” memejamkan mata saya masih
7. “Baik bu, kira-kira menurut ibu apakah penyebab terbayang-bayang kejadian itu,
dari kecemasan ibu ini? sehingga saya menjadi gelisah dan
8. “Iya bu, saya bisa merasakan apa yang ibu rasakan rasanya ingin menangis saja
sekarang, oleh karena itu, ibu harus bisa mencoba 7. “Iya, menurut saya yang
pelan-pelan untuk mengikhlaskan kejadian yang menyebabkan saya menjadi cemas dan
sudah ibu alami dan lebih pasrah dengan tuhan. saya kepikiran seperti ini karena kondisi
tau mungkin itu berat bagi ibu tapi saya percaya ibu saya”.
dengan keluarga bisa melewati masa-masa sulit ini, 8. “iya, saya mau dik”
krena jika ibu terus-terusan larut dengan kesedihan 9. “Apa penyakit saya bisa disembuhkan
ini maka akan menggagu kesehatan ibu seperti ibu dik?”
susah tidur, perasaan gelisah dan cemas yang sedang 10. “Tidak dik, saya sudah mengerti
ibu rasakan saat ini mengenai penyakit saya”
9. Seperti yang ibu ketahui, dampak cemas terhadap 11. “Iya tentu saja dik, saya selalu hawatir
kesehatan ibu itu tidak baik, ibu menjadi tidak bisa ketika masuk rumah sakit”
tidur dengan nyenyak, akibatnya kondisi ibu tidak 12. “Iya dik, saya juga berharap seperti
membaik. Saya harap ibu bisa mengontrol itu”
kecemasan ibu, ini demi kesehatan ibu dan juga 13. “Perasaan saya sudah sedikit tenang
keluarga ibu.” setelah mengobrol tadi, saya juga bisa
10. “Baik bu. Nah tidak terasa sudah 20 menit kita lebih mengetahui tentang penyakit
mengobrol. Sekarang sudah pukul 09.20, jadi kita saya”
cukupkan dulu sampai di sini ya bu? bagaimana 14. “Iya masih dik, membicarakan tentang
perasaan ibu setelah kita mengobrol tadi?” seberapa saya mengenal mengenai
11. “Apakah ibu masih ingat, kita membicarakan apa kecemasan saya dan penyakit saya”
tadi?” 15. “Iya boleh dik”
12. “Iya benar bu, ternyata ibu menyimak penjelasan 16. “Iya baik dik, saya setuju”
saya dengan baik. Ibu karena sudah 20 menit, 17. “Baik terimakasih dik”
pembicaraan kita cukupkan saja dulu sampai disini
ya. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau Objektif :
ditanyakan kepada saya, ibu bisa sampaikan ke saya.
Nah bagaimana kalau nanti kita lanjutkan dengan Kontak mata cukup bagus, pasien mampu
melatih teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi mengatakan kondisinya saat sedang
untuk menurunkan kecemasan ibu? Apa ibu cemas, mengetahui penyebab
bersedia?” kecemasannya, pasien mengetahui
13. “Untuk besok ibu mau jam berapa? Bagaimana tentang penyakitnya dan akibat dari
kalau jam 09.00? apa ibu bersedia?” kecemasannya, pasien tampak sedikit
tenang.

