Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2017
Utami, Indri
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2790
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.N Dengan Gangguan
Rasa Nyaman : Nyeri (Gastritis) pada Keluarga Ny.N
di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia
OLEH
INDRI UTAMI
142500071
FAKULTAS KEPERAWATAN
2017
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT yang telah melimpahkan
berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.N Dengan Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri
(Gastritis) pada Keluarga Ny.N di Jl. Teratai Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia”,
yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan DIII Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan kemampuan serta
pengalaman penulis. Karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran dari
semua pihak yang membangun guna dijadikan pedoman bagi penulis dikemudian hari. Saya
ucapkan terima kasih banyak Kepada kedua orang tua saya, Ayahanda Aiptu Rudi Hartono
dan Ibunda Nurlina yang sudah memberikan motivasi, dukungan, semangat, perhatian, dan
kasih sayang, serta mendoakan penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
dengan baik.
ii
Indri Utami
iii
Lembar Pengesahan......................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................... ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iv
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................... 3
C. Manfaat ................................................................................................. 4
A. Pengkajian........................................................................................ 5
B. Analisa data ..................................................................................... 5
C. Rumusan masalah ............................................................................ 5
D. Perencanaan ..................................................................................... 6
2. Pengelolaan Kasus
A. Pengkajian....................................................................................... 43
B. Analisa Data ................................................................................... 48
C. Rumusan Masalah........................................................................... 50
D. Perencanaan ................................................................................... 53
E. Implementasi dan Evaluasi ............................................................ 56
iv
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di
lingkungan masyarakat dan masalah kesehatan saluran pencernaan
yang banyak terjadi di masyarakat. Badan penelitian kesehatan dunia
WHO mengadakan tinjauan terhadap beberapa Negara di dunia dan
mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian gastritis di dunia,
diantaranya Inggris 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Prancis
29,5% (Gustin, 2012). Gastritis yang terjadi di Asia Tenggara sekitar
583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya (WHO, 2013)
Di Indonesia prevalensi gastritis sebanyak 0,99% dan insiden
gastritis sebesar 115/100.000 penduduk (Putri dkk, 2012). Persentase
angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah 40%.
Angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah 40,8%.
Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia pada
tahun 2011 cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari
238.452.952 jiwa penduduk. Gastritis merupakan salah satu penyakit
didalam sepuluh penyakit terbanyak pada pasien gawat inap di rumah
sakit Indonesia (Gustin,2012).
Di Indonesia angka kejadia gastritis cukup tinggi . Penelitian yang
dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI angka kejadian gastritis
dibeberapa kota di Indonesia ada yang tinggi mencapai 81,6% yaitu di
kota Medan, di beberapa kota lainnya seperti Surabaya 31,2%,
Denpasar 46%, Jakarta 50%, Bandung 32,5%, Palembang 35,5%,
Aceh 31,7%, dan Pontianak 31,2% (Sulastri, 2012)
Gastritis adalah proses imflamasi pada mukosa lambung dan
submukosa lambung. Gastritis merupakan gangguan kesehatan
dimana pada umumnya didiagnosa berdasarka gejala klinis bukan
pemeriksaan histopatologi saja. Gastritis erosive atay ulserasi
lambung atau duodenum yang telah mencapai sistem pembuluh darah
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada Ny.
N dengan gangguan rasa nyaman : Nyeri di Jl. Teratai
kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny.N
dengan gangguan rasa nyaman : Nyeri di Jl. Teratai Kelurahan
Sari Rejo Medan Polonia.
c. Mampu menyusun intervensi Keperawatan pada Ny.N dengan
gangguan rasa nyaman : Nyeri di Jl. Teratai keluruahan Sari
Rejo Medan Polonia.
d. Mampu melakukan implementasi asuhan keperawatan pada
Ny.N dengan gangguan rasa nyaman : Nyeri di Jl. Teratai
Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.
e. Mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan yang telah
diberikan pada Ny. N dengan gangguan rasa nyaman : Nyeri
pada keluarga Ny. N di Jl. Teratai Kelurahan Sari Rejo Medan
Polonia.
f. Mampu memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga Ny.
