Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2.1 M1 (MAN)
Krisan-Lily A tidak memiliki visi dan misi, Krisan-Lily meggunkan visi dan
misi Rumah sakit sendiri tetapi tidak tertulis di ruangan (Sumber: Kepala ruangan
Krisan-Lily A).
a. Jenis Kelamin
Tabel 2.1 Jumlah Tenaga Keperawatan Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 2.1 dapat diartikan bahwa sebanyak 8 orang (73%) tenaga
keperawatan berjenis kelamin perem dan 3 orang (27%) berjenis kelamin laki-laki.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara perempuan dengan laki-laki, baik
secara fisik maupun psikis. Kelebihan perempuan atas laki-laki secara kodrati adalah
kepekaan dan emosi mereka. Perempuan secara tabiat lebih intuitif (lebih pekah) dari
pada laki-laki. Dengan demikin, sebagai suatu pekerjaan yang didasarkan atas naluri,
keperawatan banyak dilakukan oleh perempuan ( Sumber:Asmadi, 2008).
b. Pendidikan
Tabel 2.2 Kualifikasi Tenaga Berdasarkan Pendidikan
No Kualifikasi Jumlah Prosentase
1. S1 2 18 %
2. DIII 9 82 %
Jumlah 11 100%
4
Menurut sumber yang didapatkan dari kepala ruangan krisan lily sendiri tidak
ada perbedaan hanya saja kurang SDM.
Sejak awal tahun 2000, di Kanada semua perawat kesehatan sudah setingkat S1
di Norwegia, 70% perawat rumah sakit merupakan lulusan S1. Di indonesia sendiri
mungkin perlu 40-50 lagi untuk mencapai tingkatan itu. Kalau saat ini dipaksakan
perawat profesional harus lulusan S1, hal itu tuntu akan sulit. Karena itu, lulusan D3
disebut sebagai perawat profesional pemula. Kalau di tambah pengalaman kerja 3
tahun, mereka bisa mendapatkan surat izin praktik (SIP). (Momon, 2008).
c. Status Kepegawaian
d. Status Sertifikasi
5
pengendalian infeksi (PPI) sebanyak 11 orang (100%), Service Excellent sebanyak 11
orang (100%), EKG sebanyak 11 orang (100%), Rawat Luka sebanyak 11 orang
(100%), Cod blue sebanyak 11 orang (100%), Plebotomi sebanyak 11 orang (100%),
In house trainning 11 orang (100%), K3RS 11 orang (100%), DOKEP 1/11 9%.
Tujuan sertifikat sendiri adalah untuk memberi kejelasan batas kewenangan tiap
kategori tenaga keperawatan untuk melakukan praktik keperawatan dan mengesahkan atau
memberi bukti untuk melakukan praktik keperawatan profesional. (Kusnanto, 2004)
KEPALA
RUANGAN
PJ PJ PJ PJ
PP PP PP PP
PASIEN PASIEN
PP PP
PASIEN PASIEN
Penentuan kepala ruanagan tidak dilihat dari pendidikan yang S1/D3 melainkan dari
pengalaman kerja yang lama. Sedangkan penentuan perawat penanggung jawab dilihat dari
lama kerja di RSU UMM (Sumber: Kepala Ruangan Krisan-Lily A).
6
Kepala ruangan di selaksi menggunakan syarat dengan kriteria yang mampu menjadi
leadership, pernah menjadi perawat primer atau ketua tim, memiliki kinerja yang baik.
Selanjutnya kepala bidang keperawatan akan menghubungi perawat yang telah diseleksi.
Perawat yang di tunjuk dan menyatakan bersedia, membuat pernyataan secara tertulis dengan
melampirkan (Momon, 2008).
Kepala Krisan-Lily A
7
5. EKG
6. Cod blue
7. Plebotomi
8. In house training
9. K3RS
8
S. Kep. 3. pencegahan dan
Ns pengendalian infeksi
(PPI)
4. Rawat Luka
5. EKG
6. Cod blue
7. Plebotomi
8. In house training
9. K3RS
9. Ainul, L S1 Pegawai PP 1 th 1. Basic Life Support
S.Kep.Ne Kontrak 2. Service Excellent
rs 3. pencegahan dan
pengendalian infeksi
(PPI)
4. Rawat Luka
5. EKG
6. Cod blue
7. Plebotomi
8. In house training
9. K3RS
10. Nur P D3 Pegawai PP 1 th 1. Basic Life Support
Bayiti, Kontrak 2. Service Excellent
Amd. Kep 3. pencegahan dan
pengendalian infeksi
(PPI)
4. Rawat Luka
5. EKG
6. Cod blue
7. Plebotomi
8. In house training
9. K3RS
11. Maya. P S1 Pegawai PP 2 th 1. Basic Life Support
S,Kep.Ne Kontrak 2. Service Excellent
rs 3. pencegahan dan
pengendalian infeksi
(PPI)
4. Rawat Luka
5. EKG
6. Cod blue
7. Plebotomi
8. In house training
9. K3RS
Sumber: Dokumentasi pegawai ruangan Krisan-Lily A di Rumah Sakit Universitas
Muhammadiyah Malang.