14. “Baik kalau begitu, saya permisi dulu bu,


terimakasih atas waktunya”
Rabu, 1 SP 3 Subjektif :
06 Desember 1. “Selamat pagi ibu tini , masih ingat dengan saya?” 1. “Selamat malam dik, masih, dik april
2018 2. “Bagaimana perasaan ibu sekarang?” kan ?”
Pukul 09.00 - 3. “Tadi pagi jam 09.20, kita sudah janji bahwa sekarang 2. “Perasaan saya saat ini sudah agak
09.20 WITA kita akan berbicara tentang bagaimana ibu bisa tenang”
menghadapi dan menangani cemas atau khawatir yang 3. “Iya baik dik, selama 20”
ibu alami dengan menggunakan teknik relaksasi napas 4. “seperti biasa dik, di sini saja”
dalam atau teknik distraksi ya bu namanya. Ibu mau 5. “Baik saya akan melakukannya”
latihan ini dilakukan berapa lama? Bagaimana jika 20 6. Iya, saya sudah memahaminya dik”
menit, dari pukul 09.00 sampai 09.20?” 7. “saya suka mengborol-ngobrol dik”
4. “Kita latihannya di mana bu? Ibu mau di ruangan ini atau 8. “Oh jadi seperti itu ya dik? Baiklah dik
di tempat lain?” nanti saya akan mencobanya”
5. “Nah baiklah bu, sekarang kita akan memulai latihan 9. “Yaa, perasaan saya lebih tenang dan
relaksasi nafas dalam terlebih dahulu. Saya akan kecemasan saya berkurang setelah
mempraktikannya terlebih dahulu, ibu perhatikan saya melakukan latihan tadi”
ya? nanti ibu yang akan mencobanya. Baiklah kita mulai 10. “Iya masih, melatih teknik nafas
ya bu. Pertama ibu bisa duduk atau berbaring, kemudian dalam dan pengalihan dik”
tarik nafas dalam secara perlahan – lahan, setelah itu 11. “Iya bisa dik”
tahan nafas, dalam hitungan ketiga ibu hembuskan nafas 12. “Paham dik”
melalui mulut dengan meniup udara perlahan – lahan, 13. “Iya, saya bersedia”
baik bu sekarang coba ibu lakukan ya?” 14. “Iya silakan dik”
6. “Wah bagus sekali bu, ibu bisa melakukan relaksasi 15. “Iya baik, terimakasih dik sudak
nafas dalam dengan baik, ibu bisa melakukan latihan ini mengajarkan saya cara meredakan
selama 5-10 kali sampai ibu merasa rileks dan tenang. kecemasan.”
Nah sebelum ke teknik selanjutnya, apa ada yang ingin
ibu tanyakan mengenai relaksasi nafas dalam? Atau ibu Objektif :
sudah memahaminya?” Pasien mau memperhatiakn perawat,
7. “Kalau seperti itu, sekarang kita lanjutkan ke teknik pasien mampu mempraktikkan teknik
yang kedua ya bu, teknik ini dinamakan teknik distraksi relaksasi nafas dalam dan distraksi, pasien
atau digunakan untuk mengalihkan perhatian ibu pada tampak lebih tenang.
hal lain sehingga dapat menurunkan kecemasan ibu.
Dalam teknik ini ibu harus melakukan hal – hal yang
dapat membuat ibu nyaman dan santai selama kegiatan
itu tidak mempengaruhi kondisi ibu. Sebelumnya kalau
boleh saya tahu ibu senang melakukan kegiatan apa
untuk mengalihkan perhatian ibu?”
8. “Oh jadi ibu suka mengobrol-ngobrol ya bu. Baiklah
kalau begitu ibu dapat mengobrol-ngobrol bersama
keluarga, pasien maupun petugas yang ada disini untuk
mengalihkan rasa cemas yang ibu rasakan. Dengan
melakukan hal – hal yang ibu senangi rasa cemas yang
ibu rasakan bisa berkurang”
9. “Sesuai janji kita tadi, kita sudah berlatih hampir 20
menit, sekarang sudah pukul 09.18 wita. Tadi ibu sudah
bagus sekali mau mempraktikannya. Setelah kita
melakukan latihan tadi, bagaimana perasaan ibu?”
10. “Apakah ibu masih ingat, kita membicarakan apa tadi?”
11. “Apakah ibu bisa mengulangnya?”
12. “Baik bu, sekarang ibu sudah bisa melakukan teknik
relaksasi nafas dalam, nah ibu bisa melakukannya setiap
ibu merasa tegang ataupun cemas, sehingga kecemasan
ibu akan menurun. Apa ibu paham?”
13. “Nah bu, sekarang sudah pukul 09.20 WITA,
pembicaraan kita cukupkan saja dulu sampai disini ya?
Sekarang ibu istirahat saja dulu. Kalau nanti ada yang
mau diceritakan atau ditanyakan kepada saya, ibu bisa
sampaikan kepada saya. Bagaimana kalau besok kita
bertemu lagi?
14. “Besok jam 09.00 pagi saya akan mengunjungi ibu
kembali di tempat ini. Bagaimana bu?”
15. “Baik bu, kalau begitu saya permisi dahulu. Terimakasih
bu atas waktunya, permisi”
Kamis, 1 SP 4 Subjektif :
07 Desember 1. “Selamat pagi ibu” 1. “Selamat pagi dik”
2018 2. “Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Bagaimana tidur ibu 2. “Perasaan saya saat ini sudah lebih
Pukul 09.00 – tadi malam? Apakah ibu masih merasa cemas setelah tenang dik, kemarin juga saya sudah
09.20 WITA kemarin memakai teknik relaksasi dan distraksi?” bisa tidur”
3. “Wah bagus bu, setidaknya Sekarang kondisi ibu sudah 3. “tentuu saja dik saya akan terus
mulai ada perubahan dan saya harapkan ibu bisa terus mencoba belajar teknik yang sudah
mencoba teknik yang saya ajarkan jika ibu mersa cemas adik ajarkan kepada saya agar saya
dan gelisah lagi. jika Kalau nanti ada yang ingin bisa mengontorl rasa cemas dan
diceritakan atau ditanyakan, ibu bisa sampaikan saat gelisah yang saya alami. untuk itu ibu
bertemu lagi dengan saya. Untuk besok saya dinas sore
ya bu, dan untuk hari Sabtu, saya dinas pagi dan ucapkan terimakasih karena sudah
merupakan hari terakhir dinas di sini. Baik bu, saya perhatian dengan kondisi saya”
keluar dulu, terimakasih atau waktunya, saya permisi
dulu. Objektif:
Pasien mau mendengar penjelasan
perawat, pasien mau mencoba apa yang
sudah diajarkan oleh perawata
XVII. EVALUASI KEPERAWATAN

