Vous êtes sur la page 1sur 6

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN HIPOTIROIDISME

OLEH :

SILVI NAFIDAH (37)

SINDU TRI UTOMO (38)

VINA KUSUMA SARI (39)

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
PRODI KEPERAWATAN SUTOPO
SURABAYA
2006
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN HIPOTIROIDISME

A. KONSEP DASAR
1. PENGERTIAN
Hipotiroidisme adalah suatu keadaan hipometabolik akibat defisiensi
hormon tiroid yang dapat terjadi pada setiap umur.
2. ETIOLOGI
- Primer :
 Kongenital
 Idiopatik
 Defisiensi iodin
 Tiroiditas kronis
 Tirotoksin
- Sekunder / tersier :
 Disfungsi hipofise / hipotalamus
- Latrogenik
 Iodine radioaktif
 Pembedahan tiroid
 Obat anti tiroid
3. PATOFISIOLOGI
Hipotiroidisme dapat terjadi akibat pengangkatan kelenjar tiroid, juga
terjadi akibat infeksi kronis kelenjar tiroid dan atropi kelenjar tiroid yang
bersifat idiopatik.
Jika produksi hormon tiroid tidak adekuat maka kelenjar tiroid akan
berkompensasi untuk meningkatkan sekresi terhadap rangsangan hormon
TSH. Sehingga terjadi defisiensi hormon tiroid.
4. MANIFESTASI KLINIS
Pertambahan BB
Tubuh lembam
Mengantuk
Konstipasi
Penurunan suhu tubuh
Penurunan libido
Infertilitas
Menorhagi pada wanita muda
5. DIAGNOSTIK TEST
a. Test kadar serum T4 : Mengukur tiroksin sirkulasi yang bebas dan terikat
; normalnya 3 – 7 mg / 100 ml
b. Test kadar serum T3 : Mengukur T3 terikat; normal 100 – 170 ug / 100
ml
c. Test T3 Resin Uptake (T3U) : Mengukur perubahan kadar tiroid binding
protein; normal 25% - 30% - T3 Radioaktif berikatan dengan Resin
d. Test TSH Radiomunoassay : membantu membedakan hipertiriodisme
primer dan sekunder
e. Scan tiroid : mengetahui ukuran, bentuk dan fungsi anatomi kelenjar
dan area
f. BMR : untuk mengevaluasi terapi, normal – 15% - + 15% pada pasien
hipertiroidisme > + 15%, < - 15%
6. PENATALAKSANAAN
Pemberian tiroksin biasanya dalam dosis rendah sejumlah 50 mg/hari dan
setelah beberapa hari atau minggu sedikit demi sedikit ditingkatkan
sampai mencapai dosis pemeliharaan maksimal sejumlah 200 mg / hari
Pengukuran kadar tiroksin serum dan pengambilan resin T3 dan kadar TSH
untuk menentukan manfaat terapi pengganti
7. KOMPLIKASI
- Efusi perikardial - Selulitis
- Ascites - Pyelonefritis
- Pneumonia
ASKEP HIPOTIROIDISME

I. Pengkajian
1. Biodata
Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan,
status perkawinan, alamat, tanggal MRS, no. reg, dx medis.
2. Keluhan Utama
Biasanya pasien mengalami kontipasi, penurunan suhu tubuh, ansietas,
BB meningkat, adanya pembengkakan di wajah.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
P : tanyakan penyebab utama ? biasanya penyebabnya influensa dan
kekurangan iodium
Q : px biasanya konstipasi, edema di palpebia, sensitif terhadap dingin
R : rasa sakit pada daerah perut dan kelopak mata
S : biasanya aktifitas px terganggu berhubungan px menghabiskan
banyak tidur sepanjang hari dan mengurung diri
T : waktu serangan ?
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Biasanya px pernah mengalami tumor di leher dan influenza.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Tanyakan apakah keluarga px ada yang menderita penyakit yang sama ?
6. Riwayat Psikososial dan Spiritual
Px sangat sulit membina hubungan sosial dengan lingkungannya,
mengurung diri bahkan maniak
II. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : lemah
TD : Biasanya hipotensi
N : Biasanya lambat atau bradikardi
S : Biasanya suhu tubuh menurun
BB : Adanya pertambahan berat badan
2. Pengkajian persistem
a. Sistem integumen
Biasanya kulit kasar, tebal dan bersisik, dingin dan pucat, intoleransi
terhadap dingin, hipotermi
b. Sistem pencernaan
BB meningkat, nafsu makan menurun, dan konstipasi
c. Sistem muskuluskeletal
Parastesia dan reflek tendon menurun
d. Sistem kardiovaskuler
Nadi lambat, ada pembesaran jantung, disritmia dan hipotensi
e. Sistem neurolgik
Ekspresi wajah kosong, malas beraktifitas, dan ingin tidur sepanjang
hari, gerak gerik klien sangat lamban
f. Sistem penginderaan
Edema sekitar mata, wajah bulan, roman wajah kasar, lidah tampak
menebal
g. Psikologis
Biasanya px sangat sulit membina hubungan sosial dengan
lingkungannya dan suka mengurung diri, suka mengantuk
h. Sistem reproduksi
Penurunan libido, intertilitas, menorhagi pada wanita muda
i. Metabolik
Seperti penurunan laju metabolisme tubuh, intoleransi terhadap
dingin, dan suhu tubuh menurun.
III. Dx keperawatan
1. Penurunan curah jantung yang b/d penurunan volume sebagai akibat dari
bradikardi dan arteriosklerosis arteri koronaria
Tujuan :
Fungsi kardiovaskular tetap optimal yang ditandai dengan TD, irama
jantung dalam batas normal
Intervensi keperawatan :
1. Observasi TTV setiap 2 jam
R/ : untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya hemodinamik
2. Anjurkan px untuk memberitahu perawat bila kx mengalami nyeri
dada
R/ : mencegah komplikasi dan menanggulangi rasa nyeri
3. Kolaborasi dengan tim medis
R/ : dengan terapi yang tepat dapat mempercepat penyembuhan px
2. Pola nafas tidak efektif yang b/d kelelahan, obesitas dan inaktivitas
Tujuan :
Kx dapat mempertahankan pola nafas yang efektif
Intervensi keperawatan :
1. Observasi TTV
R/ : untuk mendeteksi perubahan dini pada px
2. Bantu kx beraktivitas
R/ : melatih kekuatan tonus otot
3. Kolaborasi dengan tim medis
R/ : dengan terapi yang tepat depat mempercepat penyembuhan px
3. Gangguan proses berpikir yang b/d edema jaringan otak dan retensi air
Tujuan :
Proses berpikir kx kembali ke tingkat yang optimal
Intervensi keperawatan :
1. Observasi dan catat tanda gangguan proses berfikir yang berat
R/ : mengetahui keadaan dan perkembangan px
2. Beri dorongan pada keluarga agar dapat mencerna perubahan perilaku
kx dan mengadaptasinya
R/ : meningkatkan interaksi px dengan keluarga dan menciptakan
suasana harmonis yang berguna dalam proses rehabilitasi px

Vous aimerez peut-être aussi