9
Hari 19 Tn. A 302.A Anemia Minimal
November 2018 Ny. S 302.B ICH Total
Nn. A 303.B TF Minimal
Sdr. Y 305.A TF Minimal
Tn. N 305.B Vomiting dan DM Persial
Nn. D 306.A TF Minimal
Ny. S 306.B DM Minimal
Tn.E 307.A Anemia Minimal
Sdr. A 308.A Post op CF maksila Minimal
Nn.Z 309.B Cepalgia Minimal
Ny. E 310.A Glaukoma dan DM Minimal
Tn. S 311.A ADHF Minimal
Tn. B 311.B ESRD Persial
10
Total tenaga perawat :
Pagi : 3 orang
Siang : 2 orang
Malam : 1 orang
Jumlah : 6 orang
79 x 6 = 1,9 (dibulatkan 2)
240
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang Krisan-
Lily A adalah 6 orang + 2 orang lepas dinas + 1 Kepala Ruangan = 9
(Sumber: Dougles dalam nursalam 2017)
1. Memnentukan jam keperawatn yang di butuhkan px/hari
a. Keperawatan langsung: mandiri 13 x2=26
Parsial 2x3 =6
Total 1x6= 6
Jumlah =38
b. Keperawatn tidak langsung: 16x1= 16
c. Penyuluhan kesehatan: 16x0,25= 4
Total keseluruhan = 58
2. Jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan/px/hari: 58/16=3,625 (4)
3. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatn pada ruangan adalah:
4x16x365 hari = 23.360 = 11 orang
(365-76)x7 2023
20%x32 = 6 orang
Jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 11 + 6= 17 orang /hari
4. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan per hari:
16x 4 jam = 9 orang
7 jam
5. Jumlah tenaga keperawatn yang dibutuhkan per shift:
a. Shift pagi 44%= 4,4 orang (4 orang)
b. Shift sore 33% = 3,3 orang (3 orang)
c. Shif malam 23%= 2,3 orang (2 orang)
(Sumber: Gillies dalam nursalam)
11
Tabel 2.10.2 Daftar Nama Pasien Li1y A Selasa, 20 November 2018
No Pelaksanaan Nama No Diagnosa Tingkat
Hari ke- Pasien Bed Ketergantungan
Hari 20 Ny. M 301.A Post. Op release Minimal
November 2018 Nn. N 301.B CKR Minimal
Sdr. A 302.A Cholilitiasis Minimal
Tn.J 302.B Colic renal, anemia, Ns Minimal
dan ACS
Ny. N 303.A TF Minimal
Nn. A 303.B TF Minimal
Ny. Y 304.B Post. Sc Minimal
Sdr. Y 305.A TF Minimal
Tn. N 305.B Vomiting dan DM Persial
Ny. S 306.B DM Minimal
Nn. R 306.A Susp. TF Minimal
Tn. K 309.A DM. Hiperglikemi Minimal
Ny. E 310.A Glaukoma dan DM Minimal
Nn.M 310.B Post.Excisi Minimal
Tn. S 311.A ADHF Minimal
Tn. B 311.B ESRD Persial
12
Perhitungan rumus jumlah tenaga lepas per hari
Jumlah hari tak kerja dalam 1 tahun x jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif
Total tenaga perawat :
Pagi : 4 orang
Siang : 3 orang
Malam : 1 orang
Jumlah : 8 orang
79 x 8 = 2,6 (dibulatkan 3)
240
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang Krisan-
Lily A adalah 8 orang + 2 orang lepas dinas + 1 Kepala Ruangan = 11
(Sumbr: Dougles dalam nursalam 2017)
1. Memnentukan jam keperawatn yang di butuhkan px/hari
a. Keperawatan langsung: mandiri 18 x2=36
Parsial 2x3 =6
Total 0 x6= 0
Jumlah =42
b. Keperawatn tidak langsung: 20 x1= 20
c. Penyuluhan kesehatan: 20 x0,25= 5
Total keseluruhan = 67
2. Jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan/px/hari: 67/20= 3,35 (3)
3. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatn pada ruangan adalah:
3x20x365 hari = 21,900 = 11 orang
(365-76)x7 2023
20% x 32 = 6 orang
Jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 11 + 6= 17 orang /hari
4. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan per hari:
20 x 3 jam = 8 orang
7 jam
5. Jumlah tenaga keperawatn yang dibutuhkan per shift:
a. Shift pagi 37,5%= 37,5 orang (3 orang)
b. Shift sore 37,5% = 37,5orang (3 orang)
c. Shif malam 25%= 25 orang (2 orang)
13
Tabel 2.10.2 Daftar Nama Pasien Li1y A Rabu, 22 November 2018
No Pelaksanaan Nama No Diagnosa Tingkat
Hari ke- Pasien Bed Ketergantungan
Hari 21 Ny. M 301.A Post. Op release Minimal
November 2018 Nn. N 301.B CKR Minimal
Sdr. A 302.A Cholilitiasis Minimal
Tn.J 302.B Colic renal, anemia, Ns Minimal
dan ACS
Ny. N 303.A TF Minimal
Nn. A 303.B TF Minimal
Ny. Y 304.B Post. Sc Minimal
Tn. N 305.B Vomiting dan DM Persial
Ny. S 306.B DM Minimal
Nn. R 306.A Susp. TF Minimal
Tn. A 307.A CVA Infark + AF Minimal
Sdr. A 307.B Adenotonsilitis Minimal
Ny. N 308.A CAD Minimal
Ny. S 308. B Vomiting Minimal
Tn. M 309.A DM + Tb kelenjar Minimal
Ny. E 310.A Glaukoma dan DM Minimal
Nn.M 310.B Post.Excisi Minimal
Tn. S 311.A ADHF Minimal
Tn. B 311.B ESRD Persial
14
Parsial 2 2 x 0,27 = 0,54 2 x 0,15 = 0,3 2 x 0,10 = 0,2
