Vous êtes sur la page 1sur 3

Aplikasi Helium

Aplikasi-aplikasi helium yang telah yang telah di gunakan adalah sebagai berikut:

1. Helium cair digunakan untuk mendinginkan magnet superkonduktor dalam scanner MRI
modern.
2. Helium digunakan untuk berbagai keperluan yang membutuhkan beberapa properti yang
unik, seperti titik didihnya rendah, kepadatan rendah, kelarutan rendah, konduktivitas
termal tinggi, atau inertness. Dari helium dunia 2008 total produksi sekitar 32 juta kg
(193 juta meter kubik standar) helium per tahun, penggunaan terbesar (sekitar 22% dari
total tahun 2008) adalah dalam aplikasi kriogenik, sebagian besar yang melibatkan
pendingin magnet superkonduktor dalam medis MRI scanner.
3. Helium sangat banyak digunakan untuk mengisi balon karena gas jauh lebih aman
daripada hydrogen.
4. Helium digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang iklan perusahaan-
perusahaan besar termasuk Goodyear. Helium juga dapat digunakan untuk menekan
bahan bakar cair roket. Roket Saturn, seperti yang digunakan pada misi Apollo,
memerlukan sekitar 13 juta kaki kubik He.
5. Sebagai pendeteksi kebocoran (Sebuah ruang dual Helium Leak Deteksi Mesin dari
KONTIKAB)
6. Uji kebocoran gas Helium adalah metode uji dimana helium digunakan sebagai gas
pencarian. Ketika "metode Vacuum" diterapkan obyek yang akan diperiksa untuk
kebocoran dikosongkan dan disemprot dari luar dengan gas pencarian, Helium. Gas
masuk melalui kebocoran hadir dalam objek dan terdeteksi dengan sensor dihubungkan
dengan instrumen tes kebocoran. Ketika "metode overpressure" diterapkan obyek yang
akan diperiksa untuk kebocoran diisi dengan gas pencarian, Helium, di bawah kelebihan
tekanan sedikit. Lolos gas pencarian melalui kebocoran hadir untuk luar dan terdeteksi
ada oleh sebuah sensor. Sensor ini dalam banyak kasus suatu "sapu tangan" yang disebut
bertindak sebagai probe gas sampling.
7. Kronis dan bentuk-bentuk penyakit pernapasan akut dapat diobati dengan bantuan helium.
Untuk perawatan tersebut, campuran helium dan oksigen digunakan. Keuntungan
menggunakan campuran oksigen helium adalah bahwa campuran perjalanan ke paru-paru
pada tekanan rendah. Helium banyak digunakan sebagai perisai gas inert untuk las busur;
sebagai gas pelindung dalam silikon, kristal germanium, produksi titanium dan zirkonium.
8. Helium juga digunakan sebagai media pendingin untuk reaktor nuklir, dan sebagai gas
untuk terowongan angin supersonik. Sebuah campuran helium 80% dan 20% oksigen
digunakan sebagai udara buatan untuk para penyelam dan lainnya yang bekerja di bawah
tekanan. Khususnya rasio isotop helium, dapat digunakan untuk mengidentifikasi daerah-
daerah dengan potensi sumber daya tinggi untuk energi panas bumi.

Persenyawaan Gas Mulia

Seluruh unsur Gas Mulia merupakan gas monoatomik. Dalam satu golongan, dari He sampai Rn,
jari-jari atom meningkat. Dengan demikian,ukuran atom Gas Mulia meningkat, menyebabkan
gaya tarik-menarik antar atom (Gaya London) semakin besar. Hal ini mengakibatkan kenaikan
titik didih unsur dalam satu golongan. Sementara energi ionisasi dalam satu golongan menurun
dari He sampai Rn. Hal ini menyebabkan unsur He, Ne, dan Ar tidak dapat membentuk senyawa
(energi ionisasinya sangat tinggi), sementara unsur Kr dan Xe dapat membentuk senyawa (energi
ionisasinya relatif rendah dibandingkan Gas Mulia lainnya). Gas Argon merupakan Gas Mulia
yang paling melimpah di atmosfer (sekitar 0,934% volume udara), sedangkan Gas Helium paling
melimpah di jagat raya (terlibat dalam reaksi termonuklir pada permukaan matahari).

Syarat persenyawaan gas mulia adalah:

1. Gas mulia yang bereaksi itu harus memiliki jari-jari yang besar.
2. Gas mulia hanya bereaksi dengan unsur-unsur yang sangat elektronegatif, seperti oksigen
dan fluorin.

Walaupun gas mulia memang sulit bereaksi, namun bukan berarti tidak mungkin bersenyawa
dengan unsur-unsur lain. Persenyawaan tersebut dimungkinkan melalui beberapa cara, yaitu:

a) Ikatan Koordinasi
Hal ini dimungkinkan mengingat gas mulia memiliki pasangan elektron bebas (sepasang
untuk He dan empat pasang untuk gas mulia yang lain). Oleh karena itu, gas mulia dapat
berfungsi sebagai atom donor pasangan electron bebas dalam ikatan koordinasi.

b) Interaksi dipol

Jika gas mulia bercampur dengan senyawa polar yang memiliki momen dipol yang besar
(misalnya air), maka akan terjadi polarisasi padanya sehingga terbentuk dipol terinduksi dalam
atom gas mulia. Hal ini terbukti dari besarnya kelarutan gas mulia dalam air yang bertambah
sesuai dengan kenaikan berat atom. Dengan cara ini telah dikenal beberapa senyawa yang berasal
dari gas mulia dengan fenol, seperti Kr(C6H5OH)2, Xe(C6H5OH)2, dan Rn(C6H5OH)2.

c) Keadaan tereksitasi

Dengan menyerap sejumlah energi, gas mulia dapat mengalami eksitasi dari keadaan dasar.
Helium dalam keadaan ini akan memiliki konfigurasi elektron 1s12s1, setelah menyerap
energisebesar 4.650 kkal. Helium dalam tabung lucutan listrik terdapat dalam ion He2+,
HeH+ dan HeH2+. Electron logam dalam tabung tersebut ternyata juga menyerap gas mulia
sehingga terbentuk beberapa macam senyawa, misalnya: Pt3He dan FeAr.

Hingga saat ini, gas mulia yang sudah berhasil disintesis menjadi suatu senyawa baru empat
unsur yang paling berat, yaitu: argon, krypton, xenon, dan radon. Beberapa senyawa yang
berhasil dibuat dari unsur gas mulia tersebut, diantaranya:

a. Argon dalam senyawa HArF (argon hidrofluorida)


b. Kripton dalam senyawa KrF2 (kripton difluorida)
c. Xenon dalam senyawa XeF2 (xenon difluorida), XeF4 (xenon tetrafluorida), XeF6(xenon
heksafluoro).

Vous aimerez peut-être aussi