N dengan gangguan rasa nyaman : Nyeri pada keluarga Ny. N
di Jl. Teratai Kelurahan sari Rejo Medan Polonia.
PENGELOLAH KASUS
2. Analisa Data
Analisa data mencakup mengenali pola atau
kecenderungan, membandingkan pola ini dengan kesehatan yang
normal., dan menarik konklusi tentang respon klien. Penulis
memperhatikan pola kecenderungan sambil memeriksa kelompak
data.Kelompok data terdiri atas batas karakteristik (Potter & Perry,
2008).Batas karakteristik adalah kriteria klinis yang mendukung
adanya kategori diagnostic. Kriteria klinis adalah tanda dan gejala
objektif dan subjektif atau factor resiko.
3. Rumusan Masalah
Perumusan masalah keperawatan didasarkan pada
identifikasi kebutuhan klien.Bila data pengkajian mulai
menunjukan masalah, perawat diarahkan pada pemilihan diagnosa
yang sesuai.Diagnosa keperawatan berfokus pada mendefinisikan
kebutuhan dasar keperawatan dari klien.
4. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan yang dibuat adalah setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24jam diharapkan nyeri yang dirasakan
klien dapat berkurang atau teratasi dengan criteria hasil klien
tampak tidak meringis kesakitan menahan sakit, nyeri yang
dirasakan pada daerah epigastrium sudah berkurang dan hilang,
klien dalam rentang normal (tekanan darah: 100/70-120/80 mmHg;
nadi: 60-100 x/menit; pernafasan: 18-24 x/menit; suhu: 36,5-37,5
derajat celcius).
Intervensi atau rencana keperawatan yang akan dilakukan
yaitu kaji ulang karakteristik nyeri klien untuk mengidentifikasi
karakteristik nyeri yang dirasakan oleh klien, observasi tanda-tanda
vital untuk mengetahui tanda-tanda vital klien secara konsisten,
berikan posisi senyaman mungkin kepada klien untuk membantu
1. Definisi
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
memiliki peran masing-masing yang merupakan bagian dari
keluarga (Friedmandalam Hernilawati, 2013) Sedangkan
menurut pakar konseling keluarga, Sayektidalam Hernilawati
(2013) menulis bahwa keluarga adalah suatu
ikatan/persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang
laki-laki atau seorang prempuan yang sudah sendirian dengan
atau tanpa anak baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal
dalam sebuah rumah tangga.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1988), keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Herlinawati, 2013).
2. Tipe Keluarga
Menurut Friedman, 1998 dalam Ali, Zaidin (2010)
pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks kelimuan
dan orang yang mengelompokkan. Secara tradisional keluarga
dikelompokkan menjadi dua yaitu :
10
11
12
13
14
5. Struktur Keluarga
5.1 Patrilineal
5.2 Matrilineal
15
5.4 Patrilokal
6. Keluarga Sejahtera
16
17
18
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahapan dimana seorang perawat mengambil
informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang
dibinanya. Secara garis besar data dasar yang dipergunakan mengkaji
status keluarga adalah :
1) Data Umum :
a. Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan
status imunisasi masing-masing keluarga serta genogram.
b. Type keluarga.
c. Suku bangsa.
d. Agama.
e. Status sosial ekonomi keluarga.
f. Aktivitas rekreasi keluarga.
19
4) Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga.
c. Struktur peran.
d. Nilai dan norma keluarga.
5) Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif.
b. Fungsi sosialisasi.
c. Fungsi reproduksi.
d. Fungsi ekonomi.
e. Fungsi perawatan kesehatan.
7) Pemeriksaan fisik.
(Mubarrak, 2011).
20
3. Rumusan Masalah
Diagnosis keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian
terhadap adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga,
lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi-fungsi keluarga dan
koping keluarga baik yang bersifat actual, resiko maupun sejahtera
dimana perawat memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk
melakukan tindakan keperawatan bersama-sama dengan keluarga dan
berdasarkan kemampuan dan sumber daya keluarga. Diagnosis
keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan
pada pengkajian.