Total 0 0 x 0,36 = 0 0 x 0,30 = 0 0 x 0,20 = 0
Jumlah 23 4,11 (4 orang) 3,24 (3 orang) 1,67 (2 orang)
Pagi : 4 orang
Siang : 3 orang
Malam : 2 orang
Jumlah : 9 orang
79 x 9 = 2,9 (dibulatkan 3)
240
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang Krisan-
Lily A adalah 9 orang + 2 orang lepas dinas + 1 Kepala Ruangan = 12
(Sumber: Dougles dalam nursalam 2017)
1. Memnentukan jam keperawatn yang di butuhkan px/hari
a. Keperawatan langsung: mandiri 21 x 2= 42
Parsial 2 x 3 =6
Total 0 x6= 0
Jumlah = 48
b. Keperawatn tidak langsung: 23 x 1= 23
c. Penyuluhan kesehatan: 23 x 0,25= 5,75
Total keseluruhan = 76,75
2. Jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan/px/hari: 76,75/23 = 3,33 (3)
3. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatn pada ruangan adalah:
3x23x365 hari = 25.185 = 12 orang
(365-76)x7 2023
20% x 32 = 6 orang
Jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 12 + 6 = 18 orang /hari
4. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan per hari:
23 x 3 jam = 10 orang
7 jam
5. Jumlah tenaga keperawatn yang dibutuhkan per shift:
a. Shift pagi 40 %= 4 orang
b. Shift sore 30 % = 3 orang
c. Shif malam 30 %= 3 orang
2.1.8 BOR (Bed Occupaacy Rate)
Perhitungan BOR pasien di ruang Krisan-Lily A di Rumah Sakit Universitas
Muhammadiyah Maang selama tiga hari adalah sebagai berikut :
Tabel 2.13 Krisan Perhitungan BOR
No Hari/tgl Jumlah bed Bor
15
1. Senin, 19 November 2018 3 bed ( 7 kosong) 3 /10 x 100% = 30%
2. Selasa, 20 November 2018 4 bad (6 kosong) 4/10x 100%= 40%
3. Rabu, 21 November 4 bad (6 kosong) 4/10x100%= 40%
Keterangan:
1 = Sangat tidak puas
2 = Tidak puas
3 = Puas
4 = Sangat puas
A. Pendaftaran
1. Kecepatan pendaftaran
2. Keramahan petugas pendaftaran
3. Kerapihan petugas pendaftran
B. Dokter
4. Kecepatan dokter dalam menangani keluhan
penyakit anda
5. Keramahan dokter dokter terhadap keluhan anda
6. Tanggapan dokter terhadap keluhan anda
7. Kejelasan dokter
8. Kerapihan dokter
C. Perawat
9. Kecepatan perawat untuk memberikan bantuan
ketika anda perlukan
16
10. Keramaian perawat
11. Kejelasan informasi tentang tindakan-tindakan
perawat yang akan dilakukan
12. Keteraturan pengukuran tekanan darah dan suhu
tubuh
13. Kerapihan perawat
D. Makanan
14. Menu yang dihidangkan (variasi menu makanan)
15. Rasa makanan
16. Penatakeberan makanan atau penampilan makanan
17. Ketepatan waktu penyajian makanan
E. Kenyamanan dan kebersihan
18. Kebersihan ruangan
19. Kebisingan
20. Gangguan dari nyamuk
21. Perapihan tempat tidur
22. Penerangan di kamar anda
23. Kebersihan kamar mandi/WC
24. Persediaan air di kamar mandi/WC
25. Pembuangan sampah dari keranjang sampah di
kamar anda
F. Sarana Medik
26. Kecukupan peralatan di RS ini untuk pemeriksaaan/
mengobati penyakit anda
27. Kelengkapan obat oleh rumah sakit
28. Kecepatan petugas dalam melayani administrasi
keuangan (tidak lebih dari 15 menit)
29. Kejelasan perincian biaya
30. Kesesuaian harga obat-obatan
2.1.10 Kuesioner Tentang Kepuasaan Perawat Terhadap Hasil Kinerja Selama Menjadi
Perawat.
17
12. Kesempatan untuk meningkatan kemampuan kerja
melalui pendidikan atau pelatihan tambahan
13. Kesempatan untuk mendapat posisi yang lebih tinggi
14. Kesempatan untuk membuat suatu prestasi dan
mendapatkan kenaikan pangkat.
Keterangan :
STP : Sangat tidak Puas
TP : Tidak Puas
CP : Cukup Puas
P : Puas
SP : Sangat puas
18
DENAH INSTALASI RAWAT INAP GEDUNG DUA LANTAI 1 RUANG MAWAR RS. UMM
Keterangan :
Ruang Operator
Instalasi Gizi
Cahtlab
Ruang Mawar A
Lift
Halaman /lapang
kosong
HCU (Hight Care Unit)
19
2.2.2 Peralatan dan Fasilitas di Instalasi Rawat Inap Ruang Mawar A Lantai 1
RS. UMM
a. Fasilitas Untuk Pasien di Instalasi Rawat Inap Ruang Mawar A Lantai 1
RS.UMM
Tabel 2.15 : Fasilitas Untuk Pasien di Instalasi Rawat Inap Ruang Mawar A Lantai 1 RS.
17
No Ruang Nama Barang Jumlah Kondisi Keterangan
1 Bed Pasien 1:4 4 Baik
2 Tiang Infus Bed 0 Baik
3 Tiang Infus Beroda 1:4 4 Baik
4 Nakas 1:4 4 Baik
Kursi Penunggu
5 1:4 4 Baik
Pasien
6 Kurden Putih 1:1 1 Baik
105 Kurden Coklat
7 2:2 2 Baik
Kecil
8 Tempat Jemuran 1:1 1 Baik
Ember Kamar
9 1:1 1 Baik
Mandi
10 Gayung 1:1 1 Baik
Kurden Coklat
11 1:4 4 Baik
Besar
No Ruang Nama Barang Jumlah Kondisi Keterangan
1 Bed Pasien 1:4 4 Baik
2 Tiang Infus Bed 0 Baik
3 Tiang Infus Beroda 1:4 4 Baik