HARI / TGL / DIAGNOSA


TUK EVALUASI
JAM KEPERAWATAN
Senin Ansietas TUK 1 S : Pasien mengatakan selamat pagi, menyebutkan namanya Ni Wayan Tini,
03 desember (Membina hubungan dipanggil bu Tini, pasien lebih lega setelah mengobrol dengan perawat.
2018 saling percaya) O : Pasien membalas salam dan berjabat tangan, sesekali memerhatikan
Pukul 09.20 Wita lingkungan sekitar, pasien mengutarakan masalahnya, pasien menerima
kehadiran perawat, ekspresi wajah pasien gelisah, suara sesekali bergetar,
sesekali tersenyum kepada perawat dan pasien menjawab semua pertanyaan
perawat.
A : TUK 1 (Membina hubungan saling percaya) tercapai
P : Lanjutkan tindakan keperawatan untuk mencapai TUK 2 (Mengenal Ansietas).

selasa Ansietas TUK 2 S : “Perasaan saya tidak tenang, saya merasa khawatir dengan kondisi saya saat ini
04 desember 2018 (Pasien mengenal karena saya memikirkan tentang kehidupan saya kedepanya bagaimana dengan
Pukul 09.20 Wita ansietasnya) keluarga saya sedangkan saat ini saya sudah tidak mempunyai apapun lagi
karna semua sudah terbakar hangus oleh api
O : Sesekali menunduk, pasien mampu mengatakan kondisinya saat sedang cemas,
mengetahui penyebab kecemasannya dan akibat dari kecemasannya.
A : TUK 2 (Pasien mengenal ansietasnya) tercapai
P : Lanjutkan tindakan keperawatan untuk mencapai TUK 3 (Pasien dapat
menunjukan strategi koping efektif dalam menghadapi ansietasnya dengan
menggunakan teknik relaksasi atau teknik distraksi)
Rabu, Ansietas TUK 3 S : Pasien mengatakan mau melakukan relaksasi nafas dalam dan distraksi
03 Pebruari 2018 (Pasien dapat mengalihkan cemasnya ketika sedang khawatir.
Pukul 21.20 wita menunjukan strategi O : Pasien memperhatikan perawat, pasien mempraktikan teknik relaksasi nafas
koping efektif dalam dalam, pasien lebih tenang.
menghadapi A : TUK 3 (Pasien dapat menunjukan strategi koping efektif dalam menghadapi
ansietasnya dengan ansietasnya dengan menggunakan teknik relaksasi atau teknik distraksi)
menggunakan teknik tercapai
relaksasi atau teknik P : Lanjutkan tindakan keperawatan untuk mencapai TUK 3 (tingkat ansietas
distraksi) pasien berkurang
Kamis Ansietas TUK 3 S : Pasien mengatakan sudah bisa tidur .dan pasien mengatakan akan terus belajar
7 desember 2018 Tingkat ansietas pasien untuk melakukan teknik yang sudah diajarkan oleh perawat untuk mengontrol
Pukul 09.00-.0 berkurang cemasnya
9.20 wita O : Pasien memperhatikan perawat, pasien mempraktikan teknik relaksasi nafas
dalam, pasien lebih tenang.
A : TUK 3 (Pasien dapat menunjukan strategi koping efektif dalam menghadapi
ansietasnya dengan menggunakan teknik relaksasi atau teknik distraksi)
tercapai
P : Lanjutkan tindakan keperawatan dan pertahankan kondisi pasien
Bangli, 0PerPebruari 2018

Nama Pembimbing / CI Nama Mahasiswa

…………………………………….… I GEDE PATRIA PRASTIKA

NIP. NIM. P07120215059

Nama Pembimbing / CT

I NENGAH SUMIRTA, SST, S.KEP. Ns. M.KES

NIP.
PERINGATAN!!!
COPAS / PLAGIAT ADALAH TINDAKAN YANG

TIDAK TERPUJI. ANDA MAHASISWA KAN?

Vous aimerez peut-être aussi