Vous êtes sur la page 1sur 3

Analisis Valas tentang “Perdagangan Bebas atau Trade Liberalization”

Perdagangan bebas (free trade) atau liberalisasi perdagangan (trade liberalization) adalah
konsep ekonomi yang mengacu kepada berlangsungnya penjualan produk antar negara
dengan tanpa dikenai pajak ekspor – impor atau hambatan perdagangan lainnya.
Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan
(hambatan atas dasar regulasi yang diterapkan salam satu negara) dalam perdagangan
antar indvidual dan antar perusahaan yang berada di negara yang berbeda.

Perdagangan Bebas atau Liberalisasi perdagangan (trade liberalization) memiliki dampak


negatif terhadap standar dan kondisi tenaga kerja. Kondisi ini menjadi topik yang menarik
selama 12 bulan terakhir. Brexit (Britain and Exit) atau lebih dikenal dengan wacana
dimana Inggris menyatakan akan meninggalkan/keluar dari Uni Eropa atau tidak, sehingga
diadakan pengambilan suara (referendum) yang dilakukan oleh para warga negara Inggris
dan 18 negara Commonwealth. Hal ini sebagai contoh bahwa liberalisasi sangat
berdampak negatif terhadap suatu negara.

Industri Nasional memiliki kekhawatiran terhadap mobilitas/pergerakan barang, layanan dan


peningkatan modal yang mengakibatkan pada standar tenaga kerja yang rendah di negara-
negara pengekspor dan bahkan di perparah dengan buruknya standar tenaga kerja pada
negara-negara pengimpor. Dalam kenyataannya, tidak ada bukti yang jelas bahwa “ Biaya
tenaga kerja yang rendah dengan cepat meningkatkan kinerja ekspor atau investasi asing”.
Sebenarnya dalam hal ini produktivitas tenaga kerja dan stabilitas politik yang menentukan
meningkat atau tidak nya investasi asing. Liberalisasi Perdagangan (Perdagangan Bebas)
secara negatif juga mempengaruhi standar tenaga kerja di lingkungan pasar Domestik. Pasar
Domestik adalah seluruh kegiatan perdagangan yang berlangsung di suatu negara di luar
ekspor dan impor.

Para pakar ekonomi politik dari negara berkembang kurang sepakat terhadap pemberlakukan
perdagangan bebas ini, yang diharapkan oleh mereka adalah free and fair trade (perdagangan
bebas dan adil). Dengan begitu perdagangan yang berlangsung jangan hanya sebatas bebas
semata, tetapi juga harus memenuhi aspek keadilan dan kesetaraan.
Perdagangan internasional seringkali terhambat dengan adanya hal – hal seperti berbagai
pajak yang ditetapkan oleh negara pengimpor, biaya tambahan yang diterapkan terhadap
barang ekspor dan impor, serta regulasi non tarif pada barang impor. Secara teori
perdagangan tersebut ditolak oleh perdagangan bebas namun dalam prakteknya sangat
berbeda. Perjanjian dan kesepakatan perdagangan yang didukung oleh penganut perdagangan
bebas ini justru menimbulkan hambatan baru (terutama dalam bentuk hambatan non tarif)
bagi terciptanya dan terlaksananya pasar bebas. Perjanjian – perjanjian tersebut sering dikritik
karena hanya melindungi kepentingan industri maju dan perusahaan besar.

Banyak pakar ekonomi berpendapat bahwa perdagangan bebas akan meningkatkan taraf
hidup melalui Teori Komparatif dan ekonomi skala besar. Sebagian lain berpendapat bahwa
perdagangan bebas memungkinkan negara maju untuk mengeksploitasi negara berkembang
dan merusak industri lokal serta membatasi standar kerja dan standar sosial. Singkatnya
perdagangan bebas tidak akan bermanfaat bagi penduduk di negara berkembang dan negara
miskin.

Namun, hubungan antara perdagangan dan tenaga kerja telah diterapkan dalam perjanjian
perdagangan bilateral dan regional yang dilakukan oleh negara-negara besar,seperti Uni
Eropa dan Amerika Serikat. Amerika Serikat mengatakan bahwa perlindungan hak-hak
pekerja dalam perjanjian perdagangan bebas adalah nilai utama, sementara Uni Eropa
mengatakan bahwa ketentuan tersebut merupakan komponen kunci dari agenda berbasis nilai.
Keduanya menggunakan kesepakatan ini untuk mewajibkan negara-negara mematuhi standar
International Labour Organization (ILO).

Kesimpulan

Berdasarkan analisis sesuai tema yaitu perdagangan bebas (free trade) atau liberalisasi
perdagangan (trade liberalization) dapat disimpulkan bahwa liberalisasi perdagangan
memiliki dapak negatif dan positif. Dampak negatif yang ditimbulkan yaitu terhadap standar
dan kondisi tenaga kerja. Sedangkan dampak positif yang ditimbulkan yaitu perdagangan
bebas akan meningkatkan taraf hidup melalui Teori Komparatif (Teori perbedaan keunggulan
perdagangan antar negara) dan ekonomi skala besar.
Saran

Perdagangan Bebas akan berjalan dengan baik jika menerapkan “free and fair trad”
(perdagangan bebas dan adil). Dengan begitu perdagangan yang berlangsung jangan
hanya sebatas bebas semata, tetapi juga harus memenuhi aspek keadilan dan kesetaraan.

Vous aimerez peut-être aussi