4 Nakas 1:4 4 Baik
Kursi Penunggu
5 1:4 4 Baik
Pasien
6 Kurden Putih 1:1 1 Baik
106 Kurden Coklat
7 2:2 2 Baik
Kecil
8 Tempat Jemuran 1:1 1 Baik
Ember Kamar
9 1:1 1 Baik
Mandi
10 Gayung 1:1 1 Baik
Kurden Coklat
11 1:4 4 Baik
Besar
No Ruang Nama Barang Jumlah Kondisi Keterangan
1 Dalam
1 Bed Pasien 1:4 3 Baik
Perbaikan
2 107 Tiang Infus Bed 0 Baik
3 Tiang Infus Beroda 1:4 4 Baik
4 Nakas 1:4 4 Baik
18
Kursi Penunggu
5 1:4 4 Baik
Pasien
6 Kurden Putih 1:1 1 Baik
Kurden Coklat
7 2:2 2 Baik
Kecil
8 Tempat Jemuran 1:1 1 Baik
Ember Kamar
9 1:1 1 Baik
Mandi
10 Gayung 1:1 1 Baik
Kurden Coklat
11 1:4 4 Baik
Besar
No Ruang Nama Barang Jumlah Kondisi Keterangan
1 Bed Pasien 1:4 3 Baik
2 Tiang Infus Bed 0 Baik
3 Tiang Infus Beroda 1:4 3 Baik
4 Nakas 1:4 3 Baik
Kursi Penunggu
5 1:4 3 Baik
Pasien
108
6 Tempat Jemuran 1:1 1 Baik
Ember Kamar
7 2:2 1 Baik
Mandi
8 Gayung 1:1 1 Baik
Kurden Coklat
9 1:1 4 Baik
Besar
No Ruang Nama Barang Jumlah Kondisi Keterangan
1 Bed Pasien 1:4 1 Baik
2 Tiang Infus Bed 0 Baik
3 Tiang Infus Beroda 1:4 1 Baik
4 Nakas 1:4 1 Baik
109 Kursi Penunggu
5 1:4 1 Baik
Pasien
Ember Kamar
6 1:1 1 Baik
Mandi
7 Gayung 1:1 1 Baik
19
Sampah Medis
4 1:1 1 Baik
Kecil
Sampah Non Medis
5 4:4 4 Baik
Kecil
6 Sampah Botol Infus 1:1 1 Baik
7 Rak Sandal/Sepatu 1:1 1 Baik
Kursi Panjang
8 8:3 3 Baik
Penunggu
9 Kulkas 1:1 1 Baik
10 Lain- Troli Obat 1:2 1 Baik
11 Lain Troli Emergency 1:2 1 Baik
12 Apar 1:1 1 Baik
13 Tv 1:1 1 Baik
14 Papan Nama 1:1 1 Baik
15 Kipas Angin 1:1 1 Rusak
16 Galon 1:2 2 Baik
17 Dispenser 1:1 1 Baik
Lain-
18 Alat Print 1:1 1 Baik
Lain
19 Hp Ruangan 1:1 1 Baik
20 Telpon Ruangan 1:1 1 Baik
21 X-Ray Viewer 1:1 1 Baik
21 Lemari 1:4 4 Baik
Fasilitas untuk pasien yang dimiliki Ruang Mawar A Lantai 1 sudah baik
dan mencukupi untuk kebutuhan pasien sejumlah.
20
ruang isolasi belum tersedia sepatu khusus, baju pelindung / skored dan
kacamata khusus.
21
Keranjang untuk ke
26 1:2 2 Baik
KST atau gudang
d. Peralatan Penunjang
a.
Dari data sarana dan prasarana di Ruang Mawar A Lantai 1, sudah cukup
baik dan dalam kondisi baik dan alat-alat sudah mencukupi.
Tabel 2.17 Fasilitas dan Alat Kesehatan di Instalasi Rawat Inap Mawar A
No Sfesifikasi Ideal Jumlah Fisik Fungsi Ket
Barang
Nama / Jenis
Barang
1 Ambubag 1:10 10 Baik Baik
2 Baskom 1:2 1 Baik Baik
3 Bengkok 1:3 1 Baik Baik
4 Brankart 1:1 1 Baik Baik
5 Ecg 1:1 1 Baik Baik
6 Glucotes 1:1 1 Baik Baik
7 Gunting Kassa 1:2 1 Baik Baik
8 Infus Pump 1:4 4 Baik Baik
22
9 Kom Tutup 0 Baik Baik
10 Kompres Dingin 0 Rusak Rusak
11 Korentang 1:1 1 Tidak Tidak
Ada Ada
12 Lampu Tindakan 1:1 2 Baik Baik
13 Flow Meter 1:1 1 Baik Baik
Sentral
14 Manometer 1:1 1 Baik Baik
Tabung
15 Nebulizer 1:3 1 Baik Baik
16 Oxymetri 1:2 Baik Baik
17 Pen Light 1:2 1 Tidak Tidak
Ada Ada
18 Pengukur Tb & 1:1 1 Baik Baik
Bb
19 Pispot 1:8 8 Baik Baik
20 Reflek Hammer 1:1 1 Baik Baik
21 Senter 1:1 1 Baik Baik
22 Spatel Lidah 1:1 0 Tidak Tidak
Ada Ada
23 Standart Infus 1:25 25 Baik Baik
Roda
24 Standart Infus Bed 1:3 13 Baik Baik
25 Stetoskop 1:3 3 Baik Baik
26 Suction 1:1 1 Baik Baik
27 Syring Pump 1:1 1 Baik Baik
28 Tensimeter 1:2 0 Rusak Rusak
29 Termometer 1:2 0 Rusak Rusak
30 Termometer 1:2 1 Baik Baik
Digital
31 Tourniquate 1:2 1 Baik Baik
32 Troli Baskom 1:2 1 Baik Baik
33 Troli Injeksi 1:1 1 Baik Baik
34 Troli Obat 1:2 1 Baik Baik
35 Troli Tindakan 1:2 1 Baik Baik
36 Tromol Kecil 1:1 1 Baik Baik
37 Urinal 1:4 4 Baik Baik
23
Fasilitas dan alat kesehatan yang dimiliki Ruang Mawar A Lantai 1 sudah
baik dan mencukupi untuk kebutuhan pasien sejumlah orang.
b. Fungsi tempat sampah infeksius dan non infeksius sudah sesuai fungsinya.
c. Handcrab sudah terdapat di setiap bed pasien.
d. Papan tanda di larang merokok sudah terpasang disekitar ruang Mawar A.
e. Belum adanya ekshauzer.
24
2.3 M3 (METODE)
2.3.1 Penerapan MAKP
Berdasarkan hasil observasi di ruang Krisan Lily pelaksanaan MAKP
mendekati Metode Tim-primer modifikasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan
kepala ruangan dan beberapa perawat yang lain, mengatakan bahwa menejemen
ruangan masih belum terbentuk dengan sempurna, dikarenakan kepala ruang belum
mendapatkan pelatihan menejemen ruangan. Tidak ada ketua tim, tetapi diganti
dengan PJ yang berjumlah 4 orang, sisanya merupakan PP.
