Vous êtes sur la page 1sur 1

PROLOG

Mungkin logikanya telah hilang dibawa terpaan angin musim gugur. Entah apa yang ada dibenaknya
saat itu. Tentu saja keputusan yang dia ambil merubah hidupnya. Semuanya berubah ketika ia tahu
apa yang sedang terjadi pada lelaki tua yang sedang duduk dihadapannya sambil berkumpul dengan
gadis-gadisnya. Menikmati alunan musik pengundang iblis didalamnya. Dengan mengingat semua
kejadian masa itu, Penyesalan tidak ada dibenaknya. Dia hanya berfikir inilah jalan hidupnya.

“ Rangkaian cerita yang berujung bahagia biasanya ada dalam cerita yang penuh lika-liku hidup.
Entah bagaimana awalnya, semua itu berjalan dengan dengan sendirinya. Hal pertama yang bisa
dilakukan ketika orang-orang menjalankan hidupnya yaitu menerima apa yang mereka jalani
sekarang. Mengikuti arus seperti yang mereka inginkan atau bahkan diluar keingian mereka. Jikalau
disamakan dengan pengendara mobil, mereka harus “putar arah” yang lebih jauh untuk sampai
pada tujuan yang diinginkan. Keikhlasan itu diperlukan. Dalam hal apapun. Ketika semua yang kita
inginkan “putar arah” kita tak bisa melanjutkan karena “jalannya buntu”, dengan begitu dengan
rasa ikhlas dan sabar mereka harus mau “putar arah”. Cerita ini terjadi padaku. Bersama dengan
“ayah ku” dan suamiku. Mereka adalah rumah terakhir bagiku.”

Vous aimerez peut-être aussi