Komponen diagnosis keperawatan meliputi :
1) Problem atau masalah (P)
2) Etiologi atau penyebab (E)
3) Sign atau tanda (S)
Tipologi dan diagnosis keperawatan :
1. Diagnosis actual (terjadi deficit atau gangguan kesehatan).
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan
gejala dari gangguan kesehatan dimana masalah kesehatan
yang dialami oleh keluarga memerlukan bantuan untuk
segara ditangani dengan cepat.
2. Diagnosis resiko tinggi (ancaman kesehatan). Sudah ada
data yang menujang namun belum terjadi gangguan, tetapi
tanda tersebut menjadi masalah actual apabila tidak segara
21
1. Definisi
Gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan itis yang
berarti inflamasi/peradangan. Gastritis adalah peradangan pada mukosa
lambung. Menurut Hirlan dalam Suyono (2006), gastritis adalah proses
inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung, yang
berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri
atau bahan iritan lain. Gastritis merupakan inflamasi dari mukosa
lambung klinis berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema
mukosa, kerapuhan bila trauma yang ringan saja sudah terjadi perdarahan
(Hadi, 2002).
Penyebab asam lambung tinggi antara lain : aktivitas padat sehingga
telat makan, stress tinggi yang berimbas pada produksi asam lambung
berlebih. Faktor lain yaitu infeksi kuman (e-colli, salmonella atau virus),
pengaruh obat-obatan, konsumsi alkohol berlebih (Purnomo, 2009).
Secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel.
Sedangkan, menurut Lindseth dalam Prince (2005), gastritis adalah suatu
peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut,
kronis, difus, atau lokal. Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa
22
23
2. Klasifikasi Gastritis
A. Gastritis Akut
Gastritis akut merupakan peradangan pada mukosa lambung yang
menyebabkan erosi dan perdarahan mukosa lambung akibat terpapar
pada zat iritan. Erosi tidak mengenai lapisan otot lambung. Gastritis
akut suatu penyakityang sering ditemukan dan biasanya bersifat jinak
dan sembuh sempurna (Suratum, 2010). Inflamasi akut mukosa
lambung pada sebagian besar kasus merupakan penyakit yang ringan.
Penyebab terberat dari gastritis akut adalah makanan yang bersifat
asam atau alkali kuat, yang dapat menyebabkan mukosa menjadi
ganggren atau perforasi. Pembentukan jaringan parut dapat terjadi
akibat obstruksi pylorus (Brunner, 2006).
Salah satu bentuk gastritis akut yang manifestasi klinisnya dapat
berbentuk penyakit yang berat adalah gastritis erosif atau gastritis
hemoragik. Disebut gastritis hemoragik karena pada penyakit ini akan
dijumpai perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajat dan
24
25
B. Gastritis Kronik
Gastritis Kronik merupakan peradangan bagian mukosa lambung
yang menahun. Gastritis kronik sering dihubungkan dengan ulkus
peptik dan karsinoma lambung tetapi hubungan sebab akibat antara
keduanya belum diketahui. Penyakit gastritis kronik menimpa kepada
orang yang mempunyai penyakit gastritis yang tidak disembuhkan.
Awalnya sudah mempunyai penyakit gastritis dan tidak disembuhkan,
maka penyakit gastritis menjadi kronik dan susah untuk disembuhkan.
Gastritis kronik terjadi infiltrasi sel-sel radang pada lamina propria dan
26
27
28
4. Dyspepsia
5. Anorreksia
4. Penyebab Gastritis:
29
30
31
32
33
34
35
Defenisi Gastritis
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang
bersifat akut, kronik difusi atau lokal, dengan karakteristik
anoreksia, perasaan penuh di perut, tidak nyaman pada
epigastrum,mual dan muntah (Ardiansyah, 2012).