1. Penerapan MAKP
Tabel 2.18. Checklist Tanggung Jawab Kepala Ruang (Nursalam, 2017)
Evaluasi Keterangan
No Aspek yang dinilai Ya Tidak
7 Mengatur dan mengendalikan asuhan √
keperawatan.
- Membimbing pelaksanaan asuhan
keperawatan.
- Membimbing penerapan proses
keperawatan.
- Menilai asuhan keperawatan.
- Mengadakan diskusi untuk
pemecahan masalah.
- Memberikan informasi kepada
pasien dan keluarga yang baru
masuk.
8 Membantu mengembangkan niat √
pendidikan dan latihan diri;
9 Membantu membimbing peserta didik √
keperawatan
10 Menjaga terwujudnya visi dan misi √
keperawatan dan rumah sakit
Pengorganisasian:
11 Merumuskan metode penugasan/ MAKP √
yang di gunakan.
12 Merumuskan tujuan metode penugasan √
13 Membuat rincian tugas PJ dan anggota PP √
secara jelas
14 Membuat rentang kendali, kepala ruangan √
membawahi 4 PJ, dan PJ membawahi 2–3
perawat
25
15 Mengatur dan mengendalikan tenaga √
keperawatan, membuat proses dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap hari, dan
lain-lain
16 Mengatur dan mengendalikan logistik √
ruangan
17 Mengatur dan mengendalikan situasi √
tempat praktik
18 Mendelegasikan tugas, saat kepala ruang √
tidak berada di tempat kepada Penanggung
Jawab
19 Mengembangkan kemampuan anggota √
28 Melalui supervisi: √
- Pengawasan langsung dilakukan
dengan cara inspeksi, mengamati
sendiri, atau melalui laporan langsung
secara lisan, dan
26
memperbaiki/mengawasi kelemahan-
kelemahan yang ada saat itu juga
- Pengawasan tidak langsung, yaitu
mengecek daftar hadir PJ, membaca
dan memeriksa rencana keperawatan
serta catatan yang dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan
dilaksanakan (didokumentasikan),
mendengar laporan PJ tentang
pelaksanaan tugas
29 Evaluasi √
- Mengevaluasi upaya pelaksanaan
dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah
disusun bersama PJ
- Audit keperawatan
Total 23 6
Prosentase 80% 20 %
27
2 Melakukan pembagian tugas kepada √
perawat pelaksana dengan
mempertimbangkan kemampuan
masing-masing anggota.
3 Menyusun rencana asuhan √
keperawatan mulai dari pengkajian
sampai dengan evaluasi.
4 Mengikuti visite dokter. √
5 Menciptakan suasana harmonis. √
6 Membuat laporan pasien. √
7 Mengorientasikan pasien baru. √
8 Membina hubungan saling percaya √
antara perawat, pasien, dan keluarga.
9 Memberikan pertolongan segera pada √
pasien dengan kedaruratan.
10 Membuat laporan pasien dan mencatat √
kasus dari pasien, kejadian diluar
dugaan yang tidak diinginkan.
11 Mengatur waktu istirahat. √
12 Melakukan ronde keperawatan √
bersama kepala ruang dan melaporkan
tentang kondisi pasien, asuhan
keperawatan yang dilakukan, kesulitan
yang dialami.
13 Bersama perawat pagi, sore, dan √
malam melaksanakan, mengawasi, dan
mengevaluasi pelayanan keperawatan
pasien yang sudah diprogramkan dan
membuat pembaharuan sesuai dengan
kebutuhan pasien.
14 Mendelegasikan pelaksanaan asuhan √
keperawatan pada PP.
15 Membuat perincian tugas PP. √
16 Menerima konsultasi dari PP dan √
memberikan instruksi keperawatan.
17. Melakukan penyuluhan kepada √
18 pasien/keluarga
19 Memberi teguran dan pujian. √
20 Melengkapi catatan yang telah dibuat √
oleh PP.
21 Mengawasi dan berkomunikasi √
langsung dengan perawat pelaksana.
22 Mengawasi proses asuhan keperawatan √
yang dilakukan oleh Perawat pelaksana
23 Membantu kepala ruangan √
membimbing peserta didik.
Total 18 5
28
Prosentase 87% 13%
3. Perawat Pelaksana
Tabel 2.20 Checklis Kinerja Perawat Pelaksana ( Nursalam, 2017)
Evaluasi Keterangan
Aspek yang dinilai
No Ya Tidak
Pengkajian
Perencanaan
29
8 Membuat penjadwalan dalam √
melaksanakan rencana keperawatan
Implementasi
Ruangan Krisan Lily dipimpin oleh satu orang kepala ruangan dengan
jumlah perawat 11 orang. Kualifikasi tenaga perawat meliputi 2 orang perawat
berpendidikan S1, 9 orang berpendidikan D3.
30
kami menggunakan acuan dari Nursalam (2017). Berdasarkan hasil observasi
timbang terima di ruang Krisan Lily pada tanggal 19 November 2018, yaitu sebagai
berikut:
No Evaluasi Keterangan
Aspek yang dinilai
D T
Persiapan :
1 Timbang terima dilaksanakan setiap √
pergantian sif/ operan.
2 Prinsip timbang terima, semua √
pasien baru masuk dan pasien yang
dilakukan timbang terima khususnya
pasien yang memiliki permasalahan
yang belum/dapat teratasi serta yang
membutuhkan observasi lebih
lanjut.
3 PJ menyampaikan timbang terima √
kepada perawat yang shift
selanjutnya dalam timbang terima:
4. Jumlah pasien √
5. Identitas pasien dan diagnosis √
medis
6. Data (keluhan/subjektif dan √
objektif)
7. Masalah keperawatan yang √
masih muncul
8. Intervensi keperawatan yang √
sudah dan belum dilaksanakan
(secara umum);
31
14 Penyampaian yang jelas, singkat dan √
padat oleh perawat jaga (nic).
