Vous êtes sur la page 1sur 4

A.

ORGANISASI DAN MANAJEMEN KOPERASI


 Organisasi koperasi adalah suatu cara atau sistem hubungan kerja sama antara orang-
orang yang mempunyai kepentingan yang sama dan bermaksud mencapai tujuan yang
ditetapkan bersama-sama dalam suatu wadah koperasi.
 Struktur Organisasi Koperasi
Berkaitan dengan koperasi di Indonesia, struktur dan tatanan manajemen koperasi
Indonesia dapat diketahui berdasarkan perangkat organisasi koperasi, yaitu Rapat
Anggota (RAT), Dewan Pengurus, Pengawas, dan Pengelola. Kekuasaan tertinggi pada
koperasi terletak pada Rapat Anggota. Rapat Anggota mendelegasikan wewenang
kepada dewan pengurus untuk mengelola koperasi. Kemudian dalam menjalankan
tugas-tugasnya, pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola (manajer) yang
diserahi tanggung jawab mengelola koperasi. Manajer berwewenang untuk
mengangkat dan kalau perlu memberhentikan karyawan. Manajer adalah orang luar dan
mendapat gaji dari koperasi.
 Dari uraian di atas, masing-masing unsur manajemen koperasi mempunyai lingkup
keputusan sebagai berikut:
1. Rapat Anggota merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang
diorganisasikan oleh pengurus koperasi untuk membicarakan kepentingan organisasi
maupun usaha koperasi. Rapat Anggota mempunyai kuasa tertinggi dalam menetapkan
kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. Kebijakan yang
sifatnya sangat strategis dirumuskan ditetapkan pada forum Rapat Anggota. Umumnya
Rapat Anggota diselenggarakan sekali setahun.
2. Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh Rapat Anggota. Dengan demikian, pengurus
dapat dikatakan sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalam mengoperasionalkan
kebijakan-kebijakan strategis yang dtetapkan Rapat Anggota. Penguruslah yang
mewujudkan arah kebijakan strategis yang menyangkut organisasi maupun usaha.
3. Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan yang dilaksanakan oleh pengurus. Pengawas dipilih dan diberhentikan oleh
Rapat Anggota. Oleh sebab itu, dalam struktur organisasi koperasi, posisi pengawas
dan pengurus adalah sama.
4. Pengelola adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus untuk
melaksanakan teknis operasional di bidang usaha. Hubungan pengelola usaha dengan
pengurus koperasi adalah hubungan kerja atas dasar perikatan dalam bentuk perjanjian
atau kontrak kerja.
 Manajemen merupakan salah satu bagian penting dari organisasi koperasi. Berhasil
tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada mutu dan kerja dalam bidang
manajemennya. Manajemen koperasi diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai
tujuan melalui usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Untuk mencapai tujuan
Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistem Manajemen yang baik, agar tujuannya
berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi-fungsi manajemen.
B. TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI
 Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan anggota, pada
khususnya, dan masyarakat pada umumnya.
 Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3 tujuan koperasi Indonesia
adalah “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.
 Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
Pasal 4 tentang perkoperasian, yaitu:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
C. SISA HASIL USAHA
 Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 45: Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan
pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya,
penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
 Dalam UU No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 5 ayat 1 dinyatakan bahwa
Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang
dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan pertimbangan jasa usaha
anggota terhadap koperasi.
 SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha
yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk
keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota.
 Di dalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut:
Cadangan koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%,
dana pendidikan 5%, dana sosial 5%, dana pembangunan lingkungan 5%.
D. POLA MANAJEMEN KOPERASI
Koperasi seperti halnya organisasi yang lain membutuhkan pola manajemen yang baik agar
tujuan koperasi tercapai dengan efisien. Hal yang membedakan manajemen koperasi
dengan manajemen umum adalah terletak pada unsur-unsur manajemen koperasi yaitu
Rapat Anggota, Pengurus, Pengawas, dan Pengelola. Pola manajemen koperasi yang
nantinya akan membantu koperasi tersebut dalam mencapai tujuannya:
1. Perencanaan
Agar tujuan akhir koperasi dapat dicapai maka koperasi harus membuat rencana yang
baik, dengan melalui beberapa langkah dasar pembuatan rencana yaitu menentukan
tujuan organisasi mengajukan beberapa alternatif cara mencapai tujuan tersebut dan
kemudian alternatif-alternatif tersebut harus dikaji satu per satu baik buruknya sebelum
diputuskan alternatif mana yang dipilih
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara
para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien.
3. Pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Sebab masing-masing
orang yang bekerja di dalam suatu organisasi mempunyai kepentingan yang berbeda-
beda. Supaya kepentingan yang berbeda-beda tersebut tidak saling bertabrakan satu
sama lain, maka pimpinan perusahaan harus dapat mengarahkannya untuk mencapai
tujuan perusahaan.
4. Pengawasan
Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk membuat semua kegiatan perusahaan
sesuai dengan rencana. Proses pengawasan dapat dilakukan dengan melalui beberapa
tahap, yaitu menetapkan standar, membandingkan kegiatan yang dilaksanakan dengan
standar yang sudah ditetapkan, mengukur penyimpangan-penyimpangan yang terjadi,
kemudian mengambil tindakan koreksi apabila diperlukan. Setiap perusahaan
mengadakan pengawasan dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana yang sudah ditetapkan.
E. JENIS DAN BENTUK KOPERASI
Koperasi memiliki berbagai jenis dan bentuk-bentuk yang yang dibedakan antara beberapa
jenis. Bentuk-bentuk koperasi adalah sebagai berikut..
 Berdasarkan dari tingkatannya, bentuk koperasi terdiri dari koperasi primer dan
koperasi sekunder.
1. Koperasi primer adalah koperasi yang pendiriannya oleh perseorangan atau
kelompok Koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang
perseorangan.
2. Koperasi sekunder adalah koperasi didirikan oleh badan hukum koperasi. Koperasi
yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah
kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi sekunder dapat
dibagi menjadi :
a. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi
primer
b. Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat
c. Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan
koperasi
 Berdasarkan Jenis Usahanya, bentuk koperasi adalah sebagai berikut.
1. Koperasi Konsumen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan pada bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan nonanggota.
2. Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan pada bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang
menghasilkan anggota kepada anggota dan non anggota.
3. Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha bagi
pelayanan jasa nonsimpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan nonanggota.
4. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam
yang hanya melayani anggota yang meliputi kegiatan seperti menghimpun dana
anggota, memberikan pinjaman kepada anggota, dan menempatkan dana pada
koperasi simpan pinjam sekundernya.

Vous aimerez peut-être aussi