Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Hasirun
Capacity Training Center
FETP Universitas Airlangga
Pelayanan di Pusat kesehatan masyarakat atau Puskesmas sangat ditentukan dengan tipe
Kepala Puskesmas sebagai tokoh sentral di Puskesmas. Ibarat Nahkoda kapal, Kepala
Puskesmas menentukan arah penyelenggaraan manajemen puskesmas dengan “power of
leadership” yang ia punya. Apakah mau berjalan lambat atau berjalan dengan layar terkembang
lebar menuju visi misi dan tujuan puskesmas. Nah, berikut ini beberapa tipe kepemimpinan
yang wajib kita ketahui:
Dewasa ini, tipe pemimpin yang melayani atau servant leadership ini telah dikembangkan di
berbagai perusahaan. Berikut ini adalah ciri-ciri seorang pemimpin yang melayani yang bisa
dimiliki oleh kepala Puskesmas (diadopsi ciri-ciri servant leadership-menurut Greenleaf, Spears
2010):
1. Listening
Kepala Puskesmas harus mampu melakukan komunikasi dan mengambil keputusan. Itu
saja belum cukup, Kepala Puskesmas juga harus punya kemampuan mendengarkan
secara aktif terlebih lagi dalam menjalankan manajemen puskesmas, misalnya Kepala
Puskesmas harus mendengarkan ide-ide dari pegawai, masyarakat dan
stakeholder/lintas sektor saat perencanaan, monitoring maupun evaluasi.
2. Empati
Pimpinan harus mendengarkan dan peduli atas keluhan dan masalah yang muncul baik
datang dari pegawai maupun dari masyarakat. Pimpinan juga harus memahami
keterbatasan yang dimiliki oleh pegawai, dan mencari solusi untuk meningkatkan
kompetensinya. Dengan sifat ini, pimpinan akan mendapatkan dukungan yang penuh
dari pegawai dalam rangka menjalankan pelayanan di Puskesmas.
3. Healing
Dalam menjalankan pelayanan tentu tidak selalu mulus, ada saja kendala yang
dihadapi. Nah, pimpinan mampu memberikan semangat kembali serta energi positif
baik bagi dirinya dan juga pegawai lainnya.
4. Awareness
Peduli, memperhatikan kondisi lingkungan baik dalam gedung maupun luar gedung
akan memperkuat kondisi sikap pemimpin. Pimpinan akan menyadari apa saja
kejadian/perubahan yang muncul disekitarnya atau kebutuhan yang diperlukan di
Puskesmas.
5. Persuasif
Dalam mengambil keputusan, pimpinan menggunakan pendekatan persuasif
ketimbang pendekatan kekuasaan atau dengan otoritasnya. Nah, dengan pendekatan
ini kepala puskesmas akan mengfasilitasi pegawai lainnya untuk ikut terlibat dalam
pengambilan keputusan.
6. Conceptualize
Sikap ini harus melekat di pimpinan dalam hal ini kepala Puskesmas. Kapus harus
memiliki pola pikir konseptual, punya perencanaan yang matang. Kapus juga
menanamkan visi misi puskesmas yang dimiliki pada dirinya sendiri dan pegawai
lainnya. Pola pikir pimpinan harus menyeluruh tidak separuh-separuh dalam mengelola
roda organisasi puskesmas.
7. Foresight
Kepala puskesmas harus berpikir ke depan dengan belajar dari pengalaman-
pengalaman sebelumnya. Sikap ini sangat membantu dalam mengambil keputusan di
masa yang akan datang.
Kepala puskesmas selalu dituntut menjadi “sempurna” di mata pegawainya. Namun, apakah
pegawai puskesmas pernah melakukan evaluasi diri sendiri sejauh mana performa/kinerja yang
sudah dicapai? Nah, ini ada 4 tipe pegawai Puskesmas (diadopsi dari Hersey dan Blancard,
1979):
1. Kurang kemauan dan kurang kemampuan
Apakah anda di tipe pertama? Tipe ini terlihat malas tau dengan urusan kantor, kurang
inisiatif untuk bekerja dan juga menyelesaikan tugas dengan tidak bersemangat. Jika
anda merasa berada di tipe ini, maka segeralah mencari penanganannya. Anda perlu
memotivasi diri anda sendiri. Anda tidak lupa selalu mengisi diri dengan ilmu-ilmu yang
bisa menunjang kerjaan anda di Puskesmas. Jangan malu untuk bertanya hal ini itu
kepada orang lain, toh tujuannya untuk masyarakat umum. Kepegawaian harus melihat
pegawai tipe ini, agar dicari solusinya bagaimana untuk meningkatkan kompetensi
pegawai ini.
Nah yang sudah lebih paham bisa transfer ilmu dengan yang lainnya agar kemampuan
itu merata di Puskesmas. Misalnya, mengoperasikan komputer, bisa dibuatkan jadwal
secara rutin untuk transfer ilmu ke yang belum lancar mengoperasikan komputer.
Pegawai puskesmas harus saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain. Jangan
ada sekat, jangan ada dusta. Berbesar hatilah menerima pendapat orang lain, dan saling
mendukung dengan kesepatan yang telah dibuat bersama.
Sumber:
Larry C. Spears, 2010. Character and Servant Leadership: Ten Characteristics of Effective,
Caring Leaders
Lisa, Rezac, 2013. Different leaderhsip styles: What suits your workplace?
A summery: Situational Leadership of Hersey and Blanchard, 2014 on com-peds-
pulmonary.sites.medinfo.ufl.edu
10 Model Kepemimpinan Servant Leadership dan Implementasinya dalam Model
Kepemimpinan Proyek. 2016. on manajemen-proyek-ti.com