15 Perawat jaga sif selanjutnya dapat √
melakukan klarifikasi, tanya jawab
dan melakukan validasi terhadap
hal-hal yang telah ditimbang
terimakan dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang jelas.
Pelaksanaan di bed pasien
16 Kepala ruang menyampaikan salam √
dan pp menanyakan kebutuhan dasar
pasien.
17 Perawat jaga selanjutnya mengkaji √
secara penuh terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan, dan
tindakan yang telah/belum
dilaksanakan, serta hal-hal penting
lainnya selama masa perawatan.
18 Hal-hal yang sifatnya khusus dan √
memerlukan perincian yang matang
sebaiknya dicatat secara khusus
untuk kemudian diserah terimakan
kepada petugas berikutnya.
Post-timbang terima
19 Diskusi √
20 Pelaporan untuk timbang terima √ Tidak ada TTD pada
dituliskan secara langsung pada buku laporan timbang
format timbang terima yang terima
ditandatangani oleh pp yang jaga
saat itu dan pp yang jaga berikutnya
diketahui oleh kepala ruang.
21 Ditutup oleh kepala ruangan √ Ditutup oleh PJ
Total 15 6
Porsentase 72% 28%
32
Kajian Teori
Ronde keperawatan adalah kegiatan bertujuan mengatasi masalah
keperawatan klien, dilaksanakan perawat, pasien dilibatkan untuk membahas
dan melaksanakan asuhan keperawatan. Akan tetapi, pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh perawat primer atau konsuler, kepala ruangan, perawat
associate, yang perlu juga melibatkan seluruh anggota (Nursalam, 2015).
Kajian Data
Saat melakukan wawancara kepada perawat, perawat mengatakan bahwa
ronde keperawatan selama ini belum pernah dilakukan.karena waktu yang
tidak tentu dan kesibukan masing-masing perawat dalam menjalankan
tugasnya juga merupakan salah satu alasan ronde keperawatan tidak
terlaksana. Berikut langkah-langkah dalam ronde kperawatan:
Tahap pra
PP 1. Penetapan
pasien
2. persiapan pasien baru
Informed consent
Hasil pengkajian/validasi
Tahap Pelaksanaan data
Di Nurse Station Apa diagnosis
3. Penyajian
keperawatan?
masalah
Apa data yang mendukung?
Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan?
Tahap pelaksanaan
Apa hambatan yang
Dikamar pasien ditemukan?
Pasca ronde (N station) 6. kesimpulan dan 4. validasi data di bed
rekomendasi solusi pasien
masalah PP, Konselor, KARU
33
5. Lanjutan-Diskusi di
Nurse Station
Gambar 2.3 Langkah-langkah Ronde Keperawatan
34
inform consent, status pasien, nursing kit, lembar
tata tertib pasien.
3 Karu meminta bantuan PJ untuk mempersiapkan √
tempat tidur pasien baru
4 Karu menanyakan kembali kepada PJ tentang √
kelengkapan untuk menerima pasien baru
5 PJ menyebutkan hal-hal yang telah dipersiapkan √
Tahap Pelaksanaan
7 Karu dengan PJ menyambut pasien dan keluarga √
dengan memberi salam serta memperkenalkan diri
PJ pada klien dan keluarga
8 PJ menunjukkan atau orientasi tempat dan fasilitas √
yang ada di ruangan kemudian perawat pelaksana
mengisi lembar pasien masuk serta menjelaskan
mengenai beberapa hal yang tercantum dalam
lembar penerimaan pasien baru
9 PJ, pasien dan keluarga menandatangani lembar √
penerimaan pasien baru
Total 9 0
Presentase 100% 0%
35
Koordinasi dengan perawat
Farmasi/Apotik
Pasien/keluarga
36
5. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku √
daftar pemberian obat.
6. Obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh perawat √
dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar
pemberian obat, dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi
yang diinstruksi dokter dan kartu obat yang ada pada pasien.
7. Sediaan obat yang ada diperiksa setiap pagi oleh kepala ruang atau √
petugas yang ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku masuk
obat.
8. Obat-obatan yang hampir habis akan diinformasikan kepada √
keluarga dan kemudian dimintakan resep (jika masih perlu
dilanjutkan) kepada dokter penanggung jawab
9. Bilamana terdapat penambahan atau perubahan alur pemberian √
obat, maka informasi ini akan dimasukan dalam kartu sediaan obat.
10. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja), maka √
dokumentasikan hanya dilakukan pada buku masuk obat dan
selanjutnya diinformasikan kepada keluarga dengan kartu khusus
obat.
11. Obat di kategorikan khusus apabila sediaan memiliki harga yang √
cukup mahal, menggunakan alur pemberian yang cukup sulit,
memiliki efek samping yang cukup besar hanya diberikan dalam
waktu tertentu /sewaktu saja.
12. Pemberian obat khusus dilakukan dengan menggunakan format √
pemberian obat oral/injeksi khusus untuk obat tersebut dan
dilakukan oleh perawat primer.
13. Informasi yang diberikan kepada pasien atau keluarga, nama obat, √
kegunaan obat, waktu pemberian efek samping, penanggung jawab
pemberian, dan wadah obat diserahkan atau ditunjukkan kepada
keluarga setelah pemberian
14. Bila klien pulang atau pindah ruangan dan obat masih sisa maka √
obat dikembalikan kepada klien / keluarga dengan ditanda tangani
oleh klien / keluarga serta tanggal dan waktu penyerahan.
Jumlah 10 4
Presentase (%) 72 % 28 %
Tabel 2.25 Kajian Data Observasi Pengelolaan Obat di Ruang Mawar RS UMM
Malang pada Tanggal 19- 21 November 2018
No Data yang dinilai Ya Tidak Keterangan
Penerimaan Resep/Obat.
1. Penanggung jawab pengelolaan obat
adalah kepala ruang yang dapat
√
didelegasikan kepada staf yang ditunjuk
(PJ / perawat pelaksana)
37
2. Melakukan penjelasan dan permintaan √
persetujuan tentang sentralisasi obat
pada pasien/keluarga
3. Format sentralisasi obat berisi: nama,
√
no. register, umur, ruangan.
