Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Assesment Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil/ Rencana Intervensi/ Evidence Based Nursing Practice
Keperawatan NOC NIC (EBN)
Subjektif Objektif
1. Pasien mengatakan 1. Nyeri tekan(+) Nyeri Akut b/d Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri 1. Kaji tingkat intensitas nyeri pada
nyeri perut di pada kanan agens cidera fisik keperawatan selama 1x24 1. Lakukan klien menggunakan rasa sakit
bagian kanan bawah (surgical jam status Tingkat nyeri, pengkajian nyeri laporan yang valid dan dapat
bawah sejak 2 hari abdomen, intervention) dengan kriteria hasil : secara komprehensif dipercaya alat, seperti skala penilaian
yang lalu, nyeri hipogastrik, kiri 1. Nyeri yang dilaporkan yang meliputi lokasi, nyeri 0-10.
dirasakan seperti bawah abdomen 1 2 3 4 5 karakteristik, durasi, (The first step in pain assessment is
kram dan tembus , frekuensi, kualitas, to determine if the client can provide
ke belakang 2. Panjangnya episode intensitas nyeri dan a self-report. Ask the client to rate
(pinggang bagian nyeri faktor pencetus. pain intensity or select descriptors of
kanan), nyeri 1 2 3 4 5 pain intensity using a valid and
dirasakan terus 2. Berkolaborasi reliable self-report pain tool (Breivik
menerus 3. Intoleransi makanan dengn timkes lain et al., 2008)
1 2 3 4 5 mengenai pemberian 2. Selain memberikan analgesik,
analgesik bagi mendukung penggunaan klien
4. Tekanan Darah pasien dan metode nonfarmakologis untuk
5. Ajarkan
penggunaan teknik
non farmakologi
seperti (relaksasi,
terapi musik, aplikasi
panas dingin dan
pijatan ) untuk
menurunkan nyeri
2. Pasien 1. Suhu rec: 38 °C Hipertermi b.d Setelah dilakukan tindakan Perawatan demam 1. Ukur dan catat suhu klien
mengatakan 2. Suhu ax : 39°C sepsis keperawatan selama 1x24 1. memantau suhu dengan menggunakan dua mode
Panas badan Termogulasi jam, dengan tubuh dan tanda suhu memantau setiap jam dan
sejak 2 hari yang kriteria hasil : tanda vital lainnya lebih sering seperti yang
lalu, panas tinggi 1. Peningkatan suhu kulit 2. Memonitor warna ditunjukkan secara klinis.
dan menggigil. 1 2 3 4 5 kulit pemantauan suhu menggunakan
Keluarga 3. Berkolaborasi dgn metode suhu di dalam rumah
mengatakan 2. mengigil profesi lain Pengukuran biasanya
pasien sempat 1 2 3 4 5 pemberian obat ditunjukkan untuk memantau
mengalami atau cairan IV ( efektivitas intervensi di
kejang sebelum 3. Hipertermi agen anti mengigil menurunkan suhu tubuh.
dibawa ke RS 1 2 3 4 5 ) EBN : Hyperthermia is a life-
Ratih 4. Memonitor asupan threatening crisis that requires
4. kram panas dan keluaran, ( accurate temperature
5. Perubahan warna kulit 5. Mnutupi pasien artery catheter, from the distal
3. Pasien 1. Hb : 9,7 g/dL Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan Perlindungan infeksi 1. Perhatikan dan laporkan nilai
mengatakan 2. HCT : 27,1 % prosedur invasif keperawatan selama 1x24 1. Memonitor laboratorium (mis., Jumlah
pernah 3. Leu : 32.750 keparahan infeksi , adanya tanda dan sel darah putih dan
melakukan 4. Trombo : dengan kriteria hasil : gejala infeksi diferensial, protein serum,
curratage dengan 105.000 1. Cairan atau luka yang sistemik dan albumin serum, dan kultur).
bidan berbau lokal. EBN: While the white blood
1 2 3 4 5 2. Memonitor cell count may be in the
kerentanan normal range, an increased
2. Demam terhadap infeksi number of immature bands
1 2 3 4 5 3. Meningkatkan may be present (Risi, 2009).
asupan nutrisi 2. Dorong asupan cairan . EB:Fluid
3. Nyeri yang cukup intake helps thin secretions and
1 2 3 4 5 4. Menganjurkan replace fluid lost during fever
asupan cairan (Guppy et al, 2011).
4. Mengigil dengan tepat 3. Merekomendasikan penggunaan
1 2 3 4 5 5. Menginsruksikan antibiotik yang diresepkan dan
pasien untuk gunakan antibiotik secukupnya.
5. peningkatan sel darah minum antibiotik EB: Use and misuse of
putih ( leukosit) yang sudah antibiotics results in several
1 2 3 4 5 diresepkan oleh problems, the most significant
dokter. of which are increases in
resistance, C. difficile–
associated disease (CDAD),
and health care costs. National
surveillance data show that the
proportion of health care–
associated infections due to
multidrug-resistant organisms
(MDROs) is increasing.
Antibiotic stewardship is
essential in reducing current
and future resistance in
bacteria (Jacob & Gaynes,
2010).