Penyakit gastritis ini bisa disebabkan oleh serangan bakteri
yang mengakibatkan gangguan pada saluran pencernaan. Namun,
penyakit ini juga dapat disebabkan oleh ketidaksesuaian perut
dengan makanan yang dimakan, misalnya makan makanan pedas
(cabai dan merica) ataupun makanan yang memiliki kadar lemak
tinggi. Kalau penyebabnya adalah makanan maka penyakit ini
dapat diatasi dengan menjauhi atau setidaknya mengurangi asupan
36
Etiologi
Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut, seperti
beberapa jenis bakteri, obat, alkohol, stress (Hirlan, 2009).
Infeksi bakteri, sebagian besarpopulasi didunia terinfeksi
oleh bakteri H.Pyloriyang hidup dibagian dalam lapisan mukosa
yang melapisi dinding lambung.Walaupun tidak sepenuhnya
dimengerti bagaimana bakteri tersebut atau akibat makan
makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri
ini.Infeksi H.Pylori sering terjadi pada masa kanak-kanak dan
dapat bertahan seumur hidup jika tidak dilakukan perawatan.
Infeksi H.Pylorisering diketahui sebagai penyebab utama
terjadinya peptic ulcerdan penyebab tersering terjadinya
gastritis.Infeksi dalam jangka waktu yang lama akan
menyebabkan peradangan menyebar yang kemudian
mengakibatkan perubahan pada lapisan pelindung dinding
lambung.
Salah satu perubahan itu adalah atrophicgastritis, sebuah
keadaan dimana kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung secara
perlahan rusak.Penelitian menyimpulkan bahwan tingkat asam
lambung yang rendah dapat mengakibatkan racun-racun yang
dihasilkan oleh racun tidak dapat dihancurkan atau dikeluarkan
secara sempurna dari lambung sehingga meningkatkan resiko
(tingkat bahaya) dari kanker lambung.Tapi sebagian besar
orangyang terkena infeksi H.Pylorikronis tidak mempunyai
kanker dan tidak mempunyai gejala gastritis. Hal ini
mengindikasikan bahwa ada penyebab lain yang membuat
37
Klasifikasi Nyeri
38
Definisi Nyeri
Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, iniversal, dan
bersifat individual.Dikatakan individual karena respon individu
terhadap sensasi nyeri beragam dan tidak bisa disamakan satu
dengan lainnya.Hal tersebut menjadi dasar bagi perawat dalam
mengatasi nyeri pada klien (Asmadi, 2008).
39
40
41
Gastritis kronis
Pada pasien gastritis kronis umumnya tidak
mempunyai keluhan. Hanya sebagian kecil mengeluh
nyeri ulu hati, anoreksia, nausea dan pada pemeriksaan
fisik tidak ditemukan kelainan
42
1. PENGKAJIAN
A. Data Umum
Nama : Ny. N
Usia : 34 Tahun
Pendidikan : SMA
Agama : ISLAM
Suku : JAWA
Alamat : JL. Teratai Kelurahan Sari Rejo Kecamatan
Medan Polonia
Tipe keluarga : Inti
Komposisi keluarga :
43
LINGKUNGAN
1. Karakteristik lingkungan
Hubungan sosial/lingkungan sekitar baik dan ramah dengan
anggota keluarga disekitarnya.
44
STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang dilakukan setiap hari baik siang hari maupun
malam hari, bahasa yang digunakan bahasa jawa dan bahasa
indonesia.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn.S dan Ny.N struktur kekuatan keluarga
saling menghargai dan mendukung serta kebutuhan yang
tercukupi setiap hari.
3. Struktur Peran
a. Tn.S : kepala keluarga yang dihormati
b. Ny.N : sebagai ibu dan istri yang penyayang
kepada anak dan suami
c. An.D : sebagai anak pertama pelindung
d. An.I : sebagai anak kedua sebagai penghibur.
4. Nilai dan Norma keluarga
Nilai dan norma dalam keluarga Ny.N disesuaikan dengan
nilai dalam agama Islam yang dianut serta nilai dan norma yag
ditetapkan di masyarakat.