Pemberian Obat.
4. Perhatikan 7 tepat (pasien, obat, dosis,
cara, waktu, informasi dan
dokumentasi) dan 1W √
(Waspada/monitoring) dalam pemberian
obat.
5. Perawat meminta tanta tangan
persetujuan dari pasien/keluarga saat √
akan memberikan obat
Penyimpanan Obat
6. Obat yang diterima dicatat dalam buku √
besar persediaan atau dalam kartu
persediaan.
7. Periksa persediaan obat, pemisahan √
antara obat untuk penggunaan oral dan
obat luar dan obat injeksi
TOTAL 5 2
PERSENTASE 67% 33%
Perencanaan pulang
Program HE
Control dan obat
nersan
Aktivitas dan istirahat
Perawatan diri
38
Gambar 2.5 Alur Discharge Planning
Tabel 2.26 Tabel Observasi Discharge Planning di Ruang Krisan Lily 19- 21 November
2018
No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
1 Pemulangan pasien dapat berjalan lancar √
2 Pasien boleh pulang jika semua pemeriksaan √
penunjang sudah selesai dan tidak dilakukan
pemeriksaan lain lagi saat pasien diijinkan
pulang
3 Pasien boleh pulang jika administrasi sudah √
selesai
4 Dokter menginformasikan kepada pasien bahwa √
pasien boleh pulang
5 Perawat melakukan pengecekan ulang mengenai √
tindakan-tindakan pelayanan yang telah
dilakukan
6 Perawat menginformasikan pelayanan yang telah √
dilakukan kepada petugas administrasi
7 Pihak administrasi verifikasi data √
8 Petugas administrasi menginformasikan total √
biaya rawat inap kepada pasien / keluarga pasien
9 Keluarga pasien mengurus pembiayaan di kasir √
10 Menyerahkan bukti pembayaran kepada √
perawat yang bertugas
11 Perawat memberikan surat kontrol kepada pasien √
13 Perawat menjelaskan tentang hal hal yang perlu √
diajarkan kepada pasien dan keluarga (diit,
aktifitas dan istirahat, prosedur minum obat yang
benar, penanganan dan pencegahan penyakit
yang dialami, dan perawatan diri)
14 Perawat mengantar pasien sampai ke tempat √
penjemputan
15 Perawat memberikan leaflet tentang diet dan √
nutrisi untuk pasien
Jumlah Prosentase 13 2
(87%) (13%)
Hasil dari analisis terhadap observasi dan kajian data terhadap discharge planing
Ruang Krisan Lily RS.UMM Pelaksanaan discharge planning pada tgl 19 November 2018
terlaksana dengan baik (87%).
39
2.3.7 Supervisi
Bedasarkan hasil wawancara dari kepala ruang dan perawat di ruang Krisan
Lily RS.UMM, supervisi dilakukan hampir setiap hari oleh Kepala Ruang dengan
langsung mendatangi pasien untuk mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah
dilakukan oleh perawat.
2.3.8 Dokumentasi
40
2.3.10 Standar Prosedur Operasional (SPO)
Ruang Krisan Lily sudah memiliki SPO cukup lengkap dan memadai. Tetapi
tersimpan dalam bentuk soft Copy di computer, terdapat SOP yang sudah di cetak
tetapi berada di menejemen.
41
2.3.15 Masalah pada M3 Methode
Dari hasil observasi dan wawancara yang sudah diakukan didapatkan ada
beberapa masalah pada M3, yaitu antara lain:
2.4 M4 (Money)
2.4.1 Sumber Pendapatan Ruangan
42
Dari tabel tersebut di atas, pasien yang menggunakan pembayaran umum
sebanyak 126 pasien (26%), menggunakan BPJS sebanyak 361 pasien (74%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasien rawat inap di ruang Mawar A,
mayoritas menggunakan BPJS.
Tabel 2.28 Tarif Tindakan Perawatan Di Ruang Rawat Inap Bulan Oktober 2018
43
2.5 M5 - MUTU
Tingkat rata-rata cakupan pasien kelas III pada bulan Juli, Agustus dan
September 2018
1. Juli
a. BOR : 64.5% (standar 75- 85%)
b. ALOS : 4 hari (standar 4-7 hari)
2. Agustus
a. BOR : 85.6%
b. ALOS : 3 hari
3. September
a. BOR : 83.9%
b. ALOS : 3 Hari
44
d. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai
Didapatkan data yaitu penyimpanan obat higt alert sudah tepat,
termasuk obat yang seharusnya disimpan didalam lemari es atau dalam
almari terpisah dengan obat lainnya dan diberi segel. Pada loker obat
pasien belum dilengkapi dengan nama pasien dan no RM pasien hanya
di tulis dengan nama dan nomer bed pasien.
Diruang mawar A sudah menggunakan teknik Lasanorum untuk
menandakan adanya kesamaan kemasan obat, nama obat dan bentuk
dari obat
e. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi
Untuk menghindari ketidakamanan pasien didapatkan data yaitu
sudah dilakukan penandaan pada pasien yang akan dilakukan operasi,
yang membuat tanda pada pasien adalah operator dan ferifikator di
IKO.
f. Pengurangan Resiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
Ruang Mawar A sudah menerapkan 5 momen cuci tangan dengan
6 langkah cuci tangan.
Tabel 2.29 Angka Kejadian Flebitis Pada Bulan Juli, Agustus Dan September 2018
Jumlah pasien
NNo Bulan Kejadian Presentase
beresiko flebitis
1 Juli 2018 0 152 0%
2 Agustus 2018 0 160 0%
3 September 2018 0 172 0%
Rata-rata 0 161,3 0%
45
Ruangan menerapkan assesment awal resiko pasien jatuh, sudah
terdapat gelang resiko pasien jatuh.
Analisis :
Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kepuasan pasien dengan menggunakan
kuesioner pengukuran kepuasan pada tanggal 29 Oktober 2018 dengan
menggunakan kuesioner yang diadopsi dari Nursalam, 2017 yang diberikan kepada
8 pasien didapatkan hasil 0% pasien sangat tidak puas, tidak puas 10%, puas 30%,
sangat puas 60%.
