0 évaluation0% ont trouvé ce document utile (0 vote)
76 vues4 pages
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi dan manajemen koperasi, tujuan dan fungsi koperasi, sisa hasil usaha, dan pola manajemen koperasi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan struktur organisasi koperasi, tujuan pembentukan koperasi untuk kesejahteraan anggota, pembagian sisa hasil usaha, serta proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam manajemen koperasi.
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi dan manajemen koperasi, tujuan dan fungsi koperasi, sisa hasil usaha, dan pola manajemen koperasi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan struktur organisasi koperasi, tujuan pembentukan koperasi untuk kesejahteraan anggota, pembagian sisa hasil usaha, serta proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam manajemen koperasi.
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi dan manajemen koperasi, tujuan dan fungsi koperasi, sisa hasil usaha, dan pola manajemen koperasi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan struktur organisasi koperasi, tujuan pembentukan koperasi untuk kesejahteraan anggota, pembagian sisa hasil usaha, serta proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam manajemen koperasi.
Organisasi koperasi adalah suatu cara atau sistem hubungan kerja sama antara orang- orang yang mempunyai kepentingan yang sama dan bermaksud mencapai tujuan yang ditetapkan bersama-sama dalam suatu wadah koperasi. Struktur Organisasi Koperasi Berkaitan dengan koperasi di Indonesia, struktur dan tatanan manajemen koperasi Indonesia dapat diketahui berdasarkan perangkat organisasi koperasi, yaitu Rapat Anggota (RAT), Dewan Pengurus, Pengawas, dan Pengelola. Kekuasaan tertinggi pada koperasi terletak pada Rapat Anggota. Rapat Anggota mendelegasikan wewenang kepada dewan pengurus untuk mengelola koperasi. Kemudian dalam menjalankan tugas-tugasnya, pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola (manajer) yang diserahi tanggung jawab mengelola koperasi. Manajer berwewenang untuk mengangkat dan kalau perlu memberhentikan karyawan. Manajer adalah orang luar dan mendapat gaji dari koperasi. Dari uraian di atas, masing-masing unsur manajemen koperasi mempunyai lingkup keputusan sebagai berikut: 1. Rapat Anggota merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang diorganisasikan oleh pengurus koperasi untuk membicarakan kepentingan organisasi maupun usaha koperasi. Rapat Anggota mempunyai kuasa tertinggi dalam menetapkan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. Kebijakan yang sifatnya sangat strategis dirumuskan ditetapkan pada forum Rapat Anggota. Umumnya Rapat Anggota diselenggarakan sekali setahun. 2. Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh Rapat Anggota. Dengan demikian, pengurus dapat dikatakan sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalam mengoperasionalkan kebijakan-kebijakan strategis yang dtetapkan Rapat Anggota. Penguruslah yang mewujudkan arah kebijakan strategis yang menyangkut organisasi maupun usaha. 3. Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh pengurus. Pengawas dipilih dan diberhentikan oleh Rapat Anggota. Oleh sebab itu, dalam struktur organisasi koperasi, posisi pengawas dan pengurus adalah sama. 4. Pengelola adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus untuk melaksanakan teknis operasional di bidang usaha. Hubungan pengelola usaha dengan pengurus koperasi adalah hubungan kerja atas dasar perikatan dalam bentuk perjanjian atau kontrak kerja. Manajemen merupakan salah satu bagian penting dari organisasi koperasi. Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada mutu dan kerja dalam bidang manajemennya. Manajemen koperasi diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Untuk mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistem Manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi-fungsi manajemen. B. TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3 tujuan koperasi Indonesia adalah “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 4 tentang perkoperasian, yaitu: 1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. 2. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya. 4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. C. SISA HASIL USAHA Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 45: Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Dalam UU No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 5 ayat 1 dinyatakan bahwa Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan pertimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Di dalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana pendidikan 5%, dana sosial 5%, dana pembangunan lingkungan 5%. D. POLA MANAJEMEN KOPERASI Koperasi seperti halnya organisasi yang lain membutuhkan pola manajemen yang baik agar tujuan koperasi tercapai dengan efisien. Hal yang membedakan manajemen koperasi dengan manajemen umum adalah terletak pada unsur-unsur manajemen koperasi yaitu Rapat Anggota, Pengurus, Pengawas, dan Pengelola. Pola manajemen koperasi yang nantinya akan membantu koperasi tersebut dalam mencapai tujuannya: 1. Perencanaan Agar tujuan akhir koperasi dapat dicapai maka koperasi harus membuat rencana yang baik, dengan melalui beberapa langkah dasar pembuatan rencana yaitu menentukan tujuan organisasi mengajukan beberapa alternatif cara mencapai tujuan tersebut dan kemudian alternatif-alternatif tersebut harus dikaji satu per satu baik buruknya sebelum diputuskan alternatif mana yang dipilih 2. Pengorganisasian Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien. 3. Pengarahan Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Sebab masing-masing orang yang bekerja di dalam suatu organisasi mempunyai kepentingan yang berbeda- beda. Supaya kepentingan yang berbeda-beda tersebut tidak saling bertabrakan satu sama lain, maka pimpinan perusahaan harus dapat mengarahkannya untuk mencapai tujuan perusahaan. 4. Pengawasan Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk membuat semua kegiatan perusahaan sesuai dengan rencana. Proses pengawasan dapat dilakukan dengan melalui beberapa tahap, yaitu menetapkan standar, membandingkan kegiatan yang dilaksanakan dengan standar yang sudah ditetapkan, mengukur penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, kemudian mengambil tindakan koreksi apabila diperlukan. Setiap perusahaan mengadakan pengawasan dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. E. JENIS DAN BENTUK KOPERASI Koperasi memiliki berbagai jenis dan bentuk-bentuk yang yang dibedakan antara beberapa jenis. Bentuk-bentuk koperasi adalah sebagai berikut.. Berdasarkan dari tingkatannya, bentuk koperasi terdiri dari koperasi primer dan koperasi sekunder. 1. Koperasi primer adalah koperasi yang pendiriannya oleh perseorangan atau kelompok Koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan. 2. Koperasi sekunder adalah koperasi didirikan oleh badan hukum koperasi. Koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi : a. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer b. Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat c. Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya, bentuk koperasi adalah sebagai berikut. 1. Koperasi Konsumen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan pada bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan nonanggota. 2. Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan pada bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang menghasilkan anggota kepada anggota dan non anggota. 3. Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha bagi pelayanan jasa nonsimpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan nonanggota. 4. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam yang hanya melayani anggota yang meliputi kegiatan seperti menghimpun dana anggota, memberikan pinjaman kepada anggota, dan menempatkan dana pada koperasi simpan pinjam sekundernya.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya