Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2.1 Pengertian MK
Dalam Undang-Undang dijelaskan bahwa:
1. Mahkamah Konstitusi adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Dewan Perwakilan Rakyat yang selanjutnya disebut DPR adalah Dewan
Perwakilan Rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Permohonan adalah permohonan yang diatur secara tertulis kepada Mahkamah
Konstitusi mengenai :
1. Pengujian undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya diatur oleh Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pembubaran partai politik.
4. Perselisihan tentang hasil pemilihan umum, atau pendapat DPR bahwa Presiden
dan / Wakil Presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap Negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya,
atau perbuatan tercela, dan / atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/
atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Salah satu produk informasi ketatanegaraan yang kita bangun setelah perubahan
pertama (1999), kedua (2000), ketiga (2001), dan keempat (2002), UUD 1945
adalah dibentuknya MK yang kedudukannya sederajat dengan dan diluar
Mahkamah Agung (MA). MK dibentuk dengan maksud mengawal dan menjaga
agar konstitusi sebagai Hukum tertinggi (the supreme law of the land ) benar-benar
dijalankan atau ditegakan dalam penyelenggaran kehidupan kenegaraan sesuai
dengan prinsip-prinsip negara Hukum modern, dimana Hukumlah yang menjadi
factor bagi penentu bagi keseluruhan dinamika kehidupan sosial, ekonomi, dan
politik suatu bangsa.
3.2 Saran
Berdasarkan hal tersebut diatas sudahlah pasti Mahkamah Konstitusi
merupakan salah satu Mahkamah yang paling tinggi bersama Mahkamah Agung ,
Mahkamah Agung hanya memperhubungkan dengan Undang-Undang, dan
Peraturan Daerah, sedangkan Mahkamah Konstitusi (Judicial review)
menempatkan UUD 1945, Undang-undang, yang mengkaji Undang-undang
dengan UUD 1945. Agar maksud tersebut bisa dicanangkan maka hendaklah
pemerintah seperti Presiden dan/ atau Wakil Presiden tidak melakukan hal-hal
yang membuat kesalahan yang tidak bertanggung jawab karena Mahkamah
Konstitusi akan menindak dengantegas setiap pelanggaran yang terjadi.