46
2.6 Analisa SWOT
Strength
3,4 – 2= 1,4
Total 1 3,4
Opportunity (O)
O–T
Threat (T) Bobot Rating Skor
4,0 - 3,0= 1,0
1. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan 0,5 3 1,5
pentingnya kesehatan
47
2. Di ruang seruni jumlah perawat 13 orang 0,5 3 1,5
denga jumlah SI keperawatan berjumlah 7
orang dan DIII Keperawatan berjumlah 6
orang.
Total 1 3,0
Strength (Kekuatan)
S–W
Weakness (Kelemahan) Bobot Rating Skor
3– 3,2 = - 0,2
1. Masih ada yang mencampur antara sampah 0,2 2 0,4
infeksius dan non infeksius
2. Tersedianya papan struktur organisasi di 0,3 4 1,2
ruangan tetapi tidak digunakan secara
maksimal
3. Terdapat papan langkah-langkah mencuci 0,3 4 1,2
tangan tetapi tidak dipajang
48
Faktor strategi Eksternal (EFAS) Bobot Rating Skor
Opportunity
O–T
Threat Bobot Rating Skor
3,3 – 3 = 0,3
1. Kesenjangan antara jumlah pasien dengan 0,3 2 0,6
peralatan yang ada
2. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk 0,3 3 0,9
melengkapi sarana prasarana
3. Ruangan yang lain seperrti seruni sudah
dilengkapi dengan kipas angin, dan tv di 0,2 3 0,6
setiap kamar pasien
4. Ruang seruni sudah di lengkapi dengan 0,2 3 0,6
sabun di setiap kamar mandi pasien
Total 1 3
Strength
MAKP
49
6. RS memiliki visi, misi, dan motto sebagai 0,1 3 0,3
acuan melaksanakan kegiatan pelayanan.
7. Perawat segera mendatangi pasien apabila 0,1 4 0,4
dibutuhkan
8. Catatan perkembangan pasien diisi oleh 0,2 4 0,8
perawat dengan lengkap
Total 1 3,6
Weakness (Kelemahan)
Opportunity
Threat
50
Sentralisasi obat
Sentralisasi obat
Strength
Total 1 3,4
Opportunity
51
Threat
Superfisi
Supervisi
Strength
Weakness
Total 1 2
Opportunity
52
Timbang terima
Timbang terima
Strength
Weakness
Opportunity
O–T
Treathened
4-3=1
1. Adanya tuntutan dari masyarakat untuk 1 3 3
mendapatkan pelayanan yang
profesional
53
Total 1 3
Discharge Planning
Strength
Weakness
Oppurtunity
Threat
54
Ronde Keperawatan
Strength
Weakness
Opportnity
Threat
Dokumentasi
Strength
55
2. Ada dokumentasi SOR (Source Oriented 0,4 4 1,6
Resource) yaitu lembar penilaian berisi
biodata, lembar dokter, lembar riwayat S–W
medis atau penyakit, catatan perawat,
catatan perkembangan/evaluasi. 4–2=2
3. Dokumentasi keperawatan yang dilakukan 0,3 4 0,8
meliputi pengkajian serta diagnose
keperawatan sampai dengan evaluasi
dengan menggunakan SOAP
4. Perawat mengerti apa saja yang harus 0,3 4 1,6
dikerjakan pada pendokumentasian
Total 1 4
Weakness
Opportunity O–T
Threat
56
Strength
57
BOR di Ruang Mawar-A telah sesuai 0,4 3 1,2
standar menurut Depkes 2011 sebanyak
83,9%
ALOS di Ruang Mawar-A sesuai standar 0,2 3 0,6
menurut Depkes 2011 sebaanyak 3 hari
Kepuasan di ruang Mawar-A yang telah 0,4 4 1,6 S-W
diukur dengan metode kuesioner menurut 3,4-2,5=
nursalam didapatkan 64% dari 100 % 0,9
pasien mengatakan sangat puas dengan
pelayanan di Ruang Mawar A
Total 1 3,4
Diagram layang
58
2.8 INTERPRETASI DIAGRAM LAYANG
59
INTERPRETASI STRATEGI
M1 (Man)
1 Seluruh perawat di ruang Mawar A belum Mengikuti pelatihan MAKP yang diselenggarakan
pernah melakukan pelatihan MAKP, sehingga oleh pihak yang berwenang.
dalam praktek keseharian di ruangan belum
maksimal dalam hal manajemen.
M2 (Material)
1. Tidak adanya papan struktur organisasi 1. Mengkoordinasikan kembali pembuatan papan
ruangan, sehingga orang lain tidak struktur organisasi ruangan, agar orang lain
mengetahui pembagian kerja dan jumlah maupun keluarga mengetahui jumlah perawat
perawat beserta jabatannya
2. Kurangnya kepedulian untuk mengganti 2. Mengkoordinasikan kembali kepada perawat jaga
jadwal jaga di papan yang sudah disediakan, untuk mengganti jadwal jaga dalam setiap
sehingga membingungkan peserta magang harinya, agar keluarga dapat mengetahui perawat
maupun keluarga pasien yang dinas pada hari tersebut.
3. Terdapat papan langah-langkah cuci tangan 3. Mengkordinasikan kembali untuk memasang
tetapi tidak dipajang papan langkah-langkah cuci tangan
6. Discharge Planning
- Perawat Tidak Menjelaskan Diet
Yang Tepat Ketika Pasien Sudah
Dirumah Atau Sudah Pulang
60
- Perawat Tidak Memberi Leaflet Pada
Pasien Yang Akan Pulang
7. Pendokumentasian Keperawatan
- Pendokumentasian Keperawatan
Sudah Dilakukan Dengan Baik
8. Penerimaan Pasien Baru
- Kurangnya Kie Cara Pencegahan
Infeksi Dengan Melakukan 6
Langkah Cuci Tangan Dan 5 Momen
Melakukan Cuci Tangan
M4 (Money)
Tidak ada masalah
M5 (Mutu)
Tidak ada masalah
61