45
46
47
1. Kurang/Tidak sehat
Saat ini yang sedang mengalami sakit adalah Ny.N.
2. Ancaman Kesehatan
Kebiasaan makan makanan yang buruk dan waktu
makan yang tidak teratur.
Makanan kurang bersih.
Jarang makan makanan yang mengandung serat dan
protein.
Jarang makan sayur-sayuran.
3. Krisis
Analisa Data
48
DO:
TD: 100/70 mmHg
HR:83x/i
RR:18x/i
T: 37,4 C
Ny.N tampak sering
memegangi perutnya.
Saat ditanya keluarga
tidak paham betul
mengenai cara
mengatasinya.
DS: Resiko mual muntah Ketidakmampuan
Ny.N mengatakan keluarga mengenal
sering mual, muntah masalah kesehatan.
dan nyeri ulu hati.
DO:
TD: 100/70 mmHg
HR:83x/i
RR:18x/i
T:37,4 C
Saat ditanya keluarga
tidak tahu apa
penyebab masalah
yang dialami oleh
Ny.N
49
a. Nyeri akut
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1.Tidak/kurang
sehat
2.Ancaman
Kesehatan
3.krisis
1.Tinggi
2.Cukup
50
51
52
53
54
55
56
57
58
A. Kesimpulan
Setelah penulis mempelajari kasus keluarga dengan masalah nyeri
(gastritis) baik tinjauan secara teori maupun pelaksanaan asuhan
keperawatan pada keluarga Ny.N terkhusus Ny.N maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam pengkajian Ny.N mengalami Nyeri (gastritis), pada saat
pengkajian Ny.N mengatakan sering mual, muntah dan sendawa,
terasa dirusuk-tusuk di daerah ulu hati. Jika nyeri sedang terasa Ny.N
tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri, untuk memenuhi
kebutuhan dibantu oleh keluarga. Keluarga belum mengetahui
bagaimana cara mengatasi nyeri (gastritis) yang benar.
2. Sesuai dengan data yang didapatkan saat pengkajian didapatkan 2
diagnosa keperawatan keluarga, yaitu : 1) Nyeri akut pada keluarga
Ny.N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit ditandai dengan Ny.N mengatakan sakit
dibagian ulu hati dan merasa seperti ditusuk-tusuk. 2) Resiko mual
muntah pada keluarga Ny.N terkhusus Ny.N berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga
ditandai dengan Ny.N sering mual, sendawa dan nafsu makan
berkurang
3. Perencanaan dirumuskan berdasarkan prioritas masalah yang dihadapi
sekaligus memperhatikan kondisi Ny.N serta kesanggupan keluarga
dalam bekerja sama.
4. Tindakan keperawatan yang diberikan merupakan implementasi dari
rencana keperawatan yang telah disusun. Pelaksanaan saat bergantung
pada sikap dan keterampilan yang dimiliki oleh perawat. Kepercayaan
klien terhadap perawat menimbulkan sikap kooperatif dalam
menjalankan tindakan keperawatan. Ny.N dan keluarga dapat
59
B. SARAN
1. Pendidikan kesehatan
Senantiasa meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas dan
profesional sehingga dapat tercipta perawat profesional, terampil,
dan bermutu yang mampu memberikan asuhan keperawatan secara
menyeluruh berdasarkan kode etik keperawatan.
2. Pelayanan keperawatan
Lebih meningkatkan pelayanan keperawatan terkhusus yang
bergerak dibidang komunitas, dengan meningkatkan pelayanan
homecare dan pendidikan kesehatan untuk mendukung :
kesembuhan dan kesejahteraan kesehatan masyarakat komunitas.
3. Masyarakat
Senantiasa meningkatkan kualitas kesehatan dengan memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang ada disekitar serta mendukung program-
program yang diberikan oleh pelayanan kesehatan sekitar
60
Hirlan. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi ketiga. Jakarta :
FKUI (2009)
61